{"title":"PEMAKNAAN LIVING QUR’AN DALAM TRADISI BAHUMA DI DESA SUNGAI HARANG, KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH","authors":"Mildawati Mildawati","doi":"10.18592/msr.v3i1.4962","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Qur'an is the primary guide for Muslims in dealing with various problems of life. The Qur'an is not only read and understood its meaning but also integrated into many social and cultural activities, even considered as something that must be done. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects were the community and religious leaders of Sungai Harang Village. The results showed that the people of Sungai Harang always recite Al Fatihah, Al Ikhlas, An Falaq and An Nâs at every activity bahuma. The community interprets that the recitation is to get blessings, habl min al bi'ah and a means to get closer and ask for protection from Allah Al Qur’an adalah pedoman utama bagi umat Islam dalam menghadapi pelbagai problematika kehidupan. Al Qur’an tidak hanya sekedar dibaca dan dipahami maknanya, namun juga di integrasikan dalam banyak kegiatan sosial dan budaya, bahkan dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah masyarakat dan tokoh agama Desa Sungai Harang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Sungai Harang selalu membaca surah Al Fatihah, Al Ikhlas, An Falaq serta An Nâs pada setiap kegiatan bahuma. Masyarakat memaknai bahwa pembacaan surah tersebut dalam rangka untuk mendapatkan berkah, habl min al bi’ah dan sarana mendekatkan diri dan memohon perlindungan kepada Allah","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v3i1.4962","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
古兰经》是穆斯林处理各种生活问题的主要指南。人们不仅要阅读和理解《古兰经》的含义,还要将《古兰经》融入许多社会和文化活动中,甚至将其视为必须要做的事情。采用的研究方法是描述性定性研究。研究对象是 Sungai Harang 村的社区和宗教领袖。研究结果表明,Sungai Harang 村民在每次巴呼玛活动中都会诵读 Al Fatihah、Al Ikhlas、An Falaq 和 An Nâs。社区解释说,诵读是为了获得祝福、habl min al bi'ah,也是一种亲近真主、请求真主保护的方式。 古兰经》是穆斯林处理各种生活问题的主要指南。人们不仅阅读和理解《古兰经》的意义,还将其融入许多社会和文化活动中,甚至将其视为必须做的事情。本研究采用的是描述性定性研究方法。研究对象是 Sungai Harang 村的社区和宗教领袖。研究结果表明,Sungai Harang 村民在每次 "巴呼玛 "活动中都会诵读《法提哈经》、《伊赫拉斯经》、《安法拉克经》和《安纳斯经》。社区解释说,诵读经文是为了获得祝福、habl min al bi'ah,也是一种亲近安拉和祈求安拉保护的方式。
PEMAKNAAN LIVING QUR’AN DALAM TRADISI BAHUMA DI DESA SUNGAI HARANG, KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH
The Qur'an is the primary guide for Muslims in dealing with various problems of life. The Qur'an is not only read and understood its meaning but also integrated into many social and cultural activities, even considered as something that must be done. The research method used is descriptive qualitative. The research subjects were the community and religious leaders of Sungai Harang Village. The results showed that the people of Sungai Harang always recite Al Fatihah, Al Ikhlas, An Falaq and An Nâs at every activity bahuma. The community interprets that the recitation is to get blessings, habl min al bi'ah and a means to get closer and ask for protection from Allah Al Qur’an adalah pedoman utama bagi umat Islam dalam menghadapi pelbagai problematika kehidupan. Al Qur’an tidak hanya sekedar dibaca dan dipahami maknanya, namun juga di integrasikan dalam banyak kegiatan sosial dan budaya, bahkan dianggap sebagai suatu hal yang harus dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah masyarakat dan tokoh agama Desa Sungai Harang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Sungai Harang selalu membaca surah Al Fatihah, Al Ikhlas, An Falaq serta An Nâs pada setiap kegiatan bahuma. Masyarakat memaknai bahwa pembacaan surah tersebut dalam rangka untuk mendapatkan berkah, habl min al bi’ah dan sarana mendekatkan diri dan memohon perlindungan kepada Allah