基于对八年级学习者数学理解能力的Metaphorical思维方法的测试表的验证

Irma Yetti, Dona Afriyani
{"title":"基于对八年级学习者数学理解能力的Metaphorical思维方法的测试表的验证","authors":"Irma Yetti, Dona Afriyani","doi":"10.31958/je.v2i1.3059","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The main problem in this study is the limited learning resources used by students to understand the material and the difficulties of students in understanding the concepts taught by the teacher. Even though in terms of the number of learning resources used are sufficient, these learning resources cannot fully support students in understanding mathematics material. In addition, in applying the concept, the teacher did not arrange the knowledge of students properly so that students had difficulty understanding mathematical concepts. The purpose of the research in general is to produce Student Worksheets (LKPD) based on the Metaphorical Thinking Approach to Improve the Mathematical Comprehension Ability of Class VIII Students at SMP N 2 Pariangan in understanding mathematical concepts and motivating students to obtain data on what are the characteristics of a student-based LKPD. The resulting metaphorical thinking approach has met the valid criteria. The type of research used is research and development with development according to Van Den Akker which consists of 3 stages, namely: (1) front analysis stage (front-back analysis), (2) prototype stage (prototype) and (3)) the assessment stage (assessment). The data collection technique used to determine validation is the validation sheet. While the instrument used was a product validation sheet. The results showed that the characteristics of the LKPD based on the metaphorical thinking approach that were designed were valid. The results obtained from the LKPD validity test were 79% valid. Keyword: LKPD Validation, based on metaphorical thinking approach 1. Pendahulauan Pembelajaran matematika di tingkat madrasah atau perguruan tinggi memiliki banyak tujuan, salah satunya agar peserta didik mesti memiliki kemampuan pemahaman konsep, komunikasi, penalaran, dan pola penalaran (Permendikbud, 2014). Kemampuan pemahaman matematis memiliki beberapa peranan penting salah satunya yaitu sebagai landasan untuk berpikir dalam penyelesaian persoalan-persoalan matematika maupun masalah kehidupan nyata. Selain itu, kemampuan pemahaman matematis sangat mendukung pada pengembangkan kemampuan matematis lainnya, yaitu kemampuan konsep, komunikasi, pemecahan masalah, penalaran, koneksi, representasi, berpikir kritis dan berpikir kreatif matematis (Hendriana, 2009). Pada saat melakukan observasi pada tanggal 27 November 2019. Guru menjelaskan bahwa peserta didik tidak bisa memahami materi yang disajikan dalam buku paket yang digunakan secara langsung, peserta didik harus mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru terlebih dahulu supaya bisa memahami materi tersebut. Karena bahasa yang digunakan dalam buku paket masih terlalu umum dan sulit untuk dipahami peserta didik. Gambar buku paket yang digunakan oleh peserta didik dapat dilihat pada gambar 1. Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 34 Gambar 1. Buku paket yang digunakan peserta didik Dari gambar 1 pada kegiatan ayo menggali informasi penyelesaian dari masalah yang diberikan belum dijelaskan secara rinci, sehingga mengakibatkan peserta didik sulit untuk memahami pemodelan yang diberikan dalam masalah tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan bahan ajar dan rendahnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelas VIII di SMP N 2 Pariangan tersebut, maka peneliti mengembangkan sebuah bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD). Alasan peneliti mengembangkan bahan ajar LKPD adalah karena menurut peneliti LKPD adalah bahan ajar yang cocok untuk sumber belajar peserta didik, dengan adanya LKPD yang dirancang semenarik mungkin dan juga sesuai dengan kebutuhan serta mengatasi permasalahan belajar peserta didik maka membuat peserta didik lebih tertarik lagi kepada pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VIII SMP N 2 Pariangan yang mana guru tersebut mengutarakan bahwa peserta didik akan lebih termotivasi dan tertarik belajar matematika jika guru membagikan LKPD kepada peserta didik. Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa buku paket yang digunakan belum memberikan soal kemampuan pemahaman matematis. Selanjutnya terlihat bahwa buku juga tidak mengarahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Langkah-langkah menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal dalam buku paket juga sulit dipahami oleh peserta didik. Sehingga menyebabkan peserta didik kurang tertarik membaca dan membahas setiap soal yang ada dalam buku tersebut. Hal ini juga diungkapkan (Rizkianto & Santosa, 2017) yang menganalisis kesalahan buku matematika peserta didik SMP kurikulum 2013, beliau mengatakan bahwa terdapat ketidakjelasan dalam memaparkan materi atau contoh soal, kesalahan dan ketidakpastian dalam penulisan kalimat, kesalahan dalam perhitungan yang banyak ditemui pada contoh soal serta juga terdapat kesalahan konsep matematika. Sedangkan LKPD yang akan peneliti rancang didesain semenarik mungkin agar menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik untuk mempelajarinya, selain itu bahasa yang digunakan dalam LKPD adalah bahasa yang familiar dengan keseharian peserta didik sehingga mudah dipahami oleh perserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang peneliti rancang juga dipadukan dengan pendekatan metaphorical thingking yang mampu mengatasi permasalahan belajar peserta didik khusunya permasalahan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Hal ini juga senada dengan yang disampaikan oleh (Hendriana, 2009) bahwa pendekatan metaphorical thingking dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis, komunikasi, serta kepercayaan diri peserta didik SMP. Pada LKPD ini terdapat soal-soal yang akan di pecahkan oleh peserta didik Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 35 dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran berbasis pendekatan metaphorical thingking. Menurut Hendriana dalam (Saputri et al., 2017) mengemukakan bahwa Pendekatan Metaphorical Thinking merupakan jembatan antara model dan interpretasi, memberikan peluang yang besar kepada peserta didik untuk mengeksploitasi pengetahuannya dalam belajar matematika. Selain itu melalui pendekatan Metaphorical Thinking, dapat membuat proses belajar peserta didik menjadi bermakna karena peserta didik dapat melihat hubungan antara konsep yang dipelajarinya dengan konsep yang telah dikenalnya. Dalam pendekatan Metaphorical Thinking konsep-konsep abstrak dimetaforakan menjadi objek-objek nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik dari pendekatan Metaphorical Thinking adalah menjembatani konsep-konsep yang abstrak menjadi hal yang lebih konkrit. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan Metaphorical Thinking menjadi salah satu alternatif untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik dan memberikan peluang yang besar kepada peserta didik untuk mengeksploitasi pengetahuannya dalam belajar matematika. Pendekatan metaphorical thingking dapat menjawab permasalahan yang terjadi, diantaranya dengan menerapkan pendekatan metaphorical thingking untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada setiap langkahnya yaitu diawali dengan memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, kedua mengidentifikasi konsep-konsep utama dengan mengumpulkan data dan informasi dari masalah kontekstual yang diberikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru, yang ketiga menggunakan metafora untuk mengilustrasikan konsep yaitu guru memberikan contoh metafora untuk mengilustrasikan konsep, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan metafora-metafora mereka sendiri dan selanjutnya bertukar metafora sehingga mereka berdiskusi satu sama lain bersaman teman kelompoknya, dan yang keempat penyimpulan yaitu mengingatkan kembali tentang konsep-konsep inti masalah yang berhubungan dengan materi pokok kemudian guru dan peserta didik berdiskusi landasan pemahaman berfikir metaforik dengan menganalisis alasan-alasan yang melatarbelakangi metafora yang dipilih. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengembangkan sumber belajar yang bertujuan untuk melengkapi sumber belajar peserta didik serta untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui pengembangan LKPD matematika dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Pemahaman Matematis Peserta Didik Kelas VIII di SMP”. 2. Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (development research). Menurut Soenarto dalam (Yenti, 2016) penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat, atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori. Rancangan penelitian pengembangan ini terdiri atas tiga tahap yaitu Analisis muka belakang (front end analysis), Tahap prototipe (prototype), tahap penilaian (assessment). Prosedur Pengembangannya adalah tahap Analisis Muka-Belakang (Front End Analysis) Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah menganalisis silabus dan standar isi. Dalam analisis silabus ini ada tiga aspek yang diperhatikan diantaranya, analisis kompetensi inti (KI), analisis kompetensi dasar (KD), analisis indikator, analisis buku pelajaran, tahap ini dilakukan untuk mengetahui buku pelajaran apa yang digunakan siswa dalam pembelajaran matematika dan untuk mengetahui apakah buku tersebut mampu untuk Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 36 menunjang peserta didik belajar mandiri. Buku yang dianalisis adalah buku matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk kelas VIII SMP / MTs. Analisis buku yang dilakukan adalah struktur kata buku, tampilan buku, susunan materi dalam buku dan ketidaksesuaian dengan ","PeriodicalId":244772,"journal":{"name":"Edusainstika: Jurnal Pembelajaran MIPA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik di kelas VIII SMP\",\"authors\":\"Irma Yetti, Dona Afriyani\",\"doi\":\"10.31958/je.v2i1.3059\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The main problem in this study is the limited learning resources used by students to understand the material and the difficulties of students in understanding the concepts taught by the teacher. Even though in terms of the number of learning resources used are sufficient, these learning resources cannot fully support students in understanding mathematics material. In addition, in applying the concept, the teacher did not arrange the knowledge of students properly so that students had difficulty understanding mathematical concepts. The purpose of the research in general is to produce Student Worksheets (LKPD) based on the Metaphorical Thinking Approach to Improve the Mathematical Comprehension Ability of Class VIII Students at SMP N 2 Pariangan in understanding mathematical concepts and motivating students to obtain data on what are the characteristics of a student-based LKPD. The resulting metaphorical thinking approach has met the valid criteria. The type of research used is research and development with development according to Van Den Akker which consists of 3 stages, namely: (1) front analysis stage (front-back analysis), (2) prototype stage (prototype) and (3)) the assessment stage (assessment). The data collection technique used to determine validation is the validation sheet. While the instrument used was a product validation sheet. The results showed that the characteristics of the LKPD based on the metaphorical thinking approach that were designed were valid. The results obtained from the LKPD validity test were 79% valid. Keyword: LKPD Validation, based on metaphorical thinking approach 1. Pendahulauan Pembelajaran matematika di tingkat madrasah atau perguruan tinggi memiliki banyak tujuan, salah satunya agar peserta didik mesti memiliki kemampuan pemahaman konsep, komunikasi, penalaran, dan pola penalaran (Permendikbud, 2014). Kemampuan pemahaman matematis memiliki beberapa peranan penting salah satunya yaitu sebagai landasan untuk berpikir dalam penyelesaian persoalan-persoalan matematika maupun masalah kehidupan nyata. Selain itu, kemampuan pemahaman matematis sangat mendukung pada pengembangkan kemampuan matematis lainnya, yaitu kemampuan konsep, komunikasi, pemecahan masalah, penalaran, koneksi, representasi, berpikir kritis dan berpikir kreatif matematis (Hendriana, 2009). Pada saat melakukan observasi pada tanggal 27 November 2019. Guru menjelaskan bahwa peserta didik tidak bisa memahami materi yang disajikan dalam buku paket yang digunakan secara langsung, peserta didik harus mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru terlebih dahulu supaya bisa memahami materi tersebut. Karena bahasa yang digunakan dalam buku paket masih terlalu umum dan sulit untuk dipahami peserta didik. Gambar buku paket yang digunakan oleh peserta didik dapat dilihat pada gambar 1. Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 34 Gambar 1. Buku paket yang digunakan peserta didik Dari gambar 1 pada kegiatan ayo menggali informasi penyelesaian dari masalah yang diberikan belum dijelaskan secara rinci, sehingga mengakibatkan peserta didik sulit untuk memahami pemodelan yang diberikan dalam masalah tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan bahan ajar dan rendahnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelas VIII di SMP N 2 Pariangan tersebut, maka peneliti mengembangkan sebuah bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD). Alasan peneliti mengembangkan bahan ajar LKPD adalah karena menurut peneliti LKPD adalah bahan ajar yang cocok untuk sumber belajar peserta didik, dengan adanya LKPD yang dirancang semenarik mungkin dan juga sesuai dengan kebutuhan serta mengatasi permasalahan belajar peserta didik maka membuat peserta didik lebih tertarik lagi kepada pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VIII SMP N 2 Pariangan yang mana guru tersebut mengutarakan bahwa peserta didik akan lebih termotivasi dan tertarik belajar matematika jika guru membagikan LKPD kepada peserta didik. Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa buku paket yang digunakan belum memberikan soal kemampuan pemahaman matematis. Selanjutnya terlihat bahwa buku juga tidak mengarahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Langkah-langkah menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal dalam buku paket juga sulit dipahami oleh peserta didik. Sehingga menyebabkan peserta didik kurang tertarik membaca dan membahas setiap soal yang ada dalam buku tersebut. Hal ini juga diungkapkan (Rizkianto & Santosa, 2017) yang menganalisis kesalahan buku matematika peserta didik SMP kurikulum 2013, beliau mengatakan bahwa terdapat ketidakjelasan dalam memaparkan materi atau contoh soal, kesalahan dan ketidakpastian dalam penulisan kalimat, kesalahan dalam perhitungan yang banyak ditemui pada contoh soal serta juga terdapat kesalahan konsep matematika. Sedangkan LKPD yang akan peneliti rancang didesain semenarik mungkin agar menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik untuk mempelajarinya, selain itu bahasa yang digunakan dalam LKPD adalah bahasa yang familiar dengan keseharian peserta didik sehingga mudah dipahami oleh perserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang peneliti rancang juga dipadukan dengan pendekatan metaphorical thingking yang mampu mengatasi permasalahan belajar peserta didik khusunya permasalahan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Hal ini juga senada dengan yang disampaikan oleh (Hendriana, 2009) bahwa pendekatan metaphorical thingking dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis, komunikasi, serta kepercayaan diri peserta didik SMP. Pada LKPD ini terdapat soal-soal yang akan di pecahkan oleh peserta didik Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 35 dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran berbasis pendekatan metaphorical thingking. Menurut Hendriana dalam (Saputri et al., 2017) mengemukakan bahwa Pendekatan Metaphorical Thinking merupakan jembatan antara model dan interpretasi, memberikan peluang yang besar kepada peserta didik untuk mengeksploitasi pengetahuannya dalam belajar matematika. Selain itu melalui pendekatan Metaphorical Thinking, dapat membuat proses belajar peserta didik menjadi bermakna karena peserta didik dapat melihat hubungan antara konsep yang dipelajarinya dengan konsep yang telah dikenalnya. Dalam pendekatan Metaphorical Thinking konsep-konsep abstrak dimetaforakan menjadi objek-objek nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik dari pendekatan Metaphorical Thinking adalah menjembatani konsep-konsep yang abstrak menjadi hal yang lebih konkrit. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan Metaphorical Thinking menjadi salah satu alternatif untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik dan memberikan peluang yang besar kepada peserta didik untuk mengeksploitasi pengetahuannya dalam belajar matematika. Pendekatan metaphorical thingking dapat menjawab permasalahan yang terjadi, diantaranya dengan menerapkan pendekatan metaphorical thingking untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada setiap langkahnya yaitu diawali dengan memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, kedua mengidentifikasi konsep-konsep utama dengan mengumpulkan data dan informasi dari masalah kontekstual yang diberikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru, yang ketiga menggunakan metafora untuk mengilustrasikan konsep yaitu guru memberikan contoh metafora untuk mengilustrasikan konsep, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan metafora-metafora mereka sendiri dan selanjutnya bertukar metafora sehingga mereka berdiskusi satu sama lain bersaman teman kelompoknya, dan yang keempat penyimpulan yaitu mengingatkan kembali tentang konsep-konsep inti masalah yang berhubungan dengan materi pokok kemudian guru dan peserta didik berdiskusi landasan pemahaman berfikir metaforik dengan menganalisis alasan-alasan yang melatarbelakangi metafora yang dipilih. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengembangkan sumber belajar yang bertujuan untuk melengkapi sumber belajar peserta didik serta untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui pengembangan LKPD matematika dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Pemahaman Matematis Peserta Didik Kelas VIII di SMP”. 2. Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (development research). Menurut Soenarto dalam (Yenti, 2016) penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat, atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori. Rancangan penelitian pengembangan ini terdiri atas tiga tahap yaitu Analisis muka belakang (front end analysis), Tahap prototipe (prototype), tahap penilaian (assessment). Prosedur Pengembangannya adalah tahap Analisis Muka-Belakang (Front End Analysis) Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah menganalisis silabus dan standar isi. Dalam analisis silabus ini ada tiga aspek yang diperhatikan diantaranya, analisis kompetensi inti (KI), analisis kompetensi dasar (KD), analisis indikator, analisis buku pelajaran, tahap ini dilakukan untuk mengetahui buku pelajaran apa yang digunakan siswa dalam pembelajaran matematika dan untuk mengetahui apakah buku tersebut mampu untuk Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 36 menunjang peserta didik belajar mandiri. Buku yang dianalisis adalah buku matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk kelas VIII SMP / MTs. Analisis buku yang dilakukan adalah struktur kata buku, tampilan buku, susunan materi dalam buku dan ketidaksesuaian dengan \",\"PeriodicalId\":244772,\"journal\":{\"name\":\"Edusainstika: Jurnal Pembelajaran MIPA\",\"volume\":\"31 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Edusainstika: Jurnal Pembelajaran MIPA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31958/je.v2i1.3059\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edusainstika: Jurnal Pembelajaran MIPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31958/je.v2i1.3059","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

然而,研究人员所设计的作品是为了激发学习者学习的热情和动力,而刻画中的语言是一种熟悉的学习者日常生活的语言,因此很容易被学习者理解。学习者(LKPD)研究员的工作表的设计也与方法metaphorical thingking学习者能够克服问题的学习,尤其是数学学习者理解能力的问题。这也适合搭配的方法由(Hendriana, 2009) metaphorical thingking可以提高理解能力的初中数学、通讯和自信的学习者。2021年7月1日第一届《教育》杂志的学习者将通过采用基于元法学方法的学习方法来解决这些问题。根据亨德里亚娜(Saputri et al., 2017年)的研究,甲烷思维方法是模型和解释之间的桥梁,为学习者利用自己的数学知识提供了巨大的机会。此外通过Metaphorical思考方法,可以使学习者学习者学习过程变得有意义,因为可以看到熟悉的概念已经学到的概念之间的关系。在比喻抽象概念的比喻方法中,抽象概念将成为日常生活中存在的真实物体。Metaphorical思考方法的特点是跨越了抽象的概念变得更具体的事情。因此,形而上学思维方法的学习成为学习者数学理解能力的替代品,并为学习者利用自己的知识进行数学学习提供了巨大的机会。metaphorical方法thingking能回答问题的发生,其中包括采取metaphorical thingking数学理解能力的学习者的一举一动就是开头的物质提供相关的上下文问题第二次研究,确定了收集数据的主要概念和给定的上下文信息的问题回答老师提出的问题,第三用比喻来说明的概念就是老师树立了一个比喻来说明概念,然后给学习者机会传达自己metafora-metafora然后交换隐喻,以至于他们彼此bersaman朋友小组的讨论,第四推测用户的,就是让人想起与主题有关的问题的核心概念,然后教师和学习者的讨论和分析原因认为打比喻的理解基础背景摘选的隐喻。根据上面的问题,那么研究人员感兴趣的培养学习者的学习资源旨在补充学习资源和能力理解数学学习者通过数学发展LKPD标题“工作表学习者发展(LKPD)基于Metaphorical思考方法的理解在初中八年级的数学学习者”。2. 这种研究方法运用执行的发展(development research)的研究。根据Soenarto yentl(, 2016)研究中是为了开发和生产一种产品,媒体的工具材料,或在课堂上学习策略,用于解决学习问题-实验室,不是来测试他的理论。这种研究开发设计三个阶段,即组成分析(前端分析)后面的脸,原型阶段(原型),评估阶段(评估)。开发过程是分析前端的阶段,在此阶段进行的是确定数学学习中的问题和需要。数据收集是通过分析步骤和标准教学大纲内容。有三个不同的方面来分析这个教学大纲中注意核心能力分析(KI),其中基本分析能力(KD),分析指标,这个阶段的教科书进行分析发现学生在学习中使用了什么教科书数学和这本书是否能够为第一卷2,2021年7月Edusainstika MIPA 36学习日志:维持独立学习的学习者。分析后的书籍是2013年初中/ MTs八年级2017年修订版的课程数学书。 对书籍的分析包括书的文字结构、书的外观、书中的材料组合和不一致
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik di kelas VIII SMP
The main problem in this study is the limited learning resources used by students to understand the material and the difficulties of students in understanding the concepts taught by the teacher. Even though in terms of the number of learning resources used are sufficient, these learning resources cannot fully support students in understanding mathematics material. In addition, in applying the concept, the teacher did not arrange the knowledge of students properly so that students had difficulty understanding mathematical concepts. The purpose of the research in general is to produce Student Worksheets (LKPD) based on the Metaphorical Thinking Approach to Improve the Mathematical Comprehension Ability of Class VIII Students at SMP N 2 Pariangan in understanding mathematical concepts and motivating students to obtain data on what are the characteristics of a student-based LKPD. The resulting metaphorical thinking approach has met the valid criteria. The type of research used is research and development with development according to Van Den Akker which consists of 3 stages, namely: (1) front analysis stage (front-back analysis), (2) prototype stage (prototype) and (3)) the assessment stage (assessment). The data collection technique used to determine validation is the validation sheet. While the instrument used was a product validation sheet. The results showed that the characteristics of the LKPD based on the metaphorical thinking approach that were designed were valid. The results obtained from the LKPD validity test were 79% valid. Keyword: LKPD Validation, based on metaphorical thinking approach 1. Pendahulauan Pembelajaran matematika di tingkat madrasah atau perguruan tinggi memiliki banyak tujuan, salah satunya agar peserta didik mesti memiliki kemampuan pemahaman konsep, komunikasi, penalaran, dan pola penalaran (Permendikbud, 2014). Kemampuan pemahaman matematis memiliki beberapa peranan penting salah satunya yaitu sebagai landasan untuk berpikir dalam penyelesaian persoalan-persoalan matematika maupun masalah kehidupan nyata. Selain itu, kemampuan pemahaman matematis sangat mendukung pada pengembangkan kemampuan matematis lainnya, yaitu kemampuan konsep, komunikasi, pemecahan masalah, penalaran, koneksi, representasi, berpikir kritis dan berpikir kreatif matematis (Hendriana, 2009). Pada saat melakukan observasi pada tanggal 27 November 2019. Guru menjelaskan bahwa peserta didik tidak bisa memahami materi yang disajikan dalam buku paket yang digunakan secara langsung, peserta didik harus mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru terlebih dahulu supaya bisa memahami materi tersebut. Karena bahasa yang digunakan dalam buku paket masih terlalu umum dan sulit untuk dipahami peserta didik. Gambar buku paket yang digunakan oleh peserta didik dapat dilihat pada gambar 1. Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 34 Gambar 1. Buku paket yang digunakan peserta didik Dari gambar 1 pada kegiatan ayo menggali informasi penyelesaian dari masalah yang diberikan belum dijelaskan secara rinci, sehingga mengakibatkan peserta didik sulit untuk memahami pemodelan yang diberikan dalam masalah tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi keterbatasan bahan ajar dan rendahnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik kelas VIII di SMP N 2 Pariangan tersebut, maka peneliti mengembangkan sebuah bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD). Alasan peneliti mengembangkan bahan ajar LKPD adalah karena menurut peneliti LKPD adalah bahan ajar yang cocok untuk sumber belajar peserta didik, dengan adanya LKPD yang dirancang semenarik mungkin dan juga sesuai dengan kebutuhan serta mengatasi permasalahan belajar peserta didik maka membuat peserta didik lebih tertarik lagi kepada pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VIII SMP N 2 Pariangan yang mana guru tersebut mengutarakan bahwa peserta didik akan lebih termotivasi dan tertarik belajar matematika jika guru membagikan LKPD kepada peserta didik. Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa buku paket yang digunakan belum memberikan soal kemampuan pemahaman matematis. Selanjutnya terlihat bahwa buku juga tidak mengarahkan peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang diberikan sesuai indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Langkah-langkah menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal dalam buku paket juga sulit dipahami oleh peserta didik. Sehingga menyebabkan peserta didik kurang tertarik membaca dan membahas setiap soal yang ada dalam buku tersebut. Hal ini juga diungkapkan (Rizkianto & Santosa, 2017) yang menganalisis kesalahan buku matematika peserta didik SMP kurikulum 2013, beliau mengatakan bahwa terdapat ketidakjelasan dalam memaparkan materi atau contoh soal, kesalahan dan ketidakpastian dalam penulisan kalimat, kesalahan dalam perhitungan yang banyak ditemui pada contoh soal serta juga terdapat kesalahan konsep matematika. Sedangkan LKPD yang akan peneliti rancang didesain semenarik mungkin agar menumbuhkan semangat dan motivasi peserta didik untuk mempelajarinya, selain itu bahasa yang digunakan dalam LKPD adalah bahasa yang familiar dengan keseharian peserta didik sehingga mudah dipahami oleh perserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang peneliti rancang juga dipadukan dengan pendekatan metaphorical thingking yang mampu mengatasi permasalahan belajar peserta didik khusunya permasalahan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Hal ini juga senada dengan yang disampaikan oleh (Hendriana, 2009) bahwa pendekatan metaphorical thingking dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis, komunikasi, serta kepercayaan diri peserta didik SMP. Pada LKPD ini terdapat soal-soal yang akan di pecahkan oleh peserta didik Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 35 dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran berbasis pendekatan metaphorical thingking. Menurut Hendriana dalam (Saputri et al., 2017) mengemukakan bahwa Pendekatan Metaphorical Thinking merupakan jembatan antara model dan interpretasi, memberikan peluang yang besar kepada peserta didik untuk mengeksploitasi pengetahuannya dalam belajar matematika. Selain itu melalui pendekatan Metaphorical Thinking, dapat membuat proses belajar peserta didik menjadi bermakna karena peserta didik dapat melihat hubungan antara konsep yang dipelajarinya dengan konsep yang telah dikenalnya. Dalam pendekatan Metaphorical Thinking konsep-konsep abstrak dimetaforakan menjadi objek-objek nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik dari pendekatan Metaphorical Thinking adalah menjembatani konsep-konsep yang abstrak menjadi hal yang lebih konkrit. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan Metaphorical Thinking menjadi salah satu alternatif untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik dan memberikan peluang yang besar kepada peserta didik untuk mengeksploitasi pengetahuannya dalam belajar matematika. Pendekatan metaphorical thingking dapat menjawab permasalahan yang terjadi, diantaranya dengan menerapkan pendekatan metaphorical thingking untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada setiap langkahnya yaitu diawali dengan memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, kedua mengidentifikasi konsep-konsep utama dengan mengumpulkan data dan informasi dari masalah kontekstual yang diberikan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru, yang ketiga menggunakan metafora untuk mengilustrasikan konsep yaitu guru memberikan contoh metafora untuk mengilustrasikan konsep, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan metafora-metafora mereka sendiri dan selanjutnya bertukar metafora sehingga mereka berdiskusi satu sama lain bersaman teman kelompoknya, dan yang keempat penyimpulan yaitu mengingatkan kembali tentang konsep-konsep inti masalah yang berhubungan dengan materi pokok kemudian guru dan peserta didik berdiskusi landasan pemahaman berfikir metaforik dengan menganalisis alasan-alasan yang melatarbelakangi metafora yang dipilih. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengembangkan sumber belajar yang bertujuan untuk melengkapi sumber belajar peserta didik serta untuk kemampuan pemahaman matematis peserta didik melalui pengembangan LKPD matematika dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Metaphorical Thinking untuk Pemahaman Matematis Peserta Didik Kelas VIII di SMP”. 2. Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (development research). Menurut Soenarto dalam (Yenti, 2016) penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat, atau strategi pembelajaran, digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran di kelas/laboratorium, dan bukan untuk menguji teori. Rancangan penelitian pengembangan ini terdiri atas tiga tahap yaitu Analisis muka belakang (front end analysis), Tahap prototipe (prototype), tahap penilaian (assessment). Prosedur Pengembangannya adalah tahap Analisis Muka-Belakang (Front End Analysis) Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah dan kebutuhan dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah menganalisis silabus dan standar isi. Dalam analisis silabus ini ada tiga aspek yang diperhatikan diantaranya, analisis kompetensi inti (KI), analisis kompetensi dasar (KD), analisis indikator, analisis buku pelajaran, tahap ini dilakukan untuk mengetahui buku pelajaran apa yang digunakan siswa dalam pembelajaran matematika dan untuk mengetahui apakah buku tersebut mampu untuk Vol 2 No 1, Juli 2021 Edusainstika : Jurnal Pembelajaran MIPA 36 menunjang peserta didik belajar mandiri. Buku yang dianalisis adalah buku matematika kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk kelas VIII SMP / MTs. Analisis buku yang dilakukan adalah struktur kata buku, tampilan buku, susunan materi dalam buku dan ketidaksesuaian dengan
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Innovative Teaching Tools: Creating a Guided Inquiry Chemistry E-Module with FLIP PDF Support for Understanding Atom Developmentand the Periodic System of Elements Peningkatan Kemampuan Literasi Matematis Siswa melalui Problem Based Instruction (PBI) Validasi Modul Elektronik Gejala Pemanasan Global Terintegrasi Al-Qur’an dengan Model Contextual Teaching Learning (CTL) untuk Siswa Kelas XI SMA/MA Pengembangan Modul Biologi Berbasis Learning Cycle 7E Materi Sistem Ekskresi Penerapan Model Pembelajaran Resource Based Learning (RBL) Pada Hasil Belajar Biologi Kelas X SMA
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1