{"title":"经济繁荣Umkm Kripik Kertonegoro村","authors":"Achadyah Prabawati","doi":"10.37849/mipi.v4i1.247","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"UMKM pada umumnya adalah usaha yang dikelola oleh keluarga. Hasil usaha digunakan sebagai penunjang kehidupan rumah tangga. Usaha ini biasanya dipimpin oleh para kepala keluarga yang dibantu oleh istri ataupun anak. Tenaga kerja menggunakan para tetangga sekitar.UMKM biasanya kurang mempunyai pencatatan atas segala kegiatan yang dilakukan. Hal ini membuat UMKM kurang dapat mengerti apa arti suatu kesuksesan usaha. Bagaimana operasional usaha yang dapat dikatakan sejahtera. Ini merupakan suatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh organisasi UMKM. UMKM Kedelai di desa Kertonegoro mempunyai SDM seorang ketua, seorang administrasi dan empat orang tenaga operasional. Sementara kegiatan tidak dilakukan setiap hari. Hal ini menunggu habisnya produk serta adanya pemesanan.Pengadaan bahan baku dilakukan dengan pembelian yang bersumber dari hasil penjualan. Sementara pembayaran tenaga kerja dilakukan pada saat ada permintaan dari tenaga kerja. Hal ini mempunyai alasan agar hasilnya dapat dirasakan. Kondisi ini menimbulkan adanya hutang biaya selain biaya listrik yang harus dibayar lepas bulan. Sementara operasional pengadaan UMKM diawali dengan adanya hutang Bank yang sampai saat ini belum lunas.Dengan kondisi UMKM yang demikian itu setelah dianalisa menunjukkan penilaian rasio yang dapat dikatakan sebagai usaha yang cukup sejahtera. Kekurangannya terletak pada operasional pemasaran yang hanya menunggu pesanan. ","PeriodicalId":247045,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Kesejahteraan Finansial Umkm Kripik Kedelai Desa Kertonegoro\",\"authors\":\"Achadyah Prabawati\",\"doi\":\"10.37849/mipi.v4i1.247\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"UMKM pada umumnya adalah usaha yang dikelola oleh keluarga. Hasil usaha digunakan sebagai penunjang kehidupan rumah tangga. Usaha ini biasanya dipimpin oleh para kepala keluarga yang dibantu oleh istri ataupun anak. Tenaga kerja menggunakan para tetangga sekitar.UMKM biasanya kurang mempunyai pencatatan atas segala kegiatan yang dilakukan. Hal ini membuat UMKM kurang dapat mengerti apa arti suatu kesuksesan usaha. Bagaimana operasional usaha yang dapat dikatakan sejahtera. Ini merupakan suatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh organisasi UMKM. UMKM Kedelai di desa Kertonegoro mempunyai SDM seorang ketua, seorang administrasi dan empat orang tenaga operasional. Sementara kegiatan tidak dilakukan setiap hari. Hal ini menunggu habisnya produk serta adanya pemesanan.Pengadaan bahan baku dilakukan dengan pembelian yang bersumber dari hasil penjualan. Sementara pembayaran tenaga kerja dilakukan pada saat ada permintaan dari tenaga kerja. Hal ini mempunyai alasan agar hasilnya dapat dirasakan. Kondisi ini menimbulkan adanya hutang biaya selain biaya listrik yang harus dibayar lepas bulan. Sementara operasional pengadaan UMKM diawali dengan adanya hutang Bank yang sampai saat ini belum lunas.Dengan kondisi UMKM yang demikian itu setelah dianalisa menunjukkan penilaian rasio yang dapat dikatakan sebagai usaha yang cukup sejahtera. Kekurangannya terletak pada operasional pemasaran yang hanya menunggu pesanan. \",\"PeriodicalId\":247045,\"journal\":{\"name\":\"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37849/mipi.v4i1.247\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Ilmiah Pelita Ilmu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37849/mipi.v4i1.247","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Kesejahteraan Finansial Umkm Kripik Kedelai Desa Kertonegoro
UMKM pada umumnya adalah usaha yang dikelola oleh keluarga. Hasil usaha digunakan sebagai penunjang kehidupan rumah tangga. Usaha ini biasanya dipimpin oleh para kepala keluarga yang dibantu oleh istri ataupun anak. Tenaga kerja menggunakan para tetangga sekitar.UMKM biasanya kurang mempunyai pencatatan atas segala kegiatan yang dilakukan. Hal ini membuat UMKM kurang dapat mengerti apa arti suatu kesuksesan usaha. Bagaimana operasional usaha yang dapat dikatakan sejahtera. Ini merupakan suatu hal yang tidak pernah terpikirkan oleh organisasi UMKM. UMKM Kedelai di desa Kertonegoro mempunyai SDM seorang ketua, seorang administrasi dan empat orang tenaga operasional. Sementara kegiatan tidak dilakukan setiap hari. Hal ini menunggu habisnya produk serta adanya pemesanan.Pengadaan bahan baku dilakukan dengan pembelian yang bersumber dari hasil penjualan. Sementara pembayaran tenaga kerja dilakukan pada saat ada permintaan dari tenaga kerja. Hal ini mempunyai alasan agar hasilnya dapat dirasakan. Kondisi ini menimbulkan adanya hutang biaya selain biaya listrik yang harus dibayar lepas bulan. Sementara operasional pengadaan UMKM diawali dengan adanya hutang Bank yang sampai saat ini belum lunas.Dengan kondisi UMKM yang demikian itu setelah dianalisa menunjukkan penilaian rasio yang dapat dikatakan sebagai usaha yang cukup sejahtera. Kekurangannya terletak pada operasional pemasaran yang hanya menunggu pesanan.