{"title":"混合ca (oh)2稳定膨胀土(膨胀土案例研究:banyuwangi县purwoharjo区glagah agung村jatiluhur村)","authors":"Celia Nindy Carisa, M. F. Ma’ruf, P. Putra","doi":"10.19184/jrsl.v3i1.9272","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Expansive soils can cause problems in construction due to changing volume changes. The area that is suspected to have an expansive soil type is Glagah Agung village, Purwoharjo District, Banyuwangi. Every season change, the construction of the building is always damaged, especially on the structure of the building. In the rainy season, the land will expand and cause the building to rise, while at the dry season the land will shrink and there is a decline in buildings. In the face of these problems, it is necessary to do special treatment to improve the nature of the expansive soil. One is chemical stabilization, adding chemicals to improve soil properties and reduce their development potential. In this study, the stabilizers used are Ca (OH) 2 lime with a percentage of 4%, 6%, 8%, 10%, 12% with curing time for one day. The results of soil become less plastic with an increase of lime content. The decrease of plasticity index is supported by grain test which is the decrease of clay fraction grain on soil mixed with lime according to the USCS method and AASHTO method. There was a decrease in the percent of original primary soil development which was initially 11.9% decreased to 2.181% 4% lime content, and 0% at 6% to 12%. \nTanah ekspansif dapat menimbulkan masalah dalam konstruksi akibat perubahan volume yang berubahubah. Daerah yang diduga memiliki jenis tanah ekspansif adalah Desa Glagah agung Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Setiap pergantian musim, konstruksi bangunan selalu mengalami kerusakan terutama pada struktur dari bangunan. Pada musim penghujan tanah akan mengembang dan mengakibatkan bangunan terangkat, sedangkan pada saat kemarau tanah akan menyusut dan terjadi penurunan bangunan. Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan treatment khusus untuk memperbaiki sifat tanah ekspansif. Salah satunya adalah stabilisasi kimiawi, dengan menambahkan bahan kimia untuk memperbaiki sifat tanah dan mereduksi potensi pengembangannya. pada peneliatian ini, stabilitator yang digunakan adalah kapur Ca(OH)2 dengan prosentase 4%,6%,8%,10%,12% dengan waktu peram (curing) selama 24 jam. Didapatkan hasil tanah menjadi tidak plastis seiring dengan bertambahnya kadar kapur. Penurunan indeks plastisitas didukung dengan pengujian gradasi butiran yaitu berkurangnya butiran fraksi lempung pada tanah yang dicampur dengan kapur menurut metode USCS dan metode AASHTO. Terjadi penurunan persen pengembangan primer tanah asli yang mulanya sebesar 11,9% berkurang menjadi 2,181% kadar kapur 4%, dan 0% pada kadar 6% hingga 12%.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"STABILIZATION OF EXPANSIVE SOIL WITH MIXING CA(OH)2 (EXPANSIVE SOIL CASE STUDY: JATILUHUR HAMLET, GLAGAH AGUNG VILLAGE, PURWOHARJO DISTRICT, BANYUWANGI REGENCY)\",\"authors\":\"Celia Nindy Carisa, M. F. Ma’ruf, P. Putra\",\"doi\":\"10.19184/jrsl.v3i1.9272\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Expansive soils can cause problems in construction due to changing volume changes. The area that is suspected to have an expansive soil type is Glagah Agung village, Purwoharjo District, Banyuwangi. Every season change, the construction of the building is always damaged, especially on the structure of the building. In the rainy season, the land will expand and cause the building to rise, while at the dry season the land will shrink and there is a decline in buildings. In the face of these problems, it is necessary to do special treatment to improve the nature of the expansive soil. One is chemical stabilization, adding chemicals to improve soil properties and reduce their development potential. In this study, the stabilizers used are Ca (OH) 2 lime with a percentage of 4%, 6%, 8%, 10%, 12% with curing time for one day. The results of soil become less plastic with an increase of lime content. The decrease of plasticity index is supported by grain test which is the decrease of clay fraction grain on soil mixed with lime according to the USCS method and AASHTO method. There was a decrease in the percent of original primary soil development which was initially 11.9% decreased to 2.181% 4% lime content, and 0% at 6% to 12%. \\nTanah ekspansif dapat menimbulkan masalah dalam konstruksi akibat perubahan volume yang berubahubah. Daerah yang diduga memiliki jenis tanah ekspansif adalah Desa Glagah agung Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Setiap pergantian musim, konstruksi bangunan selalu mengalami kerusakan terutama pada struktur dari bangunan. Pada musim penghujan tanah akan mengembang dan mengakibatkan bangunan terangkat, sedangkan pada saat kemarau tanah akan menyusut dan terjadi penurunan bangunan. Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan treatment khusus untuk memperbaiki sifat tanah ekspansif. Salah satunya adalah stabilisasi kimiawi, dengan menambahkan bahan kimia untuk memperbaiki sifat tanah dan mereduksi potensi pengembangannya. pada peneliatian ini, stabilitator yang digunakan adalah kapur Ca(OH)2 dengan prosentase 4%,6%,8%,10%,12% dengan waktu peram (curing) selama 24 jam. Didapatkan hasil tanah menjadi tidak plastis seiring dengan bertambahnya kadar kapur. Penurunan indeks plastisitas didukung dengan pengujian gradasi butiran yaitu berkurangnya butiran fraksi lempung pada tanah yang dicampur dengan kapur menurut metode USCS dan metode AASHTO. Terjadi penurunan persen pengembangan primer tanah asli yang mulanya sebesar 11,9% berkurang menjadi 2,181% kadar kapur 4%, dan 0% pada kadar 6% hingga 12%.\",\"PeriodicalId\":247229,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i1.9272\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i1.9272","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
膨胀土由于体积变化会引起施工问题。被怀疑为膨胀土类型的地区是Banyuwangi Purwoharjo区的Glagah Agung村。每到换季,建筑的构造总是会受到破坏,尤其是在建筑的结构上。在雨季,土地会扩大,导致建筑物上升,而在旱季,土地会缩小,建筑物会减少。面对这些问题,有必要做特殊处理来改善膨胀土的性质。一种是化学稳定,添加化学物质来改善土壤性质,降低其发展潜力。本研究选用的稳定剂分别为:Ca (OH) 2石灰,其质量分数分别为4%、6%、8%、10%、12%,固化时间为1天。随着石灰含量的增加,土壤的可塑性降低。根据USCS法和AASHTO法进行的颗粒试验表明,掺石灰土的粘土粒数减少,塑性指数降低。石灰含量从11.9%下降到2.181%,石灰含量从6%到12%下降到0%。Tanah ekspansif dapat menimbulkan masalah dalam konstruksi akibat perubahan volume yang berubahubah。Daerah yang diduga memiliki jenis tanis ekspansif adalah Desa Glagah agung Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi。设立一个独立的穆斯林,为邦古安人,为邦古安人,为邦古安人,为邦古安人,为邦古安人。当我看到我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友,我的朋友。Dalam menghaapi permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan治疗khusus untuk成员perbaiki sifat tanah扩展。Salah satunya adalah stabilisisaskimiawi, dengan menambahkan bahankimia untuk成员perbaiki siat tanah dan mereduksi potentisi pengembangannya。稳定剂yang digunakan adalah kapur Ca(OH)2登干蛋白酶4%、6%、8%、10%、12%登干waktu peram(固化)selama 24果酱。Didapatkan hasil tanah menjadi tidak plastis sesean bertambahnya kadar kapur。Penurunan索引塑料,didukung dengan,企鹅,gradasi butiran, yitu berkurangnya, butiran, fraksi, lempung, pada, tanah, yang, dicampur, dengan, kapur, menurut,方法,USCS,方法,AASHTO。Terjadi penurunan人pengembangan primer tanah asli yang mulanya sebesar 11,9% berkurang menjadi 2,181% kadar kapur 4%, dan 0% padada kadar 6% hingga 12%。
STABILIZATION OF EXPANSIVE SOIL WITH MIXING CA(OH)2 (EXPANSIVE SOIL CASE STUDY: JATILUHUR HAMLET, GLAGAH AGUNG VILLAGE, PURWOHARJO DISTRICT, BANYUWANGI REGENCY)
Expansive soils can cause problems in construction due to changing volume changes. The area that is suspected to have an expansive soil type is Glagah Agung village, Purwoharjo District, Banyuwangi. Every season change, the construction of the building is always damaged, especially on the structure of the building. In the rainy season, the land will expand and cause the building to rise, while at the dry season the land will shrink and there is a decline in buildings. In the face of these problems, it is necessary to do special treatment to improve the nature of the expansive soil. One is chemical stabilization, adding chemicals to improve soil properties and reduce their development potential. In this study, the stabilizers used are Ca (OH) 2 lime with a percentage of 4%, 6%, 8%, 10%, 12% with curing time for one day. The results of soil become less plastic with an increase of lime content. The decrease of plasticity index is supported by grain test which is the decrease of clay fraction grain on soil mixed with lime according to the USCS method and AASHTO method. There was a decrease in the percent of original primary soil development which was initially 11.9% decreased to 2.181% 4% lime content, and 0% at 6% to 12%.
Tanah ekspansif dapat menimbulkan masalah dalam konstruksi akibat perubahan volume yang berubahubah. Daerah yang diduga memiliki jenis tanah ekspansif adalah Desa Glagah agung Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi. Setiap pergantian musim, konstruksi bangunan selalu mengalami kerusakan terutama pada struktur dari bangunan. Pada musim penghujan tanah akan mengembang dan mengakibatkan bangunan terangkat, sedangkan pada saat kemarau tanah akan menyusut dan terjadi penurunan bangunan. Dalam menghadapi permasalahan yang terjadi maka perlu dilakukan treatment khusus untuk memperbaiki sifat tanah ekspansif. Salah satunya adalah stabilisasi kimiawi, dengan menambahkan bahan kimia untuk memperbaiki sifat tanah dan mereduksi potensi pengembangannya. pada peneliatian ini, stabilitator yang digunakan adalah kapur Ca(OH)2 dengan prosentase 4%,6%,8%,10%,12% dengan waktu peram (curing) selama 24 jam. Didapatkan hasil tanah menjadi tidak plastis seiring dengan bertambahnya kadar kapur. Penurunan indeks plastisitas didukung dengan pengujian gradasi butiran yaitu berkurangnya butiran fraksi lempung pada tanah yang dicampur dengan kapur menurut metode USCS dan metode AASHTO. Terjadi penurunan persen pengembangan primer tanah asli yang mulanya sebesar 11,9% berkurang menjadi 2,181% kadar kapur 4%, dan 0% pada kadar 6% hingga 12%.