{"title":"沿海社会文化管理","authors":"Yuliana Yuliana","doi":"10.31093/joas.v6i1is.153","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manajemen sosial budaya pesisir yang terpenting adalah manajemen ekonomi nelayan. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, seharusnya nelayan Indonesia memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang sejahtera. Namun, masih banyak kehidupan nelayan yang tergolong miskin. Untuk meningkatkan unsur sosial budaya komunitas nelayan di Indonesia, maka diperlukan etos wirausaha yang tinggi. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan usaha perikanan laut. Aspek perencanaan jangka pendek maupun panjang harus disusun dengan detail. Pembinaan berkesinambungan diperlukan untuk menumbuhkan pemanfaatan sumber daya laut dengan lebih baik. Kondisi sosial terkait pula dengan kegiatan nelayan dalam suatu organisasi sosial. Keadaan budaya adalah penggunaan cara dan teknologi yang digunakan secara turun-menurun dalam menangkap ikan. Inovasi budidaya laut, memberikan kebebasan secara bertanggung jawab, serta penghargaan kepada hak-hak setiap orang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan manajemen sosial budaya pesisir. Transformasi sosial budaya akan memberikan arah pada transformasi ekonomi. Upaya yang diperlukan adalah peningkatan pengetahuan nelayan. Perusahaan sekitarnya hendaknya memberikan peluang usaha bagi masyarakat lokal. Kebijakan pemerintah amat menentukan kesuksesan manajemen sosial budaya pesisir.","PeriodicalId":188509,"journal":{"name":"Journal of Aquaculture Science","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Manajemen Sosial Budaya Pesisir\",\"authors\":\"Yuliana Yuliana\",\"doi\":\"10.31093/joas.v6i1is.153\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Manajemen sosial budaya pesisir yang terpenting adalah manajemen ekonomi nelayan. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, seharusnya nelayan Indonesia memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang sejahtera. Namun, masih banyak kehidupan nelayan yang tergolong miskin. Untuk meningkatkan unsur sosial budaya komunitas nelayan di Indonesia, maka diperlukan etos wirausaha yang tinggi. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan usaha perikanan laut. Aspek perencanaan jangka pendek maupun panjang harus disusun dengan detail. Pembinaan berkesinambungan diperlukan untuk menumbuhkan pemanfaatan sumber daya laut dengan lebih baik. Kondisi sosial terkait pula dengan kegiatan nelayan dalam suatu organisasi sosial. Keadaan budaya adalah penggunaan cara dan teknologi yang digunakan secara turun-menurun dalam menangkap ikan. Inovasi budidaya laut, memberikan kebebasan secara bertanggung jawab, serta penghargaan kepada hak-hak setiap orang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan manajemen sosial budaya pesisir. Transformasi sosial budaya akan memberikan arah pada transformasi ekonomi. Upaya yang diperlukan adalah peningkatan pengetahuan nelayan. Perusahaan sekitarnya hendaknya memberikan peluang usaha bagi masyarakat lokal. Kebijakan pemerintah amat menentukan kesuksesan manajemen sosial budaya pesisir.\",\"PeriodicalId\":188509,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Aquaculture Science\",\"volume\":\"7 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Aquaculture Science\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31093/joas.v6i1is.153\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Aquaculture Science","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31093/joas.v6i1is.153","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Manajemen sosial budaya pesisir yang terpenting adalah manajemen ekonomi nelayan. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan, seharusnya nelayan Indonesia memiliki tingkat kehidupan ekonomi yang sejahtera. Namun, masih banyak kehidupan nelayan yang tergolong miskin. Untuk meningkatkan unsur sosial budaya komunitas nelayan di Indonesia, maka diperlukan etos wirausaha yang tinggi. Hal ini berhubungan dengan pengelolaan usaha perikanan laut. Aspek perencanaan jangka pendek maupun panjang harus disusun dengan detail. Pembinaan berkesinambungan diperlukan untuk menumbuhkan pemanfaatan sumber daya laut dengan lebih baik. Kondisi sosial terkait pula dengan kegiatan nelayan dalam suatu organisasi sosial. Keadaan budaya adalah penggunaan cara dan teknologi yang digunakan secara turun-menurun dalam menangkap ikan. Inovasi budidaya laut, memberikan kebebasan secara bertanggung jawab, serta penghargaan kepada hak-hak setiap orang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan manajemen sosial budaya pesisir. Transformasi sosial budaya akan memberikan arah pada transformasi ekonomi. Upaya yang diperlukan adalah peningkatan pengetahuan nelayan. Perusahaan sekitarnya hendaknya memberikan peluang usaha bagi masyarakat lokal. Kebijakan pemerintah amat menentukan kesuksesan manajemen sosial budaya pesisir.