{"title":"Tantangan Dan Peluang Budidaya Lele Dengan Sistem Bioflok Di Kabupaten Bondowoso","authors":"Nurul Fathiyah Fauzi, Kiki Herlambang, Fefi Nurdiana Wijayanti","doi":"10.32528/nms.v1i2.51","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Budidaya lele dengan sistem bioflok merupakan sistem budidaya yang baru bagi petani pembudidaya di Kabupaten Bondowoso. Berbagai kendala, tantangan, dan peluang masih banyak dirasakan petani. Tingkat produktivitas dan keuntungan usaha yang dihasilkan belum terukur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat produktivitas, 2) tingkat keuntungan, dan 3) mengetahui kendala, tantangan dan peluang budidaya lele dengan sistem bioflok. Metode penelitian deskriptif analitik dilakukan di Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso dengan total sampling (3 orang). Hasil penelitian menunjukkan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di Kabupaten Bondowoso memiliki tingkat produktivitas mencapai 194,5 kg/kolam bioflok dengan nilai rata-rata keuntungan per kolam sebesar Rp. 4.042.367. Tingginya nilai rata-rata keuntungan per kolam ini menjadi salah satu peluang usaha bagi petani selain peluang tingginya tingkat permintaan ikan lele, masa panen yang lebih cepat (70-75 hari), dan biaya pakan yang lebih hemat dibandingkan dengan sistem konvensional. Petani pembudidaya juga mengalami beberapa kendala dan tantangan diantaranya kebutuhan modal awal yang besar, listrik padam, petani masih sulit membedakan antara flok dan amonia, air kolam yang cepat berbau sebagai akibat kegagalan proses pembentukan flok, perlu ketelitian dalam mengecek kepekatan air, over feeding, dan sistem bioflok yang masih belum dikenal luas oleh petani pembudidaya ikan lele.","PeriodicalId":104869,"journal":{"name":"National Multidisciplinary Sciences","volume":"118 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"National Multidisciplinary Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32528/nms.v1i2.51","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tantangan Dan Peluang Budidaya Lele Dengan Sistem Bioflok Di Kabupaten Bondowoso
Budidaya lele dengan sistem bioflok merupakan sistem budidaya yang baru bagi petani pembudidaya di Kabupaten Bondowoso. Berbagai kendala, tantangan, dan peluang masih banyak dirasakan petani. Tingkat produktivitas dan keuntungan usaha yang dihasilkan belum terukur dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) tingkat produktivitas, 2) tingkat keuntungan, dan 3) mengetahui kendala, tantangan dan peluang budidaya lele dengan sistem bioflok. Metode penelitian deskriptif analitik dilakukan di Desa Bataan Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso dengan total sampling (3 orang). Hasil penelitian menunjukkan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok di Kabupaten Bondowoso memiliki tingkat produktivitas mencapai 194,5 kg/kolam bioflok dengan nilai rata-rata keuntungan per kolam sebesar Rp. 4.042.367. Tingginya nilai rata-rata keuntungan per kolam ini menjadi salah satu peluang usaha bagi petani selain peluang tingginya tingkat permintaan ikan lele, masa panen yang lebih cepat (70-75 hari), dan biaya pakan yang lebih hemat dibandingkan dengan sistem konvensional. Petani pembudidaya juga mengalami beberapa kendala dan tantangan diantaranya kebutuhan modal awal yang besar, listrik padam, petani masih sulit membedakan antara flok dan amonia, air kolam yang cepat berbau sebagai akibat kegagalan proses pembentukan flok, perlu ketelitian dalam mengecek kepekatan air, over feeding, dan sistem bioflok yang masih belum dikenal luas oleh petani pembudidaya ikan lele.