{"title":"天主教和穆斯林的社会互动","authors":"Yohanes Umbu Lede","doi":"10.47709/ejim.v1i1.1088","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Fenomena konflik intoleransi banyak mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perbedaan seringkali dijadikan sebagai sumber lahirnya konflik di tingkat internal maupun eksternal setiap individu yang berinteraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk interaksi mahasiswa Katolik dan Muslim di kampus STKIP Weetebula. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Katolik dan mahasiswa Muslim yang sedang mengenyam pendidikan di kampus STKIP Weetebula. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data penelitian menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1). Pola interaksi yang dibangun oleh mahasiswa beragama Katolik dan mahasiswa Muslim berdasarkan pola interaksi asosiatif. Artinya mahasiswa yang satu memberi dampak positif terhadap eksistensi mahasiswa lain dalam keseluruhan proses interaksi yang dibangun. (2). Interaksi yang dibangun oleh mahasiswa Katolik dan Muslim tidak menghilangkan identitas mereka. Pola interaksi yang dibangun melalui relasi yang ada justru berdampak positif dan mereka semakin mengenal identitas masing-masing secara lebih baik. (3). Dalam era digitalisasi ini mahasiswa mampu menerobos ke dalam berbagai ruang dan waktu. Ruang yang disediakan melalui media sosial mampu memberikan kontribusi besar dalam interaksi di antara mahasiswa. (4) Faktor-faktor pendukung dalam interaksi ini yakni relasi dibangun tidak didasarkan pada apriori, relasi dibangun atas dasar keterbukaan, dan faktor kedekatan budaya dan hubungan darah. (5) Faktor-faktor penghambat dalam membangun interaksi yaitu adanya keterbatasan waktu untuk membangun relasi yang berkelanjutan dari waktu ke waktu sehingga berdampak pada minimnya informasi tentang hal di luar diri mereka. Hal lain yakni tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang ilmu keagamaan dari masing-masing mahasiswa. Pengetahuan tentang simbol, hari raya, jam doa seringkali membuat mereka salah paham. Pengetahuan tentang waktu-waktu ibadah sholat bagi teman-teman beragama Muslim juga dapat mempengaruhi interaksi mereka. \nKeywords: Social Interaction, Interaksi Asosiatif.","PeriodicalId":270568,"journal":{"name":"Educational Journal of Islamic Management","volume":"37 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Interaksi Sosial Mahasiswa Katolik dan Muslim STKIP Weetebula\",\"authors\":\"Yohanes Umbu Lede\",\"doi\":\"10.47709/ejim.v1i1.1088\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Fenomena konflik intoleransi banyak mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perbedaan seringkali dijadikan sebagai sumber lahirnya konflik di tingkat internal maupun eksternal setiap individu yang berinteraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk interaksi mahasiswa Katolik dan Muslim di kampus STKIP Weetebula. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Katolik dan mahasiswa Muslim yang sedang mengenyam pendidikan di kampus STKIP Weetebula. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data penelitian menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1). Pola interaksi yang dibangun oleh mahasiswa beragama Katolik dan mahasiswa Muslim berdasarkan pola interaksi asosiatif. Artinya mahasiswa yang satu memberi dampak positif terhadap eksistensi mahasiswa lain dalam keseluruhan proses interaksi yang dibangun. (2). Interaksi yang dibangun oleh mahasiswa Katolik dan Muslim tidak menghilangkan identitas mereka. Pola interaksi yang dibangun melalui relasi yang ada justru berdampak positif dan mereka semakin mengenal identitas masing-masing secara lebih baik. (3). Dalam era digitalisasi ini mahasiswa mampu menerobos ke dalam berbagai ruang dan waktu. Ruang yang disediakan melalui media sosial mampu memberikan kontribusi besar dalam interaksi di antara mahasiswa. (4) Faktor-faktor pendukung dalam interaksi ini yakni relasi dibangun tidak didasarkan pada apriori, relasi dibangun atas dasar keterbukaan, dan faktor kedekatan budaya dan hubungan darah. (5) Faktor-faktor penghambat dalam membangun interaksi yaitu adanya keterbatasan waktu untuk membangun relasi yang berkelanjutan dari waktu ke waktu sehingga berdampak pada minimnya informasi tentang hal di luar diri mereka. Hal lain yakni tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang ilmu keagamaan dari masing-masing mahasiswa. Pengetahuan tentang simbol, hari raya, jam doa seringkali membuat mereka salah paham. Pengetahuan tentang waktu-waktu ibadah sholat bagi teman-teman beragama Muslim juga dapat mempengaruhi interaksi mereka. \\nKeywords: Social Interaction, Interaksi Asosiatif.\",\"PeriodicalId\":270568,\"journal\":{\"name\":\"Educational Journal of Islamic Management\",\"volume\":\"37 3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Educational Journal of Islamic Management\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47709/ejim.v1i1.1088\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Educational Journal of Islamic Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/ejim.v1i1.1088","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Interaksi Sosial Mahasiswa Katolik dan Muslim STKIP Weetebula
Fenomena konflik intoleransi banyak mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Perbedaan seringkali dijadikan sebagai sumber lahirnya konflik di tingkat internal maupun eksternal setiap individu yang berinteraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk interaksi mahasiswa Katolik dan Muslim di kampus STKIP Weetebula. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Katolik dan mahasiswa Muslim yang sedang mengenyam pendidikan di kampus STKIP Weetebula. Validitas data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data penelitian menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan: (1). Pola interaksi yang dibangun oleh mahasiswa beragama Katolik dan mahasiswa Muslim berdasarkan pola interaksi asosiatif. Artinya mahasiswa yang satu memberi dampak positif terhadap eksistensi mahasiswa lain dalam keseluruhan proses interaksi yang dibangun. (2). Interaksi yang dibangun oleh mahasiswa Katolik dan Muslim tidak menghilangkan identitas mereka. Pola interaksi yang dibangun melalui relasi yang ada justru berdampak positif dan mereka semakin mengenal identitas masing-masing secara lebih baik. (3). Dalam era digitalisasi ini mahasiswa mampu menerobos ke dalam berbagai ruang dan waktu. Ruang yang disediakan melalui media sosial mampu memberikan kontribusi besar dalam interaksi di antara mahasiswa. (4) Faktor-faktor pendukung dalam interaksi ini yakni relasi dibangun tidak didasarkan pada apriori, relasi dibangun atas dasar keterbukaan, dan faktor kedekatan budaya dan hubungan darah. (5) Faktor-faktor penghambat dalam membangun interaksi yaitu adanya keterbatasan waktu untuk membangun relasi yang berkelanjutan dari waktu ke waktu sehingga berdampak pada minimnya informasi tentang hal di luar diri mereka. Hal lain yakni tingkat pemahaman dan pengetahuan tentang ilmu keagamaan dari masing-masing mahasiswa. Pengetahuan tentang simbol, hari raya, jam doa seringkali membuat mereka salah paham. Pengetahuan tentang waktu-waktu ibadah sholat bagi teman-teman beragama Muslim juga dapat mempengaruhi interaksi mereka.
Keywords: Social Interaction, Interaksi Asosiatif.