{"title":"Lean Manufacturing应用于识别和降低Waste (CV案例研究)","authors":"Catur Kusbiantoro, Ellysa Nursanti","doi":"10.36040/jtmi.v5i1.251","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"CV. Tanara Textile merupakan salah satu perusahaan tekstil yang termasuk dalam kelompok industri penyempurnaan kain berupa kain kaos. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menurunkan waste yang terjadi pada proses produksi maka digunakan pendekatan lean manufacturing. Metode Value Stream Mapping (VSM) digunakan untuk pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap suatu produk pada tingkat produksi total, melakukan wawancara untuk pembobotan penyebab 7 waste yang sering terjadi pada proses produksi, VALSAT untuk menganalisa pemborosan dari hasil pembobotan yang selanjutnya melakukan detailed mapping tools, serta analisis FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan prosesyang terjadi di lini produksi lalu menghitung nilai RPN tertinggi. Selanjutnya melakukan usulan perbaikan untuk menurunkan waste unnecessary inventory serta menganalisis perbaikan secara berkelanjutan dengan PDCA. Waste terbesar ada pada Unncessary Inventory sebesar 28,571% faktor penyebabnya adalah penumpukan bahan baku, work in process (WIP), sparepart yang tidak terpakai dan penimbunan pada finished goods Sebelum perbaikan proses produksi 16 hari 9 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 10 hari 4 jam, setelah perbaikan proses produksi menjadi 14 hari 5 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 8 hari 1 jam, dengan demikian dapat meningkatkan process cycle efficiency sebesar 17,19% dan menghemat lead time sebesar 2,546% dengan penurunan waste sebesar 8,31%","PeriodicalId":424092,"journal":{"name":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mengidentifikasi Dan Menurunkan Waste (Studi Kasus CV Tanara Textile)\",\"authors\":\"Catur Kusbiantoro, Ellysa Nursanti\",\"doi\":\"10.36040/jtmi.v5i1.251\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"CV. Tanara Textile merupakan salah satu perusahaan tekstil yang termasuk dalam kelompok industri penyempurnaan kain berupa kain kaos. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menurunkan waste yang terjadi pada proses produksi maka digunakan pendekatan lean manufacturing. Metode Value Stream Mapping (VSM) digunakan untuk pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap suatu produk pada tingkat produksi total, melakukan wawancara untuk pembobotan penyebab 7 waste yang sering terjadi pada proses produksi, VALSAT untuk menganalisa pemborosan dari hasil pembobotan yang selanjutnya melakukan detailed mapping tools, serta analisis FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan prosesyang terjadi di lini produksi lalu menghitung nilai RPN tertinggi. Selanjutnya melakukan usulan perbaikan untuk menurunkan waste unnecessary inventory serta menganalisis perbaikan secara berkelanjutan dengan PDCA. Waste terbesar ada pada Unncessary Inventory sebesar 28,571% faktor penyebabnya adalah penumpukan bahan baku, work in process (WIP), sparepart yang tidak terpakai dan penimbunan pada finished goods Sebelum perbaikan proses produksi 16 hari 9 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 10 hari 4 jam, setelah perbaikan proses produksi menjadi 14 hari 5 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 8 hari 1 jam, dengan demikian dapat meningkatkan process cycle efficiency sebesar 17,19% dan menghemat lead time sebesar 2,546% dengan penurunan waste sebesar 8,31%\",\"PeriodicalId\":424092,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI\",\"volume\":\"50 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36040/jtmi.v5i1.251\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN INDUSTRI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36040/jtmi.v5i1.251","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penerapan Lean Manufacturing Untuk Mengidentifikasi Dan Menurunkan Waste (Studi Kasus CV Tanara Textile)
CV. Tanara Textile merupakan salah satu perusahaan tekstil yang termasuk dalam kelompok industri penyempurnaan kain berupa kain kaos. Pada proses produksi di perusahaan masih ditemukan beberapa waste. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menurunkan waste yang terjadi pada proses produksi maka digunakan pendekatan lean manufacturing. Metode Value Stream Mapping (VSM) digunakan untuk pemetaan aliran produksi dan aliran informasi terhadap suatu produk pada tingkat produksi total, melakukan wawancara untuk pembobotan penyebab 7 waste yang sering terjadi pada proses produksi, VALSAT untuk menganalisa pemborosan dari hasil pembobotan yang selanjutnya melakukan detailed mapping tools, serta analisis FMEA untuk mengetahui penyebab kegagalan prosesyang terjadi di lini produksi lalu menghitung nilai RPN tertinggi. Selanjutnya melakukan usulan perbaikan untuk menurunkan waste unnecessary inventory serta menganalisis perbaikan secara berkelanjutan dengan PDCA. Waste terbesar ada pada Unncessary Inventory sebesar 28,571% faktor penyebabnya adalah penumpukan bahan baku, work in process (WIP), sparepart yang tidak terpakai dan penimbunan pada finished goods Sebelum perbaikan proses produksi 16 hari 9 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 10 hari 4 jam, setelah perbaikan proses produksi menjadi 14 hari 5 jam dimana Value Added 6 hari 4 jam dan Lead Time 8 hari 1 jam, dengan demikian dapat meningkatkan process cycle efficiency sebesar 17,19% dan menghemat lead time sebesar 2,546% dengan penurunan waste sebesar 8,31%