2020年Lebak县Cihara区Karangkamulyan村24-59月龄儿童腹泻发病率相关因素

Hafshah Farah Fadhilah, Kusharisupeni Djokosujono, Ratu Ayu, Dewi Sartika
{"title":"2020年Lebak县Cihara区Karangkamulyan村24-59月龄儿童腹泻发病率相关因素","authors":"Hafshah Farah Fadhilah, Kusharisupeni Djokosujono, Ratu Ayu, Dewi Sartika","doi":"10.7454/ijphn.v3i2.6609","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractDiarrhea remains a major issue in developing countries, including Indonesia, and is a leading cause of malnutrition and death. Banten is one of the provinces with a high incidence of diarrhea. In 2019, the district with the highest number of diarrhea cases for all ages in Banten was Lebak with a total of 50,270 cases. The age group with the greatest number of diarrhea cases was toddlers with over 14,000 cases. This study aimed to investigate the relationship between the incidence of diarrhea and the characteristics of toddlers and their parents, personal hygiene, and environmental sanitation. The study used secondary data with a cross-sectional design and a sample size of 209 toddlers aged 24-59 months. The dependent variable was the incidence of diarrhea, while the independent variables were the child's age, gender, mother's education, mother's occupation, family income, hand washing habits, snacking habits, footwear habits when playing outside the home, nail cleanliness, and toilet habits, drinking water source, storage of clean water after cooking, and toilet ownership. The results of the bivariate analysis in this study showed that there was a relationship between the child's age (p-value = 0.001; OR = 2.990), the mother's education (p-value = 0.027; OR = 0.404), the mother's habit of washing hands with running water (p-value = 0.001; OR = 0.335), and the source of drinking water (p-value = 0.005; OR = 0.329) with the incidence of diarrhea in toddlers aged 24-59 months in Karangkamulyan Village, Cihara Sub-district, Lebak District, Banten Province in 2020. Keywords: Toddler, diarrhea, hand washing, drinking water source AbstrakPenyakit diare menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, diare juga menjadi penyebab utama gizi kurang yang bisa menimbulkan kematian. Banten merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian diare yang tinggi. Sedangkan daerah Kabupaten / Kota di Provinsi Banten dengan kasus diare tertinggi untuk semua umur pada tahun 2019 adalah Kabupaten Lebak dengan total 50.270 kasus. Kelompok umur dengan jumlah kasus diare terbanyak adalah usia balita dengan total lebih dari 14.000 kasus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare terhadap karakteristik anak balita dan orang tua, personal hygine, dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 209 anak balita usia 24-59 bulan. Dengan variabel dependen yaitu kejadian diare dan variabel independen yaitu usia anak, jenis kelamin anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan jajan, Kebiasaan Pemakaian Alas Kaki saat bermain di luar rumah, kebersihan kuku, dan kebiasaan BABS, sumber air minum, penyimpanan air bersih setelah dimasak, dan kepemilikan jamban. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara usia anak (p- value = 0,001; OR = 2,990), pendidikan ibu dengan (p- value = 0,027; OR = 0,404), kebiasaan ibu mencuci tangan dengan air mengalir (p- value = 0,001; OR = 0,335), dan sumber air minum (p- value = 0,005; OR = 0,329) dengan kejadian diare pada balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tahun 2020. Kata kunci: Balita, diare, cuci tangan, sumber air minum.","PeriodicalId":212794,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Public Health Nutrition","volume":"64 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Factors Related to the Incidence of Diarrhea of Children Aged 24-59 Months in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Regency in 2020\",\"authors\":\"Hafshah Farah Fadhilah, Kusharisupeni Djokosujono, Ratu Ayu, Dewi Sartika\",\"doi\":\"10.7454/ijphn.v3i2.6609\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractDiarrhea remains a major issue in developing countries, including Indonesia, and is a leading cause of malnutrition and death. Banten is one of the provinces with a high incidence of diarrhea. In 2019, the district with the highest number of diarrhea cases for all ages in Banten was Lebak with a total of 50,270 cases. The age group with the greatest number of diarrhea cases was toddlers with over 14,000 cases. This study aimed to investigate the relationship between the incidence of diarrhea and the characteristics of toddlers and their parents, personal hygiene, and environmental sanitation. The study used secondary data with a cross-sectional design and a sample size of 209 toddlers aged 24-59 months. The dependent variable was the incidence of diarrhea, while the independent variables were the child's age, gender, mother's education, mother's occupation, family income, hand washing habits, snacking habits, footwear habits when playing outside the home, nail cleanliness, and toilet habits, drinking water source, storage of clean water after cooking, and toilet ownership. The results of the bivariate analysis in this study showed that there was a relationship between the child's age (p-value = 0.001; OR = 2.990), the mother's education (p-value = 0.027; OR = 0.404), the mother's habit of washing hands with running water (p-value = 0.001; OR = 0.335), and the source of drinking water (p-value = 0.005; OR = 0.329) with the incidence of diarrhea in toddlers aged 24-59 months in Karangkamulyan Village, Cihara Sub-district, Lebak District, Banten Province in 2020. Keywords: Toddler, diarrhea, hand washing, drinking water source AbstrakPenyakit diare menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, diare juga menjadi penyebab utama gizi kurang yang bisa menimbulkan kematian. Banten merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian diare yang tinggi. Sedangkan daerah Kabupaten / Kota di Provinsi Banten dengan kasus diare tertinggi untuk semua umur pada tahun 2019 adalah Kabupaten Lebak dengan total 50.270 kasus. Kelompok umur dengan jumlah kasus diare terbanyak adalah usia balita dengan total lebih dari 14.000 kasus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare terhadap karakteristik anak balita dan orang tua, personal hygine, dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 209 anak balita usia 24-59 bulan. Dengan variabel dependen yaitu kejadian diare dan variabel independen yaitu usia anak, jenis kelamin anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan jajan, Kebiasaan Pemakaian Alas Kaki saat bermain di luar rumah, kebersihan kuku, dan kebiasaan BABS, sumber air minum, penyimpanan air bersih setelah dimasak, dan kepemilikan jamban. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara usia anak (p- value = 0,001; OR = 2,990), pendidikan ibu dengan (p- value = 0,027; OR = 0,404), kebiasaan ibu mencuci tangan dengan air mengalir (p- value = 0,001; OR = 0,335), dan sumber air minum (p- value = 0,005; OR = 0,329) dengan kejadian diare pada balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tahun 2020. Kata kunci: Balita, diare, cuci tangan, sumber air minum.\",\"PeriodicalId\":212794,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Public Health Nutrition\",\"volume\":\"64 4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-04-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Public Health Nutrition\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.7454/ijphn.v3i2.6609\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Public Health Nutrition","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/ijphn.v3i2.6609","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

腹泻仍然是包括印度尼西亚在内的发展中国家的一个主要问题,并且是营养不良和死亡的主要原因。万丹是腹泻高发的省份之一。2019年,万丹所有年龄段腹泻病例数最多的地区是勒巴克,共有50270例病例。腹泻病例最多的年龄组是幼儿,超过14000例。本研究旨在探讨幼儿及其父母特征、个人卫生及环境卫生与腹泻发生率的关系。该研究采用了横断面设计的二手数据,样本量为209名24-59个月的幼儿。因变量为腹泻发生率,自变量为儿童年龄、性别、母亲受教育程度、母亲职业、家庭收入、洗手习惯、零食习惯、外出玩耍时穿鞋习惯、指甲清洁度、如厕习惯、饮用水源、烹饪后储存清洁水、是否拥有厕所。本研究的双变量分析结果显示,儿童的年龄(p值= 0.001;OR = 2.990),母亲受教育程度(p值= 0.027;OR = 0.404),母亲用自来水洗手的习惯(p值= 0.001;OR = 0.335),饮用水来源(p值= 0.005;OR = 0.329)与万丹省勒巴克区吉哈拉街道卡朗卡穆里扬村2020年24-59月龄幼儿腹泻发病率的相关性。【关键词】幼儿,腹泻,洗手,饮用水源】摘要:penyakit diare menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, diare juga menjadi penyebab utama gizi kurang yang bisa menimbulkan kematian。万丹·梅鲁巴坎省,丹加,安卡,凯加,迪亚,杨廷吉。2019年亚达叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻叻Kelompok umur dengan jumlah kasus diare terbanyak adalah usia balita dengan共lebih达14000 kasus。Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare terhadap karakteristik anak balita danorang tua,个人卫生,dansanitasi lingkungan。彭丽田,孟古纳坎数据采集,登干设计,登干横断面样本,2009年,中国,24-59年。Dengan变量依赖于yyimanan anak, jenis kelamin anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, kebiasaan menuci tangan, kebiasaan jajan, kebiasaan Pemakaian Alas Kaki saat bermain di luar rumah, kebersihan kuku, dan kebiasaan BABS, sumber air minum, penyimpanan air bersih setelah dimasak, dan keppemilikan jamban。Hasil分析双变量pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara usia anak (p- value = 0.001;OR = 2,990), pendidikan ibu dengan (p- value = 0,027;OR = 0,404), kebiasaan ibu menuci tangan dengan air mengalir (p- value = 0,001;OR = 0,335), dan number air minimum (p- value = 0,005;[OR = 0,329] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]。Kata kunci: Balita, diare, cuci tangan, sumber air minum。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Factors Related to the Incidence of Diarrhea of Children Aged 24-59 Months in Karangkamulyan Village, Cihara District, Lebak Regency in 2020
AbstractDiarrhea remains a major issue in developing countries, including Indonesia, and is a leading cause of malnutrition and death. Banten is one of the provinces with a high incidence of diarrhea. In 2019, the district with the highest number of diarrhea cases for all ages in Banten was Lebak with a total of 50,270 cases. The age group with the greatest number of diarrhea cases was toddlers with over 14,000 cases. This study aimed to investigate the relationship between the incidence of diarrhea and the characteristics of toddlers and their parents, personal hygiene, and environmental sanitation. The study used secondary data with a cross-sectional design and a sample size of 209 toddlers aged 24-59 months. The dependent variable was the incidence of diarrhea, while the independent variables were the child's age, gender, mother's education, mother's occupation, family income, hand washing habits, snacking habits, footwear habits when playing outside the home, nail cleanliness, and toilet habits, drinking water source, storage of clean water after cooking, and toilet ownership. The results of the bivariate analysis in this study showed that there was a relationship between the child's age (p-value = 0.001; OR = 2.990), the mother's education (p-value = 0.027; OR = 0.404), the mother's habit of washing hands with running water (p-value = 0.001; OR = 0.335), and the source of drinking water (p-value = 0.005; OR = 0.329) with the incidence of diarrhea in toddlers aged 24-59 months in Karangkamulyan Village, Cihara Sub-district, Lebak District, Banten Province in 2020. Keywords: Toddler, diarrhea, hand washing, drinking water source AbstrakPenyakit diare menjadi permasalahan utama di negara-negara berkembang termasuk di Indonesia, diare juga menjadi penyebab utama gizi kurang yang bisa menimbulkan kematian. Banten merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian diare yang tinggi. Sedangkan daerah Kabupaten / Kota di Provinsi Banten dengan kasus diare tertinggi untuk semua umur pada tahun 2019 adalah Kabupaten Lebak dengan total 50.270 kasus. Kelompok umur dengan jumlah kasus diare terbanyak adalah usia balita dengan total lebih dari 14.000 kasus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare terhadap karakteristik anak balita dan orang tua, personal hygine, dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 209 anak balita usia 24-59 bulan. Dengan variabel dependen yaitu kejadian diare dan variabel independen yaitu usia anak, jenis kelamin anak, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan keluarga, kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan jajan, Kebiasaan Pemakaian Alas Kaki saat bermain di luar rumah, kebersihan kuku, dan kebiasaan BABS, sumber air minum, penyimpanan air bersih setelah dimasak, dan kepemilikan jamban. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara usia anak (p- value = 0,001; OR = 2,990), pendidikan ibu dengan (p- value = 0,027; OR = 0,404), kebiasaan ibu mencuci tangan dengan air mengalir (p- value = 0,001; OR = 0,335), dan sumber air minum (p- value = 0,005; OR = 0,329) dengan kejadian diare pada balita usia 24-59 bulan di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tahun 2020. Kata kunci: Balita, diare, cuci tangan, sumber air minum.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
The Difference of Ultra-Processed Food Consumption based on Individual Characteristics and Other Factors among Non-Health Undergraduate Students in Universitas Indonesia in 2023 Peer Influence As The Dominant Factor In Coffee Drink Consumption Among Non-Health Major University Of Indonesia Students In 2023 Sugary Food and Beverages Consumption, Family History, and Primary Dysmenorrhea in Undergraduate Students, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia The Differences In Nutritional Status Based On The Use Of Online Food Delivery (OFD) Services Among The University of Indonesia's Non-Health Science Cluster Students In 2023 Relationship Between Muscle Dysmorphia and other Factors with Supplement Consumption Among Selected Gym Members in Jakarta
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1