{"title":"Analisis Green Supply Chain Management dan Porter's Five Forces pada Industri Pertanian Kopi (Studi Kasus UMKM Two Heart Kopi Posong)","authors":"Almira Viani, Bulan Prabawani, Reni Shinta Dewi","doi":"10.14710/jiab.2022.34711","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to determine the application of GSCM in the coffee industry and analyze the competition in it with the Porter's Five Forces analysis model in Two Heart Kopi Posong SMEs. In this study, the author uses a descriptive analytical method with a qualitative approach. Collecting data through observation, oral interviews, and documentation studies. Observations were made on the operational activities of coffee product processing to determine the process of implementing GSCM. The results of interviews and observations were used as primary data to determine the application of GSCM practices in Two Heart Kopi Posong SMEs. The results of the analysis are that the SMEs have carried out the four GSCM activities but the practice has not been carried out optimally. The motives that drive SMEs in implementing GSCM practices are based on the role of the government, personal environmental awareness, and increased efficiency. The practice of GSCM provides many strengths and opportunities that can be exploited by business to compete in the coffee industry, which is relatively easy for new competitors to enter. For further research, attention can be given to optimizing green manufacturing activities and implementing GSCM as a business competitive advantage strategy in facing competition. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GSCM pada industri kopi dan menganalisis persaingan didalamnya dengan model analisis Porter’s Five Forces pada UMKM Two Heart Kopi Posong. penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara lisan, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan terhadap kegiatan operasional pengolahan produk kopi untuk mengetahui proses penerapan GSCM. Hasil wawancara dan observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai data primer untuk mengetahui penerapan praktik GSCM di UMKM Two Heart Kopi Posong. Hasil analisis dari penelitian ini adalah UMKM Two Heart Kopi Posong telah menjalankan keempat aktivitas GSCM namun praktiknya belum dilakukan secara maksimal. Motif pendorong usaha dalam menerapkan praktik GSCM didasari oleh peran pemerintah, kesadaran lingkungan pribadi, dan peningkatan efisiensi. Praktik GSCM memberikan banyak kekuatan dan peluang yang bisa dimanfaatkan usaha untuk bersaing di tengah industri kopi yang tergolong mudah dimasuki pesaing baru. Kekuatan dari praktik GSCM dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi usaha dalam menghadapi persaingan. Saran untuk penelitian selanjutnya, perhatian dapat diberikan kepada optimalisasi aktivitas green manufacturing dan penerapan GSCM sebagai strategi keunggulan kompetitif usaha dalam menghadapi persaingan. Saran untuk penelitian selanjutnya, perhatian dapat diberikan kepada optimalisasi aktivitas green manufacturing dan penerapan GSCM sebagai strategi keunggulan kompetitif usaha dalam menghadapi persaingan.","PeriodicalId":340031,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jiab.2022.34711","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本研究旨在确定GSCM在咖啡行业的应用,并运用波特五力分析模型分析两心咖啡浦松中小企业的竞争情况。在本研究中,作者采用了定性方法的描述性分析方法。通过观察、口头访谈和文献研究收集数据。对咖啡产品加工的操作活动进行观察,以确定实施GSCM的过程。访谈和观察的结果被用作主要数据来确定GSCM实践在两心Kopi Posong中小企业中的应用。分析结果表明,中小企业已经开展了四项GSCM活动,但实践并未达到最优。推动中小企业实施GSCM实践的动机是基于政府的作用、个人的环境意识和提高效率。GSCM的实践提供了许多优势和机会,企业可以利用这些优势和机会在咖啡行业竞争,这对于新的竞争者来说相对容易进入。进一步的研究可以关注优化绿色制造活动,并将GSCM作为企业面对竞争的竞争优势战略实施。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GSCM帕达工业kopi danmenganalis persing和didalamnya dengan模型分析波特五力帕达UMKM两心kopi Posong。Penulis menggunakan方法描述分析,dengan pendekatan质量。彭普兰的数据来自于观测,wanancara lisan,和研究文献。日本气象台,日本气象台,日本气象台,日本气象台,日本气象台。Hasil wawanara dan observasi dalam penpenelitian ini digunakan sebagai数据primer untuk mengetahui penpenapaki GSCM di UMKM Two Heart Kopi Posong。巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统“两心”:巫统。Motif pendorong usaha dalam menerapkan praktik GSCM didasari oleh peran peremintah, kesadaran lingkungan pribadi, dan peningkatan efisiensi。国民经济合作委员会成员,国民经济合作委员会主席,国民经济合作委员会主席,国民经济合作委员会主席,国民经济合作委员会主席,国民经济合作委员会主席。Kekuatan dari praktik GSCM dapat menjadi kekugulan竞争对手是usaha dalam menghadapi储蓄。Saran untuk penelitian selanjutnya, perpatat diberikan kepai - optimatii -活动,绿色制造和penpena GSCM sebagai战略,keggulan competitive ushaha dalam menghappi - savan。Saran untuk penelitian selanjutnya, perpatat diberikan kepai - optimatii -活动,绿色制造和penpena GSCM sebagai战略,keggulan competitive ushaha dalam menghappi - savan。
Analisis Green Supply Chain Management dan Porter's Five Forces pada Industri Pertanian Kopi (Studi Kasus UMKM Two Heart Kopi Posong)
This study aims to determine the application of GSCM in the coffee industry and analyze the competition in it with the Porter's Five Forces analysis model in Two Heart Kopi Posong SMEs. In this study, the author uses a descriptive analytical method with a qualitative approach. Collecting data through observation, oral interviews, and documentation studies. Observations were made on the operational activities of coffee product processing to determine the process of implementing GSCM. The results of interviews and observations were used as primary data to determine the application of GSCM practices in Two Heart Kopi Posong SMEs. The results of the analysis are that the SMEs have carried out the four GSCM activities but the practice has not been carried out optimally. The motives that drive SMEs in implementing GSCM practices are based on the role of the government, personal environmental awareness, and increased efficiency. The practice of GSCM provides many strengths and opportunities that can be exploited by business to compete in the coffee industry, which is relatively easy for new competitors to enter. For further research, attention can be given to optimizing green manufacturing activities and implementing GSCM as a business competitive advantage strategy in facing competition. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan GSCM pada industri kopi dan menganalisis persaingan didalamnya dengan model analisis Porter’s Five Forces pada UMKM Two Heart Kopi Posong. penulis menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara lisan, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan terhadap kegiatan operasional pengolahan produk kopi untuk mengetahui proses penerapan GSCM. Hasil wawancara dan observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai data primer untuk mengetahui penerapan praktik GSCM di UMKM Two Heart Kopi Posong. Hasil analisis dari penelitian ini adalah UMKM Two Heart Kopi Posong telah menjalankan keempat aktivitas GSCM namun praktiknya belum dilakukan secara maksimal. Motif pendorong usaha dalam menerapkan praktik GSCM didasari oleh peran pemerintah, kesadaran lingkungan pribadi, dan peningkatan efisiensi. Praktik GSCM memberikan banyak kekuatan dan peluang yang bisa dimanfaatkan usaha untuk bersaing di tengah industri kopi yang tergolong mudah dimasuki pesaing baru. Kekuatan dari praktik GSCM dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi usaha dalam menghadapi persaingan. Saran untuk penelitian selanjutnya, perhatian dapat diberikan kepada optimalisasi aktivitas green manufacturing dan penerapan GSCM sebagai strategi keunggulan kompetitif usaha dalam menghadapi persaingan. Saran untuk penelitian selanjutnya, perhatian dapat diberikan kepada optimalisasi aktivitas green manufacturing dan penerapan GSCM sebagai strategi keunggulan kompetitif usaha dalam menghadapi persaingan.