{"title":"INTRODUKSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA TEKNIK FILTRASI PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA TRADISIONAL (MINYAK JELENG) DI DESA GONDANG KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA","authors":"M. Murad, Sukmawaty Sukmawaty, R. Sabani","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk daerah penghasil buah kelapa yang potensial di Indonesia. Luas lahan produksi kelapa 59.387,09 ha dengan jumlah produksi sebesar 58.963,04 ton (BPS, 2018). Sebagian buah kelapa keadaan utuh dikirim keluar daerah dan sebagian lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pembuatan minyak kelapa tradisional. Dikatakan tradisionl, karena proses pembuatan minyak dilakukan dengan tahapan sederhana yaitu pembuatan santan, pemanasan santan dan pemisahan minyak. Tujuan kegiatan ini adalah pelatihan teknologi tepat guna teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode kegiatan menggunakan metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi penerapan TTG teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries. Pelaksanaan pelatihan di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Mekanisme pelaksanaan pelatihan meliputi ; acara pembukaan, penyampaian materi gambaran umum tentang tanaman kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa, tentang teknik pengolahan minyak kelapa dan pengemasan, praktek teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional dan teknik pengemasan. Pada pelatihan teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional absorben yang digunakan adalah batu zeolit. Pemanfaatan zeolit ini memberikan nilai tambah yang cukup besar, dibandingkan jika dimanfaatkan hanya sebagai bahan pengganti batu bata atau batako. Hasil penyaringan minyak kelapa tradisional dengan menggunakan zeolit sebagai absorben memberikan hasil yang cukup maksimal serta meningkatkan mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional. Mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional yang dihasilkan dengan ciri-ciri sifat fisik, kimia dan organoleptic, seperti warna lebih jernih (tidak kotor atau keruh), kadar air rendah (menyebabkan daya simpan lebih lama) serta aroma dan rasa dapat dipertahankan sebagai khas minyak kelapa tradisional. Kegiatan filtrasi minyak kelapa dilakukan dengan satu set alat filtrasi dengan urutan filter sebagai berikut: mulai dari ujung paling bawah dipasangkan kertas saring, selanjutnya kapas, kain kasa, batu zeolit, dan terakhir kawat saring.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.24","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
西努萨(NTB)包括印尼的潜在椰子产区。椰子生产面积为59,387,09 ha,生产总量为58963.04吨(BPS, 2018)。椰子的一部分完好无损地运往该地区,一部分被当地社区用来生产传统椰子油。这被认为是传统的,因为石油生产是由椰奶、椰奶加热和油分离等简单步骤完成的。这次活动的目的是对位于龙目岛北部贡当区(Gondang village of Lombok)的传统椰子油制造厂的渗透技术进行适当的技术培训。活动方法采用成人教育方法(POD)或Androgogi,强调参与者的积极参与、团体工作和演示传统家用鱼油生产过程中渗透技术的应用。在北龙目岛贡当区进行训练。培训执行机制包括:开幕仪式,介绍椰子树和椰子树使用的一般资料,椰子油加工和包装技术,传统过滤或过滤技术和包装技术的实践。在传统的阿索本过滤技术或过滤椰子油的训练中,使用的是绿油油。利用沸石杨林安相比,它提供了足够大的剩余价值,如果只是作为一种利用或煤渣砖的替代品。椰子油要用沸石杨林安作为传统过滤结果absorben最多提供足够的结果和传统的改善和椰子油的质量。传统棕榈油的质量和质量是由物理、化学和有机性质产生的,如较透明的颜色(不肮脏或浑浊),较低的含水率(导致更持久的储存能力),以及一种独特的传统椰子油的香气和味道。椰子油的过滤活动是通过一套带有过滤序列的过滤工具进行的:从最下面的末端插入一张滤纸,然后是棉花、纱布、zeolit和电线的过滤。
INTRODUKSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA TEKNIK FILTRASI PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA TRADISIONAL (MINYAK JELENG) DI DESA GONDANG KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA
Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk daerah penghasil buah kelapa yang potensial di Indonesia. Luas lahan produksi kelapa 59.387,09 ha dengan jumlah produksi sebesar 58.963,04 ton (BPS, 2018). Sebagian buah kelapa keadaan utuh dikirim keluar daerah dan sebagian lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pembuatan minyak kelapa tradisional. Dikatakan tradisionl, karena proses pembuatan minyak dilakukan dengan tahapan sederhana yaitu pembuatan santan, pemanasan santan dan pemisahan minyak. Tujuan kegiatan ini adalah pelatihan teknologi tepat guna teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode kegiatan menggunakan metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi penerapan TTG teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries. Pelaksanaan pelatihan di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Mekanisme pelaksanaan pelatihan meliputi ; acara pembukaan, penyampaian materi gambaran umum tentang tanaman kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa, tentang teknik pengolahan minyak kelapa dan pengemasan, praktek teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional dan teknik pengemasan. Pada pelatihan teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional absorben yang digunakan adalah batu zeolit. Pemanfaatan zeolit ini memberikan nilai tambah yang cukup besar, dibandingkan jika dimanfaatkan hanya sebagai bahan pengganti batu bata atau batako. Hasil penyaringan minyak kelapa tradisional dengan menggunakan zeolit sebagai absorben memberikan hasil yang cukup maksimal serta meningkatkan mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional. Mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional yang dihasilkan dengan ciri-ciri sifat fisik, kimia dan organoleptic, seperti warna lebih jernih (tidak kotor atau keruh), kadar air rendah (menyebabkan daya simpan lebih lama) serta aroma dan rasa dapat dipertahankan sebagai khas minyak kelapa tradisional. Kegiatan filtrasi minyak kelapa dilakukan dengan satu set alat filtrasi dengan urutan filter sebagai berikut: mulai dari ujung paling bawah dipasangkan kertas saring, selanjutnya kapas, kain kasa, batu zeolit, dan terakhir kawat saring.