Gula aren adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren selalu menjadi bahan baku yang digunakan hampir di seluruh bahan makanan. Oleh karena itulah yang menjadi dasar pembukaan usaha kegiatan mandiri (UKM) di daerah Sumowono, Semarang. Proses pencampuran bahan masih dilakukan dengan alat yang sangat sederhana, sehingga prosesnya juga membutuhkan waktu cukup lama. Oleh karena itu, dibutuhkan alat bejana pemasakan nira lengkap dengan peralatan pengadukan, penataan tungku dengan menggunakan bahan bahan bakar gas atau alat pengisap debu, sehingga kualitas gula aren dapat meningkat. Dengan demikian gula aren yang dihasilkan mempunyai kualitas 1, sedangkan yang rafinasi gula aren dapat dihasilkan gula aren dengan kualitas 2, sehingga sesuai dengan apa yang telah ditargetkan, dimana pasar gula mareh maupun gula aren rafinasi meningkat 20 % tiap tahunnya.
{"title":"IMPLEMENTASI MESIN PEMASAK NIRA AREN DILENGKAPI TEKNOLOGI \"DUKASTO\" GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS GULA AREN DI DESA PLEDOKAN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG","authors":"Asri Nurdiana, Ida Hayu Dwimawanti, Agus Setyawan","doi":"10.29303/amtpb.v2i1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/amtpb.v2i1.41","url":null,"abstract":"Gula aren adalah pemanis yang dibuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren selalu menjadi bahan baku yang digunakan hampir di seluruh bahan makanan. Oleh karena itulah yang menjadi dasar pembukaan usaha kegiatan mandiri (UKM) di daerah Sumowono, Semarang. Proses pencampuran bahan masih dilakukan dengan alat yang sangat sederhana, sehingga prosesnya juga membutuhkan waktu cukup lama. Oleh karena itu, dibutuhkan alat bejana pemasakan nira lengkap dengan peralatan pengadukan, penataan tungku dengan menggunakan bahan bahan bakar gas atau alat pengisap debu, sehingga kualitas gula aren dapat meningkat. Dengan demikian gula aren yang dihasilkan mempunyai kualitas 1, sedangkan yang rafinasi gula aren dapat dihasilkan gula aren dengan kualitas 2, sehingga sesuai dengan apa yang telah ditargetkan, dimana pasar gula mareh maupun gula aren rafinasi meningkat 20 % tiap tahunnya.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126132804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengoptimalan peran ternak terhadap pendapatan dengan menggunakan kotoran ternak sebagai bahan biogas merupakan pilihan yang tepat. Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan yang sangat bermanfaat. Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada dasarnya semua jenis bahan organik bisa di proses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Biogas merupakan salah satu solusi teknologi energi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), teknologi ini bisa segera diaplikasikan, terutama untuk kalangan masyarakat pedesaan yang memelihara hewan ternak sapi. Biogas yang menggunakan bahan kotoran ternak menghasilkan api berwarna biru bersih, tidak menghasilkan asap maupun bau sehingga kebersihan dapur terjaga. Biogas dapat digunakan 24 jam nonstop tidak akan berhenti sepanjang bahan baku kotoran ternak rutin dipasok ke dalam digester. Untuk memasak air dengan biogas membutuhkan waktu 15 menit lebih cepat dibandingkan menggunakan kayu bakar atau minyak tanah. Biaya menjadi lebih irit. Keluarga yang sudah menggunakan biogas tidak membutuhkan pembelian bahan bakar karena sudah bisa terpenuhi kebutuhannya dari kotoran ternak yang dipeliharanya. Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa dilihat dari aspek sosio kultural merupakan suatu tantangan tersendiri akibat rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan secara terus menerus. Apabila secara ekonomi tidak menguntungkan masyarakat maka aplikasi teknologi tersebut akan gagal. Aplikasi biogas menjadikan kotoran ternak sangat berharga, oleh karena itu para petani akan rajin merawat ternaknya sehingga kondisi kandang menjadi bersih dan kesehatan ternak menjadi lebih baik. Secara tidak langsung akhirnya akan membawa keuntungan dengan penjualan ternaknya yang sehat, lebih cepat besar dan harga jualnya menjadi lebih tinggi.
{"title":"PENERAPAN REAKTOR KUBAH TETAP (FIXED DOME) SEBAGAI UPAYA PENDUKUNG PENGOLAHAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI KELOMPOK TANI TERNAK DI KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Fahmi Arifan, Murni Murni, F. N. Setiawati","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.21","url":null,"abstract":"Pengoptimalan peran ternak terhadap pendapatan dengan menggunakan kotoran ternak sebagai bahan biogas merupakan pilihan yang tepat. Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan dapat diubah menjadi sumber energi terbarukan yang sangat bermanfaat. Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada dasarnya semua jenis bahan organik bisa di proses untuk menghasilkan biogas, namun demikian hanya bahan organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Biogas merupakan salah satu solusi teknologi energi untuk mengatasi kesulitan masyarakat akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), teknologi ini bisa segera diaplikasikan, terutama untuk kalangan masyarakat pedesaan yang memelihara hewan ternak sapi. Biogas yang menggunakan bahan kotoran ternak menghasilkan api berwarna biru bersih, tidak menghasilkan asap maupun bau sehingga kebersihan dapur terjaga. Biogas dapat digunakan 24 jam nonstop tidak akan berhenti sepanjang bahan baku kotoran ternak rutin dipasok ke dalam digester. Untuk memasak air dengan biogas membutuhkan waktu 15 menit lebih cepat dibandingkan menggunakan kayu bakar atau minyak tanah. Biaya menjadi lebih irit. Keluarga yang sudah menggunakan biogas tidak membutuhkan pembelian bahan bakar karena sudah bisa terpenuhi kebutuhannya dari kotoran ternak yang dipeliharanya. Menerapkan teknologi baru kepada masyarakat desa dilihat dari aspek sosio kultural merupakan suatu tantangan tersendiri akibat rendahnya latar belakang pendidikan, pengetahuan dan wawasan yang mereka miliki. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi dan pelatihan secara terus menerus. Apabila secara ekonomi tidak menguntungkan masyarakat maka aplikasi teknologi tersebut akan gagal. Aplikasi biogas menjadikan kotoran ternak sangat berharga, oleh karena itu para petani akan rajin merawat ternaknya sehingga kondisi kandang menjadi bersih dan kesehatan ternak menjadi lebih baik. Secara tidak langsung akhirnya akan membawa keuntungan dengan penjualan ternaknya yang sehat, lebih cepat besar dan harga jualnya menjadi lebih tinggi.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123647743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tajidan Tajidan, Efendy Efendy, H. Halil, F. E. Fernandez
Tujuan dilaksanakannya pengabdian pada masyarakat ini adalah: mendampingi Anggota Kelompok Barisan Kemitraan PT Telkom dalam mendapatkan pembiayaan dengan biaya modal yang minimal dan pemanfaatannya secara efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan pelatihan dan pendampingan pembiayaan pada anggota kelompok Barisan Kemitraan PT Telkom yang mengusahakan agroindustri minyak kelapa dara. Metode yang diterapkan adalah metode pelatihan dan pendidikan orang dewasa (andragogy). Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan dan pendampingan pemenuhan persyaratan, pengusulan, penilaian kelayakan, dan pengalokasian pembiayaan. Hasil kegiatan pengabdian adalah: transfer teknologi melalui literasi teknologi dan pendampingan pembiayaan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan pengolahan minyak kelapa dara, dan terbentuk unit bisnis agroindustri VCO, serta mengalokasikan pembiayaan terdiri atas modal investasi 53,8% dan modal kerja 46,2%; alokasi ini dinilai efektif dan efisien yang ditunjukkan oleh perolehan nilai tambah sebesar Rp 83.200/liter dengan ratio nilai tambah terhadap nilai output 54,75%, dan ratio nilai tambah terhadap biaya bahan baku 1,85.
{"title":"PENDAMPINGAN PEMBIAYAAN PADA UNIT BISNIS AGROINDUSTRI MINYAK KELAPA DARA DI KABUPATEN LOMBOK UTARA","authors":"Tajidan Tajidan, Efendy Efendy, H. Halil, F. E. Fernandez","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.28","url":null,"abstract":"Tujuan dilaksanakannya pengabdian pada masyarakat ini adalah: mendampingi Anggota Kelompok Barisan Kemitraan PT Telkom dalam mendapatkan pembiayaan dengan biaya modal yang minimal dan pemanfaatannya secara efektif dan efisien. Pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan pelatihan dan pendampingan pembiayaan pada anggota kelompok Barisan Kemitraan PT Telkom yang mengusahakan agroindustri minyak kelapa dara. Metode yang diterapkan adalah metode pelatihan dan pendidikan orang dewasa (andragogy). Pelaksanaan kegiatan meliputi pelatihan dan pendampingan pemenuhan persyaratan, pengusulan, penilaian kelayakan, dan pengalokasian pembiayaan. Hasil kegiatan pengabdian adalah: transfer teknologi melalui literasi teknologi dan pendampingan pembiayaan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan pengolahan minyak kelapa dara, dan terbentuk unit bisnis agroindustri VCO, serta mengalokasikan pembiayaan terdiri atas modal investasi 53,8% dan modal kerja 46,2%; alokasi ini dinilai efektif dan efisien yang ditunjukkan oleh perolehan nilai tambah sebesar Rp 83.200/liter dengan ratio nilai tambah terhadap nilai output 54,75%, dan ratio nilai tambah terhadap biaya bahan baku 1,85.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124777117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setelah gempa bumi mengguncang Pulau Lombok pada tanggal 29 Juli 2018 dengan magnitude 6,4 SR masyarakat mengalami depresi dan trauma yang sangat dahsyat, sehingga membutuhkan traumatic healing yang diharapkan dapat menyembuhkan mental bagi korban bencana. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah melakukan penanganan trauma (traumatic healing) bagi korban bencana khususnya anak-anak usia dini. Penanganan traumatic healing memiliki empat titik poin, yaitu fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Karena keempat titik poin tersebut merupakan prinsip keseimbangan dalam hidup manusia. Kegiatan yang lain adalah melakukan pembuatan teknologi hidroponik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi bencana. Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut adalah partisipatif. Metode ini berorientasi kepada upaya peran serta mitra secara langsung dalam berbagai proses kegiatan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan. Jenis kegiatan yang telah dilakukan, antara lain sosialisasi kegiatan kepada anggota kelompok mitra, melakukan pendampingan dan traumatic healing kepada anak-anak korban bencana gempa bumi, melakukan permainan-permainan yang atraktif dan menyenangkan, outbond, dan pemberian hadiah kepada anak-anak, melakukan sosialisasi pembuatan teknologi hidroponik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi bencana.
{"title":"TRAUMATIC HEALING BAGI ANAK-ANAK KORBAN BENCANA GEMPA BUMI DI LOMBOK NUSA TENGGARA BARAT","authors":"A. D. Azis, A. Ansar","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.25","url":null,"abstract":"Setelah gempa bumi mengguncang Pulau Lombok pada tanggal 29 Juli 2018 dengan magnitude 6,4 SR masyarakat mengalami depresi dan trauma yang sangat dahsyat, sehingga membutuhkan traumatic healing yang diharapkan dapat menyembuhkan mental bagi korban bencana. Oleh karena itu, tujuan kegiatan ini adalah melakukan penanganan trauma (traumatic healing) bagi korban bencana khususnya anak-anak usia dini. Penanganan traumatic healing memiliki empat titik poin, yaitu fisik, emosional, intelektual, dan spiritual. Karena keempat titik poin tersebut merupakan prinsip keseimbangan dalam hidup manusia. Kegiatan yang lain adalah melakukan pembuatan teknologi hidroponik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi bencana. Metode yang digunakan untuk mencapai target tersebut adalah partisipatif. Metode ini berorientasi kepada upaya peran serta mitra secara langsung dalam berbagai proses kegiatan, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi kegiatan. Jenis kegiatan yang telah dilakukan, antara lain sosialisasi kegiatan kepada anggota kelompok mitra, melakukan pendampingan dan traumatic healing kepada anak-anak korban bencana gempa bumi, melakukan permainan-permainan yang atraktif dan menyenangkan, outbond, dan pemberian hadiah kepada anak-anak, melakukan sosialisasi pembuatan teknologi hidroponik sebagai media untuk menanam sayur-sayuran di lokasi bencana.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131491695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Astuti, Ayuni Sukarman, Cinthya Meita Putri, M. R. Juardi, M. Hamdi
Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan khalayak masyarakat di Desa Tanjung Gunung Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, telah selesai dilaksanakan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga masyarakat dalam mengolah jamur tiram menjadi produk (keripik dan abon) yang bergizi dan bernilai ekonomi tinggi, memotivasi warga menjadi enterpreneur dengan mengembangkan kreatifitas berbahan dasar jamur tiram. Metode pendekatan Focus Group Discussion digunakan dalam kegiatan ini yang mencakup sosialisasi, demontrasi, pelatihan, pembinaan dan evaluasi. Materi yang disampaikan meliputi hasil panen budidaya jamur tiram yang melimpah dan butuh penanganan, aneka olahan jamur tiram yang memiliki daya simpan lama, demonstrasi peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan abon dan keripik jamur tiram, pelatihan pembuatan abon dan keripik jamur tiram. Sebanyak 95% peserta memahami materi-materi yang disampaikan, 90% peserta memahami cara pembuatan abon dan keripik jamur tiram, sebanyak 98% peserta termotivasi untuk mempraktikkan dan membuat kembali di rumah masing-masing, sebanyak 60% peserta termotivasi untuk mengembangkan kreativitas membuat produk lainnya dari bahan jamur tiram, dan sebanyak 80% peserta termotivasi untuk memasarkan produk abon dan keripik jamur tiram.
{"title":"PELATIHAN PENGOLAHAN JAMUR TIRAM MENJADI PRODUK (ABON DAN KERIPIK) YANG BERGIZI DAN BERNILAI EKONOMI TINGGI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG GUNUNG KELURAHAN GERUNG SELATAN","authors":"S. Astuti, Ayuni Sukarman, Cinthya Meita Putri, M. R. Juardi, M. Hamdi","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.22","url":null,"abstract":"Kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan khalayak masyarakat di Desa Tanjung Gunung Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, telah selesai dilaksanakan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada warga masyarakat dalam mengolah jamur tiram menjadi produk (keripik dan abon) yang bergizi dan bernilai ekonomi tinggi, memotivasi warga menjadi enterpreneur dengan mengembangkan kreatifitas berbahan dasar jamur tiram. Metode pendekatan Focus Group Discussion digunakan dalam kegiatan ini yang mencakup sosialisasi, demontrasi, pelatihan, pembinaan dan evaluasi. Materi yang disampaikan meliputi hasil panen budidaya jamur tiram yang melimpah dan butuh penanganan, aneka olahan jamur tiram yang memiliki daya simpan lama, demonstrasi peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan abon dan keripik jamur tiram, pelatihan pembuatan abon dan keripik jamur tiram. Sebanyak 95% peserta memahami materi-materi yang disampaikan, 90% peserta memahami cara pembuatan abon dan keripik jamur tiram, sebanyak 98% peserta termotivasi untuk mempraktikkan dan membuat kembali di rumah masing-masing, sebanyak 60% peserta termotivasi untuk mengembangkan kreativitas membuat produk lainnya dari bahan jamur tiram, dan sebanyak 80% peserta termotivasi untuk memasarkan produk abon dan keripik jamur tiram.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116969484","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Astuti, S. Rosida, Raudatul Jannati, D NiMadeArianaRegitaUlan
Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mensosialisasikan pentingnya cara merawat dan memelihara budidaya jamur tiram agar terhindah dari hama dan serangga, dengan khalayak sasaran masyarakat di desa Tanjung Gunung kelurahan Gerung Selatan. Metode Applied Group Discuss (AGD) yang digunakan mencakup kegiatan ceramah, demonstrasi dan praktik, pembinaan dan evaluasi. Materi kegiatan meliputi teknik perawatan kumbung jamur, penyiangan baglog, pemeliharaan pertumbuhan jamur dan teknik pemanenan. Diakhir kegiatan dilakukan evaluasi melalui observasi diperoleh sebanyak 80% peserta memahami materi yang disampaikan, sebanyak 65% peserta memahami teknik perawatan dan pemeliharaan jamur tiram, dan sebanyak 70% peserta termotivasi untuk menerapkan hasil pelatihan pada usaha budidaya jamur tiram mereka.
{"title":"PENINGKATAN KAPASITAS PETANI MELALUI PELATIHAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM","authors":"S. Astuti, S. Rosida, Raudatul Jannati, D NiMadeArianaRegitaUlan","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.27","url":null,"abstract":"Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk mensosialisasikan pentingnya cara merawat dan memelihara budidaya jamur tiram agar terhindah dari hama dan serangga, dengan khalayak sasaran masyarakat di desa Tanjung Gunung kelurahan Gerung Selatan. Metode Applied Group Discuss (AGD) yang digunakan mencakup kegiatan ceramah, demonstrasi dan praktik, pembinaan dan evaluasi. Materi kegiatan meliputi teknik perawatan kumbung jamur, penyiangan baglog, pemeliharaan pertumbuhan jamur dan teknik pemanenan. Diakhir kegiatan dilakukan evaluasi melalui observasi diperoleh sebanyak 80% peserta memahami materi yang disampaikan, sebanyak 65% peserta memahami teknik perawatan dan pemeliharaan jamur tiram, dan sebanyak 70% peserta termotivasi untuk menerapkan hasil pelatihan pada usaha budidaya jamur tiram mereka.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"180 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128829049","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dusun Banjarsari terletak di Desa Tegalbang Kecamatan Palang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Berdasarkan data statistik tahun 2017, jumlah rumah tangga yang ada di kecamatan paling sebesar 19742 dengan perkiraan jumlah penduduk sebesar 98.710 jiwa. Sementara di desa Tegalbang jumlah penduduk diperkirakan sebanyak 4.395 jiwa dari 879 rumah tangga. Sementara itu berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh desa Tegalbang termasuk dusun Banjarsari masih sangat luas sehingga memungkinkan bertambahnya penduduk yang berasal dari luar desa Tegalbang. Sampah merupakan hal yang tak asing bagi semua orang. Baik secara sadar ataupun tidak sadar setiap hari kita menghasilkan berbagai macam jenis sampah. Sampah rumah tangga adalah salah satu jenis sampah yang paling banyak dihasilkan oleh setiap orang. Masyarakat desa pada umumnya mempunyai kebiasaan membuang sampah dengan cara dibakar atau dibuang di sungai yang ada di wilayah mereka. Kebiasaan ini akan sangat merugikan baik untuk lingkungan maupun untuk kesehatan masyarakat desa tersebut. Munculnya polusi udara akibat pembakaran sampah atau terganggunya kebersihan lingkungan karena banyaknya sampah berserakan dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan membentuk bank sampah yang secara fungsional mempunyai dampak secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi. Metode dalam pelaksanaan program diawali dengan sosialisasi kepada mitra sasaran yaitu dua kelompok PKK di dua RW yang berbeda. Setelah dilakukan sosialisasi kemudian dilakukan pembentukan bank sampah. Untuk menjamin berlangsungya kegiatan bank sampah, maka dilakukan pendampingan oleh tim selama jangka waktu tertentu. Hasil Pengabdia adalah telah dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai ekonomi yterbentuk bank sampah “Mekar Jadi” di dusun Banjarsari Rt 02 Rw 04 Desa Tegalbang Kec. Palang.
{"title":"PEMBENTUKAN BANK SAMPAH UNTUK PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI DUSUN BANJARSARI TEGALBANG KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN","authors":"Sri Rahmaningsih, J. Jumiati, Hernik Pujiastuti","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.23","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.23","url":null,"abstract":"Dusun Banjarsari terletak di Desa Tegalbang Kecamatan Palang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Berdasarkan data statistik tahun 2017, jumlah rumah tangga yang ada di kecamatan paling sebesar 19742 dengan perkiraan jumlah penduduk sebesar 98.710 jiwa. Sementara di desa Tegalbang jumlah penduduk diperkirakan sebanyak 4.395 jiwa dari 879 rumah tangga. Sementara itu berdasarkan luas lahan yang dimiliki oleh desa Tegalbang termasuk dusun Banjarsari masih sangat luas sehingga memungkinkan bertambahnya penduduk yang berasal dari luar desa Tegalbang. Sampah merupakan hal yang tak asing bagi semua orang. Baik secara sadar ataupun tidak sadar setiap hari kita menghasilkan berbagai macam jenis sampah. Sampah rumah tangga adalah salah satu jenis sampah yang paling banyak dihasilkan oleh setiap orang. Masyarakat desa pada umumnya mempunyai kebiasaan membuang sampah dengan cara dibakar atau dibuang di sungai yang ada di wilayah mereka. Kebiasaan ini akan sangat merugikan baik untuk lingkungan maupun untuk kesehatan masyarakat desa tersebut. Munculnya polusi udara akibat pembakaran sampah atau terganggunya kebersihan lingkungan karena banyaknya sampah berserakan dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan membentuk bank sampah yang secara fungsional mempunyai dampak secara sosial maupun ekonomi bagi masyarakat. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi. Metode dalam pelaksanaan program diawali dengan sosialisasi kepada mitra sasaran yaitu dua kelompok PKK di dua RW yang berbeda. Setelah dilakukan sosialisasi kemudian dilakukan pembentukan bank sampah. Untuk menjamin berlangsungya kegiatan bank sampah, maka dilakukan pendampingan oleh tim selama jangka waktu tertentu. Hasil Pengabdia adalah telah dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai ekonomi yterbentuk bank sampah “Mekar Jadi” di dusun Banjarsari Rt 02 Rw 04 Desa Tegalbang Kec. Palang. ","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131377264","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk daerah penghasil buah kelapa yang potensial di Indonesia. Luas lahan produksi kelapa 59.387,09 ha dengan jumlah produksi sebesar 58.963,04 ton (BPS, 2018). Sebagian buah kelapa keadaan utuh dikirim keluar daerah dan sebagian lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pembuatan minyak kelapa tradisional. Dikatakan tradisionl, karena proses pembuatan minyak dilakukan dengan tahapan sederhana yaitu pembuatan santan, pemanasan santan dan pemisahan minyak. Tujuan kegiatan ini adalah pelatihan teknologi tepat guna teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode kegiatan menggunakan metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi penerapan TTG teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries. Pelaksanaan pelatihan di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Mekanisme pelaksanaan pelatihan meliputi ; acara pembukaan, penyampaian materi gambaran umum tentang tanaman kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa, tentang teknik pengolahan minyak kelapa dan pengemasan, praktek teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional dan teknik pengemasan. Pada pelatihan teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional absorben yang digunakan adalah batu zeolit. Pemanfaatan zeolit ini memberikan nilai tambah yang cukup besar, dibandingkan jika dimanfaatkan hanya sebagai bahan pengganti batu bata atau batako. Hasil penyaringan minyak kelapa tradisional dengan menggunakan zeolit sebagai absorben memberikan hasil yang cukup maksimal serta meningkatkan mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional. Mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional yang dihasilkan dengan ciri-ciri sifat fisik, kimia dan organoleptic, seperti warna lebih jernih (tidak kotor atau keruh), kadar air rendah (menyebabkan daya simpan lebih lama) serta aroma dan rasa dapat dipertahankan sebagai khas minyak kelapa tradisional. Kegiatan filtrasi minyak kelapa dilakukan dengan satu set alat filtrasi dengan urutan filter sebagai berikut: mulai dari ujung paling bawah dipasangkan kertas saring, selanjutnya kapas, kain kasa, batu zeolit, dan terakhir kawat saring.
西努萨(NTB)包括印尼的潜在椰子产区。椰子生产面积为59,387,09 ha,生产总量为58963.04吨(BPS, 2018)。椰子的一部分完好无损地运往该地区,一部分被当地社区用来生产传统椰子油。这被认为是传统的,因为石油生产是由椰奶、椰奶加热和油分离等简单步骤完成的。这次活动的目的是对位于龙目岛北部贡当区(Gondang village of Lombok)的传统椰子油制造厂的渗透技术进行适当的技术培训。活动方法采用成人教育方法(POD)或Androgogi,强调参与者的积极参与、团体工作和演示传统家用鱼油生产过程中渗透技术的应用。在北龙目岛贡当区进行训练。培训执行机制包括:开幕仪式,介绍椰子树和椰子树使用的一般资料,椰子油加工和包装技术,传统过滤或过滤技术和包装技术的实践。在传统的阿索本过滤技术或过滤椰子油的训练中,使用的是绿油油。利用沸石杨林安相比,它提供了足够大的剩余价值,如果只是作为一种利用或煤渣砖的替代品。椰子油要用沸石杨林安作为传统过滤结果absorben最多提供足够的结果和传统的改善和椰子油的质量。传统棕榈油的质量和质量是由物理、化学和有机性质产生的,如较透明的颜色(不肮脏或浑浊),较低的含水率(导致更持久的储存能力),以及一种独特的传统椰子油的香气和味道。椰子油的过滤活动是通过一套带有过滤序列的过滤工具进行的:从最下面的末端插入一张滤纸,然后是棉花、纱布、zeolit和电线的过滤。
{"title":"INTRODUKSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA TEKNIK FILTRASI PADA PEMBUATAN MINYAK KELAPA TRADISIONAL (MINYAK JELENG) DI DESA GONDANG KECAMATAN GANGGA KABUPATEN LOMBOK UTARA","authors":"M. Murad, Sukmawaty Sukmawaty, R. Sabani","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.24","url":null,"abstract":"Nusa Tenggara Barat (NTB) termasuk daerah penghasil buah kelapa yang potensial di Indonesia. Luas lahan produksi kelapa 59.387,09 ha dengan jumlah produksi sebesar 58.963,04 ton (BPS, 2018). Sebagian buah kelapa keadaan utuh dikirim keluar daerah dan sebagian lagi dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk pembuatan minyak kelapa tradisional. Dikatakan tradisionl, karena proses pembuatan minyak dilakukan dengan tahapan sederhana yaitu pembuatan santan, pemanasan santan dan pemisahan minyak. Tujuan kegiatan ini adalah pelatihan teknologi tepat guna teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Metode kegiatan menggunakan metode Pendidikan Orang Dewasa (POD) atau Androgogi dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta, kerja kelompok dan demonstrasi penerapan TTG teknik filtrasi pada pembuatan minyak kelapa tradisional skala home idustries. Pelaksanaan pelatihan di Desa Gondang Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara. Mekanisme pelaksanaan pelatihan meliputi ; acara pembukaan, penyampaian materi gambaran umum tentang tanaman kelapa dan pemanfaatan tanaman kelapa, tentang teknik pengolahan minyak kelapa dan pengemasan, praktek teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional dan teknik pengemasan. Pada pelatihan teknik filtrasi atau penyaringan minyak kelapa tradisional absorben yang digunakan adalah batu zeolit. Pemanfaatan zeolit ini memberikan nilai tambah yang cukup besar, dibandingkan jika dimanfaatkan hanya sebagai bahan pengganti batu bata atau batako. Hasil penyaringan minyak kelapa tradisional dengan menggunakan zeolit sebagai absorben memberikan hasil yang cukup maksimal serta meningkatkan mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional. Mutu dan kualitas minyak kelapa tradisional yang dihasilkan dengan ciri-ciri sifat fisik, kimia dan organoleptic, seperti warna lebih jernih (tidak kotor atau keruh), kadar air rendah (menyebabkan daya simpan lebih lama) serta aroma dan rasa dapat dipertahankan sebagai khas minyak kelapa tradisional. Kegiatan filtrasi minyak kelapa dilakukan dengan satu set alat filtrasi dengan urutan filter sebagai berikut: mulai dari ujung paling bawah dipasangkan kertas saring, selanjutnya kapas, kain kasa, batu zeolit, dan terakhir kawat saring.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128396237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Produksi garam krosok di Tuban terletak di desa Pliwetan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, daerah ini merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan dan perbaikan produksi garam. Luas wilayah produksi garam di desa pliwetan 31,4 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km². Permasalahan yang dihadapi mitra antara lain: 1) Bahan baku yang masih mengandung kotoran dan lumpur sehingga mutu garam masih rendah. 2) Tehnologi Produksi yang konvensional 3) Faktor eksternal yang mempengaruhi produksi garam yaitu curah hujan yang tinggi yang dapat menurunkan hasil panen garam. Kegiatan ini bertujuan ini bertujuan untuk membantu mitra (pembuat garam rakyat) dalam mengatasi permasalahnya sehingga solusi penerapan TTG yang ditawarkan adalah pembuatan model tunnel bersirip untuk meningkatkan garam grosok produksi mitra tanpa terkendala cuaca yang tidak bersahabat. Sedangkan solusi lain yang ditawarkan antara lain: penyuluhan dan pengenalan produksi garam krosok dan pelatihan produksi garam dengan metode tunnel bersirip. Hasil menunjukkan pelatihan produksi garam dengan metode tunnel bersirip ini mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra terutama mereka tetap , namun tetap harus ada campur tangan pemerintah untuk memberi bantuan dalam pembuatan sirip metode tunnel bersirip.
{"title":"PELATIHAN PRODUKSI GARAM RAKYAT DENGAN METODE TUNNEL BERSIRIP","authors":"Marita Ika Joesidawati, Suwarsih Suwarsih","doi":"10.29303/AMTPB.V1I2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/AMTPB.V1I2.26","url":null,"abstract":"Produksi garam krosok di Tuban terletak di desa Pliwetan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban, daerah ini merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan dan perbaikan produksi garam. Luas wilayah produksi garam di desa pliwetan 31,4 Ha, dan wilayah laut seluas 22.068 km². Permasalahan yang dihadapi mitra antara lain: 1) Bahan baku yang masih mengandung kotoran dan lumpur sehingga mutu garam masih rendah. 2) Tehnologi Produksi yang konvensional 3) Faktor eksternal yang mempengaruhi produksi garam yaitu curah hujan yang tinggi yang dapat menurunkan hasil panen garam. Kegiatan ini bertujuan ini bertujuan untuk membantu mitra (pembuat garam rakyat) dalam mengatasi permasalahnya sehingga solusi penerapan TTG yang ditawarkan adalah pembuatan model tunnel bersirip untuk meningkatkan garam grosok produksi mitra tanpa terkendala cuaca yang tidak bersahabat. Sedangkan solusi lain yang ditawarkan antara lain: penyuluhan dan pengenalan produksi garam krosok dan pelatihan produksi garam dengan metode tunnel bersirip. Hasil menunjukkan pelatihan produksi garam dengan metode tunnel bersirip ini mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi mitra terutama mereka tetap , namun tetap harus ada campur tangan pemerintah untuk memberi bantuan dalam pembuatan sirip metode tunnel bersirip.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129957593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan jenis mikroskop dasar dan peningkatan keterampilan peserta terhadap penggunaan operasional mikroskop dasar. Target kegiatan berupa transfer ilmu berupa pengenalan dan penggunaan mikroskop dasar sehingga peserta cakap cukup terampil dam pengoperasionalnya, serta mengenalkan berbagai macam bentuk sel dan jaringan makhluk hidup secara mikroskopis. Peserta kegiatan terdiri atas siswi kelas XII MA Annajah Yayasan Pendidikan Al-Halimy (12 orang), siswa-siswi SMA Islam Al Azhar NW Kayangan (10 orang), dan mahasiwa semester II FPMIPA IKIP Mataram sebanyak 25 orang. Kegiatan dilaksanakan mulai 10 sampai dengan 24 April 2019 bertempat Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri atas diskusi dengan mitra (guru dan dosen pengampu matakuliah), Penayangan video promosi dan profil IKIP Mataram, Sosialisasi makhluk hidup secara mikroskopis dan operasional mikroskop dasar, simulasi penggunaan mikroskop dasar, pendampingan operasional mikroskop secara langsung, dan evaluasi respon kegiatan. Hasil rekapitulasi respon kegiatan menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap kegiatan sebesar 97% berkategori menarik dan menyenangkan, kebermanfaatan ilmu senilai 90% dan ketertarikan untuk mengikuti kegiatan sejenis sebesar 98%.
这些奉献活动的目的是介绍基本的显微镜类型和参与者对基本显微镜操作的熟练使用。活动的目标是基本的显微镜识别和使用科学,使参与者能够熟练地在操作上,以及微观地引入生物的细胞和组织。参加活动的包括12班的学生MA Annajah Al- halimy教育基金会(12人)、伊斯兰高中高中生Al爱资哈尔西北高中(10人)和25岁的mahasiwa II FPMIPA IKIP Mataram。活动于2019年4月10日至24日开始。这种公共服务活动的各个阶段包括与密特拉(教师和辅助教师)、宣传视频和IKIP Mataram、活的微观和基本显微镜操作、基本显微镜使用模拟、直接显微镜操作以及活动反应评估。活动反应分析表明,对97%相关有趣、有趣、价值90%的科学价值和对相关活动的兴趣为98%。
{"title":"PENDAMPINGAN OPERASIONAL MIKROSKOP DASAR DI SMA ISLAM AL AZHAR NW KAYANGAN","authors":"Nofisulastri Nofisulastri, Siti Rabi’atul Adawiyah, Akhmad Haolani","doi":"10.29303/amtpb.v1i2.29","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/amtpb.v1i2.29","url":null,"abstract":"Tujuan kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengenalkan jenis mikroskop dasar dan peningkatan keterampilan peserta terhadap penggunaan operasional mikroskop dasar. Target kegiatan berupa transfer ilmu berupa pengenalan dan penggunaan mikroskop dasar sehingga peserta cakap cukup terampil dam pengoperasionalnya, serta mengenalkan berbagai macam bentuk sel dan jaringan makhluk hidup secara mikroskopis. Peserta kegiatan terdiri atas siswi kelas XII MA Annajah Yayasan Pendidikan Al-Halimy (12 orang), siswa-siswi SMA Islam Al Azhar NW Kayangan (10 orang), dan mahasiwa semester II FPMIPA IKIP Mataram sebanyak 25 orang. Kegiatan dilaksanakan mulai 10 sampai dengan 24 April 2019 bertempat Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri atas diskusi dengan mitra (guru dan dosen pengampu matakuliah), Penayangan video promosi dan profil IKIP Mataram, Sosialisasi makhluk hidup secara mikroskopis dan operasional mikroskop dasar, simulasi penggunaan mikroskop dasar, pendampingan operasional mikroskop secara langsung, dan evaluasi respon kegiatan. Hasil rekapitulasi respon kegiatan menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap kegiatan sebesar 97% berkategori menarik dan menyenangkan, kebermanfaatan ilmu senilai 90% dan ketertarikan untuk mengikuti kegiatan sejenis sebesar 98%.","PeriodicalId":158608,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Abdi Mas TPB Unram","volume":"143 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114058351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}