{"title":"嘉阳县帕特朗街道2号罗普灌溉渠淤积管理","authors":"Putu Adetya Pariartha, E. Hidayah, W. Widiarti","doi":"10.19184/jrsl.v3i1.9517","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rayap irrigation channel Tersier II is one of irrigation channel which has been supplying hydraulic flow to 31 hectares of ricefield area, and it is located at the Rayap irrigation sector – Renteng village, Patrang sub-district. In the last two years, this channel suffered from the landslide over the ridge on the left and the right bank. At the same time, those landslide materials covered the entire channel and causing a sediment accumulation, which always influences harmly toward the hydraulic process in the site of irrigation. As the point of consideration, this irrigation problem must be conducted a deep and holistic analysis in predicting the amount of sediment in the form of prevention mechanism for the sake of the operational irrigation sector. The research result methodology using a depth-integrated & point sample to identify the characterization and grain size of the sediment as much as 500 grams. The known water surface elevation is used to be a variable of steady flow analysis using HEC-RAS v.5.0.3, and the simulation flow is 0.0276 m2/detik with the accumulation sediment per year 1.0242 tons. These serial events are followed by the gradation in the very low basement of a channel as much as 30-80 centimeters aboveground. The specific recommendation channel profile to recover and provide the sufficient capacity of incoming sedimentation with the profile design in the form of natural trapezoid with the bottom width 1.8 meters and height minimum of channel 0.6 meters equipped by the channel normalization once a year. \nSaluran irigasi Rayap Tersier II merupakan salah satu saluran irigasi yang mengaliri petak persawahan seluas 31 Ha dan berada pada Daerah Irigasi Rayap Desa Renteng Kecamatan Patrang. Selama 2 tahun terakhir saluran ini mengalami longsor pada tebing dan lereng-lereng yang berada pada bagian atas saluran. Di saat yang bersamaan pula saluran tertutup kemudian terjadi akumulasi sedimen yang dapat mengganggu kinerja distribusi air pada baku sawah menjadi kurang maksimal. Melihat pentingnya peranan saluran perlu dilakukan langkah penanganan berupa pengendalian sedimen yang berpotensi muncul tiap tahunnya, maka dilakukan penelitian perilaku sedimen dengan metode depth integrated & point sample untuk mengetahui jumlah akumulasi sedimen yang terbawa arus tiap tahunnya dengan pengambilan total sampel di 5 titik seberat 500 gram. Bedasarkan data hasil pengukuran berupa tinggi muka air, cross section dan long section saluran maka, dilakukan analisis aliran seragam menggunakan HEC-RAS v.5.0.3. Hasil analisis hidrolik berupa kecepatan saluran sebesar 0.0276 m2 /detik dengan tingkat akumulasi sedimen per tahunnya sebanyak 1.0242 ton per tahun. Proses sedimentasi menyebabkan kenaikan dasar saluran (agradasi) setinggi 30-80 centimeter dari permukaan dasar tanah awal. Rekomendasi saluran untuk penanggulangan sedimentasi pada saluran perlu dilakukan normalisasi saluran irigasi berupa desain ulang berbentuk trapesium dengan tinggi jagaan setinggi 0.6 meter, lebar minimum saluran 1.8 meter, kemiringan saluran 0.006-0.336%, nilai koefisien kekasaran (n=0.03) dengan jadwal pengerukan rutin sebanyak 1 tahun sekali.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SEDIMENTATION MANAGEMENT AT RAYAP IRRIGATION CHANNEL TERSIER II IN PATRANG SUB-DISTRICT OF JEMBER REGENCY\",\"authors\":\"Putu Adetya Pariartha, E. Hidayah, W. Widiarti\",\"doi\":\"10.19184/jrsl.v3i1.9517\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Rayap irrigation channel Tersier II is one of irrigation channel which has been supplying hydraulic flow to 31 hectares of ricefield area, and it is located at the Rayap irrigation sector – Renteng village, Patrang sub-district. In the last two years, this channel suffered from the landslide over the ridge on the left and the right bank. At the same time, those landslide materials covered the entire channel and causing a sediment accumulation, which always influences harmly toward the hydraulic process in the site of irrigation. As the point of consideration, this irrigation problem must be conducted a deep and holistic analysis in predicting the amount of sediment in the form of prevention mechanism for the sake of the operational irrigation sector. The research result methodology using a depth-integrated & point sample to identify the characterization and grain size of the sediment as much as 500 grams. The known water surface elevation is used to be a variable of steady flow analysis using HEC-RAS v.5.0.3, and the simulation flow is 0.0276 m2/detik with the accumulation sediment per year 1.0242 tons. These serial events are followed by the gradation in the very low basement of a channel as much as 30-80 centimeters aboveground. The specific recommendation channel profile to recover and provide the sufficient capacity of incoming sedimentation with the profile design in the form of natural trapezoid with the bottom width 1.8 meters and height minimum of channel 0.6 meters equipped by the channel normalization once a year. \\nSaluran irigasi Rayap Tersier II merupakan salah satu saluran irigasi yang mengaliri petak persawahan seluas 31 Ha dan berada pada Daerah Irigasi Rayap Desa Renteng Kecamatan Patrang. Selama 2 tahun terakhir saluran ini mengalami longsor pada tebing dan lereng-lereng yang berada pada bagian atas saluran. Di saat yang bersamaan pula saluran tertutup kemudian terjadi akumulasi sedimen yang dapat mengganggu kinerja distribusi air pada baku sawah menjadi kurang maksimal. Melihat pentingnya peranan saluran perlu dilakukan langkah penanganan berupa pengendalian sedimen yang berpotensi muncul tiap tahunnya, maka dilakukan penelitian perilaku sedimen dengan metode depth integrated & point sample untuk mengetahui jumlah akumulasi sedimen yang terbawa arus tiap tahunnya dengan pengambilan total sampel di 5 titik seberat 500 gram. Bedasarkan data hasil pengukuran berupa tinggi muka air, cross section dan long section saluran maka, dilakukan analisis aliran seragam menggunakan HEC-RAS v.5.0.3. Hasil analisis hidrolik berupa kecepatan saluran sebesar 0.0276 m2 /detik dengan tingkat akumulasi sedimen per tahunnya sebanyak 1.0242 ton per tahun. Proses sedimentasi menyebabkan kenaikan dasar saluran (agradasi) setinggi 30-80 centimeter dari permukaan dasar tanah awal. Rekomendasi saluran untuk penanggulangan sedimentasi pada saluran perlu dilakukan normalisasi saluran irigasi berupa desain ulang berbentuk trapesium dengan tinggi jagaan setinggi 0.6 meter, lebar minimum saluran 1.8 meter, kemiringan saluran 0.006-0.336%, nilai koefisien kekasaran (n=0.03) dengan jadwal pengerukan rutin sebanyak 1 tahun sekali.\",\"PeriodicalId\":247229,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"volume\":\"28 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-06-03\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i1.9517\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i1.9517","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
拉雅灌溉渠道Tersier II是为31公顷稻田提供水力流量的灌溉渠道之一,它位于拉雅灌溉部门- Patrang街道Renteng村。近两年来,这条水道遭受了左右两岸山脊的滑坡。同时,这些滑坡物质覆盖了整个河道,造成泥沙淤积,对灌区的水力过程产生不利影响。作为考虑点,必须对这一灌溉问题进行深入而全面的分析,以预防机制的形式预测泥沙的数量,以有利于灌溉部门的经营。研究结果采用深度积分&点样方法,识别了500克以上沉积物的特征和粒度。以已知水面高程为定流分析变量,采用HEC-RAS v.5.0.3进行定流分析,模拟流量为0.0276 m2/detik,年累积泥沙量为1.0242 t。这些连续的事件之后是在距离地面30-80厘米的河道的非常低的基底上的渐变。为恢复并提供足够的来水淤积能力,河道剖面设计为自然梯形,底宽1.8米,高不低于0.6米,每年进行一次河道规整。这是我的第一个生日,我的第一个生日,我的第一个生日,我的第一个生日,我的第一个生日。Selama 2 tahun terakhir saluran ini mengalami longsor pada tebing dan leeng - leeng yang berada pada bagian atas saluran。disaat yang bersamaan pula saluran tertutuup kemudian terjadi akumulasi sedimen yang dapat mengganggu kinerja distribution busi air pada baku sawah menjadi kurang maksimal。Melihat pentingnya peranan saluran perlu dilakukan langkah penanganan berupa pengendalian sedimen yang berpotensi muncul tiap tahunnya, maka dilakukan penelitian perakaku sedimen dengan方法深度综合&点样untuk mengetahui jumlah akumulasi sedimen yang terbawa arus tiap tahunnya dengan pengambilan总样品为5个,含500克。Bedasarkan数据hasil pengukuran berupa tinggi muka air,横截面dan long section saluran maka, dilakukan analysis aliran seragam menggunakan HEC-RAS v.5.0.3。哈希尔分析,每塔胡克沉积量为0.0276平方米/塔胡克沉积量为1.0242吨/塔胡克沉积量为0.0276平方米/塔胡克沉积量为1.0242吨/塔胡克沉积量。沉积过程:menyebabkan kenaikan dasar saluran (agradasi)设定在30-80厘米的深度permukaan dasar tanah awal。Rekomendasi saluran untuk penanggulangan sedimentasi pada saluran perlu dilakukan normalisasi saluran irigasi berupa desain ulang berbentuk trapesium dengan tinggi jagaan setgi 0.6 m, lebar minimum saluran 1.8 m, kemiringan saluran 0.006-0.336%, nilai koefisien kekasaran (n=0.03) dengan jadwal pengerukan rutin sebanyak 1 tahun sekali。
SEDIMENTATION MANAGEMENT AT RAYAP IRRIGATION CHANNEL TERSIER II IN PATRANG SUB-DISTRICT OF JEMBER REGENCY
Rayap irrigation channel Tersier II is one of irrigation channel which has been supplying hydraulic flow to 31 hectares of ricefield area, and it is located at the Rayap irrigation sector – Renteng village, Patrang sub-district. In the last two years, this channel suffered from the landslide over the ridge on the left and the right bank. At the same time, those landslide materials covered the entire channel and causing a sediment accumulation, which always influences harmly toward the hydraulic process in the site of irrigation. As the point of consideration, this irrigation problem must be conducted a deep and holistic analysis in predicting the amount of sediment in the form of prevention mechanism for the sake of the operational irrigation sector. The research result methodology using a depth-integrated & point sample to identify the characterization and grain size of the sediment as much as 500 grams. The known water surface elevation is used to be a variable of steady flow analysis using HEC-RAS v.5.0.3, and the simulation flow is 0.0276 m2/detik with the accumulation sediment per year 1.0242 tons. These serial events are followed by the gradation in the very low basement of a channel as much as 30-80 centimeters aboveground. The specific recommendation channel profile to recover and provide the sufficient capacity of incoming sedimentation with the profile design in the form of natural trapezoid with the bottom width 1.8 meters and height minimum of channel 0.6 meters equipped by the channel normalization once a year.
Saluran irigasi Rayap Tersier II merupakan salah satu saluran irigasi yang mengaliri petak persawahan seluas 31 Ha dan berada pada Daerah Irigasi Rayap Desa Renteng Kecamatan Patrang. Selama 2 tahun terakhir saluran ini mengalami longsor pada tebing dan lereng-lereng yang berada pada bagian atas saluran. Di saat yang bersamaan pula saluran tertutup kemudian terjadi akumulasi sedimen yang dapat mengganggu kinerja distribusi air pada baku sawah menjadi kurang maksimal. Melihat pentingnya peranan saluran perlu dilakukan langkah penanganan berupa pengendalian sedimen yang berpotensi muncul tiap tahunnya, maka dilakukan penelitian perilaku sedimen dengan metode depth integrated & point sample untuk mengetahui jumlah akumulasi sedimen yang terbawa arus tiap tahunnya dengan pengambilan total sampel di 5 titik seberat 500 gram. Bedasarkan data hasil pengukuran berupa tinggi muka air, cross section dan long section saluran maka, dilakukan analisis aliran seragam menggunakan HEC-RAS v.5.0.3. Hasil analisis hidrolik berupa kecepatan saluran sebesar 0.0276 m2 /detik dengan tingkat akumulasi sedimen per tahunnya sebanyak 1.0242 ton per tahun. Proses sedimentasi menyebabkan kenaikan dasar saluran (agradasi) setinggi 30-80 centimeter dari permukaan dasar tanah awal. Rekomendasi saluran untuk penanggulangan sedimentasi pada saluran perlu dilakukan normalisasi saluran irigasi berupa desain ulang berbentuk trapesium dengan tinggi jagaan setinggi 0.6 meter, lebar minimum saluran 1.8 meter, kemiringan saluran 0.006-0.336%, nilai koefisien kekasaran (n=0.03) dengan jadwal pengerukan rutin sebanyak 1 tahun sekali.