{"title":"FAS是禽鸟生长的替代品","authors":"Yusuf Suebu, Rosye H.R. Tanjung, Suharno Suharno","doi":"10.14710/baf.5.1.2020.1-7","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sagu (Metroxylon sagu) merupakan tanaman kelompok palm yang mengandung zat pati tinggi, dan telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok bagi masyarakat Papua. Semua bagian dari tanaman ini dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Namun, ampas sebagai bagian dari sisa produk zat pati belum dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi ampas sagu (FAS) sebagai pakan alternatif untuk pertumbuhan ayam kampung. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu : P0 =Kontrol (PB 100% dan FAS 0%), P1 =PB 96% dan FAS 4%, P2 =PB 92% dan FAS 8%, dan P3 =PB 88% dan FAS 12%. Parameter yang diukur antara lain adalah tinggi badan dan bobot ayam. Analisis dilakukan pada ampas sagu baik sebelum fermentasi maupun setelah proses fermentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa FAS mengandung protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar mengalami peningkatan masing-masing sebesar 66,5%, 21,1%, 54,5% dibandingkan sebelum dilakukan fermentasi. Perlakuan FAS tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan tinggi tubuh ayam kampung. Perlakuan signifikan nampak pada parameter bobot tubuh ayam kampung. Peningkatan terbaik bobot ayam terjadi pada perlakuan P1 (PB 96% dan FAS 4%). Perlakuan P1 mampu meningkatkan bobot ayam hingga mencapai 17,8%, sedangkan P2 mencapai 10%. FAS dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif dalam meningkatkan pertumbuhan bobot ayam kampung. Kata kunci : sagu, fermentasi, pertumbuhan, ayam kampung","PeriodicalId":127406,"journal":{"name":"Buletin Anatomi dan Fisiologi","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Fermentasi Ampas Sagu (FAS) sebagai Pakan Alternatif Untuk Meningkatan Pertumbuhan Bobot Ayam Kampung\",\"authors\":\"Yusuf Suebu, Rosye H.R. Tanjung, Suharno Suharno\",\"doi\":\"10.14710/baf.5.1.2020.1-7\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sagu (Metroxylon sagu) merupakan tanaman kelompok palm yang mengandung zat pati tinggi, dan telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok bagi masyarakat Papua. Semua bagian dari tanaman ini dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Namun, ampas sebagai bagian dari sisa produk zat pati belum dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi ampas sagu (FAS) sebagai pakan alternatif untuk pertumbuhan ayam kampung. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu : P0 =Kontrol (PB 100% dan FAS 0%), P1 =PB 96% dan FAS 4%, P2 =PB 92% dan FAS 8%, dan P3 =PB 88% dan FAS 12%. Parameter yang diukur antara lain adalah tinggi badan dan bobot ayam. Analisis dilakukan pada ampas sagu baik sebelum fermentasi maupun setelah proses fermentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa FAS mengandung protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar mengalami peningkatan masing-masing sebesar 66,5%, 21,1%, 54,5% dibandingkan sebelum dilakukan fermentasi. Perlakuan FAS tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan tinggi tubuh ayam kampung. Perlakuan signifikan nampak pada parameter bobot tubuh ayam kampung. Peningkatan terbaik bobot ayam terjadi pada perlakuan P1 (PB 96% dan FAS 4%). Perlakuan P1 mampu meningkatkan bobot ayam hingga mencapai 17,8%, sedangkan P2 mencapai 10%. FAS dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif dalam meningkatkan pertumbuhan bobot ayam kampung. Kata kunci : sagu, fermentasi, pertumbuhan, ayam kampung\",\"PeriodicalId\":127406,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Anatomi dan Fisiologi\",\"volume\":\"20 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-04-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Anatomi dan Fisiologi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/baf.5.1.2020.1-7\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Anatomi dan Fisiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/baf.5.1.2020.1-7","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Fermentasi Ampas Sagu (FAS) sebagai Pakan Alternatif Untuk Meningkatan Pertumbuhan Bobot Ayam Kampung
Sagu (Metroxylon sagu) merupakan tanaman kelompok palm yang mengandung zat pati tinggi, dan telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok bagi masyarakat Papua. Semua bagian dari tanaman ini dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Namun, ampas sebagai bagian dari sisa produk zat pati belum dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fermentasi ampas sagu (FAS) sebagai pakan alternatif untuk pertumbuhan ayam kampung. Penelitian ini dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan, yaitu : P0 =Kontrol (PB 100% dan FAS 0%), P1 =PB 96% dan FAS 4%, P2 =PB 92% dan FAS 8%, dan P3 =PB 88% dan FAS 12%. Parameter yang diukur antara lain adalah tinggi badan dan bobot ayam. Analisis dilakukan pada ampas sagu baik sebelum fermentasi maupun setelah proses fermentasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa FAS mengandung protein kasar, serat kasar, dan lemak kasar mengalami peningkatan masing-masing sebesar 66,5%, 21,1%, 54,5% dibandingkan sebelum dilakukan fermentasi. Perlakuan FAS tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan tinggi tubuh ayam kampung. Perlakuan signifikan nampak pada parameter bobot tubuh ayam kampung. Peningkatan terbaik bobot ayam terjadi pada perlakuan P1 (PB 96% dan FAS 4%). Perlakuan P1 mampu meningkatkan bobot ayam hingga mencapai 17,8%, sedangkan P2 mencapai 10%. FAS dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif dalam meningkatkan pertumbuhan bobot ayam kampung. Kata kunci : sagu, fermentasi, pertumbuhan, ayam kampung