Kata Kunci, Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Sistem Kognitif, Glymphatic
{"title":"预防老年痴呆症的良好睡眠质量益处","authors":"Kata Kunci, Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Sistem Kognitif, Glymphatic","doi":"10.29303/lmj.v1i1.522","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nLatar Belakang: Demensia merupakan suatu gangguan yang bersifat progresif yang menyebabkan gangguan fungsi memori dan kemampuan kognitif. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia diantaranya genetik, usia lanjut, jenis kelamin, pendidikan rendah, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, merokok, alkohol, hiperkolesterol, dan asupan asam lemak tak jenuh yang rendah. Dengan mengetahui faktor risiko, menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan menstimulasi kemampuan kognitif dapat menurunkan risiko terjadinya demensia. Salah satu upaya signifika yang dapat mencegah terjadinya demensia adalah meningkatkan kualitas tidur yang baik. \n \nMetode: Tinjauan Pustaka ini menggunakan berbagai jenis sumber yaitu artikel dalam jurnal ilmiah dan pedoman pemerintah maupun instansi terkait. Pencarian artikel dilakukan di portal online publikasi jurnal seperti National Center of Biotechnology Information/ NCBI (ncbiI.nlm.nih.gov), National Heart Lung and Blood Institute/ NHLBI (nhlbi.nih.gov). \n \nHasil: Selama tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dari akumulasi protein amiloid-beta dan mencegah kerusakan sel saraf otak. Adanya masalah tidur atau kualitas tidur yang buruk pada lansia menyebabkan otak tidak dapat secara efektif membersihkan protein amiloid-beta yang akan mengakibatkan terjadinya akumulasi plak protein amiloid-beta. Adanya akumulasi plak protein amiloid-beta menyebabkan gangguan fungsi sel saraf di otak yang secara progresif dapat menyebabkan demensia \n \nKesimpulan: Kualitas tidur yang baik menjadi faktor protektif mencegah terjadinya demensia. Hal ini disebabkan oleh selama fase tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dan kerusakan sel saraf otak. \n \nKata Kunci: Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Kognitif, Sistem Glymphatic, amiloid-beta.","PeriodicalId":127741,"journal":{"name":"Lombok Medical Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Manfaat Kualitas Tidur yang Baik dalam Mencegah Demensia pada Lansia\",\"authors\":\"Kata Kunci, Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Sistem Kognitif, Glymphatic\",\"doi\":\"10.29303/lmj.v1i1.522\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\nLatar Belakang: Demensia merupakan suatu gangguan yang bersifat progresif yang menyebabkan gangguan fungsi memori dan kemampuan kognitif. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia diantaranya genetik, usia lanjut, jenis kelamin, pendidikan rendah, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, merokok, alkohol, hiperkolesterol, dan asupan asam lemak tak jenuh yang rendah. Dengan mengetahui faktor risiko, menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan menstimulasi kemampuan kognitif dapat menurunkan risiko terjadinya demensia. Salah satu upaya signifika yang dapat mencegah terjadinya demensia adalah meningkatkan kualitas tidur yang baik. \\n \\nMetode: Tinjauan Pustaka ini menggunakan berbagai jenis sumber yaitu artikel dalam jurnal ilmiah dan pedoman pemerintah maupun instansi terkait. Pencarian artikel dilakukan di portal online publikasi jurnal seperti National Center of Biotechnology Information/ NCBI (ncbiI.nlm.nih.gov), National Heart Lung and Blood Institute/ NHLBI (nhlbi.nih.gov). \\n \\nHasil: Selama tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dari akumulasi protein amiloid-beta dan mencegah kerusakan sel saraf otak. Adanya masalah tidur atau kualitas tidur yang buruk pada lansia menyebabkan otak tidak dapat secara efektif membersihkan protein amiloid-beta yang akan mengakibatkan terjadinya akumulasi plak protein amiloid-beta. Adanya akumulasi plak protein amiloid-beta menyebabkan gangguan fungsi sel saraf di otak yang secara progresif dapat menyebabkan demensia \\n \\nKesimpulan: Kualitas tidur yang baik menjadi faktor protektif mencegah terjadinya demensia. Hal ini disebabkan oleh selama fase tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dan kerusakan sel saraf otak. \\n \\nKata Kunci: Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Kognitif, Sistem Glymphatic, amiloid-beta.\",\"PeriodicalId\":127741,\"journal\":{\"name\":\"Lombok Medical Journal\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lombok Medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29303/lmj.v1i1.522\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lombok Medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/lmj.v1i1.522","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象背景:痴呆是一种进步的疾病,会导致记忆功能障碍和认知能力障碍。一些疾病会增加遗传、老年、性别、低教育、肥胖、糖尿病、高血压、吸烟、酒精、高胆固醇和低饱和脂肪酸摄入等疾病的风险。了解风险因素、实行健康的生活方式、增加体育活动和刺激认知能力可以降低痴呆的风险。预防痴呆的有效努力之一是提高良好的睡眠质量。方法:文献评审使用了科学期刊上的文章和政府及相关机构的指导方针等多种资源。这篇文章的搜索是在国家生物技术信息中心(ncbi.ncbi .nlm.nih.人力资源研究所(NHLBI . NHLBI . here .gov)等期刊出版物的在线门户网站上进行的。结果:在睡眠期间,甘甘蒂克神经系统将活跃地分泌淀粉样蛋白,防止淀粉样蛋白积累的斑块形成,并防止神经细胞损伤。由于老年人缺乏睡眠或睡眠质量的问题,大脑无法有效地清除淀粉样蛋白,这将导致淀粉样蛋白斑块的积累。淀粉样蛋白的积累会导致大脑中神经系统的紊乱,导致最终的痴呆:良好的睡眠质量是预防痴呆的一个保护因素。这是由于在睡眠阶段,甘皮蒂克神经系统会积极分泌淀粉样蛋白,防止斑块形成和神经细胞损伤。关键词:痴呆,睡眠质量,记忆,认知,甘油意义系统,amiloid-beta。
Manfaat Kualitas Tidur yang Baik dalam Mencegah Demensia pada Lansia
Abstrak
Latar Belakang: Demensia merupakan suatu gangguan yang bersifat progresif yang menyebabkan gangguan fungsi memori dan kemampuan kognitif. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia diantaranya genetik, usia lanjut, jenis kelamin, pendidikan rendah, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, merokok, alkohol, hiperkolesterol, dan asupan asam lemak tak jenuh yang rendah. Dengan mengetahui faktor risiko, menerapkan pola hidup sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan menstimulasi kemampuan kognitif dapat menurunkan risiko terjadinya demensia. Salah satu upaya signifika yang dapat mencegah terjadinya demensia adalah meningkatkan kualitas tidur yang baik.
Metode: Tinjauan Pustaka ini menggunakan berbagai jenis sumber yaitu artikel dalam jurnal ilmiah dan pedoman pemerintah maupun instansi terkait. Pencarian artikel dilakukan di portal online publikasi jurnal seperti National Center of Biotechnology Information/ NCBI (ncbiI.nlm.nih.gov), National Heart Lung and Blood Institute/ NHLBI (nhlbi.nih.gov).
Hasil: Selama tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dari akumulasi protein amiloid-beta dan mencegah kerusakan sel saraf otak. Adanya masalah tidur atau kualitas tidur yang buruk pada lansia menyebabkan otak tidak dapat secara efektif membersihkan protein amiloid-beta yang akan mengakibatkan terjadinya akumulasi plak protein amiloid-beta. Adanya akumulasi plak protein amiloid-beta menyebabkan gangguan fungsi sel saraf di otak yang secara progresif dapat menyebabkan demensia
Kesimpulan: Kualitas tidur yang baik menjadi faktor protektif mencegah terjadinya demensia. Hal ini disebabkan oleh selama fase tidur, sistem glymphatic akan aktif memberishkan protein amiloid-beta, mencegah pembentukan plak dan kerusakan sel saraf otak.
Kata Kunci: Demensia, Kualitas Tidur, Memori, Kognitif, Sistem Glymphatic, amiloid-beta.