社交媒体上的宗教融合:印尼千禧一代青年对圣战和宗教宽容概念的理解

Idi Warsah, Robby Aditya Putra, Ruly Morganna
{"title":"社交媒体上的宗教融合:印尼千禧一代青年对圣战和宗教宽容概念的理解","authors":"Idi Warsah, Robby Aditya Putra, Ruly Morganna","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.3117","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study qualitatively sought to investigate Indonesian millennial youth's understanding of the concepts of jihad and religious tolerance based on what they have learned from social media. Twenty students from a university in Bengkulu, Indonesia, were purposely engaged as the participants. The data were garnered from interviews, documentation, and focus group discussions. After learning Islamic materials through social media, the findings revealed that Indonesian millennial youth tended to interpret various points regarding jihad and religious tolerance using their cognitive sectorial ego. They consumed raw materials with their inability to comprehend those materials. Consequently, they were easily provoked to blame the diverse emerging perspectives in light of resistance to accept other views excluded from the Islamic teachings they watched in social media. This condition inferred that Indonesian millennials' understanding of jihad and religious tolerance as they learned from social media was considered low.   Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda milenial Indonesia tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media sosial. Sebanyak 20 mahasiswa perguruan tinggi dari sebuah universitas di Bengkulu, Indonesia, diikutsertakan sebagai partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion. Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media sosial, remaja milenial Indonesia cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan toleransi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif individu mereka sendiri. Mereka mengkonsumsi materi secara mentah dengan ketidakmampuan mereka untuk memahami materi tersebut. Akibatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perspektif yang muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tonton di media sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda Indonesia tentang jihad dan toleransi beragama dari media sosial dinilai masih rendah.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Merging Religiosity on Social Media: Indonesian Millennial Youth's Understanding of the Concepts of Jihad and Religious Tolerance\",\"authors\":\"Idi Warsah, Robby Aditya Putra, Ruly Morganna\",\"doi\":\"10.21154/cendekia.v19i2.3117\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study qualitatively sought to investigate Indonesian millennial youth's understanding of the concepts of jihad and religious tolerance based on what they have learned from social media. Twenty students from a university in Bengkulu, Indonesia, were purposely engaged as the participants. The data were garnered from interviews, documentation, and focus group discussions. After learning Islamic materials through social media, the findings revealed that Indonesian millennial youth tended to interpret various points regarding jihad and religious tolerance using their cognitive sectorial ego. They consumed raw materials with their inability to comprehend those materials. Consequently, they were easily provoked to blame the diverse emerging perspectives in light of resistance to accept other views excluded from the Islamic teachings they watched in social media. This condition inferred that Indonesian millennials' understanding of jihad and religious tolerance as they learned from social media was considered low.   Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda milenial Indonesia tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media sosial. Sebanyak 20 mahasiswa perguruan tinggi dari sebuah universitas di Bengkulu, Indonesia, diikutsertakan sebagai partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion. Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media sosial, remaja milenial Indonesia cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan toleransi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif individu mereka sendiri. Mereka mengkonsumsi materi secara mentah dengan ketidakmampuan mereka untuk memahami materi tersebut. Akibatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perspektif yang muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tonton di media sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda Indonesia tentang jihad dan toleransi beragama dari media sosial dinilai masih rendah.\",\"PeriodicalId\":165060,\"journal\":{\"name\":\"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan\",\"volume\":\"104 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3117\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3117","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

本研究定性地试图调查印尼千禧一代青年对圣战和宗教宽容概念的理解,基于他们从社交媒体中学到的东西。来自印度尼西亚明古鲁一所大学的20名学生被特意安排为参与者。这些数据来自访谈、文件和焦点小组讨论。通过社交媒体学习伊斯兰材料后,研究结果显示,印尼千禧一代青年倾向于用他们的认知部门自我来解释有关圣战和宗教宽容的各种观点。他们以无法理解的方式消耗原材料。因此,他们很容易被激怒,指责不同的新兴观点,因为他们在社交媒体上看到,他们拒绝接受被排除在伊斯兰教义之外的其他观点。这一条件推断,印尼千禧一代通过社交媒体了解到的圣战和宗教宽容的理解程度被认为很低。Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda millennial印度尼西亚tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media social。印度尼西亚明古鲁大学,印度尼西亚,diikutsertakan sebagai partipartian。数据分析,文献分析,焦点小组讨论。Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media社交,remaja millenial印度尼西亚cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan tolerisi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif个人mereka sendiri。Mereka mengkonsumsi materii secara menti dengan ketidakmampuan Mereka untuk memahami materii tersebut。akekatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perperkki - muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tontondi media social。Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasmuda印度尼西亚tentang jihad dan宽容beragama dari媒体社会dinilai masih rendah。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Merging Religiosity on Social Media: Indonesian Millennial Youth's Understanding of the Concepts of Jihad and Religious Tolerance
This study qualitatively sought to investigate Indonesian millennial youth's understanding of the concepts of jihad and religious tolerance based on what they have learned from social media. Twenty students from a university in Bengkulu, Indonesia, were purposely engaged as the participants. The data were garnered from interviews, documentation, and focus group discussions. After learning Islamic materials through social media, the findings revealed that Indonesian millennial youth tended to interpret various points regarding jihad and religious tolerance using their cognitive sectorial ego. They consumed raw materials with their inability to comprehend those materials. Consequently, they were easily provoked to blame the diverse emerging perspectives in light of resistance to accept other views excluded from the Islamic teachings they watched in social media. This condition inferred that Indonesian millennials' understanding of jihad and religious tolerance as they learned from social media was considered low.   Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda milenial Indonesia tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media sosial. Sebanyak 20 mahasiswa perguruan tinggi dari sebuah universitas di Bengkulu, Indonesia, diikutsertakan sebagai partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion. Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media sosial, remaja milenial Indonesia cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan toleransi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif individu mereka sendiri. Mereka mengkonsumsi materi secara mentah dengan ketidakmampuan mereka untuk memahami materi tersebut. Akibatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perspektif yang muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tonton di media sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda Indonesia tentang jihad dan toleransi beragama dari media sosial dinilai masih rendah.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Development of Children with Mental Disorders through Islamic Religious Education and Medical Approaches Manifestation of Integrated-Andragogic Islamic Education Based on Kitab Kuning in Indonesian Pesantren Contribution of Social Capital in Strengthening Community-Based Education (CBE) in Madrasah International Islamic Boarding School Strategy for Realizing Superior Islamic Boarding School Management Muslim Post-Graduate Students’ Self-Leadership Skills and Productivity during Remote Teaching and Learning
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1