{"title":"PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TB 3 SMK NEGERI 1 KUBU SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020","authors":"I. N. Diarsa","doi":"10.37637/dw.v7i5.678","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar Matematika siswa. Penelitian ini melibatkan 36 siswa kelas X TB 3 SMK Negeri 1 Kubu. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar dan prestasi belajar Matematika siswa. Data motivasi belajar Matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi belajar. Dalam angket tersebut terdapat pernyataan dengan masing-masing 5 pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika rata-rata skor motivasi belajar Matematika siswa minimal berada pada kategori tinggi. Untuk mengumpulkan data prestasi belajar Matematika siswa dikumpulkan melalui tes prestasi yang \" berbentuk 5 butir soal essay. Siswa dikatakan tuntas jika ! ≥ 70; KK ≥ 85% . Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa kelas X TB 3 SMK Negeri 1 Kubu semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020. Rata-rata motivasi belajar Matematika siswa pada awalnya adalah 64 dengan standar deviasi 7,2 dengan kualifikasi rendah. Setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) maka terjadi peningkatan rata-rata motivasi belajar Matematika siswa sebesar 11% di siklus I sehingga rata-ratanya menjadi 71 dengan standar deviasi 6,2 berkualifikasi cukup. Hasil penelitian di siklus I masih belum memenuhi standar kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan, sehingga masih perlu diadakan perbaikan. Perbaikan siklus I diterapkan di siklus II sehingga terjadi peningkatan motivasi belajar Matematika siswa sebesar 28%. Rata-rata motivasi belajar Matematika siswa pada siklus II adalah 91 dengan standar deviasi 3,5 dan memiliki kualifikasi sangat tinggi. (2) Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas X TB 3 SMK Negeri 1 Kubu semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020. Nilai rata-rata prestasi belajar Matematika siswa meningkat dari 73 pada siklus I menjadi 81 pada siklus II hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan prestasi belajar Matematika siswa sebesar 11%. Pada siklus I ketuntasan klasikal siswa adalah 74% (KK<85%) berada pada kategori belum tuntas, dan pada siklus II adalah 97% (KK>85%) berada pada kategori tuntas.","PeriodicalId":112218,"journal":{"name":"Daiwi Widya","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Daiwi Widya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37637/dw.v7i5.678","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
课堂行动研究旨在提高学生的学习动力和数学成绩。该研究涉及336名xbtb班的学生SMK Negeri 1大本营。本研究对象是学生学习数学的动力和成绩。学生的数学学习动机数据利用学习动机收集。每个选项有五个选项,分别是强烈同意(SS)、同意(S)、不同意(KS)、不同意(TS)、强烈反对(STS)。如果学生学习数学的平均动机分数至少属于较高的类别,那么课堂行动研究据说是成功的。收集学生数学成绩成绩数据,通过“五项论文形式”的成绩测试。学生们说完成,如果!≥70;KK≥85%。分析结果表明,(1)基于学习模式的问题应用可以提高X班学生学习SMK国家1学期学期系列的动机。学生数学学习的平均动机是64分,标准差为7.2分,资格较低。在应用了基于学习问题的模型后,学生数学学习平均水平在第一个周期中增加了11%,使平均水平提高到71,达到合格标准6.2。第一个周期的研究结果仍然不符合既定行动成功的标准,因此仍需要改进。第二次周期进行了改进,学生的数学学习动力增加了28%。学生在第二周期学习数学的平均动机是91,标准偏差3.5,具有很高的资格。(2)应用基于学习问题模式(PBL)可以提高X班学生在SMK国家1学期学期的成绩,奇怪的2019/ 2020年课程。学生数学成绩的平均成绩从第一个周期的73分增加到第2个周期的81分,这表明学生数学成绩的增加了11%。在学生的分类周期中,学生的成绩为74% (KK85%)是完整的类别。
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TB 3 SMK NEGERI 1 KUBU SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar Matematika siswa. Penelitian ini melibatkan 36 siswa kelas X TB 3 SMK Negeri 1 Kubu. Objek penelitian ini adalah motivasi belajar dan prestasi belajar Matematika siswa. Data motivasi belajar Matematika siswa dikumpulkan dengan menggunakan angket motivasi belajar. Dalam angket tersebut terdapat pernyataan dengan masing-masing 5 pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika rata-rata skor motivasi belajar Matematika siswa minimal berada pada kategori tinggi. Untuk mengumpulkan data prestasi belajar Matematika siswa dikumpulkan melalui tes prestasi yang " berbentuk 5 butir soal essay. Siswa dikatakan tuntas jika ! ≥ 70; KK ≥ 85% . Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi belajar Matematika siswa kelas X TB 3 SMK Negeri 1 Kubu semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020. Rata-rata motivasi belajar Matematika siswa pada awalnya adalah 64 dengan standar deviasi 7,2 dengan kualifikasi rendah. Setelah diterapkan model Problem Based Learning (PBL) maka terjadi peningkatan rata-rata motivasi belajar Matematika siswa sebesar 11% di siklus I sehingga rata-ratanya menjadi 71 dengan standar deviasi 6,2 berkualifikasi cukup. Hasil penelitian di siklus I masih belum memenuhi standar kriteria keberhasilan tindakan yang ditetapkan, sehingga masih perlu diadakan perbaikan. Perbaikan siklus I diterapkan di siklus II sehingga terjadi peningkatan motivasi belajar Matematika siswa sebesar 28%. Rata-rata motivasi belajar Matematika siswa pada siklus II adalah 91 dengan standar deviasi 3,5 dan memiliki kualifikasi sangat tinggi. (2) Penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas X TB 3 SMK Negeri 1 Kubu semester ganjil tahun pelajaran 2019/ 2020. Nilai rata-rata prestasi belajar Matematika siswa meningkat dari 73 pada siklus I menjadi 81 pada siklus II hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan prestasi belajar Matematika siswa sebesar 11%. Pada siklus I ketuntasan klasikal siswa adalah 74% (KK<85%) berada pada kategori belum tuntas, dan pada siklus II adalah 97% (KK>85%) berada pada kategori tuntas.