雅加达和城市社会的电影《雅加达对每个人》

M. A. Ghofur, Latif Fianto, Elang Bhaskoro Adi
{"title":"雅加达和城市社会的电影《雅加达对每个人》","authors":"M. A. Ghofur, Latif Fianto, Elang Bhaskoro Adi","doi":"10.33366/jkn.v5i1.306","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Film is not just moving pictures, but these moving pictures contain meaning and become a representation of a reality. Likewise with the film Jakarta vs Everybody, which is not only entertainment but also a representation of a group of people who live in Jakarta. This study aims to dissect the representation of Jakarta urban society in the film Jakarta vs Everybody, in which the analysis knife used is Ferdinand de Saussure's semiotic theory, in which signs are associated with or are physical signs that can be sensed or are called signifiers and can take the form of concepts. mental concept or idea concept called signified. The type of research used is descriptive qualitative in order to reveal more deeply the representation of urban society in the film Jakarta vs Everybody. The results of this study reveal that there are three forms of representation describing urban society, namely the individualistic personality of society, a free and unattached lifestyle, full of nightlife and discotheques, as well as high mobility and doing anything to achieve prosperity. \nAbstrak \nFilm bukan sekadar gambar yang bergerak, namun gambar-gambar yang bergerak tersebut mengandung makna dan menjadi representasi dari sebuah kenyataan. Begitu juga dengan film Jakarta vs Everybody, yang tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga menjadi representasi dari sebuah kelompok masyarakat yang hidup di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk membedah representasi masyarakat urban Jakarta dalam film Jakarta vs Everybody, di mana pisau analisis yang digunakan adalah teori semiotika Ferdinand de Saussure, di mana tanda diaosiasikan dengan atau berupa tanda fisik yang dapat diindera atau disebut penanda (signifier) dan dapat berbentuk konsep mental atau konsep ide yang disebut petanda (signified). Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif guna mengungkap lebih mendalam representasi masyarakat urban dalam film Jakarta vs Everybody. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa terdapat tiga bentuk representasi yang menggambarkan masyarakat urban Jakarta, yaitu kepribadian masyarakatnya yang individualis, gaya hidup yang bebas dan tidak terikat, penuh dengan kehidupan malam dan diskotik, serta mobilitas yang tinggi dan melakukan apa saja untuk mencapai kesejahteraan, termasuk dalam hal ini menjadi artis peran dan sekaligus pengedar narkoba.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Jakarta dan Masyarakat Urban dalam Film Jakarta vs Everybody\",\"authors\":\"M. A. Ghofur, Latif Fianto, Elang Bhaskoro Adi\",\"doi\":\"10.33366/jkn.v5i1.306\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Film is not just moving pictures, but these moving pictures contain meaning and become a representation of a reality. Likewise with the film Jakarta vs Everybody, which is not only entertainment but also a representation of a group of people who live in Jakarta. This study aims to dissect the representation of Jakarta urban society in the film Jakarta vs Everybody, in which the analysis knife used is Ferdinand de Saussure's semiotic theory, in which signs are associated with or are physical signs that can be sensed or are called signifiers and can take the form of concepts. mental concept or idea concept called signified. The type of research used is descriptive qualitative in order to reveal more deeply the representation of urban society in the film Jakarta vs Everybody. The results of this study reveal that there are three forms of representation describing urban society, namely the individualistic personality of society, a free and unattached lifestyle, full of nightlife and discotheques, as well as high mobility and doing anything to achieve prosperity. \\nAbstrak \\nFilm bukan sekadar gambar yang bergerak, namun gambar-gambar yang bergerak tersebut mengandung makna dan menjadi representasi dari sebuah kenyataan. Begitu juga dengan film Jakarta vs Everybody, yang tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga menjadi representasi dari sebuah kelompok masyarakat yang hidup di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk membedah representasi masyarakat urban Jakarta dalam film Jakarta vs Everybody, di mana pisau analisis yang digunakan adalah teori semiotika Ferdinand de Saussure, di mana tanda diaosiasikan dengan atau berupa tanda fisik yang dapat diindera atau disebut penanda (signifier) dan dapat berbentuk konsep mental atau konsep ide yang disebut petanda (signified). Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif guna mengungkap lebih mendalam representasi masyarakat urban dalam film Jakarta vs Everybody. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa terdapat tiga bentuk representasi yang menggambarkan masyarakat urban Jakarta, yaitu kepribadian masyarakatnya yang individualis, gaya hidup yang bebas dan tidak terikat, penuh dengan kehidupan malam dan diskotik, serta mobilitas yang tinggi dan melakukan apa saja untuk mencapai kesejahteraan, termasuk dalam hal ini menjadi artis peran dan sekaligus pengedar narkoba.\",\"PeriodicalId\":127994,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Komunikasi Nusantara\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Komunikasi Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33366/jkn.v5i1.306\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33366/jkn.v5i1.306","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

电影不仅仅是活动的画面,这些活动的画面包含着意义,成为现实的表现。同样的还有电影《雅加达vs每个人》,它不仅是一部娱乐电影,也是一群生活在雅加达的人的写照。本研究旨在剖析电影《雅加达vs每个人》中雅加达城市社会的表征,其中使用的分析刀是费迪南德·德·索绪尔的符号学理论,其中符号与物理符号相关,或者是物理符号,可以被感知或称为能指,可以采取概念的形式。心理概念或观念概念称为所指。为了更深入地揭示电影《雅加达vs每个人》中城市社会的代表性,所使用的研究类型是描述性定性的。研究结果表明,城市社会有三种表现形式,即社会的个人主义个性,自由而不受束缚的生活方式,充满夜生活和迪斯科舞厅,以及高度流动性和为实现繁荣而不择手段。[摘要]电影bukan sekadar gambar yang bergerak, namun gambar-gambar yang bergerak,但mengandung makna dan menjadi代表了dari sebuah kenyataan。Begitu juga dengan电影《雅加达vs每个人》,yang tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga menjadi代表了dari sebuah kelompok masyarakat yang hidup di Jakarta。Penelitian ini bertujuan为她membedah representasi步伐城市雅加达雅加达dalam电影对大家,di法力pisau分析杨digunakan adalah teori semiotika费尔迪南•德•索绪尔开始,di法力tanda diaosiasikan dengan atau berupa tanda fisik杨dapat diindera atau disebut penanda(能指)丹dapat berbentuk konsep精神atau konsep ide杨disebut petanda(所指)。Jenis penelitian yang digunakan adalah质量描述员guna mengungkap lebih mendalam代表masyarakat城市dalam电影《雅加达vs每个人》。Hasil penelitian ini mengungkap bahwa terdapat tiga bentuk代表雅加达城市,yitu kepribadian masyarakatnya yang个人,gaya hidup yang bebas dan tidak terikat, penuh dengan kehidupan malam dan diskotik, serta mobilitas yang tinggi dan melakukan apa saja untuk menchahteran, termasuk dalam hal ini menjadi艺术家peran dan sekaligus pengedar narkoba。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Jakarta dan Masyarakat Urban dalam Film Jakarta vs Everybody
Film is not just moving pictures, but these moving pictures contain meaning and become a representation of a reality. Likewise with the film Jakarta vs Everybody, which is not only entertainment but also a representation of a group of people who live in Jakarta. This study aims to dissect the representation of Jakarta urban society in the film Jakarta vs Everybody, in which the analysis knife used is Ferdinand de Saussure's semiotic theory, in which signs are associated with or are physical signs that can be sensed or are called signifiers and can take the form of concepts. mental concept or idea concept called signified. The type of research used is descriptive qualitative in order to reveal more deeply the representation of urban society in the film Jakarta vs Everybody. The results of this study reveal that there are three forms of representation describing urban society, namely the individualistic personality of society, a free and unattached lifestyle, full of nightlife and discotheques, as well as high mobility and doing anything to achieve prosperity. Abstrak Film bukan sekadar gambar yang bergerak, namun gambar-gambar yang bergerak tersebut mengandung makna dan menjadi representasi dari sebuah kenyataan. Begitu juga dengan film Jakarta vs Everybody, yang tidak hanya menjadi hiburan tetapi juga menjadi representasi dari sebuah kelompok masyarakat yang hidup di Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk membedah representasi masyarakat urban Jakarta dalam film Jakarta vs Everybody, di mana pisau analisis yang digunakan adalah teori semiotika Ferdinand de Saussure, di mana tanda diaosiasikan dengan atau berupa tanda fisik yang dapat diindera atau disebut penanda (signifier) dan dapat berbentuk konsep mental atau konsep ide yang disebut petanda (signified). Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif guna mengungkap lebih mendalam representasi masyarakat urban dalam film Jakarta vs Everybody. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa terdapat tiga bentuk representasi yang menggambarkan masyarakat urban Jakarta, yaitu kepribadian masyarakatnya yang individualis, gaya hidup yang bebas dan tidak terikat, penuh dengan kehidupan malam dan diskotik, serta mobilitas yang tinggi dan melakukan apa saja untuk mencapai kesejahteraan, termasuk dalam hal ini menjadi artis peran dan sekaligus pengedar narkoba.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Penggunaan Fantasy Themes Tentang Pemberdayaan Perempuan Generasi Muda Melalui Media Digital di Komunitas ‘Puan Bisa’ Bias Gender dalam Pemberitaan Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Laki-Laki di Media Online Detik.com dan Kompas.com Jakarta dan Masyarakat Urban dalam Film Jakarta vs Everybody Makna Cinta Kasih Sayang pada Video Musik Lagu Kirana-Dewa 19 Pengaruh Interaksi Komunikasi Perempuan Double Burden Terhadap Keluarga Patriarki Batak Karo
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1