{"title":"Pengetahuan Perawat Tentang Attraumatic Care Di RSUD Ibnu Sina Bojonegoro","authors":"Ikha Ardianti, Mei Fitria Kurniati","doi":"10.37413/jmakia.v12i1.207","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nProsedur tindakan yang diterima anak merupakan stressor fisik yang dapat membuat anak tidak kooperatif, sehingga dapat menghambat intervensi keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. Attraumatic care adalah prinsip pemberian asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mencegah trauma pada anak dan keluarga selama proses hospitalisasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui Mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang attraumatic care di di RSU Ibnu Sina Bojonegoro. \nDesain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Ibnu Sina Bojonegoro yang berjumlah 66. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Agustus 2019 sejumlah 32 dengan menggunakan purposive sampling. \nHasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan Usia dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.91. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.681 perawat yang memiliki tingkat pengetahuan tentang atraumatic care berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 14 orang (43,8%), kategori baik sejumlah 9 orang (28,1%) dan kategori kurang sejumlah 9 orang (28,1%). \nAnak yang tidak tidak kooperatif selama masa perawatan dapat memperlambat proses penyembuhan. Hal tersebut dapat dicegah dengan penggunaan prinsip atraumatic care dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi dan meminimalkan dampak hospitalisasi.","PeriodicalId":168346,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i1.207","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengetahuan Perawat Tentang Attraumatic Care Di RSUD Ibnu Sina Bojonegoro
ABSTRAK
Prosedur tindakan yang diterima anak merupakan stressor fisik yang dapat membuat anak tidak kooperatif, sehingga dapat menghambat intervensi keperawatan yang akan diberikan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. Attraumatic care adalah prinsip pemberian asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mencegah trauma pada anak dan keluarga selama proses hospitalisasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui Mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang attraumatic care di di RSU Ibnu Sina Bojonegoro.
Desain penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RS Ibnu Sina Bojonegoro yang berjumlah 66. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Agustus 2019 sejumlah 32 dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan Usia dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.91. Tidak ada hubungan Jenis Kelamin dengan Kepatuhan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan nilai P- value 0.681 perawat yang memiliki tingkat pengetahuan tentang atraumatic care berada dalam kategori cukup yaitu sebanyak 14 orang (43,8%), kategori baik sejumlah 9 orang (28,1%) dan kategori kurang sejumlah 9 orang (28,1%).
Anak yang tidak tidak kooperatif selama masa perawatan dapat memperlambat proses penyembuhan. Hal tersebut dapat dicegah dengan penggunaan prinsip atraumatic care dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh karena itu penting bagi seorang perawat mengetahui prinsip attraumatic care dalam pemberi asuhan keperawatan pada anak. sehingga bisa mencegah terjadinya komplikasi dan meminimalkan dampak hospitalisasi.