基于神经科学的社会感知在拉博戈旅游村

Muhamad Ramdani Pamungkas, Imam Rawabogo
{"title":"基于神经科学的社会感知在拉博戈旅游村","authors":"Muhamad Ramdani Pamungkas, Imam Rawabogo","doi":"10.29313/PWK.V0I0.28195","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Rawabogo Village is one of the tourist villages in Bandung Regency which was determined based on the decision of the Bandung Regency regent in 2011. Tourism conditions in Rawabogo Tourism Village such as amenities and accessibility, as well as complementary tourism facilities are not adequate. In addition, the communication problem from each key actor causes different perceptions of tourism development in Rawabogo Village. These conditions can affect perceptions, emotions, motivations, expectations, as well as services and products offered by destinations from tourists or the public. One way to verify responses and perceptions can be done using neuroscience methods by measuring electroencephalography (EEG) waves. This study uses gamma waves to measure response, because these waves are closely related to high-level brain activation. The results obtained, village government respondents tend to get tourism development benchmarking, village communities from the results of canals AF7 and AF8 only focus on cultural development, custom peoples are the only group that has high spatial experience of the Nagara Padang site based on TP9 and TP10 channels, and for public resident tend not to form a memory of the space based the stimulus. Based on the perception responses obtained. \nAbstrak. Desa Rawabogo merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Bandung yang ditetapkan berdasarkan keputusan bupati Kabupaten Bandung pada tahun 2011. Kondisi pariwisata di Desa Wisata Rawabogo seperti amenitas dan aksesibilitas, serta fasilitas pelengkap pariwisata belum memadai. Selain itu adanya jarak komunikasi dari setiap aktor kunci menyebabkan adanya perbedaan persepsi terhadap pengembangan wisata di Desa Rawabogo. Kondisi tersebut bisa mempengaruhi persepsi, emosi, motivasi, ekspektasi, serta jasa dan produk ditawarkan destinasi dari wisatawan atau masyarakat. Salah satu cara verifikasi respons dan persepsi bisa dilakukan menggunakan metode neurosains dengan pengukuran gelombang elektroensefalografi (EEG). Penelitian ini menggunakan gelombang gamma untuk mengukur respons, dikarenakan gelombang tersebut erat kaitannya terhadap aktivasi otak tingkat tinggi. Hasil yang didapatkan, responden pemerintah desa cenderung mendapatkan benchmarking pengembangan wisata, masyarakat desa dari hasil kanal AF7 dan AF8 hanya fokus terhadap pengembangan budaya, masyarakat adat satu-satunya kelompok yang memliki pengalaman ruang tinggi terhadap situs Nagara Padang berdasarkan kanal TP9 dan TP10, dan pada kelompok masyarakat umum cenderung tidak terbentuk memori terhadap ruang dari stimulus.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"297 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Persepsi Masyarakat Berbasis Neurosains di Desa Wisata Rawabogo\",\"authors\":\"Muhamad Ramdani Pamungkas, Imam Rawabogo\",\"doi\":\"10.29313/PWK.V0I0.28195\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract. Rawabogo Village is one of the tourist villages in Bandung Regency which was determined based on the decision of the Bandung Regency regent in 2011. Tourism conditions in Rawabogo Tourism Village such as amenities and accessibility, as well as complementary tourism facilities are not adequate. In addition, the communication problem from each key actor causes different perceptions of tourism development in Rawabogo Village. These conditions can affect perceptions, emotions, motivations, expectations, as well as services and products offered by destinations from tourists or the public. One way to verify responses and perceptions can be done using neuroscience methods by measuring electroencephalography (EEG) waves. This study uses gamma waves to measure response, because these waves are closely related to high-level brain activation. The results obtained, village government respondents tend to get tourism development benchmarking, village communities from the results of canals AF7 and AF8 only focus on cultural development, custom peoples are the only group that has high spatial experience of the Nagara Padang site based on TP9 and TP10 channels, and for public resident tend not to form a memory of the space based the stimulus. Based on the perception responses obtained. \\nAbstrak. Desa Rawabogo merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Bandung yang ditetapkan berdasarkan keputusan bupati Kabupaten Bandung pada tahun 2011. Kondisi pariwisata di Desa Wisata Rawabogo seperti amenitas dan aksesibilitas, serta fasilitas pelengkap pariwisata belum memadai. Selain itu adanya jarak komunikasi dari setiap aktor kunci menyebabkan adanya perbedaan persepsi terhadap pengembangan wisata di Desa Rawabogo. Kondisi tersebut bisa mempengaruhi persepsi, emosi, motivasi, ekspektasi, serta jasa dan produk ditawarkan destinasi dari wisatawan atau masyarakat. Salah satu cara verifikasi respons dan persepsi bisa dilakukan menggunakan metode neurosains dengan pengukuran gelombang elektroensefalografi (EEG). Penelitian ini menggunakan gelombang gamma untuk mengukur respons, dikarenakan gelombang tersebut erat kaitannya terhadap aktivasi otak tingkat tinggi. Hasil yang didapatkan, responden pemerintah desa cenderung mendapatkan benchmarking pengembangan wisata, masyarakat desa dari hasil kanal AF7 dan AF8 hanya fokus terhadap pengembangan budaya, masyarakat adat satu-satunya kelompok yang memliki pengalaman ruang tinggi terhadap situs Nagara Padang berdasarkan kanal TP9 dan TP10, dan pada kelompok masyarakat umum cenderung tidak terbentuk memori terhadap ruang dari stimulus.\",\"PeriodicalId\":208836,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota\",\"volume\":\"297 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.29313/PWK.V0I0.28195\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/PWK.V0I0.28195","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

摘要

摘要拉瓦博戈村是万隆摄政于2011年决定的万隆摄政旅游村之一。拉瓦博戈旅游村的旅游条件,如便利设施和可达性,以及配套的旅游设施是不够的。此外,每个关键行动者的沟通问题导致了对拉瓦博戈村旅游发展的不同看法。这些条件会影响游客或公众的感知、情绪、动机、期望以及目的地提供的服务和产品。一种验证反应和感知的方法可以通过测量脑电图(EEG)波的神经科学方法来完成。这项研究使用伽马波来测量反应,因为这些波与高水平的大脑活动密切相关。结果表明,村政府受访者倾向于获得旅游开发标杆,村社区从AF7和AF8运河的结果中只关注文化发展,风俗族是唯一基于TP9和TP10渠道对长原巴东场地具有较高空间体验的群体,而对于公共居民来说,基于刺激往往不会形成空间记忆。基于获得的感知反应。Abstrak。2011年,在万隆市举行了一场盛大的庆典。我想说的是,我的祖国是伟大的,我的祖国是伟大的,我的祖国是伟大的。在这个国家,我们有一个共同的国家,我们有一个共同的国家,我们有一个共同的国家,我们有一个共同的国家,我们有一个共同的国家。Kondisi tersebut bisa mempengaruhi persepi, emosi, motivasi, ekspektasi, serta jasa dan product ditawarkan destinasi dari wisatawan atau masyarakat。用脑电图(EEG)对企鹅的反应进行了研究。Penelitian ini menggunakan gelombang gamma untuk mengukur的反应,dikarenakan gelombang terset,但kaitannya terhadap aktivasi takakingkat tinggi。Hasil yang didapatkan, respondemerintah desa cenderung mendapatkan benchmarking pengembangan wisata, masyarakat desa dari Hasil kanal AF7和AF8, hanya fkhahadap pengembangan budaya, masyarakat adsatu -satunya kelompok yang memliki pengalaman rutingji, Nagara Padang berdararkan kanal TP9和TP10, dan paada kelompok masyarakat umum cenderung teteak memoryhadap rundari stimulus。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Persepsi Masyarakat Berbasis Neurosains di Desa Wisata Rawabogo
Abstract. Rawabogo Village is one of the tourist villages in Bandung Regency which was determined based on the decision of the Bandung Regency regent in 2011. Tourism conditions in Rawabogo Tourism Village such as amenities and accessibility, as well as complementary tourism facilities are not adequate. In addition, the communication problem from each key actor causes different perceptions of tourism development in Rawabogo Village. These conditions can affect perceptions, emotions, motivations, expectations, as well as services and products offered by destinations from tourists or the public. One way to verify responses and perceptions can be done using neuroscience methods by measuring electroencephalography (EEG) waves. This study uses gamma waves to measure response, because these waves are closely related to high-level brain activation. The results obtained, village government respondents tend to get tourism development benchmarking, village communities from the results of canals AF7 and AF8 only focus on cultural development, custom peoples are the only group that has high spatial experience of the Nagara Padang site based on TP9 and TP10 channels, and for public resident tend not to form a memory of the space based the stimulus. Based on the perception responses obtained. Abstrak. Desa Rawabogo merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Bandung yang ditetapkan berdasarkan keputusan bupati Kabupaten Bandung pada tahun 2011. Kondisi pariwisata di Desa Wisata Rawabogo seperti amenitas dan aksesibilitas, serta fasilitas pelengkap pariwisata belum memadai. Selain itu adanya jarak komunikasi dari setiap aktor kunci menyebabkan adanya perbedaan persepsi terhadap pengembangan wisata di Desa Rawabogo. Kondisi tersebut bisa mempengaruhi persepsi, emosi, motivasi, ekspektasi, serta jasa dan produk ditawarkan destinasi dari wisatawan atau masyarakat. Salah satu cara verifikasi respons dan persepsi bisa dilakukan menggunakan metode neurosains dengan pengukuran gelombang elektroensefalografi (EEG). Penelitian ini menggunakan gelombang gamma untuk mengukur respons, dikarenakan gelombang tersebut erat kaitannya terhadap aktivasi otak tingkat tinggi. Hasil yang didapatkan, responden pemerintah desa cenderung mendapatkan benchmarking pengembangan wisata, masyarakat desa dari hasil kanal AF7 dan AF8 hanya fokus terhadap pengembangan budaya, masyarakat adat satu-satunya kelompok yang memliki pengalaman ruang tinggi terhadap situs Nagara Padang berdasarkan kanal TP9 dan TP10, dan pada kelompok masyarakat umum cenderung tidak terbentuk memori terhadap ruang dari stimulus.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Pengembangan Geodatabase Status Kepemilikan Lahan Permukiman Magersari Keraton Kanoman Kota Cirebon Evaluasi Efektivitas Terminal Penumpang Cileunyi Peluang yang Dapat Diraih oleh Desa Patimban dari Pembangunan Pelabuhan Patimban Strategi Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Cibangkong Berdasarkan Konsep Livable Settlement Hubungan Timbal Balik antar Aktor dalam Pengembangan Wisata Budaya Keraton Kota Cirebon
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1