首页 > 最新文献

Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota最新文献

英文 中文
Pengembangan Geodatabase Status Kepemilikan Lahan Permukiman Magersari Keraton Kanoman Kota Cirebon
Pub Date : 2023-07-20 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1994
Fahad Aldi Rizki Sopian, SettingsIrland Fardani
Abstract. Land is an important thing and a source of human life, because it is on this land that they determine their income or even depend on it. The Magersari settlement which is located in the Kanoman Palace has problems that are still confusing regarding the ownership status of the Magersari land, namely there are differences of opinion between the palace, the community and the palace. From the problems and problems that occur, it is necessary to identify and develop a geodatabase on the status of land ownership in Magersari Keraton Kanoman so that there is clarity on the status of land ownership in Magersari Keraton Kanoman and to minimize or avoid land ownership conflicts and land disputes. The purpose of this research is to identify the land ownership status of the Magersari settlement and create a Geodatabase of land ownership status for the Magersari settlement, Keraton Kanoman Cirebon. The analytical method used in this study is the analysis of geospatial information systems using a mixed methods approach. The result of this research is the development of a geodatabase that contains information regarding the status of land ownership in Magersari Keraton Kanoman, Cirebon City, where the results of the development of this geodatabase are expected to minimize or prevent land dispute conflicts. Abstrak. Tanah merupakan hal yang penting dan merupakan sumber dari kehidupan manusia, karena di atas lahan tanah tersebut mereka menentukan penghasilan atau bahkan menggantungkan hidup mereka. Permukiman Magersari yang berada di Keraton Kanoman memiliki isu-isu yang masih simpang siur akan status kepemilikan lahan Magersari, yang dimana terdapat perbedaan pendapat antara pihak keraton, masyarakat dan pihak keraton. Dari isu-isu serta permasalahan yang terjadi perlu adanya identifikasi serta pengembangan geodatabase terhadap status kepemilikan lahan Magersari yang berada di Keraton Kanoman agar terwujudnya kejelasan dalam status kepemilikan lahan Magersari di Keraton Kanoman serta untuk meminimalisir ataupun menghindari terjadinya Konflik perebutan kepemilikan lahan dan sengketa tanah.  Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi status kepemilikan lahan permukiman Magersari dan membuat Geodatabase status kepemilikan lahan permukiman Magersari Keraton Kanoman Cirebon. Metode analisis  yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis sistem informasi geospasial dengan menggunakan pendekatan mixed-method. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pengembangan geodatabase yang berisi informasi mengenai status kepemilikan lahan Magersari Keraton Kanoman Kota Cirebon, yang dimana hasil dari pengembangan geodatabase ini diharapkan dapat meminimalisir ataupun mencegah terjadinya konflik sengketa lahan.
摘要土地是一个重要的东西,是人类生命的来源,因为正是在这片土地上,他们决定了他们的收入,甚至依赖它。位于卡曼宫的Magersari定居点在Magersari土地的所有权问题上仍然存在困惑,即宫殿,社区和宫殿之间存在意见分歧。从出现的问题和问题来看,有必要确定和开发马格萨里角顿卡曼土地所有权状况的地理数据库,以便明确马格萨里角顿卡曼的土地所有权状况,并尽量减少或避免土地所有权冲突和土地纠纷。本研究的目的是确定Magersari定居点的土地所有权状况,并为Keraton kaman Cirebon Magersari定居点创建土地所有权状况的地理数据库。本研究使用的分析方法是使用混合方法对地理空间信息系统进行分析。本研究的结果是开发了一个地理数据库,该数据库包含有关Cirebon市Magersari Keraton kaman土地所有权状况的信息,该地理数据库的开发结果有望最大限度地减少或防止土地纠纷冲突。Abstrak。我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿,我的女儿。Permukiman Magersari yang berada di Keraton kmanan memiliki isu-isu yang masih simpang siur akan status kepemilikan lahan Magersari, yang dimana terdapat perbedaan pendapat antara pihak Keraton, masyarakat dan pihak Keraton。Dari isu-isu serta permasalahan yang terjadi perlu adanya identifikasi serta pengembangan地理数据库terhadap status kepemilikan lahan Magersari yang berada di Keraton kanmanagar terwujudnya kejelasan dalam status kepemilikan lahan Magersari di Keraton kanmanserta untuk minimisir ataupun menghindari terjadinya Konflik perebutan kepemilikan lahan dan sengketa tanah。Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi status kepemilikan lahan permukiman Magersari Keraton kanmancirebon地理数据库状态。方法分析杨地古纳坎帕达佩利特尼达拉分析系统信息邓安蒙古纳坎佩德卡坦混合方法。Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pengembangan geodatabase yang berisi informasi mengenai status kepemilikan lahan Magersari Keraton kanman Kota Cirebon, yang dimana Hasil dari pengembangan geodatabase ini diharapkan dapat minimalisir ataupun menegah terjadinya konflik senketa lahan。
{"title":"Pengembangan Geodatabase Status Kepemilikan Lahan Permukiman Magersari Keraton Kanoman Kota Cirebon","authors":"Fahad Aldi Rizki Sopian, SettingsIrland Fardani","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1994","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1994","url":null,"abstract":"Abstract. Land is an important thing and a source of human life, because it is on this land that they determine their income or even depend on it. The Magersari settlement which is located in the Kanoman Palace has problems that are still confusing regarding the ownership status of the Magersari land, namely there are differences of opinion between the palace, the community and the palace. From the problems and problems that occur, it is necessary to identify and develop a geodatabase on the status of land ownership in Magersari Keraton Kanoman so that there is clarity on the status of land ownership in Magersari Keraton Kanoman and to minimize or avoid land ownership conflicts and land disputes. The purpose of this research is to identify the land ownership status of the Magersari settlement and create a Geodatabase of land ownership status for the Magersari settlement, Keraton Kanoman Cirebon. The analytical method used in this study is the analysis of geospatial information systems using a mixed methods approach. The result of this research is the development of a geodatabase that contains information regarding the status of land ownership in Magersari Keraton Kanoman, Cirebon City, where the results of the development of this geodatabase are expected to minimize or prevent land dispute conflicts. \u0000Abstrak. Tanah merupakan hal yang penting dan merupakan sumber dari kehidupan manusia, karena di atas lahan tanah tersebut mereka menentukan penghasilan atau bahkan menggantungkan hidup mereka. Permukiman Magersari yang berada di Keraton Kanoman memiliki isu-isu yang masih simpang siur akan status kepemilikan lahan Magersari, yang dimana terdapat perbedaan pendapat antara pihak keraton, masyarakat dan pihak keraton. Dari isu-isu serta permasalahan yang terjadi perlu adanya identifikasi serta pengembangan geodatabase terhadap status kepemilikan lahan Magersari yang berada di Keraton Kanoman agar terwujudnya kejelasan dalam status kepemilikan lahan Magersari di Keraton Kanoman serta untuk meminimalisir ataupun menghindari terjadinya Konflik perebutan kepemilikan lahan dan sengketa tanah.  Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi status kepemilikan lahan permukiman Magersari dan membuat Geodatabase status kepemilikan lahan permukiman Magersari Keraton Kanoman Cirebon. Metode analisis  yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis sistem informasi geospasial dengan menggunakan pendekatan mixed-method. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah pengembangan geodatabase yang berisi informasi mengenai status kepemilikan lahan Magersari Keraton Kanoman Kota Cirebon, yang dimana hasil dari pengembangan geodatabase ini diharapkan dapat meminimalisir ataupun mencegah terjadinya konflik sengketa lahan.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121378482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Evaluasi Efektivitas Terminal Penumpang Cileunyi 评估Cileunyi客运大楼的有效性
Pub Date : 2023-07-20 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.2056
Azmi Nofal Farghani, Tonny Judiantono, Dadan Mukhsin
Abstract. The transportation system is affected by dynamic regional developments, one of which is the Cileunyi Terminal as a transportation node in Bandung Regency, which has problems with limited land and poor supporting facilities that affect the operational effectiveness of the passenger terminal. The purpose of this study was to assess the effectiveness of the operation of the Cileunyi Terminal, both as a type B terminal and as a type C terminal. This study used a resource approach based on terminal accessibility, terminal integration, policy synchronization, service facilities, and distance between terminals. The findings of this study indicate that Cileunyi Terminal is only effective in supporting city transportation services when it is implemented as a type C terminal rather than a type B terminal. Abstrak.Sistem transportasi dipengaruhi oleh perkembangan wilayah yang dinamis, salah satunya Terminal Cileunyi sebagai simpul transportasi di Kabupaten Bandung yang memiliki permasalahan keterbatasan lahan dan fasilitas penunjang yang kurang baik sehingga mempengaruhi efektivitas operasional terminal penumpang. Tujuan penelitian ini untuk menilai efektivitas penyelenggaraan Terminal Cileunyi, baik sebagai terminal tipe B maupun terminal tipe C. Penelitian ini menggunakan pendekatan sumber berdasarkan aksesibilitas terminal, integrasi terminal, sinkronisasi kebijakan, fasilitas pelayanan, dan jarak antar terminal. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Terminal Cileunyi hanya efektif beroperasi untuk mendukung layanan angkutan kota ketika diimplementasikan sebagai terminal tipe C daripada sebagai terminal tipe B.
摘要交通系统受到动态区域发展的影响,其中之一是万隆县的Cileunyi终端作为交通节点,其土地有限,配套设施差,影响了客运终端的运营效率。本研究的目的是评估慈禧尼码头作为B类码头和C类码头的运营有效性。本研究采用基于终端可达性、终端整合、策略同步、服务设施和终端间距离的资源分析方法。本研究结果表明,慈林驿码头只有在作为C类码头而不是B类码头实施时,才能有效地支持城市交通服务。Abstrak。系统运输是dipengaruhi oleh perkembangan wilayah yang dinamis, salah satunya Terminal Cileunyi sebagai简单运输是dipengaruhi Kabupaten万隆yang memoriliki permasalahan keterbatasan lahan dan fasilitas penunjang yang kurang baik sehinga mempengaruhi fektivitas operation Terminal penumpang。Tujuan penelitian ini untuk menilai efektivitas penyelenggaraan Terminal Cileunyi, baik sebagai Terminal type B maupun Terminal type c penelitian ini menggunakan pendekatan sumber berdasarkan aksesibilitas Terminal, integrasi Terminal, sinkronisasi kebijakan, fasilitas pelayanan, dan jarak antar Terminal。Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Terminal Cileunyi hanya efektif beroperasuntuk mendukung layanan angkutan kota ketika diimplementasikan sebagai Terminal type C daripada sebagai Terminal type B
{"title":"Evaluasi Efektivitas Terminal Penumpang Cileunyi","authors":"Azmi Nofal Farghani, Tonny Judiantono, Dadan Mukhsin","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.2056","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.2056","url":null,"abstract":"Abstract. The transportation system is affected by dynamic regional developments, one of which is the Cileunyi Terminal as a transportation node in Bandung Regency, which has problems with limited land and poor supporting facilities that affect the operational effectiveness of the passenger terminal. The purpose of this study was to assess the effectiveness of the operation of the Cileunyi Terminal, both as a type B terminal and as a type C terminal. This study used a resource approach based on terminal accessibility, terminal integration, policy synchronization, service facilities, and distance between terminals. The findings of this study indicate that Cileunyi Terminal is only effective in supporting city transportation services when it is implemented as a type C terminal rather than a type B terminal. \u0000Abstrak.Sistem transportasi dipengaruhi oleh perkembangan wilayah yang dinamis, salah satunya Terminal Cileunyi sebagai simpul transportasi di Kabupaten Bandung yang memiliki permasalahan keterbatasan lahan dan fasilitas penunjang yang kurang baik sehingga mempengaruhi efektivitas operasional terminal penumpang. Tujuan penelitian ini untuk menilai efektivitas penyelenggaraan Terminal Cileunyi, baik sebagai terminal tipe B maupun terminal tipe C. Penelitian ini menggunakan pendekatan sumber berdasarkan aksesibilitas terminal, integrasi terminal, sinkronisasi kebijakan, fasilitas pelayanan, dan jarak antar terminal. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Terminal Cileunyi hanya efektif beroperasi untuk mendukung layanan angkutan kota ketika diimplementasikan sebagai terminal tipe C daripada sebagai terminal tipe B.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130596431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peluang yang Dapat Diraih oleh Desa Patimban dari Pembangunan Pelabuhan Patimban 帕廷班村从帕廷班港建设中获得的机会
Pub Date : 2023-07-19 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1963
Ahmad Gozali, Tarlani Ernawati
Abstract. Infrastructure development is one of the pillars of the state capital. The efforts made by the government in the National Strategic Project are the development of the Rebana Triangle Area. This development is expected to become the center of an industrial area in West Java with an area of 54,000 ha. The construction of the Patimban Port project is one of the government's strategies in reducing capacity at the Tanjung Priok Port.  The development of Patimban Port is planned to use 542 ha of land in Patimban, with details of 300 ha of land and 242 ha of sea reclamation. Seeing the enormous potential and opportunities that exist at the Patimban port, the local government needs special efforts to prepare superior human resources so that they can respond to the opportunities that come from the presence of the Patimban port. to see readiness, this study uses the Community Readiness Model (CRM) method. From the results of the analysis, it can be seen that the opportunities from the Patimban port can be utilized by the local community and from the perspective of the readiness of the government and the local community. Abstrak. Perkembangan infrastruktur menjadi salah satu sebagai penyangga ibukota negara. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional yaitu pengembangan Kawasan Segitiga. Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi sentra Kawasan industri di Jawa Barat dengan luas 54,000 ha. Pembangunan proyek Pelabuhan Patimban merupakan salah satu dari strategi pemerintah dalam mengurangi kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priuk. Pembangunan pelabuhan patimban direncanakan menggunakan lahan di patimban seluas 542 ha dengan detailnya 300 ha daratan dan 242 ha reklamasi laut. Melihat begitu besarnya potensi dan peluang yang ada di pelabuhan patimban, pemerintah setempat perlu adanya upaya khusus dalam menyiapkan SDM yang unggul agar dapat menjawab peluang dari hadirnya pelabuhan patimban. untuk melihat kesiapan, penelitian ini menggunakan metode Community Readiness Model (CRM). Dari hasil analisis dapat dilihat peluang dari pelabuhan patimban yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat serta melihat dari sisi kesiapan pemerintah dan masyarakat setempat.
摘要基础设施建设是国家资本的支柱之一。政府在国家战略项目中所做的努力是开发热巴纳三角区。这一开发项目预计将成为西爪哇工业区的中心,面积为54,000公顷。帕蒂姆班港项目的建设是政府减少丹戎不碌港运力的战略之一。帕提姆班港的发展计划在帕提姆班使用542公顷土地,其中包括300公顷土地和242公顷填海工程的细节。看到帕蒂姆班港存在的巨大潜力和机会,当地政府需要特别努力准备优秀的人力资源,以便他们能够应对帕蒂姆班港存在带来的机会。为了了解准备情况,本研究使用了社区准备模型(CRM)方法。从分析结果可以看出,从政府和当地社区的准备程度来看,帕蒂姆班港的机会可以被当地社区利用。Abstrak。Perkembangan基础设施menjadi salah satu sebagai penyangga ibukota negara。Upaya yang dilakukan peremerintah dalam Proyek strategy(国家战略)Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi sentra Kawasan industri di Jawa Barat dengan占地54,000公顷。潘邦古南的计划是:潘邦古南的计划是:潘邦古南的计划是:潘邦古南的计划是:潘邦古南的计划是:潘邦古南的计划是:Pembangunan pelabuhan patimban direncanakan menggunakan lahan di patimban sela是542,dengan detail是300,daratan dan242, reklamasi laut。Melihat begitu besarnya potensi danpeluang ada di pelabuhan patimban, peremintah seperlu adanya upaya khusus dalam meniapkan SDM yang unggul agar dapat menjawab pelabuhan patimban hadirnya pelabuhan patimban社区准备模型(CRM)的研究进展。达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析,达西分析
{"title":"Peluang yang Dapat Diraih oleh Desa Patimban dari Pembangunan Pelabuhan Patimban","authors":"Ahmad Gozali, Tarlani Ernawati","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1963","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1963","url":null,"abstract":"Abstract. \u0000Infrastructure development is one of the pillars of the state capital. The efforts made by the government in the National Strategic Project are the development of the Rebana Triangle Area. This development is expected to become the center of an industrial area in West Java with an area of 54,000 ha. The construction of the Patimban Port project is one of the government's strategies in reducing capacity at the Tanjung Priok Port.  The development of Patimban Port is planned to use 542 ha of land in Patimban, with details of 300 ha of land and 242 ha of sea reclamation. Seeing the enormous potential and opportunities that exist at the Patimban port, the local government needs special efforts to prepare superior human resources so that they can respond to the opportunities that come from the presence of the Patimban port. to see readiness, this study uses the Community Readiness Model (CRM) method. From the results of the analysis, it can be seen that the opportunities from the Patimban port can be utilized by the local community and from the perspective of the readiness of the government and the local community. \u0000Abstrak. Perkembangan infrastruktur menjadi salah satu sebagai penyangga ibukota negara. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional yaitu pengembangan Kawasan Segitiga. Pengembangan ini diharapkan dapat menjadi sentra Kawasan industri di Jawa Barat dengan luas 54,000 ha. Pembangunan proyek Pelabuhan Patimban merupakan salah satu dari strategi pemerintah dalam mengurangi kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priuk. Pembangunan pelabuhan patimban direncanakan menggunakan lahan di patimban seluas 542 ha dengan detailnya 300 ha daratan dan 242 ha reklamasi laut. Melihat begitu besarnya potensi dan peluang yang ada di pelabuhan patimban, pemerintah setempat perlu adanya upaya khusus dalam menyiapkan SDM yang unggul agar dapat menjawab peluang dari hadirnya pelabuhan patimban. untuk melihat kesiapan, penelitian ini menggunakan metode Community Readiness Model (CRM). Dari hasil analisis dapat dilihat peluang dari pelabuhan patimban yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat serta melihat dari sisi kesiapan pemerintah dan masyarakat setempat.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131845617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Strategi Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Cibangkong Berdasarkan Konsep Livable Settlement
Pub Date : 2023-07-19 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1956
Tasya Salsha Safarina, Verry Damayanti
Abstract. According to the Decree of the Mayor of Bandung Number: 648/Kep. 1227-DPKP3/2020 concerning Determination of Housing and Slum Locations in the City of Bandung, one of the sub-districts included in the list of slum housing and settlements is Cibangkong Village (RW 01, RW 06, RW 07, RW 10, and RW 12) slums with an area slum 49.9 Ha. In order for the house to provide a sense of security and comfort, it is necessary to apply the concept of livable settlement. The research variables used are the physical condition of the building, the availability of open space and supporting infrastructure for settlements, pedestrian paths, the range of services for public facilities, the affordability of living costs, public transportation, and the role of stakeholders. The purpose of this study is to formulate a strategy for dealing with slum settlements in Cibangkong Village based on the concept of livable settlement. The approach method used is a mixed method to identify the conditions of slum settlements. The results of this study are strategies for handling slum settlements including improving the quality and maintenance of basic infrastructure, providing education regarding finance, providing venture capital, and/or skills to open businesses/services in improving people's welfare, establishing collaboration between government, academics, or experts to develop proper handling. Abstrak. Menurut SK Walikota Bandung Nomor: 648/Kep. 1227-DPKP3/2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Bandung, salah satu kelurahan yang masuk kedalam daftar perumahan dan permukiman kumuh adalah Kelurahan Cibangkong (RW 01, RW 06, RW 07, RW 10, dan RW 12) kumuh dengan luas kumuh 49,9 Ha. Agar rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman maka diperlukan penerapan konsep livable settlement. Variabel penelitian yang digunakan yaitu kondisi fisik bangunan, ketersediaan ruang terbuka dan prasarana penunjang permukiman, jalur pedestrian, jangkauan pelayanan fasilitas umum, keterjangkauan biaya hidup, transportasi umum, dan peran stakeholder. Tujuan penelitian ini yaitu merumuskan strategi penaganan permukiman kumuh yang tepat di Kelurahan Cibangkong berdasarkan konsep livable settlement. Metode pendekatan yang digunakan adalah mixed method untuk mengidentifikasi kondisi permukiman kumuh. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi penanganan permukiman kumuh diantaranya Peningkatan kualitas dan pemeriharaan infrastruktur dasar, memberikan edukasi mengenai finansial, pemberian modal usaha, dan keterampilan untuk membuka usaha/jasa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjalin kolaborasi antara pemerintah, akademisi, atau ahli untuk menyusun penaganan yang tepat.
摘要。根据万隆市长法令编号:648/Kep。关于确定万隆市住房和贫民窟地点的第1227-DPKP3/2020号文件指出,列入贫民窟住房和住区清单的一个街道是池邦孔村(RW 01、RW 06、RW 07、RW 10和RW 12)贫民窟,贫民窟面积为49.9公顷。为了使住宅提供安全感和舒适感,有必要应用宜居住区的概念。使用的研究变量包括建筑的物理条件、开放空间的可用性和定居点的配套基础设施、人行道、公共设施的服务范围、生活成本的可负担性、公共交通和利益相关者的作用。本研究的目的是在宜居住区概念的基础上,制定一套处理慈邦孔村贫民窟住区的策略。所使用的方法是一种混合方法来确定贫民窟住区的条件。本研究的结果是处理贫民窟住区的策略,包括改善基本基础设施的质量和维护,提供金融教育,提供风险资本和/或开办企业/服务的技能,以改善人民的福利,建立政府、学术界或专家之间的合作,以制定适当的处理办法。Abstrak。Menurut SK Walikota万隆Nomor: 648/ keep1227-DPKP3/2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Bandung, salah satu kelurahan yang masuk kedalam dattar Perumahan dan Permukiman Kumuh adalah kelurahan Cibangkong (rw01, rw06, rw07, rw10, rw12) Kumuh dengan luas Kumuh 49,9 Ha。Agar rumah dapat memberikan rasa aman dannyaman maka diperlukan penerapan konsep宜居定居点。Variabel penelitian yang digunakan yitu kondisi fisik bangunan, ketersediaan ruang terbuka dan prasarana penunjang permukiman, jalur pedestrian, jangkauan pelayanan fasilitas umum, keterjangkauan biaya hidup, transportasi umum, dan peran stakeholder。图juan penelitian ini yitu merumuskan strategy penaganan permukiman kumuh yang tepat di Kelurahan Cibangkong berdasarkan konsep宜居定居点。[2][方法]用混合的方法鉴定紫花苜蓿的致病菌。Hasil dari penelitian ini yititstrategi penanganan permukiman kumuh diantaranya Peningkatan kualitas dan permeriharan基础设施部门,成员为Peningkatan mengenai财政部门,Peningkatan modal usha, dan keterampilan untukmenbuka usha /jasa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjalin kolaborasi antara permerintah, akademisi, atau ahli untukmenyusun penganan yang部门。
{"title":"Strategi Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Cibangkong Berdasarkan Konsep Livable Settlement","authors":"Tasya Salsha Safarina, Verry Damayanti","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1956","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1956","url":null,"abstract":"Abstract. \u0000According to the Decree of the Mayor of Bandung Number: 648/Kep. 1227-DPKP3/2020 concerning Determination of Housing and Slum Locations in the City of Bandung, one of the sub-districts included in the list of slum housing and settlements is Cibangkong Village (RW 01, RW 06, RW 07, RW 10, and RW 12) slums with an area slum 49.9 Ha. In order for the house to provide a sense of security and comfort, it is necessary to apply the concept of livable settlement. The research variables used are the physical condition of the building, the availability of open space and supporting infrastructure for settlements, pedestrian paths, the range of services for public facilities, the affordability of living costs, public transportation, and the role of stakeholders. The purpose of this study is to formulate a strategy for dealing with slum settlements in Cibangkong Village based on the concept of livable settlement. The approach method used is a mixed method to identify the conditions of slum settlements. The results of this study are strategies for handling slum settlements including improving the quality and maintenance of basic infrastructure, providing education regarding finance, providing venture capital, and/or skills to open businesses/services in improving people's welfare, establishing collaboration between government, academics, or experts to develop proper handling. \u0000Abstrak. Menurut SK Walikota Bandung Nomor: 648/Kep. 1227-DPKP3/2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh di Kota Bandung, salah satu kelurahan yang masuk kedalam daftar perumahan dan permukiman kumuh adalah Kelurahan Cibangkong (RW 01, RW 06, RW 07, RW 10, dan RW 12) kumuh dengan luas kumuh 49,9 Ha. Agar rumah dapat memberikan rasa aman dan nyaman maka diperlukan penerapan konsep livable settlement. Variabel penelitian yang digunakan yaitu kondisi fisik bangunan, ketersediaan ruang terbuka dan prasarana penunjang permukiman, jalur pedestrian, jangkauan pelayanan fasilitas umum, keterjangkauan biaya hidup, transportasi umum, dan peran stakeholder. Tujuan penelitian ini yaitu merumuskan strategi penaganan permukiman kumuh yang tepat di Kelurahan Cibangkong berdasarkan konsep livable settlement. Metode pendekatan yang digunakan adalah mixed method untuk mengidentifikasi kondisi permukiman kumuh. Hasil dari penelitian ini yaitu strategi penanganan permukiman kumuh diantaranya Peningkatan kualitas dan pemeriharaan infrastruktur dasar, memberikan edukasi mengenai finansial, pemberian modal usaha, dan keterampilan untuk membuka usaha/jasa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjalin kolaborasi antara pemerintah, akademisi, atau ahli untuk menyusun penaganan yang tepat.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"181 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132416835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang di Kecamatan Cianjur
Pub Date : 2023-07-18 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1948
Titan Kesuma Endasmoro, Lely Syiddatul Akliyah
Abstract. The increase in population from year to year is increasingly irregular so that the need for land for residential areas also increases. As a result, the people of Cianjur District built a residential area on a spatial pattern plan that was not intended for it. Another factor of the discrepancy in the use of the space is the ignorance of the community about the spatial plan. The government of Cianjur Regency has yet to socialize the spatial plan down to the village or kelurahan level. The purpose of this study is to analyze the suitability of space utilization. This research uses quantitative methods. The method used for this research is the method of map overlay and observation of satellite imagery. The results of the overlay with the RTRW spatial pattern plan show that the number of unsuitable polygons for spatial use is 36 polygons with a total area of 3.92 Ha. Based on the results of the analysis, so that the Cianjur Regency government can immediately follow up on space utilization that is not in accordance with the pattern plan, besides that the government must carry out socialization regarding the spatial plan, as well as evaluate the Cianjur Regency Spatial Plan for 2011-2031 and the Urban Area RDTR Draft Cianjur. Abstrak. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin tidak teratur sehingga kebutuhan akan lahan untuk kawasan permukiman pun ikut meningkat. Akibatnya masyarakat Kecamatan Cianjur membangun suatu kawasan permukiman pada rencana pola ruang yang bukan peruntukkannya. Faktor lainnya dari ketidaksesuaian pemanfaatan ruang tersebut adalah ketidaktahuan masyarakat mengenai rencana tata ruang. Pemerintah Kabupaten Cianjur pun belum melakukan sosialisasi mengenai rencana tata ruang hingga ke level desa atau kelurahan. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian pemanfaatan ruang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode pertampalan peta dan pengamatan citra satelit. Hasil overlay dengan rencana pola ruang RTRW menunjukkan bahwa jumlah poligon ketidaksesuaian pemanfaatan ruang berjumlah sebanyak 36 poligon dengan total luasan 3,92 Ha. Berdasarkan hasil analisis, agar pemerintah Kabupaten Cianjur dapat segera menindaklanjuti pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana pola, selain itu pemerintah harus melakukan sosialisasi terkait rencana tata ruang, serta melakukan evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031 dan Draft RDTR Kawasan Perkotaan Cianjur.
摘要。人口的逐年增长越来越不规律,因此对住宅用地的需求也增加了。其结果是,Cianjur地区的人们在一个不适合它的空间格局规划上建造了一个住宅区。造成空间使用差异的另一个因素是社区对空间规划的无知。尚居尔摄政政府还没有将空间规划社会化到村庄或克鲁拉罕层面。本研究的目的是分析空间利用的适宜性。本研究采用定量方法。本研究采用的方法是地图叠加和卫星影像观测的方法。RTRW空间格局图叠加结果表明,不适宜空间利用的多边形数为36个,总面积为3.92 Ha。根据分析的结果,为了让仙雨县政府能够及时跟进不符合格局规划的空间利用情况,政府还必须对空间规划进行社会化,并对《仙雨县域2011-2031年空间规划》和《仙雨市区RDTR草案》进行评估。Abstrak。Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin tidak terunningga kebutuhan akan lahan untuk kawasan permukiman pun ikut meningkat。Akibatnya masyarakat Kecamatan Cianjur成员bangun suatu kawasan permukiman pada rencana pola ruang yang bukan peruntukkannya。factor lainnya dari ketidaksusuan pmanfaatan ruang tersebut adalah ketidaktahuan masyarakat mengenai rencana tata ruang。蓬佩奥·卡巴蓬·吉安尤尔·卡巴托·吉安尤尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔·吉安托尔图juan dalam penelitian ini adalah menganalis kessuan pmanfaatan ruang。Penelitian ini mongunakan方法的定量分析。中国气象局:中国气象局:中国气象局:中国气象局:中国气象局:中国气象局。Hasil overlay dengan rencana pola ruang RTRW menunjukkan bahwa jumlah poligon ketidaksesuaian pemanfaatan ruang berjumlah sebanyak 36 poligon dengan total luasan 3,92 Ha。Berdasarkan hasil分析,agar pemerintah kabupten Cianjur dapat segera menindaklanjui pmanfaatan ruang yang tidak sesuai dandana pola, selain i pemerintah harus melakukan social - alisasi terkait rencana taang, serta melakukan evaluasi terhadap rencana tata ruang Wilayah kabupten Cianjur Tahun 2011-2031 dan RDTR Kawasan Perkotaan Cianjur。
{"title":"Analisis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang di Kecamatan Cianjur","authors":"Titan Kesuma Endasmoro, Lely Syiddatul Akliyah","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1948","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1948","url":null,"abstract":"Abstract. The increase in population from year to year is increasingly irregular so that the need for land for residential areas also increases. As a result, the people of Cianjur District built a residential area on a spatial pattern plan that was not intended for it. Another factor of the discrepancy in the use of the space is the ignorance of the community about the spatial plan. The government of Cianjur Regency has yet to socialize the spatial plan down to the village or kelurahan level. The purpose of this study is to analyze the suitability of space utilization. This research uses quantitative methods. The method used for this research is the method of map overlay and observation of satellite imagery. The results of the overlay with the RTRW spatial pattern plan show that the number of unsuitable polygons for spatial use is 36 polygons with a total area of 3.92 Ha. Based on the results of the analysis, so that the Cianjur Regency government can immediately follow up on space utilization that is not in accordance with the pattern plan, besides that the government must carry out socialization regarding the spatial plan, as well as evaluate the Cianjur Regency Spatial Plan for 2011-2031 and the Urban Area RDTR Draft Cianjur. \u0000Abstrak. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin tidak teratur sehingga kebutuhan akan lahan untuk kawasan permukiman pun ikut meningkat. Akibatnya masyarakat Kecamatan Cianjur membangun suatu kawasan permukiman pada rencana pola ruang yang bukan peruntukkannya. Faktor lainnya dari ketidaksesuaian pemanfaatan ruang tersebut adalah ketidaktahuan masyarakat mengenai rencana tata ruang. Pemerintah Kabupaten Cianjur pun belum melakukan sosialisasi mengenai rencana tata ruang hingga ke level desa atau kelurahan. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian pemanfaatan ruang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode pertampalan peta dan pengamatan citra satelit. Hasil overlay dengan rencana pola ruang RTRW menunjukkan bahwa jumlah poligon ketidaksesuaian pemanfaatan ruang berjumlah sebanyak 36 poligon dengan total luasan 3,92 Ha. Berdasarkan hasil analisis, agar pemerintah Kabupaten Cianjur dapat segera menindaklanjuti pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana pola, selain itu pemerintah harus melakukan sosialisasi terkait rencana tata ruang, serta melakukan evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031 dan Draft RDTR Kawasan Perkotaan Cianjur.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128327414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hubungan Timbal Balik antar Aktor dalam Pengembangan Wisata Budaya Keraton Kota Cirebon 西雷朋克莱顿文化旅游发展中的演员之间的相互关系
Pub Date : 2023-07-18 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1950
Wiwin Yuli Astari, Gina Puspitasari Rochman
Abstract. Cirebon City is the only city in West Java that has three palaces. Of the three palaces, the Kasepuhan Palace is more frequently visited by tourists, while the Kanoman and Kacirebonan Palaces are less attractive. The level of tourist visits to the Cirebon Palace is classified as fluctuating, but efforts to revitalize the Palace are still being carried out, this is due to coordination and cooperation between stakeholders. the component of social capital can be a positive factor for tourism development. The purpose of this study is to identify social capital, namely the reciprocal relationship between stakeholders in the development of cultural tourism at the Keraton in Cirebon City. The approach method used is a qualitative approach method while the analytical method used is content analysis. The conclusions obtained include the absence of mutual promotion between the palaces, but promotion is carried out in collaboration with the government by making tour packages, besides that there is a mutual relationship of mutual assistance between the palaces in terms of lending goods when there are events, with the government, namely the existence of grants given to the palace. for making events and maintenance of the palace, while the people of the palace allow renting a room at the palace when holding events. Abstrak. Kota Cirebon merupakan satu-satunya Kota di Jawa Barat yang memiliki tiga Keraton. Dari ketiga Keraton tersebut Keraton Kasepuhan lebih sering dikunjungi wisatawan, sedangkan Keraton Kanoman dan Kacirebonan kurang diminati. Tingkat kunjungan wisata di Keraton Cirebon tergolong fluktuatif namun upaya revitalisasi Keraton masih terus dilakukan, hal ini karena adanya koordinasi dan kerjasama antar stakeholders. komponen modal sosial dapat menjadi faktor positif bagi pengembangan pariwisata Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi modal sosial yaitu hubungan timbal balik antara pemangku kepentingan dalam pengembangan wisata budaya Keraton di Kota Cirebon. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis isi. Kesimpulan yang didapatkan diantaranya tidak adanya saling promosi antar Keraton namun promosi dilakukan dengan kerjasama bersama pemerintah dengan membuat paket wisata, selain itu adanya hubungan timbal balik saling membantu antara Keraton dalam hal meminjamkan barang ketika adanya event, dengan pemerintah yaitu adanya dana bantuan yang diberikan kepada Keraton untuk pembuatan event dan Perawatan Keraton, sedangkan dengan masyarakat Keraton memperbolehkan menyewa ruangan di Keraton ketika akan membuat acara.
摘要锡鲁汶市是西爪哇唯一拥有三座宫殿的城市。三座宫殿中,Kasepuhan宫殿是游客最常参观的,而kaman和Kacirebonan宫殿则不那么吸引人。奇雷本宫的游客参观水平被归类为波动,但振兴宫殿的努力仍在进行,这是由于利益相关者之间的协调和合作。社会资本的成分可以成为旅游发展的积极因素。本研究的目的是识别社会资本,即在喀喇顿市文化旅游发展的利益相关者之间的互惠关系。研究方法采用定性分析方法,分析方法采用内容分析方法。得出的结论包括宫殿之间没有相互推广,但通过制作旅游套餐与政府合作进行推广,此外,在有活动时,宫殿之间在借出物品方面与政府之间存在相互帮助的关系,即存在给予宫殿的补助金。为了举办活动和维护宫殿,而宫殿的人允许在举行活动时租用宫殿的房间。Abstrak。Kota Cirebon merupakan satu-satunya Kota di Jawa Barat yang memiliki tiga Keraton。Dari ketiga Keraton tersebut Keraton Kasepuhan lebih sering dikunjungi wisatawan, sedangkan Keraton kaman dan Kacirebonan kurang diminati。我们的合作伙伴,我们的伙伴,我们的伙伴,我们的伙伴,我们的伙伴,我们的伙伴,我们的伙伴。komponen modal social dapat menjadi因子positive bagi pengembangan pariwisata Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi modal social yitu hubungan timbal balik antara pemangku kepenting and dalam pengembangan wisata budaya Keraton di Kota Cirebon。方法分析,方法分析,方法分析,方法分析,方法分析。这句话的意思是:“我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说我是说sedangkan dengan masyarakat角成员bollehkan menyewa阮安迪角成员ketika akan成员acara。
{"title":"Hubungan Timbal Balik antar Aktor dalam Pengembangan Wisata Budaya Keraton Kota Cirebon","authors":"Wiwin Yuli Astari, Gina Puspitasari Rochman","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1950","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1950","url":null,"abstract":"Abstract. Cirebon City is the only city in West Java that has three palaces. Of the three palaces, the Kasepuhan Palace is more frequently visited by tourists, while the Kanoman and Kacirebonan Palaces are less attractive. The level of tourist visits to the Cirebon Palace is classified as fluctuating, but efforts to revitalize the Palace are still being carried out, this is due to coordination and cooperation between stakeholders. the component of social capital can be a positive factor for tourism development. The purpose of this study is to identify social capital, namely the reciprocal relationship between stakeholders in the development of cultural tourism at the Keraton in Cirebon City. The approach method used is a qualitative approach method while the analytical method used is content analysis. The conclusions obtained include the absence of mutual promotion between the palaces, but promotion is carried out in collaboration with the government by making tour packages, besides that there is a mutual relationship of mutual assistance between the palaces in terms of lending goods when there are events, with the government, namely the existence of grants given to the palace. for making events and maintenance of the palace, while the people of the palace allow renting a room at the palace when holding events. \u0000Abstrak. Kota Cirebon merupakan satu-satunya Kota di Jawa Barat yang memiliki tiga Keraton. Dari ketiga Keraton tersebut Keraton Kasepuhan lebih sering dikunjungi wisatawan, sedangkan Keraton Kanoman dan Kacirebonan kurang diminati. Tingkat kunjungan wisata di Keraton Cirebon tergolong fluktuatif namun upaya revitalisasi Keraton masih terus dilakukan, hal ini karena adanya koordinasi dan kerjasama antar stakeholders. komponen modal sosial dapat menjadi faktor positif bagi pengembangan pariwisata Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi modal sosial yaitu hubungan timbal balik antara pemangku kepentingan dalam pengembangan wisata budaya Keraton di Kota Cirebon. Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan kualitatif sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis isi. Kesimpulan yang didapatkan diantaranya tidak adanya saling promosi antar Keraton namun promosi dilakukan dengan kerjasama bersama pemerintah dengan membuat paket wisata, selain itu adanya hubungan timbal balik saling membantu antara Keraton dalam hal meminjamkan barang ketika adanya event, dengan pemerintah yaitu adanya dana bantuan yang diberikan kepada Keraton untuk pembuatan event dan Perawatan Keraton, sedangkan dengan masyarakat Keraton memperbolehkan menyewa ruangan di Keraton ketika akan membuat acara.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125199561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Kecamatan Cimenyan
Pub Date : 2023-07-17 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1929
Bagas Wijayakusuma
Abstract. Many water catchment areas (DRA) have been converted into built-up areas, one of which is the Cimenyan District. Looking at the related problems, the authors argue that "Factors influencing the conversion of land functions in the Cimenyan Subdistrict Water Catchment Area as Part of the North Bandung Area (KBU)" need to be carried out. The purpose of the research was to find out the area of ​​the water catchment area and how much land has been converted to other uses and how to solve this problem because if the area and identify what factors make water catchment land in Cimenyan sub-district change its function from its designation. The method used is the mixed method using methods including literature studies, scientific journal interviews, observations, and also documentation which will later be analyzed using spatial methods and multiple linear regression analysis. From the research that has been carried out, the authors conclude that there is land use change. in the Cimenyan District water catchment area of ​​31.9 Ha which changed its designation to built-up land. There are 4 influencing factors, namely economic growth, population growth, population migration and facilities and infrastructure. Abstrak. Banyak Daerah Resapan Air (DRA) yang mengalami alih fungsi menjadi lahan terbangun salahsatunya daerah Kecamatan Cimenyan. Melihat permasalahan terkait maka penulis berpendapat bahwa “Faktor yang mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Kecamatan Cimenyan Sebagai Bagian Dari Kawasan Bandung Utara (KBU)” perlu dilakukan. Tujuan  penelitian yang diambil yaitu ingin mengetahui luasan kawasan resapan air dan berapa banyak lahan yang dialih fungsikan ke peruntukan lain dan bagaimana upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena jika Kawasan dan mengidentifikasikan  faktor apa saja yang membuat lahan resapan air di kecamatan cimenyan beralih fungsi dari peruntukan nya . Metode yang dipakai adalah mix method dengan menggunakan metode antara lain studi literatur, jurnal ilmiah wawancara, observasi, dan juga dokumentasi yang nanti nya akan dianalisis menggunakan metode spasial dan analisis regresi liner berganda .Dari penelitian yang  telah di lakukan,penulis  menyimpulkan adanya alih fungsi lahan pada kawasan resapan air Kecamatan Cimenyan sebesar 31.9 Ha yang berubah peruntukan menjadi lahan terbangun. Adanya alih fungsi lahan Kawasan Resapan Air di Kecamatan Cimenyan ini juga disebabkan oleh 4 faktor yang mempengaruhi, yaitu pertumbuhan ekonomi pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk dan sarana dan prasarana. .
摘要。许多集水区(DRA)已被改造成建成区,西门延区就是其中之一。针对相关问题,作者认为,“北万隆地区西门延街道集水区土地功能转换的影响因素”需要进行研究。本研究的目的是找出集水区的面积,有多少土地被改作其他用途,以及如何解决这一问题,因为如果面积和确定是什么因素使集水区在西门岩街道从其指定的功能改变。使用的方法是混合方法,包括文献研究,科学期刊访谈,观察和文献资料,稍后将使用空间方法和多元线性回归分析进行分析。从已经开展的研究中,作者得出结论,土地利用发生了变化。在西门延区31.9公顷的集水区,将其改为建设用地。影响因素有4个,即经济增长、人口增长、人口迁移和设施基础设施。Abstrak。马来西亚航空公司(DRA),杨孟加拉米,我的父亲,我的父亲,我的父亲,我的父亲,我的父亲,我的母亲,我的母亲,我的母亲,我的母亲。Melihat permasalahan terkait maka penulis berpendapat bahwa " Faktor yang mempengaruhi Alih funsi Lahan Daerah Resapan Air Kecamatan Cimenyan Sebagai Bagian Dari Kawasan Bandung Utara (KBU) " perlu dilakukan。图鹃penelitian yang diambil yitingin mengetahui luasan kawasan resapan air danberapa banyak lahan yang dialih fungsikan ke peruntukan lain danbagaimana upaya untuya permasalahan terseka karena jika kawasan dan mengidentifikasikan factor for apa saja yang memahan resapan air di kecamatan cimenyan beralih fungsi dari peruntukan nya。参考文献,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》,《中华人民大学学报》。【翻译】:Adanya alih fungsi lahan Kawasan Resapan Air di Kecamatan Cimenyan ini juga disebabkan oleh 4个因素,yang menpengaruhi, yitu pertumbuhan经济,pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk, dansarana, danprasarana。
{"title":"Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Kecamatan Cimenyan","authors":"Bagas Wijayakusuma","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1929","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1929","url":null,"abstract":"Abstract. Many water catchment areas (DRA) have been converted into built-up areas, one of which is the Cimenyan District. Looking at the related problems, the authors argue that \"Factors influencing the conversion of land functions in the Cimenyan Subdistrict Water Catchment Area as Part of the North Bandung Area (KBU)\" need to be carried out. The purpose of the research was to find out the area of ​​the water catchment area and how much land has been converted to other uses and how to solve this problem because if the area and identify what factors make water catchment land in Cimenyan sub-district change its function from its designation. The method used is the mixed method using methods including literature studies, scientific journal interviews, observations, and also documentation which will later be analyzed using spatial methods and multiple linear regression analysis. From the research that has been carried out, the authors conclude that there is land use change. in the Cimenyan District water catchment area of ​​31.9 Ha which changed its designation to built-up land. There are 4 influencing factors, namely economic growth, population growth, population migration and facilities and infrastructure. \u0000Abstrak. Banyak Daerah Resapan Air (DRA) yang mengalami alih fungsi menjadi lahan terbangun salahsatunya daerah Kecamatan Cimenyan. Melihat permasalahan terkait maka penulis berpendapat bahwa “Faktor yang mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Daerah Resapan Air Kecamatan Cimenyan Sebagai Bagian Dari Kawasan Bandung Utara (KBU)” perlu dilakukan. Tujuan  penelitian yang diambil yaitu ingin mengetahui luasan kawasan resapan air dan berapa banyak lahan yang dialih fungsikan ke peruntukan lain dan bagaimana upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena jika Kawasan dan mengidentifikasikan  faktor apa saja yang membuat lahan resapan air di kecamatan cimenyan beralih fungsi dari peruntukan nya . Metode yang dipakai adalah mix method dengan menggunakan metode antara lain studi literatur, jurnal ilmiah wawancara, observasi, dan juga dokumentasi yang nanti nya akan dianalisis menggunakan metode spasial dan analisis regresi liner berganda .Dari penelitian yang  telah di lakukan,penulis  menyimpulkan adanya alih fungsi lahan pada kawasan resapan air Kecamatan Cimenyan sebesar 31.9 Ha yang berubah peruntukan menjadi lahan terbangun. Adanya alih fungsi lahan Kawasan Resapan Air di Kecamatan Cimenyan ini juga disebabkan oleh 4 faktor yang mempengaruhi, yaitu pertumbuhan ekonomi pertumbuhan penduduk, migrasi penduduk dan sarana dan prasarana. \u0000.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121283417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Revitalisasi Desa Adat Budaya Hibua Lamo di Desa Kakara Lamo Kabupaten Halmahera Utara
Pub Date : 2023-07-17 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1927
Muhammad Rizal Syawal, Ernawati Hendrakusumah
Abstract. Hibualamo culture includes a system of government, kinship and marriage systems. In order to maintain cultural values ​​and preserve them with revitalization. The research method is qualitative research using an explorative approach. To find out the elements of Hibua Lamo culture and the factors that decrease the existence of Hibua Lamo culture in the traditional village of Kakara Lamo. Factors decreasing the existence of the Kakara Lamo traditional village, namely the change of indigenous peoples to a more modern society, mutual cooperation changes in society due to economic factors, traditional ceremonies are less participatory for indigenous peoples, Halu traditional houses are damaged, outside culture causes modern changes in cultural arts and marriage system. The revitalization of the Kakara Lamo Traditional Village is to revive the cultural identity of Hibualamo which is experiencing decline. Based on the results of the research above, the elements that need to be revitalized are traditional settlements, halu traditional houses, traditional ceremonies, and cultural arts. These revitalization steps can only occur if there is support from indigenous peoples, local government and the role of traditional institutions as local institutions that control the lives of indigenous peoples so that they can maintain cultural identity in the traditional village of Kakara Lamo. Abstrak. Budaya Hibualamo meliputi sistem pemerintahan, sistem kekerabatan dan perkawinan. Agar dapat mempertahankan nilai budaya dan melestarikannya dengan revitalisasi. Metode Penelitian yaitu Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Eksploratif. Untuk mengentahui elemen-elemen budaya Hibua Lamo dan faktor-faktor penurunan eksistensi budaya Hibua Lamo di desa adat Kakara Lamo. Faktor-faktor penuruanan eksistensi desa adat Kakara Lamo yaitu perubahan masyarakat adat ke masyarkatan yang lebih modern, gotong royong perubahan masyarakat karna faktor ekonomi, upacara adat kurang partisipatif masyarakat adat, rumah adat Halu mengalami kerusakan, Budaya luar yang menyebabkan perubahan modern dalam seni budaya dan sistem perkawinan. Revitalisasi Desa Adat Kakara Lamo adalah menghidupakan kembali identitas budaya Hibualamo yang sedang mengalami kemunduran. Berdasarkan hasil peneleitian di atas maka elemen-elemen yang perlu direvitalisasi yaitu permukiman adat, rumah adat halu, upacara adat, dan seni budaya. Langkah-langkah revitaliasi ini baru bisa terjadi jika mendapat dukungan masyarakat adat, pemerintah daerah dan peran lembaga adat sebagai institusi lokal yang mengotrol kehidupan masyarakt adat agar dapat menjaga identitas budaya di desa adat Kakara Lamo.
摘要。Hibualamo文化包括政府制度、亲属制度和婚姻制度。为了维护文化价值,并以振兴的方式保存它们。研究方法采用探索性质的研究方法。找出卡卡拉拉莫传统村落中希瓦拉莫文化的构成要素及影响希瓦拉莫文化存在的因素。减少Kakara Lamo传统村落存在的因素,即土著人民向更现代社会的转变,经济因素导致社会中相互合作的变化,传统仪式对土著人民的参与性降低,Halu传统房屋被破坏,外来文化导致文化艺术和婚姻制度的现代变化。Kakara Lamo传统村庄的复兴是为了恢复Hibualamo正在经历衰退的文化认同。根据上述研究结果,需要复兴的元素是传统聚落、halu传统房屋、传统仪式和文化艺术。只有得到土著人民、地方政府的支持,以及传统机构作为控制土著人民生活的地方机构的作用,才能实现这些振兴步骤,从而使他们能够保持卡卡拉莫传统村庄的文化特性。Abstrak。Budaya Hibualamo meliputi system pemerintahan, system kekerabatan and perkawinan。Agar dapat mempertahankan nilai budaya dan melestarikannya dengan reisasi。方法:Penelitian yitu Penelitian quality; denan menggunakan Penelitian eksploratim。Untuk mengentahui element - element budaya Hibua Lamo and factor - factor - factor to penurunun - eksistensi budaya Hibua Lamo di desa adat Kakara Lamo。Faktor-faktor penuruanan eksistensi desa adat Kakara拉莫yaitu perubahan步伐adat ke masyarkatan杨lebih现代‘携手perubahan步伐他们faktor ekonomi, upacara adat kurang partisipatif步伐adat,名叫adat Halu mengalami kerusakan, Budaya luar杨menyebabkan perubahan现代dalam seni Budaya丹sistem perkawinan。复兴的地方是Adat Kakara Lamo adalah menghidupakan kembali识别budaya Hibualamo yang sedang mengalami kemunduran。Berdasarkan hasil peneleitian di ata maka element -elemen yang perlu direviisasi yitu permukiman adat, rumah adat halu, upacara adat, dan seni budaya。兰卡-兰卡复兴是一项伟大的事业,是一项伟大的事业,是一项伟大的事业,是一项伟大的事业,是一项伟大的事业。
{"title":"Revitalisasi Desa Adat Budaya Hibua Lamo di Desa Kakara Lamo Kabupaten Halmahera Utara","authors":"Muhammad Rizal Syawal, Ernawati Hendrakusumah","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1927","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1927","url":null,"abstract":"Abstract. Hibualamo culture includes a system of government, kinship and marriage systems. In order to maintain cultural values ​​and preserve them with revitalization. The research method is qualitative research using an explorative approach. To find out the elements of Hibua Lamo culture and the factors that decrease the existence of Hibua Lamo culture in the traditional village of Kakara Lamo. Factors decreasing the existence of the Kakara Lamo traditional village, namely the change of indigenous peoples to a more modern society, mutual cooperation changes in society due to economic factors, traditional ceremonies are less participatory for indigenous peoples, Halu traditional houses are damaged, outside culture causes modern changes in cultural arts and marriage system. The revitalization of the Kakara Lamo Traditional Village is to revive the cultural identity of Hibualamo which is experiencing decline. Based on the results of the research above, the elements that need to be revitalized are traditional settlements, halu traditional houses, traditional ceremonies, and cultural arts. These revitalization steps can only occur if there is support from indigenous peoples, local government and the role of traditional institutions as local institutions that control the lives of indigenous peoples so that they can maintain cultural identity in the traditional village of Kakara Lamo. \u0000Abstrak. Budaya Hibualamo meliputi sistem pemerintahan, sistem kekerabatan dan perkawinan. Agar dapat mempertahankan nilai budaya dan melestarikannya dengan revitalisasi. Metode Penelitian yaitu Penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Eksploratif. Untuk mengentahui elemen-elemen budaya Hibua Lamo dan faktor-faktor penurunan eksistensi budaya Hibua Lamo di desa adat Kakara Lamo. Faktor-faktor penuruanan eksistensi desa adat Kakara Lamo yaitu perubahan masyarakat adat ke masyarkatan yang lebih modern, gotong royong perubahan masyarakat karna faktor ekonomi, upacara adat kurang partisipatif masyarakat adat, rumah adat Halu mengalami kerusakan, Budaya luar yang menyebabkan perubahan modern dalam seni budaya dan sistem perkawinan. Revitalisasi Desa Adat Kakara Lamo adalah menghidupakan kembali identitas budaya Hibualamo yang sedang mengalami kemunduran. Berdasarkan hasil peneleitian di atas maka elemen-elemen yang perlu direvitalisasi yaitu permukiman adat, rumah adat halu, upacara adat, dan seni budaya. Langkah-langkah revitaliasi ini baru bisa terjadi jika mendapat dukungan masyarakat adat, pemerintah daerah dan peran lembaga adat sebagai institusi lokal yang mengotrol kehidupan masyarakt adat agar dapat menjaga identitas budaya di desa adat Kakara Lamo.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132287565","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Kajian Peran Stakeholder dalam Pembangunan Kota Berbasis Smart Living di Pagedangan Tangerang 在Tangerang中,关于智能生活城市建设中的stakeder角色的审查
Pub Date : 2023-07-16 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1816
Muchammad Faridh Ridho, Nia Kurniasari
Abstract. With the existence of the Tangerang Regency Regional Regulation which regulates land use patterns in the RTRW which shows that Pagedangan Subdistrict, Tangerang Regency will be used as a housing and settlement area with a high level of density. Therefore there is a need for further research regarding the development of smart living in Pagedangan District to find out and identify the extent of the role of stakeholders including the government, community and private sector in the development of cities based on smart living. The analysis used is descriptive qualitative analysis method and factor. The output resulting from this analysis is an influence matrix, position matrix, direct and indirect influence, convergence, divergence, and ambivalence between actors and goals of smart living-based city development in Pagedangan District. From the results of the mactor analysis it was concluded that there are 3 stakeholders who play the most role in the development of smart living-based cities in Pagedangan District, namely the Tangerang Regency Transportation Service, Sinarmas Land, and the Tangerang Regency Regional Development Planning Agency. Judging from the highest mobilization value in the weighted value position matrix (3MAO) result of mactor analysis. Abstrak. Dengan adanya Perda Kabupaten Tangerang yang mengatur pola penggunaan lahan pada RTRW yang menunjukkan bahwa Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang akan dijadikan kawasan perumahan dan permukiman dengan tingkat kepadatan tinggi. Oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pembangunan smart living di Kecamatan Pagedangan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sejauh mana peran stakeholder diantaranya pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pembangunan kota berbasis smart living. Adapun analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan mactor. Output yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah matriks pengaruh, matriks posisi, pengaruh langsung dan tidak langsung, konvergensi, divergensi, dan ambivalensi antar aktor dan tujuan pembangunan kota berbasis smart living di Kecamatan Pagedangan. Dari hasil analisis mactor disimpulkan bahwa terdapat 3 stakeholder yang paling berperan dalam pembangunan kota berbasis smart living di Kecamatan Pagedangan yaitu Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Sinarmas Land, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, dilihat dari nilai mobilisation tertinggi pada matriks posisi bernilai tertimbang (3MAO) hasil dari analisis mactor.
摘要随着《Tangerang Regency区域条例》的存在,该条例规定了RTRW的土地使用模式,这表明Pagedangan街道,Tangerang Regency将被用作高密度的住房和定居区。因此,有必要进一步研究Pagedangan区智能生活的发展,以找出并确定包括政府,社区和私营部门在内的利益相关者在基于智能生活的城市发展中的作用程度。分析采用的是描述性定性分析方法和因子分析。这一分析的结果是影响矩阵、位置矩阵、直接和间接影响、趋同、分歧以及行动者与Pagedangan区智慧生活城市发展目标之间的矛盾。从因素分析的结果可以得出结论,有三个利益相关者在Pagedangan区智慧生活城市的发展中发挥了最大的作用,即Tangerang县交通服务,Sinarmas Land和Tangerang县区域发展规划局。从因子分析结果加权值位置矩阵(3MAO)中的最高动员值判断。Abstrak。Dengan adanya Perda kabupten Tangerang yang mengatur pola penggunaan lahan pakan RTRW yang menunjukkan bawa Kecamatan Pagedangan kabupten Tangerang akan dijadikan kawasan perumahan dankengan tingkat kepadatan tinggi。Oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pembangunan智能生活,Kecamatan Pagedangan untuk mengetahui dan mengidfikasi sejauh mana peran利益相关者diantaranya peremintah, masyarakat dan swasta dalam pembangunan kota berbasis智能生活。Adapun分析yang digunakan, yitu, menggunakan方法分析脚本,定性因子。输出yang dihasilkan dari分析teralah matriks pengaruh, matriks posisi, pengaruh langsung dan tidak langsung, konvergensi, divergensi, dan ambivalensi antar aktor dan tujuan pembangunan kota berbasis智能生活di Kecamatan Pagedangan。3利益相关者yang paling berperan dalam pembangunan kota berbasis smart living di Kecamatan Pagedangan yyitu Dinas perhubunan Kabupaten Tangerang, Sinarmas Land, dan Badan perencanan pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, dilihat Dari nilai动员teringgi padmatriks posisi berilai tertimbang (3MAO) hasil Dari分析因子。
{"title":"Kajian Peran Stakeholder dalam Pembangunan Kota Berbasis Smart Living di Pagedangan Tangerang","authors":"Muchammad Faridh Ridho, Nia Kurniasari","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1816","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1816","url":null,"abstract":"Abstract. With the existence of the Tangerang Regency Regional Regulation which regulates land use patterns in the RTRW which shows that Pagedangan Subdistrict, Tangerang Regency will be used as a housing and settlement area with a high level of density. Therefore there is a need for further research regarding the development of smart living in Pagedangan District to find out and identify the extent of the role of stakeholders including the government, community and private sector in the development of cities based on smart living. The analysis used is descriptive qualitative analysis method and factor. The output resulting from this analysis is an influence matrix, position matrix, direct and indirect influence, convergence, divergence, and ambivalence between actors and goals of smart living-based city development in Pagedangan District. From the results of the mactor analysis it was concluded that there are 3 stakeholders who play the most role in the development of smart living-based cities in Pagedangan District, namely the Tangerang Regency Transportation Service, Sinarmas Land, and the Tangerang Regency Regional Development Planning Agency. Judging from the highest mobilization value in the weighted value position matrix (3MAO) result of mactor analysis. \u0000Abstrak. Dengan adanya Perda Kabupaten Tangerang yang mengatur pola penggunaan lahan pada RTRW yang menunjukkan bahwa Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang akan dijadikan kawasan perumahan dan permukiman dengan tingkat kepadatan tinggi. Oleh karena itu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pembangunan smart living di Kecamatan Pagedangan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sejauh mana peran stakeholder diantaranya pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pembangunan kota berbasis smart living. Adapun analisis yang digunakan yaitu menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan mactor. Output yang dihasilkan dari analisis tersebut adalah matriks pengaruh, matriks posisi, pengaruh langsung dan tidak langsung, konvergensi, divergensi, dan ambivalensi antar aktor dan tujuan pembangunan kota berbasis smart living di Kecamatan Pagedangan. Dari hasil analisis mactor disimpulkan bahwa terdapat 3 stakeholder yang paling berperan dalam pembangunan kota berbasis smart living di Kecamatan Pagedangan yaitu Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Sinarmas Land, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang, dilihat dari nilai mobilisation tertinggi pada matriks posisi bernilai tertimbang (3MAO) hasil dari analisis mactor.","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131993865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kajian Kualitas Hutan Kota di Kota Bandung 万隆市森林质量研究
Pub Date : 2023-07-16 DOI: 10.29313/jrpwk.v3i1.1805
Kintan Annisa, Weishaguna
Abstract. The existence of Green Open Spaces in the City of Bandung is decreasing from year to year, namely in the period 1996-2020. Where the amount of green open space that should have been 30% has not been reached, the data for 2020 is only 12.25% or the equivalent of 2,048.97 Ha. In this study, it is discussed about urban forests which have many functions and superiority compared to urban parks. A space should not only exist physically but also in quality so that the function of the space is achieved. The purpose of this study is to identify the quality of existing urban forests in the city of Bandung. The method used is qualitative comparison of theory with conditions in the field and quantitative includes calculations listed in Permen ATR/KBPN No. 14 of 2022. Where the results of the analysis found that the quality of urban forests in the city of Bandung is not yet or not of high quality. based on the results of an analysis where the area of urban forest is still below the standard, namely in Babakan Siliwangi, Eks TPA Cicabe, Eks Pasir Impun, Punclut Area, Cilaki Park, Tahura Ir. H. Djuanda (Curug Dago), Lalu Lintas Park, Maluku Park, and Pramuka Park. Then analyze the radius of urban forest services where all urban forests in the City of Bandung have fulfilled or have covered the City of Bandung. However, there are several parts of SWK Gedebage and SWK Ujung Berung which are not covered by this service radius. Then an analysis of green cover where the dominance of urban forests does not meet the criteria. Where those who met the criteria were Cilaki Park, which was 151% and Pramuka Park, which was 118%. While other urban forests do not meet the criteria taken in this study in terms of green cover. Abstrak. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung semakin berkurang dari tahun ke tahun yaitu dalam kurun waktu 1996-2020. Dimana RTH yang seharusnya 30% belum tercapai jumlahnya, data tahun 2020 hanya terdapat 12,25% atau setara dengan 2.048,97 Ha. Dalam studi ini dibahas mengenai hutan kota yang memiliki banyak fungsi dan keutamaannya yang lebih dibandingkan dengan taman kota. Sebuah ruang seharusnya tidak hadir secara fisik saja namun juga kualitas agar tercapai fungsi ruang tersebut. Tujuan dari studi ini yaitu mengidentifikasi kualitas hutan kota eksisting di Kota Bandung. Metode yang digunakan yaitu kualitatif perbandingan teori dengan kondisi di lapangan dan kuantitatif meliputi perhitungan yang tercantum dalam Permen ATR/KBPN No. 14 Tahun 2022. Dimana hasil analisis didapatkan bahwa kualitas hutan kota di Kota Bandung belum atau tidak berkualitas. berdasar hasil analisis dimana luasan hutan kota masih kurang dari standar yaitu pada Babakan Siliwangi, Eks TPA Cicabe, Eks TPA Pasir Impun, Kawasan Punclut, Taman Cilaki, Tahura Ir. H. Djuanda (Curug Dago), Taman Lalu Lintas, Taman Maluku, dan Taman Pramuka. Kemudian analisis radius pelayanan hutan kota dimana seluruh hutan kota Kota Bandung telah memenuhi atau telah melingkupi Kota Ba
摘要万隆市绿色开放空间的存在逐年减少,即在1996-2020年期间。在本应达到30%的绿色开放空间数量尚未达到的地方,2020年的数据仅为12.25%或相当于2,048.97公顷。本文探讨了城市森林与城市公园相比具有的诸多功能和优势。一个空间不仅要有物理上的存在,而且要有质量上的存在,这样才能实现空间的功能。本研究的目的是确定万隆市现有城市森林的质量。所使用的方法是理论与现场条件的定性比较,定量计算包括2022年Permen ATR/KBPN No. 14中列出的计算。其中分析结果发现,万隆市城市森林的质量尚不高或质量不高。根据对城市森林面积仍低于标准的地区的分析结果,即Babakan Siliwangi, Eks TPA Cicabe, Eks Pasir Impun, Punclut地区,Cilaki公园,Tahura Ir。H. Djuanda (Curug Dago), Lalu Lintas公园,Maluku公园和Pramuka公园。然后分析万隆市所有城市森林都已完成或覆盖万隆市的城市森林服务半径。但是,SWK Gedebage和SWK Ujung Berung的几个部分不在此服务半径范围内。然后分析了城市森林占主导地位不符合标准的绿色覆盖。符合标准的是Cilaki公园(151%)和Pramuka公园(118%)。而其他城市森林在绿色覆盖方面不符合本研究的标准。Abstrak。1996-2020年,我们的目标是为未来的发展做出贡献,为未来的发展做出贡献。Dimana RTH yang seharusnya 30% belbelum tercapai jumlahnya,数据于2020年hanya terapat 12,25% athahaza dengan 2.048,97 Ha。Dalam研究ini dibahas mengenai hutan kota yang memiliki banyak funsi dan keutamaannya yang lebih dibandingkan dengan taman kota。Sebuah ruang seharusnya tidak hadir secara fisik saja namun juga kualitas agar tercapai真菌ruang tersebut。图胡安达里的研究是在yyitu mengidentifikasi kualitas hutan kota不存在于kota万隆。Metode yang digunakan yaitu质量管理,质量管理,质量管理,质量管理,质量管理,质量管理,质量管理等。Dimana hasil analysis didapatkan bahwa kualitas hutan kota di kota Bandung belum atau tidak berkualitas。berdasar hasil分析dimana luasan hutan masih kurang dari标准,yitu pada Babakan Siliwangi, Eks TPA Cicabe, Eks TPA Pasir Impun, Kawasan Punclut, Taman Cilaki, Tahura Ir。H. Djuanda (Curug Dago), Taman Lalu Lintas, Taman Maluku, dan Taman Pramuka。Kemudian分析半径pelayanan hutan kota dimana seluruh hutan kota kota万隆telah memenuhi atau telah melingkupi kota万隆。Namun ada beberapa bagian di SWK Gedebage and SWK Ujung Berung yang tidak terlingkupi oleh半径pelayanan和tersebut。Kemudian分析:图突潘hijau dimana dominasi hutan kota belum memuuhi标准。Dimana yang telah memenuhi标准yitu pada Taman Cilaki yitu sebesar 151% Taman Pramuka yitu sebesar 118%。世当坎hutan kota yang lainnya belum memuhi标准yang diambil dalam的研究,在讲tutupan hijau。
{"title":"Kajian Kualitas Hutan Kota di Kota Bandung","authors":"Kintan Annisa, Weishaguna","doi":"10.29313/jrpwk.v3i1.1805","DOIUrl":"https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i1.1805","url":null,"abstract":"Abstract. The existence of Green Open Spaces in the City of Bandung is decreasing from year to year, namely in the period 1996-2020. Where the amount of green open space that should have been 30% has not been reached, the data for 2020 is only 12.25% or the equivalent of 2,048.97 Ha. In this study, it is discussed about urban forests which have many functions and superiority compared to urban parks. A space should not only exist physically but also in quality so that the function of the space is achieved. The purpose of this study is to identify the quality of existing urban forests in the city of Bandung. The method used is qualitative comparison of theory with conditions in the field and quantitative includes calculations listed in Permen ATR/KBPN No. 14 of 2022. Where the results of the analysis found that the quality of urban forests in the city of Bandung is not yet or not of high quality. based on the results of an analysis where the area of urban forest is still below the standard, namely in Babakan Siliwangi, Eks TPA Cicabe, Eks Pasir Impun, Punclut Area, Cilaki Park, Tahura Ir. H. Djuanda (Curug Dago), Lalu Lintas Park, Maluku Park, and Pramuka Park. Then analyze the radius of urban forest services where all urban forests in the City of Bandung have fulfilled or have covered the City of Bandung. However, there are several parts of SWK Gedebage and SWK Ujung Berung which are not covered by this service radius. Then an analysis of green cover where the dominance of urban forests does not meet the criteria. Where those who met the criteria were Cilaki Park, which was 151% and Pramuka Park, which was 118%. While other urban forests do not meet the criteria taken in this study in terms of green cover. \u0000Abstrak. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung semakin berkurang dari tahun ke tahun yaitu dalam kurun waktu 1996-2020. Dimana RTH yang seharusnya 30% belum tercapai jumlahnya, data tahun 2020 hanya terdapat 12,25% atau setara dengan 2.048,97 Ha. Dalam studi ini dibahas mengenai hutan kota yang memiliki banyak fungsi dan keutamaannya yang lebih dibandingkan dengan taman kota. Sebuah ruang seharusnya tidak hadir secara fisik saja namun juga kualitas agar tercapai fungsi ruang tersebut. Tujuan dari studi ini yaitu mengidentifikasi kualitas hutan kota eksisting di Kota Bandung. Metode yang digunakan yaitu kualitatif perbandingan teori dengan kondisi di lapangan dan kuantitatif meliputi perhitungan yang tercantum dalam Permen ATR/KBPN No. 14 Tahun 2022. Dimana hasil analisis didapatkan bahwa kualitas hutan kota di Kota Bandung belum atau tidak berkualitas. berdasar hasil analisis dimana luasan hutan kota masih kurang dari standar yaitu pada Babakan Siliwangi, Eks TPA Cicabe, Eks TPA Pasir Impun, Kawasan Punclut, Taman Cilaki, Tahura Ir. H. Djuanda (Curug Dago), Taman Lalu Lintas, Taman Maluku, dan Taman Pramuka. Kemudian analisis radius pelayanan hutan kota dimana seluruh hutan kota Kota Bandung telah memenuhi atau telah melingkupi Kota Ba","PeriodicalId":208836,"journal":{"name":"Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117250692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1