三宝垄市文化促进促进文化遗产政策

Christine Christine Diah Wahyuningsih
{"title":"三宝垄市文化促进促进文化遗产政策","authors":"Christine Christine Diah Wahyuningsih","doi":"10.56444/mia.v17i1.1457","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTIt is interesting to describe the protection and development of intangible culture heritage of the people of Semarang City. The wealth of intangible cultural works in the study of the preservation and development of traditional culinary and attached to the daily life of the community consists of food, drinks and cakes or bread, namely: (1) lumpia (rolls), (2) wedang tahu, (3) mie kopyok (noodles), (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal (tofu), (6) wingko babat, (7) bustaman goat curry and (8) Ganjel Rel Bread.The promotion of intangible cultural heritage in the era of autonomy refers to government directives based on Presidential Regulation No. 78 of 2007 concerning Ratification of the Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. Facilitation of the Semarang City regional government with the support of policies, the development of production centers and culinary centers as well as the promotion of product quality and hygienic production and packaging processes. This is very necessary through a transformative policy where the issue of the development of intangible cultural heritage becomes the regional development policy agenda by encouraging the participation of the business and business world including hospitality and tourism, universities and academics with research and community service, student work lectures and popular community movements. traditional cuisine. The transformative movement to develop cultural heritage-based culinary businesses will have multiple impacts on the development of cultural heritage-based cultural tourism and creative economy.Key word: intangible cultural heritage, tradition-based culinary and economic developmentAbstrak Menarik  menggamabarkan  kebijakan tentang perlindungan dan  pengembangan   warisan/ karya budaya takbenda (intangible culture heritage)   masyarakat Kota Semarang.  Kekayaan hasil karya budaya takbenda  pada kajian  tentang  pelestarian dan pengembangan kuliner tradisional  dan  melekat dengan keseharian masyarakat  terdiri dari mkanan, minuman dan kue atau roti,  yaitu :  (1) lumpia, (2) wedang tahu, (3) mie kopyok, (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal, (6) wingko babat, (7) gulai kambing bustaman dan (8) roti ganjel rel.Pemajuan  kebudayaan  warian budaya takbenda di era otonomi   mengacu arahan  dari   pemerintah  berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pengesahan Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage (Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda). Fasilitasi pemerintah daerah Kota Semarang dengan dukungan kebijakan, pengembangan sentra-sentra produksi dan pusat kuliner serta  pembinaan mutu produk serta proses produksi dan pengemasan yang hieginis. Hal ini sangat diperlukan memalui kebijakan tranformatif dimana isu pengembangan warian budaya takbenda menjadi agenda kebijakan pembangunan daerah dengan mendorong peran serta kalangan dunia usaha dan bisnis termasuk perhotelan dan pariwisata, perguruan tinggi dan para akademisi dengan penelitian dan pengabdian masyarakat, kuliah kerja mahasiswa dan  gerakan masyarakat menggemari kuliner tradisional. Gerakan transformatif mengembangkan usahan kuliner berbasis warisann budaya akan memberikan dampak berganda  untuk pengembangan wisata budaya dan  ekonomi kreatif berbasis warisan budaya.Kata kunci: Warisan budaya tak benda, kuliner berbasis tradisi dan pengembangan ekonomi","PeriodicalId":126843,"journal":{"name":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KEBIJAKAN PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (INTANGIBLE CULTURE HERITAGE) MASYARAKAT KOTA SEMARANG (Kajian Fasilitasi Pengembangan Kuliner Berbasis Warisan Budaya)\",\"authors\":\"Christine Christine Diah Wahyuningsih\",\"doi\":\"10.56444/mia.v17i1.1457\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTIt is interesting to describe the protection and development of intangible culture heritage of the people of Semarang City. The wealth of intangible cultural works in the study of the preservation and development of traditional culinary and attached to the daily life of the community consists of food, drinks and cakes or bread, namely: (1) lumpia (rolls), (2) wedang tahu, (3) mie kopyok (noodles), (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal (tofu), (6) wingko babat, (7) bustaman goat curry and (8) Ganjel Rel Bread.The promotion of intangible cultural heritage in the era of autonomy refers to government directives based on Presidential Regulation No. 78 of 2007 concerning Ratification of the Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. Facilitation of the Semarang City regional government with the support of policies, the development of production centers and culinary centers as well as the promotion of product quality and hygienic production and packaging processes. This is very necessary through a transformative policy where the issue of the development of intangible cultural heritage becomes the regional development policy agenda by encouraging the participation of the business and business world including hospitality and tourism, universities and academics with research and community service, student work lectures and popular community movements. traditional cuisine. The transformative movement to develop cultural heritage-based culinary businesses will have multiple impacts on the development of cultural heritage-based cultural tourism and creative economy.Key word: intangible cultural heritage, tradition-based culinary and economic developmentAbstrak Menarik  menggamabarkan  kebijakan tentang perlindungan dan  pengembangan   warisan/ karya budaya takbenda (intangible culture heritage)   masyarakat Kota Semarang.  Kekayaan hasil karya budaya takbenda  pada kajian  tentang  pelestarian dan pengembangan kuliner tradisional  dan  melekat dengan keseharian masyarakat  terdiri dari mkanan, minuman dan kue atau roti,  yaitu :  (1) lumpia, (2) wedang tahu, (3) mie kopyok, (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal, (6) wingko babat, (7) gulai kambing bustaman dan (8) roti ganjel rel.Pemajuan  kebudayaan  warian budaya takbenda di era otonomi   mengacu arahan  dari   pemerintah  berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pengesahan Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage (Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda). Fasilitasi pemerintah daerah Kota Semarang dengan dukungan kebijakan, pengembangan sentra-sentra produksi dan pusat kuliner serta  pembinaan mutu produk serta proses produksi dan pengemasan yang hieginis. Hal ini sangat diperlukan memalui kebijakan tranformatif dimana isu pengembangan warian budaya takbenda menjadi agenda kebijakan pembangunan daerah dengan mendorong peran serta kalangan dunia usaha dan bisnis termasuk perhotelan dan pariwisata, perguruan tinggi dan para akademisi dengan penelitian dan pengabdian masyarakat, kuliah kerja mahasiswa dan  gerakan masyarakat menggemari kuliner tradisional. Gerakan transformatif mengembangkan usahan kuliner berbasis warisann budaya akan memberikan dampak berganda  untuk pengembangan wisata budaya dan  ekonomi kreatif berbasis warisan budaya.Kata kunci: Warisan budaya tak benda, kuliner berbasis tradisi dan pengembangan ekonomi\",\"PeriodicalId\":126843,\"journal\":{\"name\":\"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.56444/mia.v17i1.1457\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MIMBAR ADMINISTRASI FISIP UNTAG Semarang","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56444/mia.v17i1.1457","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

摘要:描述三宝垄市人民对非物质文化遗产的保护和发展是很有趣的。研究传统烹饪的保存和发展,并依附于社区日常生活的丰富的非物质文化作品包括食物,饮料和蛋糕或面包,即:(1)lumpia(卷),(2)wedang tahu, (3) mie kopyok(面条),(4)bandeng presto, (5) tahu gimbal(豆腐),(6)wingko babat, (7) bustaman羊咖喱和(8)Ganjel Rel面包。自治时代促进非物质文化遗产是指根据2007年关于批准《保护非物质文化遗产公约》的第78号总统令的政府指示。为三宝垄市地方政府提供政策支持,发展生产中心和烹饪中心,以及促进产品质量和卫生生产和包装过程。这是非常必要的,通过一项变革性政策,将非物质文化遗产的发展问题纳入区域发展政策议程,鼓励包括酒店业和旅游业在内的商界、大学和学术界参与研究和社区服务、学生工作讲座和大众社区运动。传统的美食。发展以文化遗产为基础的饮食事业的变革运动将对文化遗产为基础的文化旅游和创意经济的发展产生多重影响。【关键词】非物质文化遗产、传统饮食与经济发展【关键词】非物质文化遗产、传统饮食与经济发展【摘要】Kekayaan hasil karya budaya takbenda pada kajian tentang pelestarian dan pengembangan kuliner传统dan melekat dengan keseharian masyarakat terdiri dari mkanan, minuman dan kue atau roti, yitu:(1) lumpia, (2) wedang tahu, (3) mie kopyok, (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal, (6) wingko babat,2007年7月,蓬佩萨汗签署了《保护非物质文化遗产公约》(Konvensi untuk Perlindungan Warisan budaya takbenda)。三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄,三宝垄halini sangat diperlukan memalui kebijakan转型dimana isu pengembangan warian budaya takbenda menjadi议程kebijakan pembangunan daerah dengan menderong peran serta kalangan duniha danbisis termasukan penelitian danpengabdian masyarakat, kuliah kerja mahasiswa dan gerakan masyarakat menggemari kuliner传统。民政党的转型之路,就是要有一个良好的基础,就是要有一个良好的基础,就是要有一个良好的基础。Kata kunci: Warisan budaya tak benda, kuliner基础贸易和pengembangan经济
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN WARISAN BUDAYA TAKBENDA (INTANGIBLE CULTURE HERITAGE) MASYARAKAT KOTA SEMARANG (Kajian Fasilitasi Pengembangan Kuliner Berbasis Warisan Budaya)
ABSTRACTIt is interesting to describe the protection and development of intangible culture heritage of the people of Semarang City. The wealth of intangible cultural works in the study of the preservation and development of traditional culinary and attached to the daily life of the community consists of food, drinks and cakes or bread, namely: (1) lumpia (rolls), (2) wedang tahu, (3) mie kopyok (noodles), (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal (tofu), (6) wingko babat, (7) bustaman goat curry and (8) Ganjel Rel Bread.The promotion of intangible cultural heritage in the era of autonomy refers to government directives based on Presidential Regulation No. 78 of 2007 concerning Ratification of the Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. Facilitation of the Semarang City regional government with the support of policies, the development of production centers and culinary centers as well as the promotion of product quality and hygienic production and packaging processes. This is very necessary through a transformative policy where the issue of the development of intangible cultural heritage becomes the regional development policy agenda by encouraging the participation of the business and business world including hospitality and tourism, universities and academics with research and community service, student work lectures and popular community movements. traditional cuisine. The transformative movement to develop cultural heritage-based culinary businesses will have multiple impacts on the development of cultural heritage-based cultural tourism and creative economy.Key word: intangible cultural heritage, tradition-based culinary and economic developmentAbstrak Menarik  menggamabarkan  kebijakan tentang perlindungan dan  pengembangan   warisan/ karya budaya takbenda (intangible culture heritage)   masyarakat Kota Semarang.  Kekayaan hasil karya budaya takbenda  pada kajian  tentang  pelestarian dan pengembangan kuliner tradisional  dan  melekat dengan keseharian masyarakat  terdiri dari mkanan, minuman dan kue atau roti,  yaitu :  (1) lumpia, (2) wedang tahu, (3) mie kopyok, (4) bandeng presto, (5) tahu gimbal, (6) wingko babat, (7) gulai kambing bustaman dan (8) roti ganjel rel.Pemajuan  kebudayaan  warian budaya takbenda di era otonomi   mengacu arahan  dari   pemerintah  berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2007 tentang Pengesahan Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage (Konvensi untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda). Fasilitasi pemerintah daerah Kota Semarang dengan dukungan kebijakan, pengembangan sentra-sentra produksi dan pusat kuliner serta  pembinaan mutu produk serta proses produksi dan pengemasan yang hieginis. Hal ini sangat diperlukan memalui kebijakan tranformatif dimana isu pengembangan warian budaya takbenda menjadi agenda kebijakan pembangunan daerah dengan mendorong peran serta kalangan dunia usaha dan bisnis termasuk perhotelan dan pariwisata, perguruan tinggi dan para akademisi dengan penelitian dan pengabdian masyarakat, kuliah kerja mahasiswa dan  gerakan masyarakat menggemari kuliner tradisional. Gerakan transformatif mengembangkan usahan kuliner berbasis warisann budaya akan memberikan dampak berganda  untuk pengembangan wisata budaya dan  ekonomi kreatif berbasis warisan budaya.Kata kunci: Warisan budaya tak benda, kuliner berbasis tradisi dan pengembangan ekonomi
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Peningkatan Nilai Perusahaan: Peran Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Tax Avoidance: Peran Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitability Analisis Pemasaran AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan Analisis Penggunaan Asuransi Jiwa dalam Pembiayaan Mudharabah di BPRS Gebu Prima Medan Analisis Manajemen Klaim Jaminan Hari Tua (JHT) di BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Pratama Rantau Prapat
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1