对后殖民主义女权主义的批评,是为了破坏曼格加拉文化中的父权制文化

Priskardus Hermanto Candra
{"title":"对后殖民主义女权主义的批评,是为了破坏曼格加拉文化中的父权制文化","authors":"Priskardus Hermanto Candra","doi":"10.36928/jpkm.v11i1.141","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kaum perempuan dalam suatu masyarakat yang pernah mengalami penjajahan mengalami penderitaan ganda. Dikatakan penderitaan ganda karena sumber penderitaan tersebut berasal dari struktur patriarki itu sendiri dan dari praktik kolonialisme. Yang berbahaya dari praktik kolonialisme untuk konteks kita zaman ini adalah residunya yang terwujud dalam pola pikir, sikap dan tutur kata yang memarjinalkan perempuan. Sikap seperti ini dihidupi dan ada dalam kehidupan sehari-hari entah sadar ataupun tanpa disadari oleh pelaku. Mutasi kolonialisme yang berdampak pada pengabaian kaum perempuan sebagai subjek nampak dalam masyarakat yang praktik adat-istiadatnya sangat kuat. Tulisan ini bermaksud memberikan kritik dari persepektif feminis postkolonial terhadap kultur patriarki yang menjelma dalam beberapa praktik adat di Manggarai. Jika tidak dikritisi dan diidentifikasi maka wacana dan praktik marginalisasi terhadap perempuan akan terus dilakukan karena mendapatkan legitimasi dari budaya dan adat. Tanpa adanya identifikasi dan sikap kritis, perempuan pun pada akhirnya menjadi pihak yang membiarkan marginalisasi itu berlangsung. Gambaran tentang kedudukan dan peran perempuan dalam budaya Manggarai kiranya memberikan pedoman bagi semua orang untuk menghargai dan menempatkan perempuan tanpa harus mengabaikan adat.","PeriodicalId":355721,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KRITIK FEMINISME POSTKOLONIAL UNTUK MEMBONGKAR KULTUR PATRIARKI DALAM BUDAYA MANGGARAI\",\"authors\":\"Priskardus Hermanto Candra\",\"doi\":\"10.36928/jpkm.v11i1.141\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kaum perempuan dalam suatu masyarakat yang pernah mengalami penjajahan mengalami penderitaan ganda. Dikatakan penderitaan ganda karena sumber penderitaan tersebut berasal dari struktur patriarki itu sendiri dan dari praktik kolonialisme. Yang berbahaya dari praktik kolonialisme untuk konteks kita zaman ini adalah residunya yang terwujud dalam pola pikir, sikap dan tutur kata yang memarjinalkan perempuan. Sikap seperti ini dihidupi dan ada dalam kehidupan sehari-hari entah sadar ataupun tanpa disadari oleh pelaku. Mutasi kolonialisme yang berdampak pada pengabaian kaum perempuan sebagai subjek nampak dalam masyarakat yang praktik adat-istiadatnya sangat kuat. Tulisan ini bermaksud memberikan kritik dari persepektif feminis postkolonial terhadap kultur patriarki yang menjelma dalam beberapa praktik adat di Manggarai. Jika tidak dikritisi dan diidentifikasi maka wacana dan praktik marginalisasi terhadap perempuan akan terus dilakukan karena mendapatkan legitimasi dari budaya dan adat. Tanpa adanya identifikasi dan sikap kritis, perempuan pun pada akhirnya menjadi pihak yang membiarkan marginalisasi itu berlangsung. Gambaran tentang kedudukan dan peran perempuan dalam budaya Manggarai kiranya memberikan pedoman bagi semua orang untuk menghargai dan menempatkan perempuan tanpa harus mengabaikan adat.\",\"PeriodicalId\":355721,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio\",\"volume\":\"21 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-01-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36928/jpkm.v11i1.141\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36928/jpkm.v11i1.141","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在一个曾经被殖民的社会里,妇女遭受了双重苦难。据说这种痛苦的根源是父权制的结构和殖民主义的实践。对我们今天的背景来说,殖民主义的做法的危险在于它在思想、态度和言语上所表现出来的残留物。这种态度是活的,存在于日常生活中,不管凶手是否意识到。在一个实行多种行为学的社会中,一种导致妇女被忽视的殖民主义突变产生了。这篇文章的目的是批评后殖民主义对宗权制文化的看法,这种文化在曼加瑞的一些传统实践中占主导地位。如果不加以批判和确定,那么针对女性的边缘化话语和做法将继续得到文化和习俗的合法性。在没有批判性认同和态度的情况下,女性最终成为边缘化继续存在的一方。在Manggarai文化中,女性的地位和角色的图片可能为所有人提供了指导,让他们在不放弃习俗的情况下欣赏和占有女性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
KRITIK FEMINISME POSTKOLONIAL UNTUK MEMBONGKAR KULTUR PATRIARKI DALAM BUDAYA MANGGARAI
Kaum perempuan dalam suatu masyarakat yang pernah mengalami penjajahan mengalami penderitaan ganda. Dikatakan penderitaan ganda karena sumber penderitaan tersebut berasal dari struktur patriarki itu sendiri dan dari praktik kolonialisme. Yang berbahaya dari praktik kolonialisme untuk konteks kita zaman ini adalah residunya yang terwujud dalam pola pikir, sikap dan tutur kata yang memarjinalkan perempuan. Sikap seperti ini dihidupi dan ada dalam kehidupan sehari-hari entah sadar ataupun tanpa disadari oleh pelaku. Mutasi kolonialisme yang berdampak pada pengabaian kaum perempuan sebagai subjek nampak dalam masyarakat yang praktik adat-istiadatnya sangat kuat. Tulisan ini bermaksud memberikan kritik dari persepektif feminis postkolonial terhadap kultur patriarki yang menjelma dalam beberapa praktik adat di Manggarai. Jika tidak dikritisi dan diidentifikasi maka wacana dan praktik marginalisasi terhadap perempuan akan terus dilakukan karena mendapatkan legitimasi dari budaya dan adat. Tanpa adanya identifikasi dan sikap kritis, perempuan pun pada akhirnya menjadi pihak yang membiarkan marginalisasi itu berlangsung. Gambaran tentang kedudukan dan peran perempuan dalam budaya Manggarai kiranya memberikan pedoman bagi semua orang untuk menghargai dan menempatkan perempuan tanpa harus mengabaikan adat.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Horror Fiction Dihantui Kendi Maling as an Alternative Discourse to Support the Variety of Literacy Skills of Deaf Students Peta Kapanca: Guiding the Journey to Marriage in the Cultural Context of Bima, West Nusa Tenggara Reconstruction of the Story telling Method in Learning to Retell Texts of Fables to Grade VII Students of SMP Al-Hidayah Medan The Implementation of CORE Learning Through Cultural Worksheet for Critical Thinking Ability Improvement The Project-Based Learning Model for Javanese Language in Kurikulum Merdeka
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1