{"title":"Pengaruh Basic Need Satisfaction terhadap Work Engagement pada Pegawai Negeri Sipil Dinas X Kabupaten Bandung","authors":"Naura Syifa Salsabila, Agus budiman","doi":"10.29313/jrp.v3i1.2058","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. The research was conducted to determine the effect of basic need satisfaction on work engagement at the X Office of Bandung Regency. Basic need satisfaction consists of three basic needs, the need for autonomy, the need for competence, and the need for relatedness, which are individual basic needs as 'nutrition' that must be obtained to maintain development, integrity, and health. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, et al., 2017). Work engagement is a positive, satisfying state of mind related to work which is characterized by vigor, absorption, and dedication (Schaufeli, 2002). This study uses a quantitative approach to causality with multiple linear regression analysis techniques. The research subjects were all employees of the Bandung Regency X Office as many as 43 employees. The measuring instrument used in this study is the work-related basic needs satisfaction (W-BNS) from Van den Broeck, et al and the Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) from Schaufeli, et al. The research shows that the majority of employees have a high level of basic need satisfaction and have a high level of work engagement. Multiple linear regretion test results show that basic need satisfaction has an effect on work engagement of 75.3% (R Square .868). All dimensions of basic need satisfaction have influence where the highest influence is on autonomy .477 and the lowest has influence on relatedness .250. \nAbstrak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh basic need satisfaction terhadap work engagement pada Dinas X Kabupaten Bandung. Basic need satisfaction terdiri dari tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan otonomi, kebutuhan akan kompetensi, dan kebutuhan akan keterkaitan yang merupakan kebutuhan dasar individu sebagai ‘nutrisi’ yang harus diperoleh untuk mempertahankan perkembangan, integritas, dan kesehatan. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, dkk., 2017). Work engagement yaitu sebagai keadaan pikiran yang positif, memuaskan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat, penyerapan, dan dedikasi (Schaufeli, 2002). penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas dengan teknik analisis linier berganda. Subjek meneliti seluruh pegawai Dinas X Kabupaten Bandung sebanyak 43 pegawai. alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu work-related basic needs satisfaction (W-BNS) dari Van den Broeck, et al dan alat ukur Utrech Work Engagement Scale (UWES-17) dari Schaufeli, et al. Penelitian menghasilkan jumlah pegawai yang memiliki tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang tinggi dan memiliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi. Hasil uji linier berganda menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan dasar memberikan pengaruh terhadap work engagement sebesar 75,3% (R Square .868). Seluruh dimensi basic need satisfaction memberikan pengaruh dimana pengaruh tertinggi pada otonomi (autonomy) .477 dan yang memberikan pengaruh terendah pada relatedness (keterkaitan) sebesar .250.","PeriodicalId":340074,"journal":{"name":"Jurnal Riset Psikologi","volume":"10 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Psikologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/jrp.v3i1.2058","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要。本研究旨在确定基本需求满足对万隆摄政X办公室工作投入的影响。基本需求的满足包括三个基本需求:自主需求、能力需求和关系需求,这是个体的基本需求,就像“营养”一样,必须获得才能保持发展、完整和健康。(Deci & Ryan, 2000;Gieter等人,2017)。工作投入是一种与工作相关的积极的、令人满意的心态,其特征是活力、专注和奉献(Schaufeli, 2002)。本研究采用多元线性回归分析技术对因果关系进行定量分析。研究对象为万隆摄政X办公室的全体员工,共43名员工。本研究使用的测量工具是Van den Broeck等人的工作基本需求满意度(W-BNS)和Schaufeli等人的乌得勒支工作投入量表(UWES-17)。研究表明,大多数员工的基本需求满意度较高,工作投入度较高。多元线性回归检验结果显示,基本需求满意度对工作投入的影响为75.3% (R方为0.868)。基本需求满足的所有维度都有影响,其中对自主性的影响最大,为0.477,对相关性的影响最低,为0.250。Abstrak。Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh基本需求满足,即工作投入,Dinas X Kabupaten万隆。基本需求满足terdiri dari tiga kebutuhan dasar yitu kebutuhan akan oonomi, kebutuhan akan kompetensi, dan kebutuhan akan keterkaitan yang merupakan kebutuhan dasar个人sebagai ' nutrisi ' yang harus diperoleh untuk成员pertahankan perkembangan, integritas, dan kesehatan。(Deci & Ryan, 2000;Gieter消退。, 2017)。工作敬业度(yititsebagai keadaan pikiran yang positive, memuaskan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat, penyerapan, dandedidikasi)。彭丽丽、孟古纳克、彭德克、库塔、考斯利塔、登格、技术分析、线性线性。科目meneliti seluruh pegawai Dinas X Kabupaten Bandung sebanyak 43 pegawai。工作基本需求满意度(W-BNS)达里·范登·布鲁克等;工作投入度量表(UWES-17)达里·肖菲利等。Penelitian menghasilkan jumlah pegawai yang memoriliki tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang tinggi dan memoriliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi。Hasil uji linier berganda menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan dasar memberikan pengaruh terhadap work engagement sebesar = 75,3% (R方= 868)。Seluruh维度基本需求满足度、自主性(自主性)、关联度(关联度)、自主性(自主性)、自主性(自主性)、自主性(自主性)。
Pengaruh Basic Need Satisfaction terhadap Work Engagement pada Pegawai Negeri Sipil Dinas X Kabupaten Bandung
Abstract. The research was conducted to determine the effect of basic need satisfaction on work engagement at the X Office of Bandung Regency. Basic need satisfaction consists of three basic needs, the need for autonomy, the need for competence, and the need for relatedness, which are individual basic needs as 'nutrition' that must be obtained to maintain development, integrity, and health. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, et al., 2017). Work engagement is a positive, satisfying state of mind related to work which is characterized by vigor, absorption, and dedication (Schaufeli, 2002). This study uses a quantitative approach to causality with multiple linear regression analysis techniques. The research subjects were all employees of the Bandung Regency X Office as many as 43 employees. The measuring instrument used in this study is the work-related basic needs satisfaction (W-BNS) from Van den Broeck, et al and the Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) from Schaufeli, et al. The research shows that the majority of employees have a high level of basic need satisfaction and have a high level of work engagement. Multiple linear regretion test results show that basic need satisfaction has an effect on work engagement of 75.3% (R Square .868). All dimensions of basic need satisfaction have influence where the highest influence is on autonomy .477 and the lowest has influence on relatedness .250.
Abstrak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh basic need satisfaction terhadap work engagement pada Dinas X Kabupaten Bandung. Basic need satisfaction terdiri dari tiga kebutuhan dasar yaitu kebutuhan akan otonomi, kebutuhan akan kompetensi, dan kebutuhan akan keterkaitan yang merupakan kebutuhan dasar individu sebagai ‘nutrisi’ yang harus diperoleh untuk mempertahankan perkembangan, integritas, dan kesehatan. (Deci & Ryan, 2000; Gieter, dkk., 2017). Work engagement yaitu sebagai keadaan pikiran yang positif, memuaskan terkait pekerjaan yang ditandai dengan semangat, penyerapan, dan dedikasi (Schaufeli, 2002). penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif kausalitas dengan teknik analisis linier berganda. Subjek meneliti seluruh pegawai Dinas X Kabupaten Bandung sebanyak 43 pegawai. alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu work-related basic needs satisfaction (W-BNS) dari Van den Broeck, et al dan alat ukur Utrech Work Engagement Scale (UWES-17) dari Schaufeli, et al. Penelitian menghasilkan jumlah pegawai yang memiliki tingkat kepuasan kebutuhan dasar yang tinggi dan memiliki tingkat keterlibatan kerja yang tinggi. Hasil uji linier berganda menunjukkan bahwa kepuasan kebutuhan dasar memberikan pengaruh terhadap work engagement sebesar 75,3% (R Square .868). Seluruh dimensi basic need satisfaction memberikan pengaruh dimana pengaruh tertinggi pada otonomi (autonomy) .477 dan yang memberikan pengaruh terendah pada relatedness (keterkaitan) sebesar .250.