{"title":"KEBERDAYAAN PETANI SAGU DALAM MENANGGULANGI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU","authors":"Putri Endang Lestari","doi":"10.20527/jss.v6i2.8076","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur mengalami kritis akibat bencana kebakaran hutan dan lahan. Akibat kebakaran hebat yang terjadi secara sporadis pada awal hingga pertengahan tahun 2014, Kecamatan Tebing Tinggi Timur memiliki arti tersendiri bagi terbentuknya Badan Restorasi Gambut. Kasus kebakaran lahan mendorong adanya keberdayaan petani dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan gambut. Keberdayaan petani dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut ditentukan oleh peran individu anggota masyarakat dalam memanfaatkan potensi sosial lokal untuk mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut, dan (2) menganalisis hubungan antara karakteristik petani sagu terhadap keberdayaan petani. Metode penelitian ini adalah metode survey dengan pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dan analisis data secara deskriptif kualitatif dengan skala likert dan analisis kuantitatif menggunakan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut pada indikator sumber daya manusia berkategori berdaya, ekonomi produktif berkategori berdaya, dan kelembagaan berkategori kurang berdaya. (2) Hasil analisis rank spearman menunjukkan bahwa karakteristik petani yang memiliki hubungan dengan keberdayaan petani dalam penanggulangan kebakaran lahan adalah pendidikan, luas lahan, kosmopolitan, interaksi dengan instruktur pelatih atau penyuluh, dukungan tokoh masyarakat, media informasi dan komunikasi dan dukungan pemerintah.","PeriodicalId":137808,"journal":{"name":"Jurnal Sylva Scienteae","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sylva Scienteae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jss.v6i2.8076","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KEBERDAYAAN PETANI SAGU DALAM MENANGGULANGI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU
Lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur mengalami kritis akibat bencana kebakaran hutan dan lahan. Akibat kebakaran hebat yang terjadi secara sporadis pada awal hingga pertengahan tahun 2014, Kecamatan Tebing Tinggi Timur memiliki arti tersendiri bagi terbentuknya Badan Restorasi Gambut. Kasus kebakaran lahan mendorong adanya keberdayaan petani dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan gambut. Keberdayaan petani dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut ditentukan oleh peran individu anggota masyarakat dalam memanfaatkan potensi sosial lokal untuk mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut, dan (2) menganalisis hubungan antara karakteristik petani sagu terhadap keberdayaan petani. Metode penelitian ini adalah metode survey dengan pengambilan sampel menggunakan metode snowball sampling dan analisis data secara deskriptif kualitatif dengan skala likert dan analisis kuantitatif menggunakan analisis korelasi rank spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) keberdayaan petani sagu dalam menanggulangi kebakaran lahan gambut pada indikator sumber daya manusia berkategori berdaya, ekonomi produktif berkategori berdaya, dan kelembagaan berkategori kurang berdaya. (2) Hasil analisis rank spearman menunjukkan bahwa karakteristik petani yang memiliki hubungan dengan keberdayaan petani dalam penanggulangan kebakaran lahan adalah pendidikan, luas lahan, kosmopolitan, interaksi dengan instruktur pelatih atau penyuluh, dukungan tokoh masyarakat, media informasi dan komunikasi dan dukungan pemerintah.