{"title":"Pemaknaan Batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda","authors":"Muhammad Ibnu Fauzi","doi":"10.55927/jicb.v1i1.1366","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang budaya takbenda pusaka karena banyak orang yang tidak mengerti arti dari penegasan bahasa Indonesia batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif metode dengan format deskriptif. Warisan budaya takbenda berarti praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan-serta instrumen, objek, artefak, dan ruang budaya yang terkait dengannya-bahwa komunitas, kelompok dan, dalam beberapa kasus, individu mengakui sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Warisan budaya takbenda terdiri dari domain tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya takbenda, seni pertunjukan, praktik sosial, ritual dan acara pesta, pengetahuan dan praktik tentang Alam dan alam semesta, dan kerajinan tradisional. Domain warisan budaya takbenda sesuai dengan batik Indonesia terdiri dari domain tradisi lisan dan ekspresi, termasuk bahasa sebagai wahana warisan Budaya takbenda, praktik sosial, ritual dan pesta, dan kerajinan tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masa depan batik sebagai warisan budaya takbenda dunia menjelang satu dekade belum mampu membangun batik Indonesia dalam program Pelestarian, Perlindungan dan Pemanfaatan. Program perlindungan melalui kurikulum untuk menjaga agar intangible dan tangible batik dapat bertahan secara turun menurun. Perlindungan dan pemanfaatan potensi tanaman penghasil bahan pewarna alami yang pernah digunakan pada batik tradisonal Indonesia.","PeriodicalId":431634,"journal":{"name":"Journal of Indonesian Culture and Beliefs (JICB)","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Indonesian Culture and Beliefs (JICB)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55927/jicb.v1i1.1366","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang budaya takbenda pusaka karena banyak orang yang tidak mengerti arti dari penegasan bahasa Indonesia batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif metode dengan format deskriptif. Warisan budaya takbenda berarti praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan-serta instrumen, objek, artefak, dan ruang budaya yang terkait dengannya-bahwa komunitas, kelompok dan, dalam beberapa kasus, individu mengakui sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Warisan budaya takbenda terdiri dari domain tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya takbenda, seni pertunjukan, praktik sosial, ritual dan acara pesta, pengetahuan dan praktik tentang Alam dan alam semesta, dan kerajinan tradisional. Domain warisan budaya takbenda sesuai dengan batik Indonesia terdiri dari domain tradisi lisan dan ekspresi, termasuk bahasa sebagai wahana warisan Budaya takbenda, praktik sosial, ritual dan pesta, dan kerajinan tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masa depan batik sebagai warisan budaya takbenda dunia menjelang satu dekade belum mampu membangun batik Indonesia dalam program Pelestarian, Perlindungan dan Pemanfaatan. Program perlindungan melalui kurikulum untuk menjaga agar intangible dan tangible batik dapat bertahan secara turun menurun. Perlindungan dan pemanfaatan potensi tanaman penghasil bahan pewarna alami yang pernah digunakan pada batik tradisonal Indonesia.