{"title":"MERINTIS DESA HIJAU MANDIRI MELALUI PROGRAM KEBUN BIBIT MASYARAKAT DI DESA PANGGULO BARAT, KECAMATAN BOTUPINGGE KABUPATEN BONE BOLANGO, PROVINSI GORONTALO","authors":"Ika Okhtora Angelia","doi":"10.30869/jag.v2i1.345","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Panggulo Barat merupakan desa lingkar kampus dan hanya berjarak + 200 meter dari kampus Politeknik Gorontalo. Lokasi pemukiman warga di desa ini sebagian berada di tepi sungai Bone dan selebihnya di wilayah pegunungan yang tandus. Terdapat banyak lahan kosong di Desa Panggulo Barat yang belum dimanfaatkan, hal ini disebabkan karena kondisi tanah yang berkapur dan tandus serta kurangnya budaya menanam warga. Sebagian warga yang tinggal di tepian sungai Bone memiliki tanah yang cukup subur sehingga cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, tanaman hias daun dan tanaman biofarmaka. Namun masyarakat masih menggunakan benih yang ditanam berulang-ulang sehingga hasil panen tidak maksimal. Untuk itu diperlukan edukasi melalui upaya perbaikan perbanyakan tanaman yang dimulai dari teknik-teknik persemaian dan pemilihan bibit unggul yang bermutu sehingga memperoleh hasil panen yang baik serta mampu meningkatkan kesejahteraan dan gizi masyarakat yang berasal dari hasil panen dari pekarangan rumah. Program PHBD ini bertujuan untuk memfasilitasi kelompok masyarakat yang ingin mengembangkan pembibitan terutama di wilayah tempat tinggalnya. Metode pelaksanaan PHBD ini adalah melakukan pelatihan teknik persemaian, pemilihan bibit bermutu, pembuatan pupuk hayati dan kegiatan pemanfaatan lahan sempit dengan pembuatan instalasi vertikultur (urban farming). Hasil akhir yang telah didapatkan dari kegiatan PHBD ini adalah masyarakat menjadi terampil dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman dan dapat melakukan sendiri di masing-masing rumah warga sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penjualan bibit tanaman.","PeriodicalId":262797,"journal":{"name":"Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG)","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdimas Gorontalo (JAG)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30869/jag.v2i1.345","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MERINTIS DESA HIJAU MANDIRI MELALUI PROGRAM KEBUN BIBIT MASYARAKAT DI DESA PANGGULO BARAT, KECAMATAN BOTUPINGGE KABUPATEN BONE BOLANGO, PROVINSI GORONTALO
Desa Panggulo Barat merupakan desa lingkar kampus dan hanya berjarak + 200 meter dari kampus Politeknik Gorontalo. Lokasi pemukiman warga di desa ini sebagian berada di tepi sungai Bone dan selebihnya di wilayah pegunungan yang tandus. Terdapat banyak lahan kosong di Desa Panggulo Barat yang belum dimanfaatkan, hal ini disebabkan karena kondisi tanah yang berkapur dan tandus serta kurangnya budaya menanam warga. Sebagian warga yang tinggal di tepian sungai Bone memiliki tanah yang cukup subur sehingga cocok untuk ditanami berbagai jenis tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, tanaman hias daun dan tanaman biofarmaka. Namun masyarakat masih menggunakan benih yang ditanam berulang-ulang sehingga hasil panen tidak maksimal. Untuk itu diperlukan edukasi melalui upaya perbaikan perbanyakan tanaman yang dimulai dari teknik-teknik persemaian dan pemilihan bibit unggul yang bermutu sehingga memperoleh hasil panen yang baik serta mampu meningkatkan kesejahteraan dan gizi masyarakat yang berasal dari hasil panen dari pekarangan rumah. Program PHBD ini bertujuan untuk memfasilitasi kelompok masyarakat yang ingin mengembangkan pembibitan terutama di wilayah tempat tinggalnya. Metode pelaksanaan PHBD ini adalah melakukan pelatihan teknik persemaian, pemilihan bibit bermutu, pembuatan pupuk hayati dan kegiatan pemanfaatan lahan sempit dengan pembuatan instalasi vertikultur (urban farming). Hasil akhir yang telah didapatkan dari kegiatan PHBD ini adalah masyarakat menjadi terampil dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman dan dapat melakukan sendiri di masing-masing rumah warga sehingga lingkungan menjadi lebih hijau dan meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penjualan bibit tanaman.