Benediktus Feliks Hatam
{"title":"PERSEKUTUAN YANG MEMBEBASKAN DALAM PERSPEKTIF BIBLIS I KOR 12: 12-31 DAN KEBUDAYAAN MANGGARAI","authors":"Benediktus Feliks Hatam","doi":"10.36928/jpkm.v10i1.61","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Manusia adalah makhluk sosial. Kesejatian sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia untuk menciptakan sosialitas dengan yang lain. Interese dengan yang lain terwujud dalam persekutuan (koinonia). Persekutuan ini bukan anonimitas melainkan identitas bersama yang mudah diidentifikasi oleh banyak pihak. Salah satunya adalah persekutuan yang dibentuk oleh Yesus Kristus yang sampai saat ini dikenal sepanjang masa.  Kristus adalah kepala dari Persekutuan itu dan melalui sakramen pembabtisan mengangkat kita sebagai anggota-Nya (I Kor 12:12-14;27). Persekutuan tersebut adalah persekutuan Kristus. Iman yang bersatu dalam Kristus, menjadikan semua anggota sebagai saudara dengan yang lain (1 Kor 1:1;5:11;16:12). Sebagai saudara, setiap anggota persektuan diarahkan untuk dapat saling membebaskan melalui penghayatan iman.  Persekutuan yang membebaskan adalah hasil dari dorongan dan komitmen setiap pribadi untuk mewujudkan nilai-nilai iman dalam relasi dengan orang lain, baik relasi antar anggota persekutuan maupun dalam relasi antar kelompok. Oleh karena itu, persekutuan yang menciptakan kebebasan bagi setiap individu untuk menikmati keadilan, ketenangan, tesejahteraan, perdamain  tidaklah sekali jadi, tetapi proses yang terus menerus.","PeriodicalId":355721,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36928/jpkm.v10i1.61","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

人类是社会性的动物。作为社会存在的独特性要求人类与他人建立社会关系。对等关系在联盟(koinonia)中表现出来。这种联盟不是匿名的,而是许多人很容易识别的共同身份。一个是耶稣基督建立的团契,直到今天仍然是众所周知的。基督是这个团契的头,通过洗礼圣礼使我们成为他的成员(哥林多前书12:12-14;27)。这样的交通就是基督的交通。在基督里有合一的信心,使所有的肢体都成为弟兄(哥林多前书1:1;5:11;16:12)。作为一个兄弟,每个成员都被引导着通过信仰的诱惑彼此释放。解放联盟是每个人的鼓励和承诺的结果,在与他人的关系中,包括成员之间的关系和团队关系中,实现信仰价值。因此,一个让每个人都能享受正义、安宁、公平、公平、和平的联盟,不是一个很好的过程,而是一个持续的过程。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PERSEKUTUAN YANG MEMBEBASKAN DALAM PERSPEKTIF BIBLIS I KOR 12: 12-31 DAN KEBUDAYAAN MANGGARAI
Manusia adalah makhluk sosial. Kesejatian sebagai makhluk sosial mengharuskan manusia untuk menciptakan sosialitas dengan yang lain. Interese dengan yang lain terwujud dalam persekutuan (koinonia). Persekutuan ini bukan anonimitas melainkan identitas bersama yang mudah diidentifikasi oleh banyak pihak. Salah satunya adalah persekutuan yang dibentuk oleh Yesus Kristus yang sampai saat ini dikenal sepanjang masa.  Kristus adalah kepala dari Persekutuan itu dan melalui sakramen pembabtisan mengangkat kita sebagai anggota-Nya (I Kor 12:12-14;27). Persekutuan tersebut adalah persekutuan Kristus. Iman yang bersatu dalam Kristus, menjadikan semua anggota sebagai saudara dengan yang lain (1 Kor 1:1;5:11;16:12). Sebagai saudara, setiap anggota persektuan diarahkan untuk dapat saling membebaskan melalui penghayatan iman.  Persekutuan yang membebaskan adalah hasil dari dorongan dan komitmen setiap pribadi untuk mewujudkan nilai-nilai iman dalam relasi dengan orang lain, baik relasi antar anggota persekutuan maupun dalam relasi antar kelompok. Oleh karena itu, persekutuan yang menciptakan kebebasan bagi setiap individu untuk menikmati keadilan, ketenangan, tesejahteraan, perdamain  tidaklah sekali jadi, tetapi proses yang terus menerus.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Horror Fiction Dihantui Kendi Maling as an Alternative Discourse to Support the Variety of Literacy Skills of Deaf Students Peta Kapanca: Guiding the Journey to Marriage in the Cultural Context of Bima, West Nusa Tenggara Reconstruction of the Story telling Method in Learning to Retell Texts of Fables to Grade VII Students of SMP Al-Hidayah Medan The Implementation of CORE Learning Through Cultural Worksheet for Critical Thinking Ability Improvement The Project-Based Learning Model for Javanese Language in Kurikulum Merdeka
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1