{"title":"UJI ANALGESIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN BLIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN DAUN KELOR (Moringae Oliferae L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster","authors":"Devi Amalila, Galih Samodra, Adita Silvia Febriana","doi":"10.52216/jfsi.vol4no2p91-97","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Analgesik obat yang digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit tanpa hilang kesadaran. Tumbuhan yang digunakan sebagai analgesik adalah tumbuhan daun kelor (Moringae Oliferae L.) dan daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.), karena kedua tanaman tersebut menunjukkan adanya senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek analgesik. Pada daun kelor dan daun belimbing wuluh mencit jantan Swiss Webster, dosis gabungan 2:2 dan dosis 800 mg ekstrak Moringa oleifera dan 1000 mg ekstrak daun belimbing wuluh dikurangi pada masing-masing tikus. Metode digunakan untuk menguji aktivitas analgesik adalah metode hot plate. Respon mencit sebelum pemberian dan 0, 15, 30, 45, dan 60 menit setelah pemberian diamati, dan data dianalisis dengan uji ANOVA dan LSD. Ekstrak daun kelor dan daun belimbing wuluh pada dosis kombinasi 1:1, 2:2, 2:1 ada efek analgesik pada mencit jantan galur Swiss Webster jantan. Tiga kombinasi terbaik yang memberikan efek analgesik yaitu pada kombinasi dosis 2:2 dan dosis 800mg dan 1000mg, rata-rata hasil proteksi tarik yang diperoleh adalah 0%, 65; 06%, 13; 65%, -15,29 %, 18; 33%.","PeriodicalId":424963,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi & Sains Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi & Sains Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52216/jfsi.vol4no2p91-97","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
UJI ANALGESIK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN BLIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN DAUN KELOR (Moringae Oliferae L.) PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster
Analgesik obat yang digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan rasa sakit tanpa hilang kesadaran. Tumbuhan yang digunakan sebagai analgesik adalah tumbuhan daun kelor (Moringae Oliferae L.) dan daun belimbing wuluh (Averrhoa Bilimbi L.), karena kedua tanaman tersebut menunjukkan adanya senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek analgesik. Pada daun kelor dan daun belimbing wuluh mencit jantan Swiss Webster, dosis gabungan 2:2 dan dosis 800 mg ekstrak Moringa oleifera dan 1000 mg ekstrak daun belimbing wuluh dikurangi pada masing-masing tikus. Metode digunakan untuk menguji aktivitas analgesik adalah metode hot plate. Respon mencit sebelum pemberian dan 0, 15, 30, 45, dan 60 menit setelah pemberian diamati, dan data dianalisis dengan uji ANOVA dan LSD. Ekstrak daun kelor dan daun belimbing wuluh pada dosis kombinasi 1:1, 2:2, 2:1 ada efek analgesik pada mencit jantan galur Swiss Webster jantan. Tiga kombinasi terbaik yang memberikan efek analgesik yaitu pada kombinasi dosis 2:2 dan dosis 800mg dan 1000mg, rata-rata hasil proteksi tarik yang diperoleh adalah 0%, 65; 06%, 13; 65%, -15,29 %, 18; 33%.