Robby Akmal Firdaus, Yayat Heryatno, Muhammad Aries
{"title":"对潘安达兰地区动物食品的可用性和情况和消费需求的分析","authors":"Robby Akmal Firdaus, Yayat Heryatno, Muhammad Aries","doi":"10.25182/jigd.2023.2.2.109-116","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketersediaan pangan yang cukup dapat mempengaruhi konsumsi dan kecukupan gizi masyarakat. Wilayah dengan tingkat ketersediaan pangan tinggi, cenderung memberikan situasi konsumsi pangan dengan kecukupan gizi yang lebih baik dan lebih beragam. Kurangnya asupan gizi terutama yang bersumber dari pangan hewani merupakan salah satu penyebab langsung meningkatnya masalah gizi di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan serta situasi dan kebutuhan konsumsi pangan hewani Kabupaten Pangandaran. Desain penelitian ini adalah descriptive explanatory dan prospective study dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari dinas terkait di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 memiliki ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 46,5 g/kap/hari. Kontribusi Tingkat Kecukupan Energi (TKE) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 29,4% dan kontribusi Tingkat Kecukupan Protein (TKP) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 42,6%. Adapun TKE dan TKP konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2019 berturut-turut sebesar 107% dan 167,4% dengan skor PPH mencapai 24 poin. Konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2020-2024 diharapkan memiliki laju pertumbuhan yang menurun sebesar 1,25% per tahun dalam rangka mencapai skor PPH ideal. Pemenuhan sasaran konsumsi tersebut, memerlukan laju pertumbuhan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani pada periode yang sama sebesar -0,25% per tahun. Jika kebutuhan konsumsi pangan hewani penduduk hanya dipenuhi dari produksi, maka masih terdapat gap kekurangan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani sekitar 32,9 kg/kap/tahun atau 14,53 ribu ton/tahun. \n ","PeriodicalId":230818,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Ketersediaan Serta Situasi dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Hewani Kabupaten Pangandaran\",\"authors\":\"Robby Akmal Firdaus, Yayat Heryatno, Muhammad Aries\",\"doi\":\"10.25182/jigd.2023.2.2.109-116\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketersediaan pangan yang cukup dapat mempengaruhi konsumsi dan kecukupan gizi masyarakat. Wilayah dengan tingkat ketersediaan pangan tinggi, cenderung memberikan situasi konsumsi pangan dengan kecukupan gizi yang lebih baik dan lebih beragam. Kurangnya asupan gizi terutama yang bersumber dari pangan hewani merupakan salah satu penyebab langsung meningkatnya masalah gizi di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan serta situasi dan kebutuhan konsumsi pangan hewani Kabupaten Pangandaran. Desain penelitian ini adalah descriptive explanatory dan prospective study dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari dinas terkait di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 memiliki ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 46,5 g/kap/hari. Kontribusi Tingkat Kecukupan Energi (TKE) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 29,4% dan kontribusi Tingkat Kecukupan Protein (TKP) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 42,6%. Adapun TKE dan TKP konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2019 berturut-turut sebesar 107% dan 167,4% dengan skor PPH mencapai 24 poin. Konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2020-2024 diharapkan memiliki laju pertumbuhan yang menurun sebesar 1,25% per tahun dalam rangka mencapai skor PPH ideal. Pemenuhan sasaran konsumsi tersebut, memerlukan laju pertumbuhan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani pada periode yang sama sebesar -0,25% per tahun. Jika kebutuhan konsumsi pangan hewani penduduk hanya dipenuhi dari produksi, maka masih terdapat gap kekurangan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani sekitar 32,9 kg/kap/tahun atau 14,53 ribu ton/tahun. \\n \",\"PeriodicalId\":230818,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.109-116\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Gizi dan Dietetik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25182/jigd.2023.2.2.109-116","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
足够的粮食供应可能会影响社区的消费和营养。粮食供应高发地区,往往给充分性更好的营养和粮食消费情况更加多样化。粮食缺乏的营养摄入,尤其是来自动物是营养问题增加的直接原因之一在某个地区。这项研究的目的是分析现有情况和动物安达兰县粮食消费需求。本研究设计是descriptive注释和prospective研究使用的次要数据来自安达兰县的相关服务。研究结果表明,2019年安达兰县有大小的动物从粮食生产供应46.5 g - cap /天。充分性(如此爱)能量可用性水平贡献大小的动物从粮食生产29,4%和蛋白质水平贡献充分性(现场)42,6%大小的动物从粮食生产供应。至于动物如此爱和粮食消费现场居民连续2019年高达107%和167,4% PPH得分达到24分。动物2020-2024年居民粮食消费预计将有每年的增长率下降高达1,25%中才能达到理想PPH得分。实现这些目标消费,需要满足粮食消费需求增长率每年同一时期-0,25%大小的动物。如果动物粮食生产的只是满足居民消费需求,那么仍有gap动物缺乏满足粮食消费需求32.9公斤/ cap /年或14.53万吨/年。
Analisis Ketersediaan Serta Situasi dan Kebutuhan Konsumsi Pangan Hewani Kabupaten Pangandaran
Ketersediaan pangan yang cukup dapat mempengaruhi konsumsi dan kecukupan gizi masyarakat. Wilayah dengan tingkat ketersediaan pangan tinggi, cenderung memberikan situasi konsumsi pangan dengan kecukupan gizi yang lebih baik dan lebih beragam. Kurangnya asupan gizi terutama yang bersumber dari pangan hewani merupakan salah satu penyebab langsung meningkatnya masalah gizi di suatu wilayah. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan serta situasi dan kebutuhan konsumsi pangan hewani Kabupaten Pangandaran. Desain penelitian ini adalah descriptive explanatory dan prospective study dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari dinas terkait di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Pangandaran pada tahun 2019 memiliki ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 46,5 g/kap/hari. Kontribusi Tingkat Kecukupan Energi (TKE) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 29,4% dan kontribusi Tingkat Kecukupan Protein (TKP) ketersediaan dari produksi pangan hewani sebesar 42,6%. Adapun TKE dan TKP konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2019 berturut-turut sebesar 107% dan 167,4% dengan skor PPH mencapai 24 poin. Konsumsi pangan hewani penduduk pada tahun 2020-2024 diharapkan memiliki laju pertumbuhan yang menurun sebesar 1,25% per tahun dalam rangka mencapai skor PPH ideal. Pemenuhan sasaran konsumsi tersebut, memerlukan laju pertumbuhan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani pada periode yang sama sebesar -0,25% per tahun. Jika kebutuhan konsumsi pangan hewani penduduk hanya dipenuhi dari produksi, maka masih terdapat gap kekurangan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan hewani sekitar 32,9 kg/kap/tahun atau 14,53 ribu ton/tahun.