{"title":"将泥炭地视为替代能源","authors":"A. Ghofur, Aqli Mursadin","doi":"10.20527/jukung.v4i2.6583","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan ketersediaan sumber daya gambut yang besar di Provinsi Kalimantan Selatan, maka peluang untuk memanfaatkan potensi tanah gambut sebagai sumber energi alternatif sangat besar. Sumber energi yang didapat dari minyak, gas bumi, dan batubara sedikit demi sedikit berkurang, sehingga perlu dicarikan sumber energi alternatif. Peneliti Lahan Gambut dari Balai Penelitian Tanaman Rawa Pertanian (Balittra) Banjarbaru, Dr Muhammad Noor dalam berita Banjarmasin post tanggal 24 Nopember 2005 tentang “PLN Melirik Lahan Gambut” menjelaskan, dalam gambut memang terdapat energi yang dapat membangkitkan tenaga listrik, energi yang terdapat dalam gambut cukup tinggi yakni sekitar 5.000 kilo kalori per kilogram. Di Kalsel, keberadaannya setara dengan 65 miliar barel minyak bumi atau sebesar 10 juta barel per tahun energi yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang tersebut beberapa perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana usaha untuk melakukan tanah gambut untuk menjadi sumber energi alternatif yang berkualitas dan mudah digunakan, bagimana karateristik tanah gambut sebagai sumber energi alternatif. Salah satu cara untuk mengoptimalkan potensi gambut adalah memanfaatkannya sebagai bahan baku dalam pembuatan briket yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar altematif . Tujuan dari penelitian ini adalah a) memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam dengan menggunakan tanah gambut sebagai energi alternatif dan b ) mengetahui Nilai kalori, berat jenis, kadar air dan kadar abu di wilayah studi. Tanah gambut yang digunakan sebagai bahan baku untuk energi alternatif berasal dari Desa Gambut Kabupaten Banjar. Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan terhadap karateristik tanah gambut diwilayah studi sebagai sumber energi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk tanah gambut di Desa Gambut Kec. Gambut bisa untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan teknologi pembriketan. Dengan nilai Kadar Air 0,10%, Kadar Abu 72,65%, berat jenis 2,11 Gs dengan nilai kalori 579,2 cal/g bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Key word : energi alternatif, nilai kalori, tanah gambut. Based on the availability of large peat resources in the province of South Kalimantan, the opportunity to utilize the potential of peat soil as an alternative energy source is very large. Energy sources derived from oil, natural gas, and coal gradually diminish, so alternative energy sources are needed. Peatland Researchers from the Agricultural Swamp Research Institute (Balittra) Banjarbaru, Dr. Muhammad Noor in the Banjarmasin post on November 24, 2005 on \"PLN Looking at Peatlands\" explained that in peat there is indeed energy that can generate electricity, energy contained in peat quite high at around 5,000 kilos of calories per kilogram. In South Kalimantan, its existence is equivalent to 65 billion barrels of oil or 10 million barrels per year of energy produced. Based on this background, several formulations of the problem in this study are how to make peat soils to be a quality alternative energy source that is easy to use, how the characteristics of peat soil as an alternative energy source. One way to optimize the potential of peat is to use it as a raw material in making briquettes that can be used as alternative fuels. The purpose of this study is a) utilizing the availability of natural resources by using peat soil as alternative energy and b) knowing the calorific value, specific gravity, moisture content and ash content in the study area. Peat soil used as raw material for alternative energy comes from the Gambut Village of Banjar Regency. The procedure for conducting research was carried out on the characteristics of peat soil in the study area as an energy source. From the results of this study indicate that for peat soil in the village of Gambut Kec. Peat can be used as an alternative fuel with briquette technology. With a value of 0.10% moisture content, ash content 72.65%, specific gravity of 2.11 Gs with a calorific value of 579.2 cal / g can be used as an alternative fuel. Key word: alternative energy, calorific value, peat soil.","PeriodicalId":250008,"journal":{"name":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KARATERISTIK TANAH GAMBUT SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF\",\"authors\":\"A. Ghofur, Aqli Mursadin\",\"doi\":\"10.20527/jukung.v4i2.6583\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berdasarkan ketersediaan sumber daya gambut yang besar di Provinsi Kalimantan Selatan, maka peluang untuk memanfaatkan potensi tanah gambut sebagai sumber energi alternatif sangat besar. Sumber energi yang didapat dari minyak, gas bumi, dan batubara sedikit demi sedikit berkurang, sehingga perlu dicarikan sumber energi alternatif. Peneliti Lahan Gambut dari Balai Penelitian Tanaman Rawa Pertanian (Balittra) Banjarbaru, Dr Muhammad Noor dalam berita Banjarmasin post tanggal 24 Nopember 2005 tentang “PLN Melirik Lahan Gambut” menjelaskan, dalam gambut memang terdapat energi yang dapat membangkitkan tenaga listrik, energi yang terdapat dalam gambut cukup tinggi yakni sekitar 5.000 kilo kalori per kilogram. Di Kalsel, keberadaannya setara dengan 65 miliar barel minyak bumi atau sebesar 10 juta barel per tahun energi yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang tersebut beberapa perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana usaha untuk melakukan tanah gambut untuk menjadi sumber energi alternatif yang berkualitas dan mudah digunakan, bagimana karateristik tanah gambut sebagai sumber energi alternatif. Salah satu cara untuk mengoptimalkan potensi gambut adalah memanfaatkannya sebagai bahan baku dalam pembuatan briket yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar altematif . Tujuan dari penelitian ini adalah a) memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam dengan menggunakan tanah gambut sebagai energi alternatif dan b ) mengetahui Nilai kalori, berat jenis, kadar air dan kadar abu di wilayah studi. Tanah gambut yang digunakan sebagai bahan baku untuk energi alternatif berasal dari Desa Gambut Kabupaten Banjar. Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan terhadap karateristik tanah gambut diwilayah studi sebagai sumber energi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk tanah gambut di Desa Gambut Kec. Gambut bisa untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan teknologi pembriketan. Dengan nilai Kadar Air 0,10%, Kadar Abu 72,65%, berat jenis 2,11 Gs dengan nilai kalori 579,2 cal/g bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Key word : energi alternatif, nilai kalori, tanah gambut. Based on the availability of large peat resources in the province of South Kalimantan, the opportunity to utilize the potential of peat soil as an alternative energy source is very large. Energy sources derived from oil, natural gas, and coal gradually diminish, so alternative energy sources are needed. Peatland Researchers from the Agricultural Swamp Research Institute (Balittra) Banjarbaru, Dr. Muhammad Noor in the Banjarmasin post on November 24, 2005 on \\\"PLN Looking at Peatlands\\\" explained that in peat there is indeed energy that can generate electricity, energy contained in peat quite high at around 5,000 kilos of calories per kilogram. In South Kalimantan, its existence is equivalent to 65 billion barrels of oil or 10 million barrels per year of energy produced. Based on this background, several formulations of the problem in this study are how to make peat soils to be a quality alternative energy source that is easy to use, how the characteristics of peat soil as an alternative energy source. One way to optimize the potential of peat is to use it as a raw material in making briquettes that can be used as alternative fuels. The purpose of this study is a) utilizing the availability of natural resources by using peat soil as alternative energy and b) knowing the calorific value, specific gravity, moisture content and ash content in the study area. Peat soil used as raw material for alternative energy comes from the Gambut Village of Banjar Regency. The procedure for conducting research was carried out on the characteristics of peat soil in the study area as an energy source. From the results of this study indicate that for peat soil in the village of Gambut Kec. Peat can be used as an alternative fuel with briquette technology. With a value of 0.10% moisture content, ash content 72.65%, specific gravity of 2.11 Gs with a calorific value of 579.2 cal / g can be used as an alternative fuel. Key word: alternative energy, calorific value, peat soil.\",\"PeriodicalId\":250008,\"journal\":{\"name\":\"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)\",\"volume\":\"59 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jukung.v4i2.6583\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jukung.v4i2.6583","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KARATERISTIK TANAH GAMBUT SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
Berdasarkan ketersediaan sumber daya gambut yang besar di Provinsi Kalimantan Selatan, maka peluang untuk memanfaatkan potensi tanah gambut sebagai sumber energi alternatif sangat besar. Sumber energi yang didapat dari minyak, gas bumi, dan batubara sedikit demi sedikit berkurang, sehingga perlu dicarikan sumber energi alternatif. Peneliti Lahan Gambut dari Balai Penelitian Tanaman Rawa Pertanian (Balittra) Banjarbaru, Dr Muhammad Noor dalam berita Banjarmasin post tanggal 24 Nopember 2005 tentang “PLN Melirik Lahan Gambut” menjelaskan, dalam gambut memang terdapat energi yang dapat membangkitkan tenaga listrik, energi yang terdapat dalam gambut cukup tinggi yakni sekitar 5.000 kilo kalori per kilogram. Di Kalsel, keberadaannya setara dengan 65 miliar barel minyak bumi atau sebesar 10 juta barel per tahun energi yang dihasilkan. Berdasarkan latar belakang tersebut beberapa perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana usaha untuk melakukan tanah gambut untuk menjadi sumber energi alternatif yang berkualitas dan mudah digunakan, bagimana karateristik tanah gambut sebagai sumber energi alternatif. Salah satu cara untuk mengoptimalkan potensi gambut adalah memanfaatkannya sebagai bahan baku dalam pembuatan briket yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar altematif . Tujuan dari penelitian ini adalah a) memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam dengan menggunakan tanah gambut sebagai energi alternatif dan b ) mengetahui Nilai kalori, berat jenis, kadar air dan kadar abu di wilayah studi. Tanah gambut yang digunakan sebagai bahan baku untuk energi alternatif berasal dari Desa Gambut Kabupaten Banjar. Prosedur pelaksanaan penelitian dilakukan terhadap karateristik tanah gambut diwilayah studi sebagai sumber energi. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa untuk tanah gambut di Desa Gambut Kec. Gambut bisa untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan teknologi pembriketan. Dengan nilai Kadar Air 0,10%, Kadar Abu 72,65%, berat jenis 2,11 Gs dengan nilai kalori 579,2 cal/g bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Key word : energi alternatif, nilai kalori, tanah gambut. Based on the availability of large peat resources in the province of South Kalimantan, the opportunity to utilize the potential of peat soil as an alternative energy source is very large. Energy sources derived from oil, natural gas, and coal gradually diminish, so alternative energy sources are needed. Peatland Researchers from the Agricultural Swamp Research Institute (Balittra) Banjarbaru, Dr. Muhammad Noor in the Banjarmasin post on November 24, 2005 on "PLN Looking at Peatlands" explained that in peat there is indeed energy that can generate electricity, energy contained in peat quite high at around 5,000 kilos of calories per kilogram. In South Kalimantan, its existence is equivalent to 65 billion barrels of oil or 10 million barrels per year of energy produced. Based on this background, several formulations of the problem in this study are how to make peat soils to be a quality alternative energy source that is easy to use, how the characteristics of peat soil as an alternative energy source. One way to optimize the potential of peat is to use it as a raw material in making briquettes that can be used as alternative fuels. The purpose of this study is a) utilizing the availability of natural resources by using peat soil as alternative energy and b) knowing the calorific value, specific gravity, moisture content and ash content in the study area. Peat soil used as raw material for alternative energy comes from the Gambut Village of Banjar Regency. The procedure for conducting research was carried out on the characteristics of peat soil in the study area as an energy source. From the results of this study indicate that for peat soil in the village of Gambut Kec. Peat can be used as an alternative fuel with briquette technology. With a value of 0.10% moisture content, ash content 72.65%, specific gravity of 2.11 Gs with a calorific value of 579.2 cal / g can be used as an alternative fuel. Key word: alternative energy, calorific value, peat soil.