{"title":"人类推特政治模式的批判——对不宽容群体和政府的批判","authors":"I. Ghozali","doi":"10.30983/islam_realitas.v8i1.5250","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article examines the criticism of the political model of humanity, namely a critique of the political activities carried out by Twitter NU Garis Lucu against intolerant groups and the government that ignores human values. This twitter displays a style of criticizing and introducing new models of political values on social media, namely through witty sentences and humor across religions, ethnicities, and cultures. This model of politics becomes very important at a time when social sedia is filled with negative and provocative comments and narratives that endanger human values. As a result of this narrative, people are trapped in a rigid understanding, cannot accept differences, and easily judge other Muslims to be wrong when the latter’s opinions do not align with ones own. This attitude in turn leads to an understanding of identity politics based on religion, one that rejects the teaching and symbols of the state, which are in turn considered contrary to the teachings of the shari’a. This research is a descriptive and a qualitative analysis of the many reactions against the NU Garis Lucu twitter handle. The first part relates to the Twitter critique of NU Garis Lucu towards intolerant groups[NP1] . The second relates to the critique that the NU Garis Lucu received with regards to its stance against government and politicians. The results of the study show that the humanitarian politics developed by Twitter NU Garis Lucu by criticizing textual Islamic groups that have the potential to divide the harmony of Islamic society and the birth path of radicalism groups that aspire to uphold Islamic law kaffah. His criticism are manifested in dialogical, witty sentences, with an approach to Islamic teachings that are friendly, tolerant, and accept diversity in religious understanding. He also criticized government policies that were detrimental to the community and politicians who often raised identity politics and ignored its substance in fighting for the interests of the community.Artikel ini mengkaji kritik model politik kemanusiaan yaitu suatu kritik terhadap kegiatan politik yang dilakukan oleh Twitter NU Garis Lucu terhadap kelompok-kelompok anti-toleransi dan pemerintah yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Twitter ini menampilkan gaya cara mengkritik dan memperkenalkan nilai-nilai politik model baru di Media Sosial, yaitu melalui kalimat-kalimat jenaka dan humor lintas agama, suku, etnis dan budaya. Politik model seperti ini menjadi sangat penting pada saat media sosial dipenuhi komentar dan narasi-narasi negatif dan provokatif yang membahayakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, dan mudah memvonis orang Islam lain salah ketika tidak sesuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman politik identitas yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran dan simbol-simbol negara yang dianggap bertentangan dengan ajaran syariat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk untuk mengungkapkan hasil temuan. Pertama berkaitan dengan kritik twitter nu garis lucu kepada kaum intoleran. Kedua berkaitan dengan kritik Twitter NU Garis Lucu terhadap pemerintahan dan politisi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa politik kemanusiaan yang dikembangkan oleh Twitter NU Garis Lucu dengan melakukan kritikan atas kelompok Islam tekstual yang mempunyai potensi memecah belah kerukunan masyarakat Islam dan jalan lahirnya kelompok radikalisme yang bercita-cita menegakan syariat Islam secara kaffah. Kritikan-kritikanya diwujudkan dengan kalimat bersifat dialogis, jenaka, dengan pendekatan ajaran Islam yang ramah, toleran, dan menerima keberagaman dalam pemahaman agama. Ia juga mengkritik terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat dan para politikus yang sering mengangkat politik identitas dan mengabaikan subtansinya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. ","PeriodicalId":342561,"journal":{"name":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"The Criticism of the Political Model of Humanity’s Twitter NU Garis Lucu Against Intolerant Groups and Government\",\"authors\":\"I. Ghozali\",\"doi\":\"10.30983/islam_realitas.v8i1.5250\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This article examines the criticism of the political model of humanity, namely a critique of the political activities carried out by Twitter NU Garis Lucu against intolerant groups and the government that ignores human values. This twitter displays a style of criticizing and introducing new models of political values on social media, namely through witty sentences and humor across religions, ethnicities, and cultures. This model of politics becomes very important at a time when social sedia is filled with negative and provocative comments and narratives that endanger human values. As a result of this narrative, people are trapped in a rigid understanding, cannot accept differences, and easily judge other Muslims to be wrong when the latter’s opinions do not align with ones own. This attitude in turn leads to an understanding of identity politics based on religion, one that rejects the teaching and symbols of the state, which are in turn considered contrary to the teachings of the shari’a. This research is a descriptive and a qualitative analysis of the many reactions against the NU Garis Lucu twitter handle. The first part relates to the Twitter critique of NU Garis Lucu towards intolerant groups[NP1] . The second relates to the critique that the NU Garis Lucu received with regards to its stance against government and politicians. The results of the study show that the humanitarian politics developed by Twitter NU Garis Lucu by criticizing textual Islamic groups that have the potential to divide the harmony of Islamic society and the birth path of radicalism groups that aspire to uphold Islamic law kaffah. His criticism are manifested in dialogical, witty sentences, with an approach to Islamic teachings that are friendly, tolerant, and accept diversity in religious understanding. He also criticized government policies that were detrimental to the community and politicians who often raised identity politics and ignored its substance in fighting for the interests of the community.Artikel ini mengkaji kritik model politik kemanusiaan yaitu suatu kritik terhadap kegiatan politik yang dilakukan oleh Twitter NU Garis Lucu terhadap kelompok-kelompok anti-toleransi dan pemerintah yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Twitter ini menampilkan gaya cara mengkritik dan memperkenalkan nilai-nilai politik model baru di Media Sosial, yaitu melalui kalimat-kalimat jenaka dan humor lintas agama, suku, etnis dan budaya. Politik model seperti ini menjadi sangat penting pada saat media sosial dipenuhi komentar dan narasi-narasi negatif dan provokatif yang membahayakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, dan mudah memvonis orang Islam lain salah ketika tidak sesuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman politik identitas yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran dan simbol-simbol negara yang dianggap bertentangan dengan ajaran syariat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk untuk mengungkapkan hasil temuan. Pertama berkaitan dengan kritik twitter nu garis lucu kepada kaum intoleran. Kedua berkaitan dengan kritik Twitter NU Garis Lucu terhadap pemerintahan dan politisi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa politik kemanusiaan yang dikembangkan oleh Twitter NU Garis Lucu dengan melakukan kritikan atas kelompok Islam tekstual yang mempunyai potensi memecah belah kerukunan masyarakat Islam dan jalan lahirnya kelompok radikalisme yang bercita-cita menegakan syariat Islam secara kaffah. Kritikan-kritikanya diwujudkan dengan kalimat bersifat dialogis, jenaka, dengan pendekatan ajaran Islam yang ramah, toleran, dan menerima keberagaman dalam pemahaman agama. Ia juga mengkritik terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat dan para politikus yang sering mengangkat politik identitas dan mengabaikan subtansinya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. \",\"PeriodicalId\":342561,\"journal\":{\"name\":\"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5250\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas: Journal of Islamic and Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/islam_realitas.v8i1.5250","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本文考察了对人性政治模式的批判,即对Twitter NU Garis Lucu针对不宽容群体和忽视人性价值的政府所开展的政治活动的批判。该推特展示了一种在社交媒体上批判和引入新的政治价值观模式的风格,即通过诙谐的句子和幽默,跨越宗教、种族、文化。当社交媒体充斥着危害人类价值观的负面和挑衅性评论和叙述时,这种政治模式变得非常重要。由于这种叙述,人们被困在一种僵化的理解中,不能接受差异,当其他穆斯林的观点与自己的不一致时,很容易判断他们是错误的。这种态度反过来又导致了对基于宗教的身份政治的理解,这种理解拒绝了国家的教义和象征,而这些又被认为与伊斯兰教法的教义背道而驰。本研究是对NU Garis Lucu推特处理的许多反应进行描述性和定性分析。第一部分涉及NU Garis Lucu在Twitter上对不宽容群体的批评[NP1]。第二个问题涉及NU Garis Lucu因其反对政府和政治家的立场而受到的批评。研究结果表明,通过批评有可能分裂伊斯兰社会和谐的文本伊斯兰团体和渴望维护伊斯兰教法的激进主义团体的诞生路径,Twitter NU Garis Lucu发展的人道主义政治。他的批评体现在对话中,机智的句子,以一种友好,宽容和接受宗教理解多样性的伊斯兰教义。他还批评了对社区不利的政府政策和为了社区利益而经常提出身份政治而忽视其实质的政治家。@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @。推特上,我的朋友们,我的朋友们,我的政治模特,我的媒体社交,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们,我的朋友们。政治模式的分离是指政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离、政治模式的分离。Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, danmudah memvonis orang Islam, salah ketika tiak semuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman政治身份,yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran an符号-符号negara yang dianggap bertentangan and dengan ajaran syarian。Jenis penelitian, ini adalah, deskpritif,质量,质量,质量,质量,质量,质量,质量,质量。pertamama berkaitan dengan kritik twitter nu garis lucu kepada kaum不宽容。Kedua berkaitan dengan评论推特NU Garis Lucu可能会成为政治领袖。@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @。@ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @ @。批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判-批判Ia juga mengkritik terhadap kebijakan peremerintah yang merugikan masyarakat dan para politiku yang服务于mengangkat政治身份dan mengabaikan subtansinya dalam成员perjuangkan kepentingan和masyarakat。
The Criticism of the Political Model of Humanity’s Twitter NU Garis Lucu Against Intolerant Groups and Government
This article examines the criticism of the political model of humanity, namely a critique of the political activities carried out by Twitter NU Garis Lucu against intolerant groups and the government that ignores human values. This twitter displays a style of criticizing and introducing new models of political values on social media, namely through witty sentences and humor across religions, ethnicities, and cultures. This model of politics becomes very important at a time when social sedia is filled with negative and provocative comments and narratives that endanger human values. As a result of this narrative, people are trapped in a rigid understanding, cannot accept differences, and easily judge other Muslims to be wrong when the latter’s opinions do not align with ones own. This attitude in turn leads to an understanding of identity politics based on religion, one that rejects the teaching and symbols of the state, which are in turn considered contrary to the teachings of the shari’a. This research is a descriptive and a qualitative analysis of the many reactions against the NU Garis Lucu twitter handle. The first part relates to the Twitter critique of NU Garis Lucu towards intolerant groups[NP1] . The second relates to the critique that the NU Garis Lucu received with regards to its stance against government and politicians. The results of the study show that the humanitarian politics developed by Twitter NU Garis Lucu by criticizing textual Islamic groups that have the potential to divide the harmony of Islamic society and the birth path of radicalism groups that aspire to uphold Islamic law kaffah. His criticism are manifested in dialogical, witty sentences, with an approach to Islamic teachings that are friendly, tolerant, and accept diversity in religious understanding. He also criticized government policies that were detrimental to the community and politicians who often raised identity politics and ignored its substance in fighting for the interests of the community.Artikel ini mengkaji kritik model politik kemanusiaan yaitu suatu kritik terhadap kegiatan politik yang dilakukan oleh Twitter NU Garis Lucu terhadap kelompok-kelompok anti-toleransi dan pemerintah yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Twitter ini menampilkan gaya cara mengkritik dan memperkenalkan nilai-nilai politik model baru di Media Sosial, yaitu melalui kalimat-kalimat jenaka dan humor lintas agama, suku, etnis dan budaya. Politik model seperti ini menjadi sangat penting pada saat media sosial dipenuhi komentar dan narasi-narasi negatif dan provokatif yang membahayakan nilai-nilai kemanusiaan. Akibat dari narasi tersebut, masyarakat terjebak pada pemahaman yang kaku, tidak bisa menerima perbedaan, dan mudah memvonis orang Islam lain salah ketika tidak sesuai dengan pemahamanya, yang merembet pada pemahaman politik identitas yang berdasarkan agama yaitu suatu paham yang menolak ajaran dan simbol-simbol negara yang dianggap bertentangan dengan ajaran syariat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk untuk mengungkapkan hasil temuan. Pertama berkaitan dengan kritik twitter nu garis lucu kepada kaum intoleran. Kedua berkaitan dengan kritik Twitter NU Garis Lucu terhadap pemerintahan dan politisi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa politik kemanusiaan yang dikembangkan oleh Twitter NU Garis Lucu dengan melakukan kritikan atas kelompok Islam tekstual yang mempunyai potensi memecah belah kerukunan masyarakat Islam dan jalan lahirnya kelompok radikalisme yang bercita-cita menegakan syariat Islam secara kaffah. Kritikan-kritikanya diwujudkan dengan kalimat bersifat dialogis, jenaka, dengan pendekatan ajaran Islam yang ramah, toleran, dan menerima keberagaman dalam pemahaman agama. Ia juga mengkritik terhadap kebijakan pemerintah yang merugikan masyarakat dan para politikus yang sering mengangkat politik identitas dan mengabaikan subtansinya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat.