{"title":"Faktor Risiko Autis Untuk Mengurangi Generasi Autis Anak Indonesia","authors":"Eka Prasetia Hati Baculu, Mohamad Andri","doi":"10.31934/mppki.v2i1.522","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Autism syndrome dysorder (ASD) atau lebih dikenal dengan autis adalah ganguan perkembangan nerobiologi berat yang terjadi pada anak sehingga menimbulkan masalah pada anak untuk berkomunikasi dan berelasi (berhubungan) dengan lingkungannya. Autis ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku dan interaksi social. Jumlah anak yang terkena autis semakin hari semakin meningkat pesat dan akan semakin menghawatirkan, baik bagi orang tua, masyarakat maupun pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyebab timbulnya autis pada anak usia 0-14 tahun di Kota Palu. Jenis penelitian case control study. Populasi pada penelitian ini semua anak usia 0-14 tahun yang berada di Kota Palu dan sampel penelitian adalah anak yang melakukan terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Kota Palu. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2018.Teknik pengambilan sampel dengan total sampling yaitu mengambil semua anak usia 0-14 tahun untuk kasus dan kontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis bivariat menunjukkan asupan makanan (OR=35,13;95%CI 4,43-1513,85), riwayat kehamilan (OR=2,94;95%CI 0,80-7,87), riwayat persalinan (OR=4,05;95%CI 1,21-14,15), kejang demam (OR=3,24;95%CI 0,87-13,47), dan pengetahuan ibu (OR=4,05;95%CI 1,21-14,2) berhubungan signifikan dengan kejadian autis. Kesimpulan: asupan makan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, kejang demam dan pengetahuan ibu merupakan faktor risiko autis pada balita. Saran diharapkan kepada orang tua utamanya ibu untuk lebih memperhatikan asupan makan saat hamil, menyusui dan rutin memeriksakan kehamilannya ke puskesmas serta senantiasa memperhatikan perkembangan anak balitanya sehingga dapat mengetahui dan mencegah sedini mungkin risiko yang dapat me-nyebabkan autis pada anak.","PeriodicalId":145542,"journal":{"name":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MPPKI (Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia): The Indonesian Journal of Health Promotion","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31934/mppki.v2i1.522","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor Risiko Autis Untuk Mengurangi Generasi Autis Anak Indonesia
Autism syndrome dysorder (ASD) atau lebih dikenal dengan autis adalah ganguan perkembangan nerobiologi berat yang terjadi pada anak sehingga menimbulkan masalah pada anak untuk berkomunikasi dan berelasi (berhubungan) dengan lingkungannya. Autis ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku dan interaksi social. Jumlah anak yang terkena autis semakin hari semakin meningkat pesat dan akan semakin menghawatirkan, baik bagi orang tua, masyarakat maupun pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko penyebab timbulnya autis pada anak usia 0-14 tahun di Kota Palu. Jenis penelitian case control study. Populasi pada penelitian ini semua anak usia 0-14 tahun yang berada di Kota Palu dan sampel penelitian adalah anak yang melakukan terapi di Rumah Sakit Umum Daerah Madani Kota Palu. Penelitian dimulai pada bulan Januari 2018.Teknik pengambilan sampel dengan total sampling yaitu mengambil semua anak usia 0-14 tahun untuk kasus dan kontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil analisis bivariat menunjukkan asupan makanan (OR=35,13;95%CI 4,43-1513,85), riwayat kehamilan (OR=2,94;95%CI 0,80-7,87), riwayat persalinan (OR=4,05;95%CI 1,21-14,15), kejang demam (OR=3,24;95%CI 0,87-13,47), dan pengetahuan ibu (OR=4,05;95%CI 1,21-14,2) berhubungan signifikan dengan kejadian autis. Kesimpulan: asupan makan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan, kejang demam dan pengetahuan ibu merupakan faktor risiko autis pada balita. Saran diharapkan kepada orang tua utamanya ibu untuk lebih memperhatikan asupan makan saat hamil, menyusui dan rutin memeriksakan kehamilannya ke puskesmas serta senantiasa memperhatikan perkembangan anak balitanya sehingga dapat mengetahui dan mencegah sedini mungkin risiko yang dapat me-nyebabkan autis pada anak.