{"title":"文献对最近使用隐形眼镜导致的蘑菇角膜溃疡的外观进行了回顾","authors":"Satrio Arief Setiawan, Muhamad Firdaus, Santi Anugrahsari","doi":"10.36452/jmedscientiae.v2i2.2842","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keratitis mikroba dapat menyebabkan ulkus kornea yang dapat mengancam penglihatan. Keratitis merupakan penyebab utama kebutaan kornea secara global dengan perkiraan insiden 2,5-799 kasus per 100.000 penduduk/tahun. Ulkus kornea menyumbang 5% kebutaan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kebutaan kornea paling umum di negara berkembang. Penelitian ini meninjau literatur dari database elektronik yang berforkus pada kesesuaian topik, metode penelitian, subjek penelitian, dan hasil. Data diperoleh melalui database NCBI, AAOJournalt, dan Google Scholar dengan kata kunci “Fungal”, “Corneal ulcer”, “Treatment”, “Contact Lens”, “Jamur”, “Ulkus Kornea”, “Terapi”, dan “Lensa Kontak”. Kriteria inklusi antara lain: literatur dipublikasi antara Januari 2012 hingga Juli 2022; penelitian dilakukan pada manusia; full text, ditulis dalam Bahasa Inggris atau Indonesia. Hasil tinjauan pustaka menyebutkan bahwa Natamycin 5% memiliki efektifitas baik dalam pengobatan keratitis jamur, vorikonazole memiliki efektifitas lebih baik terharap keratitis jamur, dan posaconazole oral dapat mengobati keratitis Paecilomyces refrakter dengan efektif, yang resisten terhadap terapi konvensional. Penggunaan obat yang tidak cukup untuk mengobati keratitis jamur, membutuhkan intervensi tindakan. Dalam pengobatan dengan tindakan terdapat kebaruan dalan tindakan yaitu kombinasi CLX dan acellular porcine corneal stroma (APCS). \nKata Kunci: keratitis mikroba, tatalaksana, tinjauan literatur","PeriodicalId":175374,"journal":{"name":"Jurnal MedScientiae","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Tinjauan Pustaka terhadap Tatalaksana Terkini Ulkus Kornea Jamur Akibat Salah Penggunaan Lensa Kontak\",\"authors\":\"Satrio Arief Setiawan, Muhamad Firdaus, Santi Anugrahsari\",\"doi\":\"10.36452/jmedscientiae.v2i2.2842\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Keratitis mikroba dapat menyebabkan ulkus kornea yang dapat mengancam penglihatan. Keratitis merupakan penyebab utama kebutaan kornea secara global dengan perkiraan insiden 2,5-799 kasus per 100.000 penduduk/tahun. Ulkus kornea menyumbang 5% kebutaan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kebutaan kornea paling umum di negara berkembang. Penelitian ini meninjau literatur dari database elektronik yang berforkus pada kesesuaian topik, metode penelitian, subjek penelitian, dan hasil. Data diperoleh melalui database NCBI, AAOJournalt, dan Google Scholar dengan kata kunci “Fungal”, “Corneal ulcer”, “Treatment”, “Contact Lens”, “Jamur”, “Ulkus Kornea”, “Terapi”, dan “Lensa Kontak”. Kriteria inklusi antara lain: literatur dipublikasi antara Januari 2012 hingga Juli 2022; penelitian dilakukan pada manusia; full text, ditulis dalam Bahasa Inggris atau Indonesia. Hasil tinjauan pustaka menyebutkan bahwa Natamycin 5% memiliki efektifitas baik dalam pengobatan keratitis jamur, vorikonazole memiliki efektifitas lebih baik terharap keratitis jamur, dan posaconazole oral dapat mengobati keratitis Paecilomyces refrakter dengan efektif, yang resisten terhadap terapi konvensional. Penggunaan obat yang tidak cukup untuk mengobati keratitis jamur, membutuhkan intervensi tindakan. Dalam pengobatan dengan tindakan terdapat kebaruan dalan tindakan yaitu kombinasi CLX dan acellular porcine corneal stroma (APCS). \\nKata Kunci: keratitis mikroba, tatalaksana, tinjauan literatur\",\"PeriodicalId\":175374,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal MedScientiae\",\"volume\":\"2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal MedScientiae\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i2.2842\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal MedScientiae","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36452/jmedscientiae.v2i2.2842","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Tinjauan Pustaka terhadap Tatalaksana Terkini Ulkus Kornea Jamur Akibat Salah Penggunaan Lensa Kontak
Keratitis mikroba dapat menyebabkan ulkus kornea yang dapat mengancam penglihatan. Keratitis merupakan penyebab utama kebutaan kornea secara global dengan perkiraan insiden 2,5-799 kasus per 100.000 penduduk/tahun. Ulkus kornea menyumbang 5% kebutaan di seluruh dunia dan merupakan penyebab kebutaan kornea paling umum di negara berkembang. Penelitian ini meninjau literatur dari database elektronik yang berforkus pada kesesuaian topik, metode penelitian, subjek penelitian, dan hasil. Data diperoleh melalui database NCBI, AAOJournalt, dan Google Scholar dengan kata kunci “Fungal”, “Corneal ulcer”, “Treatment”, “Contact Lens”, “Jamur”, “Ulkus Kornea”, “Terapi”, dan “Lensa Kontak”. Kriteria inklusi antara lain: literatur dipublikasi antara Januari 2012 hingga Juli 2022; penelitian dilakukan pada manusia; full text, ditulis dalam Bahasa Inggris atau Indonesia. Hasil tinjauan pustaka menyebutkan bahwa Natamycin 5% memiliki efektifitas baik dalam pengobatan keratitis jamur, vorikonazole memiliki efektifitas lebih baik terharap keratitis jamur, dan posaconazole oral dapat mengobati keratitis Paecilomyces refrakter dengan efektif, yang resisten terhadap terapi konvensional. Penggunaan obat yang tidak cukup untuk mengobati keratitis jamur, membutuhkan intervensi tindakan. Dalam pengobatan dengan tindakan terdapat kebaruan dalan tindakan yaitu kombinasi CLX dan acellular porcine corneal stroma (APCS).
Kata Kunci: keratitis mikroba, tatalaksana, tinjauan literatur