Julian Putri Alhidaya, S. Wulandari, Nuzul Khaira, Reza Anugrah, T. Anggraini, Intan Denata
{"title":"没有暴力,生活把我绑在一起是一个和谐的:对家庭暴力青少年进行解释现象分析的研究","authors":"Julian Putri Alhidaya, S. Wulandari, Nuzul Khaira, Reza Anugrah, T. Anggraini, Intan Denata","doi":"10.14710/empati.2023.39308","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pada remaja yang pernah mengalami kekerasan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis yang mengambil fokus fenomena pada remaja yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 remaja perempuan dengan rentang usia 15 hingga 20 tahun. Purposive Random Sampling merupakan teknik yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dengan kriteria-kriteria subjek yang telah ditentukan oleh peneliti. Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih peneliti sebagai teknik analisa data karena data diambil melalui catatan lapangan (field note) dan hasil wawancara dengan partisipan berdasarkan persepsi partisipan dalam memaknai pengalaman atau peristiwa dalam hidupnya. Wawancara yang dipilih peneliti dalam pengumpulan adalah wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan lima tema berkaitan dengan pengalaman kekerasan pada ketiga subjek. Tema terkait dengan kekerasan dan dampaknya, cara bertahan, pemulihan, relasi sosial dan pandangan diri. Kekerasan yang didapatkan berupa fisik, verbal serta campuran antara verbal dan fisik. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan kepada ketiga subjek berupa perasaan cemas, takut saat menjalin hubungan dengan laki-laki, hilangnya kepercayaan, serta terganggunya relasi sosial. Terdapat satu tema yang hanya muncul pada satu subjek terkait cara pemulihan dengan menyakiti diri sendiri disebabkan mendapatkan kekerasan verbal berupa kata-kata dari nenek dan tantenya sehingga memicu tindakan self harm.","PeriodicalId":395599,"journal":{"name":"Jurnal EMPATI","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"BEBAS KEKERASAN, HIDUP MENGIKATKU MENJADI HARMONIS: STUDI INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS PENGALAMAN PADA REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN DALAM KELUARGA\",\"authors\":\"Julian Putri Alhidaya, S. Wulandari, Nuzul Khaira, Reza Anugrah, T. Anggraini, Intan Denata\",\"doi\":\"10.14710/empati.2023.39308\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pada remaja yang pernah mengalami kekerasan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis yang mengambil fokus fenomena pada remaja yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 remaja perempuan dengan rentang usia 15 hingga 20 tahun. Purposive Random Sampling merupakan teknik yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dengan kriteria-kriteria subjek yang telah ditentukan oleh peneliti. Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih peneliti sebagai teknik analisa data karena data diambil melalui catatan lapangan (field note) dan hasil wawancara dengan partisipan berdasarkan persepsi partisipan dalam memaknai pengalaman atau peristiwa dalam hidupnya. Wawancara yang dipilih peneliti dalam pengumpulan adalah wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan lima tema berkaitan dengan pengalaman kekerasan pada ketiga subjek. Tema terkait dengan kekerasan dan dampaknya, cara bertahan, pemulihan, relasi sosial dan pandangan diri. Kekerasan yang didapatkan berupa fisik, verbal serta campuran antara verbal dan fisik. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan kepada ketiga subjek berupa perasaan cemas, takut saat menjalin hubungan dengan laki-laki, hilangnya kepercayaan, serta terganggunya relasi sosial. Terdapat satu tema yang hanya muncul pada satu subjek terkait cara pemulihan dengan menyakiti diri sendiri disebabkan mendapatkan kekerasan verbal berupa kata-kata dari nenek dan tantenya sehingga memicu tindakan self harm.\",\"PeriodicalId\":395599,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal EMPATI\",\"volume\":\"4 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal EMPATI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/empati.2023.39308\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal EMPATI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/empati.2023.39308","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
BEBAS KEKERASAN, HIDUP MENGIKATKU MENJADI HARMONIS: STUDI INTERPRETATIVE PHENOMENOLOGICAL ANALYSIS PENGALAMAN PADA REMAJA YANG PERNAH MENGALAMI KEKERASAN DALAM KELUARGA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman pada remaja yang pernah mengalami kekerasan. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologis yang mengambil fokus fenomena pada remaja yang mengalami kekerasan dalam keluarga. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 remaja perempuan dengan rentang usia 15 hingga 20 tahun. Purposive Random Sampling merupakan teknik yang dipilih untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini, dengan kriteria-kriteria subjek yang telah ditentukan oleh peneliti. Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dipilih peneliti sebagai teknik analisa data karena data diambil melalui catatan lapangan (field note) dan hasil wawancara dengan partisipan berdasarkan persepsi partisipan dalam memaknai pengalaman atau peristiwa dalam hidupnya. Wawancara yang dipilih peneliti dalam pengumpulan adalah wawancara semi terstruktur. Hasil analisis data menunjukkan lima tema berkaitan dengan pengalaman kekerasan pada ketiga subjek. Tema terkait dengan kekerasan dan dampaknya, cara bertahan, pemulihan, relasi sosial dan pandangan diri. Kekerasan yang didapatkan berupa fisik, verbal serta campuran antara verbal dan fisik. Hal tersebut memberikan dampak yang signifikan kepada ketiga subjek berupa perasaan cemas, takut saat menjalin hubungan dengan laki-laki, hilangnya kepercayaan, serta terganggunya relasi sosial. Terdapat satu tema yang hanya muncul pada satu subjek terkait cara pemulihan dengan menyakiti diri sendiri disebabkan mendapatkan kekerasan verbal berupa kata-kata dari nenek dan tantenya sehingga memicu tindakan self harm.