东南方Sumba-Nusa天主教与当地文化的婚姻点

Yanto Umbu Lede, Konradus Doni Kelen
{"title":"东南方Sumba-Nusa天主教与当地文化的婚姻点","authors":"Yanto Umbu Lede, Konradus Doni Kelen","doi":"10.47709/ejim.v1i2.1233","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Agama adalah salah satu unsur dari kebudayaan. Kebudayaan menjadi pembungkus sekaligus payung yang membentuk dan melindungi keberlangsungan unsur-unsurnya, termasuk agama.  Dalam arti ini bisa disimpulkan bahwa, kebudayaan menjadi alas dasar sekaligus penumbuh eksistensi dari agama itu sendiri. Agama diwarnai oleh kebudayaan yang melingkupinya sekaligus menggerakannya untuk maju, membuka diri dan berubah. Relasi antara agama dan kebudayaan ini pada gilirannya membuat kita harus sadar dan paham bahwa, agama tidak bisa berjalan sendiri dengan pikirannya yang abstrak, tetapi juga harus mengkontekskan diri dengan situasi sekitarnya agar bisa menyapa dan mambantu umat Allah di mana agama itu ada dan bertumbuh. Ada dua ekstrim yang seringkali muncul dalam melihat dan membaca hubungan antara agama dan kebudayaan. Ekstrim pertama adalah, dari kaca mata agama modern, budaya lokal seringkali dicap sebagai yang primitif dan mengahalangi evangelisasi. Segala yang berbauh unsur kebudayaan, dianggap sebagai kendala utama dalam pastoral. Ekstrim kedua adalah bahwa, orang yang hidup dalam suatu kultur tertentu dengan pemahaman dan praktek budayanya yang kuat, seringkali merasa bahwa agama-agama modern adalah sesuatu yang asing dan bahkan menjadi penghancur kebudayaan itu sendiri. Sikap yang muncul dari anggapan ini adalah, agama-agama pada akhirnya ditolak. Penelitian ini mencoba mencari titik temu pastoral antara Agama Katolik dan Budaya lokal Sumba dalam perkawinan yang selama sering menyulut konflik horisontal. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data, sementara pembahasannya menggunakan metode kualitatif etnografis (deskriptif). Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah menjadi pedoman pastoral untuk pastoral perkawinan di Sumba. Selain itu dapat memeberikan pemahaman dan solusi berpastoral yang selama ini dianggap berat dan sulit karena benturan budaya.","PeriodicalId":270568,"journal":{"name":"Educational Journal of Islamic Management","volume":"258 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Titik Temu Pastoral Perkawinan Antara Agama Katolik dan Budaya Lokal di Sumba-Nusa Tenggara Timur\",\"authors\":\"Yanto Umbu Lede, Konradus Doni Kelen\",\"doi\":\"10.47709/ejim.v1i2.1233\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Agama adalah salah satu unsur dari kebudayaan. Kebudayaan menjadi pembungkus sekaligus payung yang membentuk dan melindungi keberlangsungan unsur-unsurnya, termasuk agama.  Dalam arti ini bisa disimpulkan bahwa, kebudayaan menjadi alas dasar sekaligus penumbuh eksistensi dari agama itu sendiri. Agama diwarnai oleh kebudayaan yang melingkupinya sekaligus menggerakannya untuk maju, membuka diri dan berubah. Relasi antara agama dan kebudayaan ini pada gilirannya membuat kita harus sadar dan paham bahwa, agama tidak bisa berjalan sendiri dengan pikirannya yang abstrak, tetapi juga harus mengkontekskan diri dengan situasi sekitarnya agar bisa menyapa dan mambantu umat Allah di mana agama itu ada dan bertumbuh. Ada dua ekstrim yang seringkali muncul dalam melihat dan membaca hubungan antara agama dan kebudayaan. Ekstrim pertama adalah, dari kaca mata agama modern, budaya lokal seringkali dicap sebagai yang primitif dan mengahalangi evangelisasi. Segala yang berbauh unsur kebudayaan, dianggap sebagai kendala utama dalam pastoral. Ekstrim kedua adalah bahwa, orang yang hidup dalam suatu kultur tertentu dengan pemahaman dan praktek budayanya yang kuat, seringkali merasa bahwa agama-agama modern adalah sesuatu yang asing dan bahkan menjadi penghancur kebudayaan itu sendiri. Sikap yang muncul dari anggapan ini adalah, agama-agama pada akhirnya ditolak. Penelitian ini mencoba mencari titik temu pastoral antara Agama Katolik dan Budaya lokal Sumba dalam perkawinan yang selama sering menyulut konflik horisontal. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data, sementara pembahasannya menggunakan metode kualitatif etnografis (deskriptif). Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah menjadi pedoman pastoral untuk pastoral perkawinan di Sumba. Selain itu dapat memeberikan pemahaman dan solusi berpastoral yang selama ini dianggap berat dan sulit karena benturan budaya.\",\"PeriodicalId\":270568,\"journal\":{\"name\":\"Educational Journal of Islamic Management\",\"volume\":\"258 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Educational Journal of Islamic Management\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47709/ejim.v1i2.1233\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Educational Journal of Islamic Management","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47709/ejim.v1i2.1233","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

宗教是文化的一部分。文化形成并保护其自然的力量,包括宗教。从这个意义上说,文化是宗教本身存在的基础和基础。宗教是围绕着它而发展、开放和改变的文化。宗教和文化之间的联系反过来又使我们认识到并理解,宗教不能以其抽象的思想为中心,但它也必须与周围的环境相协调,以适应和帮助上帝的子民,因为它存在和成长。宗教和文化之间的关系常常出现两种极端。第一个极端是,从现代宗教的角度来看,当地文化往往被贴上原始和阻碍传教的标签。所有以文化为基础的东西都被认为是田园的主要障碍。第二个极端是,那些生活在拥有强大文化理解和实践的特定文化中的人往往认为现代宗教是陌生的,甚至是文化本身的破坏者。这种观点产生的态度是,宗教最终被拒绝了。这项研究试图找到天主教和当地文化在经常进行水平冲突的婚姻中相互尊重的观点。本研究采用观察方法和访谈方法收集数据,而主题采用民族定性方法。本研究的长期目标是为Sumba的婚姻纠纷提供指导。此外,它还可以提供由于文化冲突而被认为是困难和困难的理解和障碍解决方案。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Titik Temu Pastoral Perkawinan Antara Agama Katolik dan Budaya Lokal di Sumba-Nusa Tenggara Timur
Agama adalah salah satu unsur dari kebudayaan. Kebudayaan menjadi pembungkus sekaligus payung yang membentuk dan melindungi keberlangsungan unsur-unsurnya, termasuk agama.  Dalam arti ini bisa disimpulkan bahwa, kebudayaan menjadi alas dasar sekaligus penumbuh eksistensi dari agama itu sendiri. Agama diwarnai oleh kebudayaan yang melingkupinya sekaligus menggerakannya untuk maju, membuka diri dan berubah. Relasi antara agama dan kebudayaan ini pada gilirannya membuat kita harus sadar dan paham bahwa, agama tidak bisa berjalan sendiri dengan pikirannya yang abstrak, tetapi juga harus mengkontekskan diri dengan situasi sekitarnya agar bisa menyapa dan mambantu umat Allah di mana agama itu ada dan bertumbuh. Ada dua ekstrim yang seringkali muncul dalam melihat dan membaca hubungan antara agama dan kebudayaan. Ekstrim pertama adalah, dari kaca mata agama modern, budaya lokal seringkali dicap sebagai yang primitif dan mengahalangi evangelisasi. Segala yang berbauh unsur kebudayaan, dianggap sebagai kendala utama dalam pastoral. Ekstrim kedua adalah bahwa, orang yang hidup dalam suatu kultur tertentu dengan pemahaman dan praktek budayanya yang kuat, seringkali merasa bahwa agama-agama modern adalah sesuatu yang asing dan bahkan menjadi penghancur kebudayaan itu sendiri. Sikap yang muncul dari anggapan ini adalah, agama-agama pada akhirnya ditolak. Penelitian ini mencoba mencari titik temu pastoral antara Agama Katolik dan Budaya lokal Sumba dalam perkawinan yang selama sering menyulut konflik horisontal. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data, sementara pembahasannya menggunakan metode kualitatif etnografis (deskriptif). Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah menjadi pedoman pastoral untuk pastoral perkawinan di Sumba. Selain itu dapat memeberikan pemahaman dan solusi berpastoral yang selama ini dianggap berat dan sulit karena benturan budaya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Manajemen Pembelajaran Nilai-Nilai Keislaman dalam Perspektif Pendidikan Islam Transformatif Memperkuat Pondasi Pendidikan: Anak Muda Berkontribusi dalam Meningkatkan Literasi dan Numerasi di SDN 068344 Demokrasi Pendidikan Islam (dan analisis pengembangannya) Meningkatkan Pengembangan Diri melalui Kecerdasan Emosional dan Manajemen Diri pada Anak Sekolah Tanggung Jawab Pendidikan ( Islam ) terhadap ABK dan Implikasinya terhadap Fakultas Tarbiyah (Keguruan)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1