{"title":"从ASIGNA蠕虫中分离出昆虫病毒的RNA病原体","authors":"Donnarina Simanjuntak, Sedyo Hartono","doi":"10.22302/iopri.war.warta.v25i1.5","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Setothosea asigna hingga sekarang masih menjadi hama mayor yang menyerang daun kelapa sawit. Virus entomopatogen merupakan mikroorganisme yang selama ini efektif untuk mengendalikan ulat api S. asigna secara biologi dan ramah lingkungan. Akan tetapi perbanyakan virus tersebut sampai saat ini masih dilakukan secara konvensional dan kurang aplikatif. Oleh sebab itu, diperlukan formulasi baru virus entomopatogen yang efektif dan aplikatif. Pada penelitian ini telah disiapkan dua bentuk formulasi, yaitu tepung dan cair. Dalam formulasi tepung terkandung 2,19 x 105 polihedra/ml, sedangkan dalam formulasi cair terkandung 2,33 x 105 polihedra/ml. Dalam penelitian ini, virus entomopatogen yang digunakan dikumpulkan dari kebun kelapa sawit yang berlokasi di daerah Bah Jambi, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan setelah melalui hasil amplifikasi DNA memiliki fragmen asam nukleat berukuran 250 bp. Hasil uji lapangan yang dilakukan di Kebun Sawit Rakyat di Kecamatan Kubu, Balam Riau, menunjukkan bahwa keempat perlakuan formulasi virus, yaitu 20 gram dan 50 gram formulasi tepung serta 50 ml dan 100 ml formulasi cair masing-masing memiliki nilai mortalitas larva S. asigna sebesar 67,67%; 69,33%, 71,33%, dan 75,67% pada 9 hari setelah aplikasi. Dari hasil ini menunjukkan bahwa formulasi baru virus entomopatogen berpotensi mengendalikan larva S. asigna di lapangan. ","PeriodicalId":197056,"journal":{"name":"WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ISOLASI RNA VIRUS ENTOMOPATOGEN DARI ULAT API SETOTHOSEA ASIGNA\",\"authors\":\"Donnarina Simanjuntak, Sedyo Hartono\",\"doi\":\"10.22302/iopri.war.warta.v25i1.5\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Setothosea asigna hingga sekarang masih menjadi hama mayor yang menyerang daun kelapa sawit. Virus entomopatogen merupakan mikroorganisme yang selama ini efektif untuk mengendalikan ulat api S. asigna secara biologi dan ramah lingkungan. Akan tetapi perbanyakan virus tersebut sampai saat ini masih dilakukan secara konvensional dan kurang aplikatif. Oleh sebab itu, diperlukan formulasi baru virus entomopatogen yang efektif dan aplikatif. Pada penelitian ini telah disiapkan dua bentuk formulasi, yaitu tepung dan cair. Dalam formulasi tepung terkandung 2,19 x 105 polihedra/ml, sedangkan dalam formulasi cair terkandung 2,33 x 105 polihedra/ml. Dalam penelitian ini, virus entomopatogen yang digunakan dikumpulkan dari kebun kelapa sawit yang berlokasi di daerah Bah Jambi, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan setelah melalui hasil amplifikasi DNA memiliki fragmen asam nukleat berukuran 250 bp. Hasil uji lapangan yang dilakukan di Kebun Sawit Rakyat di Kecamatan Kubu, Balam Riau, menunjukkan bahwa keempat perlakuan formulasi virus, yaitu 20 gram dan 50 gram formulasi tepung serta 50 ml dan 100 ml formulasi cair masing-masing memiliki nilai mortalitas larva S. asigna sebesar 67,67%; 69,33%, 71,33%, dan 75,67% pada 9 hari setelah aplikasi. Dari hasil ini menunjukkan bahwa formulasi baru virus entomopatogen berpotensi mengendalikan larva S. asigna di lapangan. \",\"PeriodicalId\":197056,\"journal\":{\"name\":\"WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-02-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22302/iopri.war.warta.v25i1.5\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"WARTA Pusat Penelitian Kelapa Sawit","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/iopri.war.warta.v25i1.5","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
塞托西亚的阿西尼亚至今仍是攻击油棕的主要害虫。昆虫病原病毒是一种微生物,在生物学和环境友好的环境中有效地控制了阿西尼亚河。然而,迄今为止,病毒的传播仍然是传统的,缺乏应用。因此,需要一个有效和应用的昆虫病毒新配方。这项研究已经准备了两种不同形式的面粉和液体配方。面粉配方中有2.19×105的聚合剂/ml,而液体配方中有2.33×105的聚合剂/ml。在这项研究中,使用的昆虫病毒病原体是从位于北苏门答腊西马根区(Simalungun county Simalungun)的棕榈园收集而来的。该领域在土卫五省巴拉姆廖内棕榈果园进行的实地测试表明,四种病毒配方——20克和50克面粉配方、50毫升和100毫升液体配方——每一种都有67.67%的亚述幼虫死亡率;69.33%, 71,33%, 75.67%在申请后9天。这些结果表明,新的昆虫病毒病原体配方可能控制着田野里的亚洲幼虫。
ISOLASI RNA VIRUS ENTOMOPATOGEN DARI ULAT API SETOTHOSEA ASIGNA
Setothosea asigna hingga sekarang masih menjadi hama mayor yang menyerang daun kelapa sawit. Virus entomopatogen merupakan mikroorganisme yang selama ini efektif untuk mengendalikan ulat api S. asigna secara biologi dan ramah lingkungan. Akan tetapi perbanyakan virus tersebut sampai saat ini masih dilakukan secara konvensional dan kurang aplikatif. Oleh sebab itu, diperlukan formulasi baru virus entomopatogen yang efektif dan aplikatif. Pada penelitian ini telah disiapkan dua bentuk formulasi, yaitu tepung dan cair. Dalam formulasi tepung terkandung 2,19 x 105 polihedra/ml, sedangkan dalam formulasi cair terkandung 2,33 x 105 polihedra/ml. Dalam penelitian ini, virus entomopatogen yang digunakan dikumpulkan dari kebun kelapa sawit yang berlokasi di daerah Bah Jambi, kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dan setelah melalui hasil amplifikasi DNA memiliki fragmen asam nukleat berukuran 250 bp. Hasil uji lapangan yang dilakukan di Kebun Sawit Rakyat di Kecamatan Kubu, Balam Riau, menunjukkan bahwa keempat perlakuan formulasi virus, yaitu 20 gram dan 50 gram formulasi tepung serta 50 ml dan 100 ml formulasi cair masing-masing memiliki nilai mortalitas larva S. asigna sebesar 67,67%; 69,33%, 71,33%, dan 75,67% pada 9 hari setelah aplikasi. Dari hasil ini menunjukkan bahwa formulasi baru virus entomopatogen berpotensi mengendalikan larva S. asigna di lapangan.