{"title":"Iringan Karawitan Pergelaran Wayang Golek Menak Yogyakarta Versi Ki Sukarno","authors":"Aji Santoso Nugroho","doi":"10.24821/WAYANG.V3I2.3151","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article aims to describe the musical accompaniment in the Menak Sukarno Golek Golek performance by Ki Sukarno. Musicology analysis is done using karawitan to reveal the structure, shape, workmanship, and function of karawitan in Ki Sukarno’s Menak Yogyakarta Golek Puppet show. From the observations of Ki Sukarno’s performance, it was concluded that the accompaniment of Menak Puppet Golek music used in the performance was basically not much different from the wayang kulit of Yogyakarta puppet. The difference between the two lies in the laya or rhythmic dish and the obstacle pattern, namely the wayang motion, the ater open the playon and the playon level. Laya or rhythm used refers to dance music and the pattern of resistance. This is because in the Menak Puppet Puppet contains elements of dance movement vocabulary. The performances of Menak Golek Puppet have a standard composition as accompaniment, namely the Gending Goal of Kabor Topèng, Orange Flower Sifter, Playon Kembang Jeruk, Playon Gégot, and Playon Gambuh. Karawitan in the performance of Menak Golek Puppet serves as a confirmation of scene changes, emphasizes the atmosphere of the scene, reinforces dramatic elements, emphasizes the character, and reinforces the character of puppet movements. The presentation structure of Menak Yogyakarta Golek Puppet refers to the structure of Purwa Yogyakarta Puppet Leather, both from the structure of the division of the scene, to the use of gamelan which only uses sléndro tunings. The element that distinguishes it is only found in the scene ajon-ajon or majeng beksa, namely the motion of dance before committing a war and a fierce war scene. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan iringan karawitan dalam pergelaran Wayang Golek Menak Yogyakarta versi Ki Sukarno. Analisis musikologi garap karawitan digunakan untuk mengungkap struktur, bentuk, garap, dan fungsi karawitan dalam pertunjukan Wayang Golek Menak Yogyakarta versi Ki Sukarno. Dari pengamatan terhadap pergelaran Ki Sukarno didapatkan kesimpulan bahwa iringan karawitan Wayang Golek Menak yang digunakan dalam pergelarannya pada dasarnya tidak berbeda jauh dari karawitan Wayang Kulit Yogyakarta. Perbedaan dari keduanya terletak pada sajian laya atau irama dan pola kendhangan yaitu ater-ater gerak wayang, ater-ater buka playon dan suwuk playon. Laya atau irama yang digunakan mengacu pada karawitan tari dan pola kendhangan. Hal ini dikarenakan dalam Wayang Golek Menak terkandung unsur vokabuler gerak tari. Pergelaran Wayang Golek Menak mempunyai gending baku sebagai iringan yaitu Ketawang Gending Kabor Topèng, Ayak-ayak Kembang Jeruk, Playon Kembang Jeruk, Playon Gégot, dan Playon Gambuh. Karawitan dalam pergelaran Wayang Golek Menak berfungsi sebagai penegas pergantian adegan, penegas suasana adegan, penegas unsur dramatik, penegas karakter tokoh, dan penegas karakter gerak wayang. Struktur penyajian Wayang Golek Menak Yogyakarta mengacu pada struktur Wayang Kulit Purwa Yogyakarta, baik itu dari struktur pembagian adegan, sampai penggunaan gamelan yang hanya menggunakan laras sléndro. Unsur yang membedakannya hanya terdapat pada adegan ajon-ajon atau majeng beksa, yaitu gerak tarian sebelum melakukan perang dan adegan perang gecul.","PeriodicalId":133263,"journal":{"name":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/WAYANG.V3I2.3151","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
本文旨在描述Ki Sukarno在Menak Sukarno Golek Golek表演中的音乐伴奏。在Ki Sukarno的Menak Yogyakarta Golek木偶戏中,使用karawitan进行音乐学分析,揭示karawitan的结构,形状,工艺和功能。通过对Ki Sukarno表演的观察,得出的结论是,表演中使用的Menak Puppet Golek音乐伴奏与日惹木偶的wayang kulit基本没有太大区别。两者的区别在于层次或节奏盘和障碍模式,即wayang运动,水开玩法和玩法水平。Laya或节奏指的是舞蹈音乐和抵抗的模式。这是因为在米纳克木偶中包含了木偶舞蹈动作的词汇元素。Menak Golek Puppet的表演有一个标准的伴奏曲目,即《劳动top的Gending Goal》、《橙花筛》、《Playon Kembang Jeruk》、《Playon g》和《Playon Gambuh》。在《Menak Golek Puppet》的表演中,Karawitan作为场景变化的确认,强调场景的氛围,强化戏剧元素,强调人物,强化木偶动作的性格。Menak Yogyakarta Golek Puppet的呈现结构参考了Purwa Yogyakarta Puppet Leather的结构,无论是从场景划分的结构,还是使用仅使用slsamendro调弦的佳美兰。区别于它的元素只有在交战前的舞蹈动作和激烈的战争场面中才能找到。日惹与基·苏加诺。音乐分析garap karawitan digunakan untuk mengungkap struktur, bentuk, garap, dan fungsi karawitan dalam pertunjukan Wayang Golek Menak日惹与Ki Sukarno。日惹,日惹,日惹,日惹,日惹。Perbedaan dari keduanya terletak pada sajian laya atau irama dan pola kendhangan yitu after gerak wayang, after - after buka playon dan suwuk playon。Laya atau irama yang digunakan mengacu pada karawitan tari dan pola kendhangan。这是我的梦想,这是我的梦想,这是我的梦想。Pergelaran Wayang Golek Menak mempunyai gending baku sebagai iringan yitu Ketawang gending Kabor top, Ayak-ayak Kembang Jeruk, Playon Kembang Jeruk, Playon g, dan Playon Gambuh。penegas karakter tokoh, penegas karakter gerak Wayang Golek Menak berfungsi sebagai penegas pergantian adegan, penegas suasana adegan, penegas unsur戏剧家,penegas karakter tokoh, dan penegas karakter gerak Wayang。Struktur penyajian Wayang Golek Menak日惹mengacu篇合写Wayang Kulit Purwa日惹市baik itu达里语合写pembagian adegan, sampai penggunaan佳美兰杨hanya menggunakan劳拉斯。Unsur yang成员akannya hanya terdapat pada adegan ajon-ajon atau majeng beksa, yitu gerak ian sebelum melakukan perang dan adegan perang gul。
Iringan Karawitan Pergelaran Wayang Golek Menak Yogyakarta Versi Ki Sukarno
This article aims to describe the musical accompaniment in the Menak Sukarno Golek Golek performance by Ki Sukarno. Musicology analysis is done using karawitan to reveal the structure, shape, workmanship, and function of karawitan in Ki Sukarno’s Menak Yogyakarta Golek Puppet show. From the observations of Ki Sukarno’s performance, it was concluded that the accompaniment of Menak Puppet Golek music used in the performance was basically not much different from the wayang kulit of Yogyakarta puppet. The difference between the two lies in the laya or rhythmic dish and the obstacle pattern, namely the wayang motion, the ater open the playon and the playon level. Laya or rhythm used refers to dance music and the pattern of resistance. This is because in the Menak Puppet Puppet contains elements of dance movement vocabulary. The performances of Menak Golek Puppet have a standard composition as accompaniment, namely the Gending Goal of Kabor Topèng, Orange Flower Sifter, Playon Kembang Jeruk, Playon Gégot, and Playon Gambuh. Karawitan in the performance of Menak Golek Puppet serves as a confirmation of scene changes, emphasizes the atmosphere of the scene, reinforces dramatic elements, emphasizes the character, and reinforces the character of puppet movements. The presentation structure of Menak Yogyakarta Golek Puppet refers to the structure of Purwa Yogyakarta Puppet Leather, both from the structure of the division of the scene, to the use of gamelan which only uses sléndro tunings. The element that distinguishes it is only found in the scene ajon-ajon or majeng beksa, namely the motion of dance before committing a war and a fierce war scene. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan iringan karawitan dalam pergelaran Wayang Golek Menak Yogyakarta versi Ki Sukarno. Analisis musikologi garap karawitan digunakan untuk mengungkap struktur, bentuk, garap, dan fungsi karawitan dalam pertunjukan Wayang Golek Menak Yogyakarta versi Ki Sukarno. Dari pengamatan terhadap pergelaran Ki Sukarno didapatkan kesimpulan bahwa iringan karawitan Wayang Golek Menak yang digunakan dalam pergelarannya pada dasarnya tidak berbeda jauh dari karawitan Wayang Kulit Yogyakarta. Perbedaan dari keduanya terletak pada sajian laya atau irama dan pola kendhangan yaitu ater-ater gerak wayang, ater-ater buka playon dan suwuk playon. Laya atau irama yang digunakan mengacu pada karawitan tari dan pola kendhangan. Hal ini dikarenakan dalam Wayang Golek Menak terkandung unsur vokabuler gerak tari. Pergelaran Wayang Golek Menak mempunyai gending baku sebagai iringan yaitu Ketawang Gending Kabor Topèng, Ayak-ayak Kembang Jeruk, Playon Kembang Jeruk, Playon Gégot, dan Playon Gambuh. Karawitan dalam pergelaran Wayang Golek Menak berfungsi sebagai penegas pergantian adegan, penegas suasana adegan, penegas unsur dramatik, penegas karakter tokoh, dan penegas karakter gerak wayang. Struktur penyajian Wayang Golek Menak Yogyakarta mengacu pada struktur Wayang Kulit Purwa Yogyakarta, baik itu dari struktur pembagian adegan, sampai penggunaan gamelan yang hanya menggunakan laras sléndro. Unsur yang membedakannya hanya terdapat pada adegan ajon-ajon atau majeng beksa, yaitu gerak tarian sebelum melakukan perang dan adegan perang gecul.