白古鲁市“一日一千”慈善社区的利他主义

Ammarsan Fahchory MS
{"title":"白古鲁市“一日一千”慈善社区的利他主义","authors":"Ammarsan Fahchory MS","doi":"10.14421/jkii.v7i1.1290","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The problem in this study lies in how altruism is promoted by the one day-one thousand Alms Community (Komunitas Sedekah Seribu Sehari) in Bengkulu City. This study attempts to elucidate the altruistic behavior of this Community. This study is a qualitative research with phenomenology approach. The purposive sampling was used for the selection of key informants consisting of the Alms Community members in Bengkulu City. Data collection techniques were carried out through: interviews, observation, and documentation. The research findings indicate that three out of six informants stated that they did not expect anything from their activities except for positive emotions such as happiness, joyfulness, comfort, and cheerfulness. They only hope for the blessing of Allah (God), and reciprocation is the right of Allah. They have high empathy and used to help others. Meanwhile, the other three informants expressed the same thing and did not expect a reward from the person whom they had helped. However, they believe that Allah will repay their good deeds one day in an unexpected way. Based on this, the six informants exhibit purely altruistic behavior with an indication of a sense of empathy like helping others voluntarily without any expectations of reward. The one day-one thousand Alms Community is more likely to behave altruistically towards their relatives where the six informants stated that they prioritized their closest people first to be assisted, such as fathers, mothers, siblings, husbands, and other families personally. This assistance takes various forms according to people who need assistance, such as energy, morale, time, thoughts, and material assistance. Then, they do help others who need help.\n[Persoalan dalam skripsi ini adalah bagaimana altruisme pada Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku altruisme pada Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-fenomenologi. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling, terdiri dari 6 orang anggota Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan; wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian Komunitas Sedekah Seribu yaitu Tiga dari enam informan menyatakan bahwa mereka tidak mengharapkan apapun dari kegiatan yang mereka lakukan kecuali emosi yang positif seperti rasa bahagia, senang, riang, dan gembira. Mereka hanya mengharap ridho Allah SWT, dan urusan balasan adalah hak Allah SWT. Mereka mempunyai empati yang tinggi dan sudah menjadi kebiasaan membantu orang lain. Sedangkan tiga lainnya manyatakan hal yang sama tidak mengharap balasan dari orang yang telah dibantu. Namun, mereka meyakini bahwa Allah SWT akan membalas perbuatan baik mereka suatu saat nanti dengan cara yang tidak terduga. Berdasarkan hal tersebut, keenam informan memiliki altruisme yang tinggi dengan dibuktikan adanya rasa empati, membantu orang lain secara sukarela tanpa motif untuk mendapatkan balasan apapun. Komunitas Sedekah Seribu Sehari termasuk dalam bentuk altruisme kerabat. Di mana keenam informan menyatakan lebih memprioritaskan orang terdekat terlebih dahulu untuk dibantu, seperti ayah, ibu, saudara, suami dan keluarga yang lain secara personal. Bantuan tersebut berbagai bentuk seseuai kebutuhan dari orang yang memerlukan bantuan seperti bantuan tenaga, moril, waktu, pikiran, dan materil. Kemudian, barulah mereka membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.]","PeriodicalId":435834,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Altruism At One-Day-One-Thousand Alms Community In Bengkulu City\",\"authors\":\"Ammarsan Fahchory MS\",\"doi\":\"10.14421/jkii.v7i1.1290\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The problem in this study lies in how altruism is promoted by the one day-one thousand Alms Community (Komunitas Sedekah Seribu Sehari) in Bengkulu City. This study attempts to elucidate the altruistic behavior of this Community. This study is a qualitative research with phenomenology approach. The purposive sampling was used for the selection of key informants consisting of the Alms Community members in Bengkulu City. Data collection techniques were carried out through: interviews, observation, and documentation. The research findings indicate that three out of six informants stated that they did not expect anything from their activities except for positive emotions such as happiness, joyfulness, comfort, and cheerfulness. They only hope for the blessing of Allah (God), and reciprocation is the right of Allah. They have high empathy and used to help others. Meanwhile, the other three informants expressed the same thing and did not expect a reward from the person whom they had helped. However, they believe that Allah will repay their good deeds one day in an unexpected way. Based on this, the six informants exhibit purely altruistic behavior with an indication of a sense of empathy like helping others voluntarily without any expectations of reward. The one day-one thousand Alms Community is more likely to behave altruistically towards their relatives where the six informants stated that they prioritized their closest people first to be assisted, such as fathers, mothers, siblings, husbands, and other families personally. This assistance takes various forms according to people who need assistance, such as energy, morale, time, thoughts, and material assistance. Then, they do help others who need help.\\n[Persoalan dalam skripsi ini adalah bagaimana altruisme pada Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku altruisme pada Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-fenomenologi. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling, terdiri dari 6 orang anggota Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan; wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian Komunitas Sedekah Seribu yaitu Tiga dari enam informan menyatakan bahwa mereka tidak mengharapkan apapun dari kegiatan yang mereka lakukan kecuali emosi yang positif seperti rasa bahagia, senang, riang, dan gembira. Mereka hanya mengharap ridho Allah SWT, dan urusan balasan adalah hak Allah SWT. Mereka mempunyai empati yang tinggi dan sudah menjadi kebiasaan membantu orang lain. Sedangkan tiga lainnya manyatakan hal yang sama tidak mengharap balasan dari orang yang telah dibantu. Namun, mereka meyakini bahwa Allah SWT akan membalas perbuatan baik mereka suatu saat nanti dengan cara yang tidak terduga. Berdasarkan hal tersebut, keenam informan memiliki altruisme yang tinggi dengan dibuktikan adanya rasa empati, membantu orang lain secara sukarela tanpa motif untuk mendapatkan balasan apapun. Komunitas Sedekah Seribu Sehari termasuk dalam bentuk altruisme kerabat. Di mana keenam informan menyatakan lebih memprioritaskan orang terdekat terlebih dahulu untuk dibantu, seperti ayah, ibu, saudara, suami dan keluarga yang lain secara personal. Bantuan tersebut berbagai bentuk seseuai kebutuhan dari orang yang memerlukan bantuan seperti bantuan tenaga, moril, waktu, pikiran, dan materil. Kemudian, barulah mereka membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.]\",\"PeriodicalId\":435834,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner\",\"volume\":\"89 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i1.1290\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Islam Interdisipliner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jkii.v7i1.1290","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

本研究的问题在于明古鲁市的“一日一千”慈善社区(Komunitas Sedekah Seribu Sehari)如何促进利他主义。本研究试图阐明这一群体的利他行为。本研究采用现象学方法进行定性研究。目的抽样用于选择主要举报人,包括明古鲁市的救济社区成员。数据收集技术通过:访谈、观察和记录。研究结果表明,六分之三的受访者表示,他们不期望从自己的活动中得到任何东西,除了积极的情绪,如幸福、快乐、舒适和快乐。他们只希望真主的祝福,而回报是真主的权利。他们有很高的同理心,习惯于帮助别人。与此同时,其他三名举报人也表达了同样的想法,并且不期望从他们帮助的人那里得到奖励。然而,他们相信真主总有一天会以一种意想不到的方式回报他们的善行。在此基础上,六名告密者表现出纯粹的利他行为,并表现出同情心,比如自愿帮助他人而不期望任何回报。一天一千的施舍社区更有可能对他们的亲属表现出利他主义的行为,其中六名举报者表示,他们优先考虑最亲密的人,如父亲,母亲,兄弟姐妹,丈夫和其他家庭个人。这种援助根据需要帮助的人采取各种形式,如精力、士气、时间、思想和物质援助。然后,他们会帮助其他需要帮助的人。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。在明古鲁,我为自己的无私奉献而奋斗。Penelitian ini merupakan Penelitian质的现象学。有目的的抽样,有针对性的抽样,有针对性的抽样,有针对性的抽样。人口普查数据分析;Wawancara,观察丹文献。哈西尔penelitian Komunitas Sedekah Seribu yitu Tiga dari inam, menyatakan bahwa, mereka, mengharapkan, apapun, dari kegiatan, meeka, lakukan, kecuali, emosi yang, positiperti rasa bahagia, senang, ang, dangembira。Mereka hanya mengharap ridho Allah SWT, dan urusan balasan adalah hak Allah SWT。Mereka mempunyai empati yang tinggi dan sudah menjadi kebiasaan menbantu orange lain。Sedangkan tiga lainnya manyatakan hal yang sama tidak mengharap balasan dari orang yang telah dibantu。Namun, mereka meyakini bahwa Allah, SWT akan membalas perbuatan baik mereka suatu saat nanti dengan cara tiak terduga。慈悲为怀,慈悲为怀,慈悲为怀,慈悲为怀,慈悲为怀,慈悲为怀,慈悲为怀,慈悲为怀。我们的人民为我们的利他主义而奋斗。Di mana keenam informan menyatakan lebih memprioritaskan orang terdekat terlebih dahulu untuk dibantu, seperti ayah, ibu, saudara, suami dan keluarga yang lain secara personal。Bantuan tersebut berbagai bentuk seseuai kebutuhan dari orang yang memerlukan Bantuan seperti Bantuan tenaga, moril, waktu, pikiran, dan material。[au:] Kemudian, barulah mereka membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Altruism At One-Day-One-Thousand Alms Community In Bengkulu City
The problem in this study lies in how altruism is promoted by the one day-one thousand Alms Community (Komunitas Sedekah Seribu Sehari) in Bengkulu City. This study attempts to elucidate the altruistic behavior of this Community. This study is a qualitative research with phenomenology approach. The purposive sampling was used for the selection of key informants consisting of the Alms Community members in Bengkulu City. Data collection techniques were carried out through: interviews, observation, and documentation. The research findings indicate that three out of six informants stated that they did not expect anything from their activities except for positive emotions such as happiness, joyfulness, comfort, and cheerfulness. They only hope for the blessing of Allah (God), and reciprocation is the right of Allah. They have high empathy and used to help others. Meanwhile, the other three informants expressed the same thing and did not expect a reward from the person whom they had helped. However, they believe that Allah will repay their good deeds one day in an unexpected way. Based on this, the six informants exhibit purely altruistic behavior with an indication of a sense of empathy like helping others voluntarily without any expectations of reward. The one day-one thousand Alms Community is more likely to behave altruistically towards their relatives where the six informants stated that they prioritized their closest people first to be assisted, such as fathers, mothers, siblings, husbands, and other families personally. This assistance takes various forms according to people who need assistance, such as energy, morale, time, thoughts, and material assistance. Then, they do help others who need help. [Persoalan dalam skripsi ini adalah bagaimana altruisme pada Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku altruisme pada Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-fenomenologi. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling, terdiri dari 6 orang anggota Komunitas Sedekah Seribu Sehari di Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan; wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian Komunitas Sedekah Seribu yaitu Tiga dari enam informan menyatakan bahwa mereka tidak mengharapkan apapun dari kegiatan yang mereka lakukan kecuali emosi yang positif seperti rasa bahagia, senang, riang, dan gembira. Mereka hanya mengharap ridho Allah SWT, dan urusan balasan adalah hak Allah SWT. Mereka mempunyai empati yang tinggi dan sudah menjadi kebiasaan membantu orang lain. Sedangkan tiga lainnya manyatakan hal yang sama tidak mengharap balasan dari orang yang telah dibantu. Namun, mereka meyakini bahwa Allah SWT akan membalas perbuatan baik mereka suatu saat nanti dengan cara yang tidak terduga. Berdasarkan hal tersebut, keenam informan memiliki altruisme yang tinggi dengan dibuktikan adanya rasa empati, membantu orang lain secara sukarela tanpa motif untuk mendapatkan balasan apapun. Komunitas Sedekah Seribu Sehari termasuk dalam bentuk altruisme kerabat. Di mana keenam informan menyatakan lebih memprioritaskan orang terdekat terlebih dahulu untuk dibantu, seperti ayah, ibu, saudara, suami dan keluarga yang lain secara personal. Bantuan tersebut berbagai bentuk seseuai kebutuhan dari orang yang memerlukan bantuan seperti bantuan tenaga, moril, waktu, pikiran, dan materil. Kemudian, barulah mereka membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.]
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Kontestasi Narasi Perempuan Dalam Website Islam: Analisis Perbandingan Mubadallah.id dan Muslimah.News Agama Dan Identitas Diri Pada Waria di Surakarta Penerapan Hybrid Contract dalam Aplikasi BSI Mobile Banking (Analisis Hukum Ekonomi Syariah) The Minimum Age For Marriage In Law Number 16 Of 2019 Perpective Maqashid Sharia Abdul Majid Al Najjar Hijab sebagai Self Control terhadap Penetrasi Korean Wave
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1