{"title":"家庭经济养育模式与家庭经济地位模式的关系,与24-59个月大的儿童在lhoumaumawe镇的PUSKESMAS河口的工作地点出现惊人的现象","authors":"Rifanul Ahyana, Noviana Zara, Mardiati Mardiati","doi":"10.51179/jka.v8i1.1121","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi dan balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Riskesdas 2018 mencatat balita stunting di Indonesia sebanyak 30,8% terdiri dari sangat pendek 11,5% dan pendek 19,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola pengasuhan dan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan sebanyak 101 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non Probablity Sampling dengan metode Cluster Sampling. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa pola pengasuhan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan (p<0,05). Sementara status sosial ekonomi keluarga berdasarkan pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p>0,05), kecuali pendidikan ibu (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola pengasuhan berdasarkan praktik pemberian makan, praktik kebersihan diri, praktik kebersihan lingkungan dan praktik perawatan anak dengan kejadian stunting, sedangkan status sosial ekonomi keluarga berdasarkan pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting, kecuali pendidikan ibu yang berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. \n \nKata Kunci: Stunting, pola pengasuhan, status sosial ekonomi, anak usia 24-59 bulan","PeriodicalId":276797,"journal":{"name":"JURNAL KESEHATAN ALMUSLIM","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN POLA PENGASUHAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE\",\"authors\":\"Rifanul Ahyana, Noviana Zara, Mardiati Mardiati\",\"doi\":\"10.51179/jka.v8i1.1121\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi dan balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Riskesdas 2018 mencatat balita stunting di Indonesia sebanyak 30,8% terdiri dari sangat pendek 11,5% dan pendek 19,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola pengasuhan dan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan sebanyak 101 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non Probablity Sampling dengan metode Cluster Sampling. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa pola pengasuhan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan (p<0,05). Sementara status sosial ekonomi keluarga berdasarkan pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p>0,05), kecuali pendidikan ibu (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola pengasuhan berdasarkan praktik pemberian makan, praktik kebersihan diri, praktik kebersihan lingkungan dan praktik perawatan anak dengan kejadian stunting, sedangkan status sosial ekonomi keluarga berdasarkan pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting, kecuali pendidikan ibu yang berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. \\n \\nKata Kunci: Stunting, pola pengasuhan, status sosial ekonomi, anak usia 24-59 bulan\",\"PeriodicalId\":276797,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL KESEHATAN ALMUSLIM\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL KESEHATAN ALMUSLIM\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51179/jka.v8i1.1121\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL KESEHATAN ALMUSLIM","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51179/jka.v8i1.1121","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN POLA PENGASUHAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada bayi dan balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Riskesdas 2018 mencatat balita stunting di Indonesia sebanyak 30,8% terdiri dari sangat pendek 11,5% dan pendek 19,3%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola pengasuhan dan status sosial ekonomi keluarga dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe. Sampel dalam penelitian ini adalah anak usia 24-59 bulan sebanyak 101 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non Probablity Sampling dengan metode Cluster Sampling. Penelitian ini dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa pola pengasuhan berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan (p<0,05). Sementara status sosial ekonomi keluarga berdasarkan pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting (p>0,05), kecuali pendidikan ibu (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pola pengasuhan berdasarkan praktik pemberian makan, praktik kebersihan diri, praktik kebersihan lingkungan dan praktik perawatan anak dengan kejadian stunting, sedangkan status sosial ekonomi keluarga berdasarkan pekerjaan ibu, pendapatan keluarga dan jumlah anggota keluarga tidak berhubungan dengan kejadian stunting, kecuali pendidikan ibu yang berhubungan dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe.
Kata Kunci: Stunting, pola pengasuhan, status sosial ekonomi, anak usia 24-59 bulan