{"title":"在丹戎阿约布利塔角角角角的四次方性能评估","authors":"Ardhian Setya Pratama, Tonny Hermawanto, Rahayu isnin Astuti","doi":"10.28926/jsnu.v2i4.609","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nSimpang empat bersinyal Jalan Tanjung, Jalan Aryo Blitar, dan Jalan Bengawan Solo, Pakunden Kota Blitar merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah Kota Blitar ke daerah lainnya seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang. Kondisi eksisting simpang empat bersinyal ini merupakan wilayah komersial dan pemukiman yang dapat menimbulkan kepadatan simpang pada jam tertentu. Tujuan dilakukan studi ini yaitu mengetahui kinerja simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden pada kondisi eksisting serta sepuluh tahun yang akan datang serta solusi penanganan kinerja simpang tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode SIG yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengambilan data dilakukan selama 5 hari di pagi, siang, dan sore selama 2 jam di tiap periode waktu. Data yang diperoleh nantinya berupa data primer dan sekunder yaitu data primer berupa data kondisi geometrik jalan, data volume lalu lintas, data waktu sinyal sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk dan data peta wilayah yang dibutuhkan untuk memperhitungkan nilai derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, waktu siklus serta tingkat pelayanan pada masing-masing lengan simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden. Hasil analisis dan perhitungan kondisi eksisting simpang pakunden sudah memenuhi standart MKJI 1997 yaitu < 0,85 pada semua pedekat, namun masih terdapat panjang antrian yang belum terurai oleh karena itu, solusi penanganan simpang menggunakan alternatif II yaitu perubahan fase sinyal dari 4 fase menjadi 3 fase yang dapat menurunkan jumlah antrian di semua pendekat simpang. Hasil prediksi dengan metode trend linier dan proyeksi geometri pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan serta pertumbuhan arus lalu lintas dari tahun 2022 hingga 2031 cukup signifikan. \nKatakunci: Kinerja, Simpang Empat Bersinyal, MKJI 1997","PeriodicalId":391514,"journal":{"name":"Journal of Science Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Tanjung - Jalan Aryo Blitar - Jalan Bengawan Solo\",\"authors\":\"Ardhian Setya Pratama, Tonny Hermawanto, Rahayu isnin Astuti\",\"doi\":\"10.28926/jsnu.v2i4.609\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\nSimpang empat bersinyal Jalan Tanjung, Jalan Aryo Blitar, dan Jalan Bengawan Solo, Pakunden Kota Blitar merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah Kota Blitar ke daerah lainnya seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang. Kondisi eksisting simpang empat bersinyal ini merupakan wilayah komersial dan pemukiman yang dapat menimbulkan kepadatan simpang pada jam tertentu. Tujuan dilakukan studi ini yaitu mengetahui kinerja simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden pada kondisi eksisting serta sepuluh tahun yang akan datang serta solusi penanganan kinerja simpang tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode SIG yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengambilan data dilakukan selama 5 hari di pagi, siang, dan sore selama 2 jam di tiap periode waktu. Data yang diperoleh nantinya berupa data primer dan sekunder yaitu data primer berupa data kondisi geometrik jalan, data volume lalu lintas, data waktu sinyal sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk dan data peta wilayah yang dibutuhkan untuk memperhitungkan nilai derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, waktu siklus serta tingkat pelayanan pada masing-masing lengan simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden. Hasil analisis dan perhitungan kondisi eksisting simpang pakunden sudah memenuhi standart MKJI 1997 yaitu < 0,85 pada semua pedekat, namun masih terdapat panjang antrian yang belum terurai oleh karena itu, solusi penanganan simpang menggunakan alternatif II yaitu perubahan fase sinyal dari 4 fase menjadi 3 fase yang dapat menurunkan jumlah antrian di semua pendekat simpang. Hasil prediksi dengan metode trend linier dan proyeksi geometri pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan serta pertumbuhan arus lalu lintas dari tahun 2022 hingga 2031 cukup signifikan. \\nKatakunci: Kinerja, Simpang Empat Bersinyal, MKJI 1997\",\"PeriodicalId\":391514,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Science Nusantara\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Science Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.28926/jsnu.v2i4.609\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Science Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.28926/jsnu.v2i4.609","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Evaluasi Kinerja Simpang Empat Bersinyal Pada Persimpangan Jalan Tanjung - Jalan Aryo Blitar - Jalan Bengawan Solo
Abstrak
Simpang empat bersinyal Jalan Tanjung, Jalan Aryo Blitar, dan Jalan Bengawan Solo, Pakunden Kota Blitar merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah Kota Blitar ke daerah lainnya seperti Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang. Kondisi eksisting simpang empat bersinyal ini merupakan wilayah komersial dan pemukiman yang dapat menimbulkan kepadatan simpang pada jam tertentu. Tujuan dilakukan studi ini yaitu mengetahui kinerja simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden pada kondisi eksisting serta sepuluh tahun yang akan datang serta solusi penanganan kinerja simpang tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode SIG yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Pengambilan data dilakukan selama 5 hari di pagi, siang, dan sore selama 2 jam di tiap periode waktu. Data yang diperoleh nantinya berupa data primer dan sekunder yaitu data primer berupa data kondisi geometrik jalan, data volume lalu lintas, data waktu sinyal sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk dan data peta wilayah yang dibutuhkan untuk memperhitungkan nilai derajat kejenuhan, panjang antrian, tundaan, waktu siklus serta tingkat pelayanan pada masing-masing lengan simpang empat bersinyal di Simpang Pakunden. Hasil analisis dan perhitungan kondisi eksisting simpang pakunden sudah memenuhi standart MKJI 1997 yaitu < 0,85 pada semua pedekat, namun masih terdapat panjang antrian yang belum terurai oleh karena itu, solusi penanganan simpang menggunakan alternatif II yaitu perubahan fase sinyal dari 4 fase menjadi 3 fase yang dapat menurunkan jumlah antrian di semua pendekat simpang. Hasil prediksi dengan metode trend linier dan proyeksi geometri pertumbuhan penduduk dan jumlah kendaraan serta pertumbuhan arus lalu lintas dari tahun 2022 hingga 2031 cukup signifikan.
Katakunci: Kinerja, Simpang Empat Bersinyal, MKJI 1997