{"title":"营销沟通的清洁和透明度原则,以促进经济发展","authors":"Aditya Eka Putra, Yohannes Don Bosco Doho","doi":"10.33366/jkn.v4i2.190","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Marketing communication is one of the many significant aspects that must be carried out by an institution or company to market their products. There are two important principles that need to be applied in marketing communications, namely transparency and fairness. These two principles are very influential with the running of the company because they relate to all business people and shareholders involved in a company. This study aims to determine the application of the principles of fariness and transparency in marketing communications for the scarcity of cooking oil and The Body Shoap company. The research method used is descriptive qualitative with a literature study research model. The results of the study show that in the case of scarcity of cooking oil, the government has not fully implemented the principles of fairness and transparency in providing information. The government does not provide accurate information regarding the system and facts to the government regarding the distribution of cooking oil and also the unavailability of public information that can be accessed through the Ministry of Trade's official website and social media. This is different from The Body Shoap, whose marketing communications adhere to the principles of transparency and fairness. \nAbstrak \nKomunikasi pemasaran adalah satu dari banyak aspek signifikan yang wajib dijalankan sebuah Lembaga atau perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Terdapat dua prinsip penting yang perlu diterapkan dalam komunikasi pemasaran, yaitu transparansi dan fairness (keadilan). Kedua prinsip ini sangat berpengaruh dengan jalannya perusahaan karena berkaitan dengan semua pebisnis dan pemegang saham yang terlibat dalam suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip fairness dan transparansi dalam komunikasi pemasaran kelangkaan minyak goreng dan perusahaan The Body Shoap. Metode penelitian yang digunakan dalam kualitatif deskriptif dengan model penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan, pada kasus kelangkaan minyak goreng, pemerintah belum sepenuhnya menerapkan prinsip fairness dan transparansi dalam memberikan informasi. Pemerintah tidak memberikan informasi yang akurat terkait sistem dan fakta kepada pemerintah mengenai pendistribusian minyak goreng dan juga tidak tersedianya informasi publik yang dapat diakses melalui website resmi Kemendag dan media sosial. Hal ini berbeda dengan perusahaan The Body Shoap yang komunikasi pemasarannya sudah mengusung prinsip transparansi dan fairness.","PeriodicalId":127994,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Nusantara","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Prinsip Fairness dan Transparansi dalam Komunikasi Pemasaran sebagai Upaya Penguatan Pembangunan Ekonomi\",\"authors\":\"Aditya Eka Putra, Yohannes Don Bosco Doho\",\"doi\":\"10.33366/jkn.v4i2.190\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Marketing communication is one of the many significant aspects that must be carried out by an institution or company to market their products. There are two important principles that need to be applied in marketing communications, namely transparency and fairness. These two principles are very influential with the running of the company because they relate to all business people and shareholders involved in a company. This study aims to determine the application of the principles of fariness and transparency in marketing communications for the scarcity of cooking oil and The Body Shoap company. The research method used is descriptive qualitative with a literature study research model. The results of the study show that in the case of scarcity of cooking oil, the government has not fully implemented the principles of fairness and transparency in providing information. The government does not provide accurate information regarding the system and facts to the government regarding the distribution of cooking oil and also the unavailability of public information that can be accessed through the Ministry of Trade's official website and social media. This is different from The Body Shoap, whose marketing communications adhere to the principles of transparency and fairness. \\nAbstrak \\nKomunikasi pemasaran adalah satu dari banyak aspek signifikan yang wajib dijalankan sebuah Lembaga atau perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Terdapat dua prinsip penting yang perlu diterapkan dalam komunikasi pemasaran, yaitu transparansi dan fairness (keadilan). Kedua prinsip ini sangat berpengaruh dengan jalannya perusahaan karena berkaitan dengan semua pebisnis dan pemegang saham yang terlibat dalam suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip fairness dan transparansi dalam komunikasi pemasaran kelangkaan minyak goreng dan perusahaan The Body Shoap. Metode penelitian yang digunakan dalam kualitatif deskriptif dengan model penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan, pada kasus kelangkaan minyak goreng, pemerintah belum sepenuhnya menerapkan prinsip fairness dan transparansi dalam memberikan informasi. Pemerintah tidak memberikan informasi yang akurat terkait sistem dan fakta kepada pemerintah mengenai pendistribusian minyak goreng dan juga tidak tersedianya informasi publik yang dapat diakses melalui website resmi Kemendag dan media sosial. Hal ini berbeda dengan perusahaan The Body Shoap yang komunikasi pemasarannya sudah mengusung prinsip transparansi dan fairness.\",\"PeriodicalId\":127994,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Komunikasi Nusantara\",\"volume\":\"53 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-07\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Komunikasi Nusantara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i2.190\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi Nusantara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33366/jkn.v4i2.190","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
营销传播是一个机构或公司推销其产品必须进行的许多重要方面之一。在营销传播中有两个重要的原则需要应用,即透明和公平。这两个原则对公司的运作非常有影响力,因为它们关系到公司所有的商业人士和股东。本研究旨在确定在市场营销沟通的公平性和透明度原则的应用为稀缺性的食用油和Body shop公司。本研究采用文献研究法的定性描述研究方法。研究结果表明,在食用油短缺的情况下,政府在提供信息方面没有充分执行公平和透明的原则。政府没有向政府提供有关食用油分配的系统和事实的准确信息,也无法通过贸易部官方网站和社交媒体获取公共信息。这与The Body shop不同,后者的营销传播坚持透明和公平的原则。摘要:Komunikasi pemasaran adalah satu dari banyak讲话意义重大,yang wajib dijalankan sebuah Lembaga atau perusahaan untuk memasarkan产品mereka。Terdapat dua prinsip penting yang perlu diiterapkan dalam komunikasi pemasaran, yitu透明度和公平性(keadilan)。让我们一起来了解一下,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip公平和透明的dalam komunikasi pemasaran kelangkaan minyak gogoan perusahaan美体店。方法penpenlitian yang diunakan dalam定性描述;登干模型penpenlitian研究文献。哈西尔penelitian menunjukkan, pada kasus kelangkaan minyak政府,permerintah belum penuhnya menerapkan原则,公平和透明的dalam成员信息。中华人民共和国中华人民共和国信息系统,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国,中华人民共和国。【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】
Prinsip Fairness dan Transparansi dalam Komunikasi Pemasaran sebagai Upaya Penguatan Pembangunan Ekonomi
Marketing communication is one of the many significant aspects that must be carried out by an institution or company to market their products. There are two important principles that need to be applied in marketing communications, namely transparency and fairness. These two principles are very influential with the running of the company because they relate to all business people and shareholders involved in a company. This study aims to determine the application of the principles of fariness and transparency in marketing communications for the scarcity of cooking oil and The Body Shoap company. The research method used is descriptive qualitative with a literature study research model. The results of the study show that in the case of scarcity of cooking oil, the government has not fully implemented the principles of fairness and transparency in providing information. The government does not provide accurate information regarding the system and facts to the government regarding the distribution of cooking oil and also the unavailability of public information that can be accessed through the Ministry of Trade's official website and social media. This is different from The Body Shoap, whose marketing communications adhere to the principles of transparency and fairness.
Abstrak
Komunikasi pemasaran adalah satu dari banyak aspek signifikan yang wajib dijalankan sebuah Lembaga atau perusahaan untuk memasarkan produk mereka. Terdapat dua prinsip penting yang perlu diterapkan dalam komunikasi pemasaran, yaitu transparansi dan fairness (keadilan). Kedua prinsip ini sangat berpengaruh dengan jalannya perusahaan karena berkaitan dengan semua pebisnis dan pemegang saham yang terlibat dalam suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan prinsip fairness dan transparansi dalam komunikasi pemasaran kelangkaan minyak goreng dan perusahaan The Body Shoap. Metode penelitian yang digunakan dalam kualitatif deskriptif dengan model penelitian studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan, pada kasus kelangkaan minyak goreng, pemerintah belum sepenuhnya menerapkan prinsip fairness dan transparansi dalam memberikan informasi. Pemerintah tidak memberikan informasi yang akurat terkait sistem dan fakta kepada pemerintah mengenai pendistribusian minyak goreng dan juga tidak tersedianya informasi publik yang dapat diakses melalui website resmi Kemendag dan media sosial. Hal ini berbeda dengan perusahaan The Body Shoap yang komunikasi pemasarannya sudah mengusung prinsip transparansi dan fairness.