Mawiti Infantri Yekti, I. B. G. Indrayana, I. K. Arsana
{"title":"评估基于地理信息的登巴萨三次级系统中的洪水位置","authors":"Mawiti Infantri Yekti, I. B. G. Indrayana, I. K. Arsana","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.23682","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The inability of the channel capacity to accommodate surface runoff can cause flooding. The Pangkung Lebak Muding channel, which is part of the Tukad Mati watershed, still experienced flooding from 2009 to 2019. Evaluation of flood points in the Pangkung Lebak Muding channel was carried out by comparing the capacity of the existing channel with the design discharge, then determining the capacity of the new channel. Initial channel mapping using Google Earth and GIS applications. The evaluation results are remapped to compare and display differences in flood points. The identification results show that there are 9 flood points for a 2 year return period and 10 points for a 5 to 10 year return period in secondary and tertiary canals. While in the primary channel there are 2 flood points for all return times. The solution to evaluating the capacity of this channel is dredging to a depth of 0.46 m for the secondary and tertiary channels and 1 m for the primary channel. The evaluation results show that all secondary and tertiary channels are not flooded in all return periods. \nABSTRAK \nKetidakmampuan kapasitas saluran untuk menampung limpasan permukaan dapat menyebabkan banjir. Saluran Pangkung Lebak Muding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019. Evaluasi titik-titik banjir pada saluran Pangkung Lebak Muding dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan debit desain, lalu menentukan kapasitas saluran baru. Pemetaan saluran awal menggunakan aplikasi Google Earth dan GIS. Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir. Hasil identifikasi menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier. Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang. Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder dan tersier dan 1 m untuk saluran primer. Hasil evaluasi menunjukan semua saluran sekunder dan tersier tidak banjir pada seluruh kala ulang. \n ","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"189 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Lokasi Titik Banjir di Sub Sistem III Kota Denpasar Berbasis Geographic Information System\",\"authors\":\"Mawiti Infantri Yekti, I. B. G. Indrayana, I. K. Arsana\",\"doi\":\"10.19184/jrsl.v5i2.23682\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The inability of the channel capacity to accommodate surface runoff can cause flooding. The Pangkung Lebak Muding channel, which is part of the Tukad Mati watershed, still experienced flooding from 2009 to 2019. Evaluation of flood points in the Pangkung Lebak Muding channel was carried out by comparing the capacity of the existing channel with the design discharge, then determining the capacity of the new channel. Initial channel mapping using Google Earth and GIS applications. The evaluation results are remapped to compare and display differences in flood points. The identification results show that there are 9 flood points for a 2 year return period and 10 points for a 5 to 10 year return period in secondary and tertiary canals. While in the primary channel there are 2 flood points for all return times. The solution to evaluating the capacity of this channel is dredging to a depth of 0.46 m for the secondary and tertiary channels and 1 m for the primary channel. The evaluation results show that all secondary and tertiary channels are not flooded in all return periods. \\nABSTRAK \\nKetidakmampuan kapasitas saluran untuk menampung limpasan permukaan dapat menyebabkan banjir. Saluran Pangkung Lebak Muding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019. Evaluasi titik-titik banjir pada saluran Pangkung Lebak Muding dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan debit desain, lalu menentukan kapasitas saluran baru. Pemetaan saluran awal menggunakan aplikasi Google Earth dan GIS. Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir. Hasil identifikasi menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier. Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang. Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder dan tersier dan 1 m untuk saluran primer. Hasil evaluasi menunjukan semua saluran sekunder dan tersier tidak banjir pada seluruh kala ulang. \\n \",\"PeriodicalId\":247229,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"volume\":\"189 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.23682\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.23682","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
河道容纳地表径流的能力不足会引起洪水。Pangkung Lebak mding通道是Tukad Mati流域的一部分,从2009年到2019年仍然经历了洪水。对Pangkung Lebak - mding河道的洪点进行了评价,将现有河道的容量与设计流量进行了比较,确定了新河道的容量。使用Google Earth和GIS应用程序进行初始通道映射。将评价结果重新映射,以比较和显示洪水点的差异。鉴定结果表明,二、三级水渠2年重现期有9个洪点,5 ~ 10年重现期有10个洪点。而在主通道中,所有返回时间都有2个洪水点。评估该航道容量的解决方案是,二级和三级航道疏浚深度为0.46 m,一级航道疏浚深度为1 m。评价结果表明,所有二级和三级河道在所有回归期均未发生淹水。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Saluran Pangkung Lebak mding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019。Evaluasi titik-titik banjir篇saluran Pangkung Lebak泥浆dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan借方desain,拉鲁menentukan kapasitas saluran巴鲁。Pemetaan saluran awal menggunakan在GIS中应用了Google Earth。Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir。Hasil identifii menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier。Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang。Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder 1 m untuk saluran primer。在此基础上,建立了一种新的评估方法,即在此基础上建立一种新的评估方法,即在此基础上建立新的评估方法。
Evaluasi Lokasi Titik Banjir di Sub Sistem III Kota Denpasar Berbasis Geographic Information System
The inability of the channel capacity to accommodate surface runoff can cause flooding. The Pangkung Lebak Muding channel, which is part of the Tukad Mati watershed, still experienced flooding from 2009 to 2019. Evaluation of flood points in the Pangkung Lebak Muding channel was carried out by comparing the capacity of the existing channel with the design discharge, then determining the capacity of the new channel. Initial channel mapping using Google Earth and GIS applications. The evaluation results are remapped to compare and display differences in flood points. The identification results show that there are 9 flood points for a 2 year return period and 10 points for a 5 to 10 year return period in secondary and tertiary canals. While in the primary channel there are 2 flood points for all return times. The solution to evaluating the capacity of this channel is dredging to a depth of 0.46 m for the secondary and tertiary channels and 1 m for the primary channel. The evaluation results show that all secondary and tertiary channels are not flooded in all return periods.
ABSTRAK
Ketidakmampuan kapasitas saluran untuk menampung limpasan permukaan dapat menyebabkan banjir. Saluran Pangkung Lebak Muding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019. Evaluasi titik-titik banjir pada saluran Pangkung Lebak Muding dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan debit desain, lalu menentukan kapasitas saluran baru. Pemetaan saluran awal menggunakan aplikasi Google Earth dan GIS. Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir. Hasil identifikasi menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier. Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang. Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder dan tersier dan 1 m untuk saluran primer. Hasil evaluasi menunjukan semua saluran sekunder dan tersier tidak banjir pada seluruh kala ulang.