测试收据,分析南瓜饼和干树叶的营养成分

Nidya Pratiwi, Andi Rahmaniar MB, F. Wahyuni, Musdalifah Musdalifah
{"title":"测试收据,分析南瓜饼和干树叶的营养成分","authors":"Nidya Pratiwi, Andi Rahmaniar MB, F. Wahyuni, Musdalifah Musdalifah","doi":"10.47539/gk.v15i1.416","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang sangat diminati hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Biskuit dibuat melalui proses pemanggangan, memiliki rasa yang gurih, teksturnya yang renyah, dan memiliki daya simpan yang lama karena kadar air yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji daya terima dan analisis kadar zat gizi (protein, zat besi dan vitamin C) pada biskuit dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor. Jenis penelitian ini adalah experimental dengan esain yaitu posttest one shoot dengan 4 perlakuan. Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor dengan perbandingan tepung terigu, tepung labu kuning dan tepung daun kelor yaitu masing-masing F1 (125:0:0), F2 (100:15:10), F3 (90:20:15), F4 (80:25:20). Analisis data yang digunakan uji Kruskal Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil uji daya terima dari aspek warna yang paling banyak disukai adalah formula F4, sedangkan dari aspek rasa, aroma dan tekstur yang paling banyak disukai adalah formula F3. Hasil analisis kandungan protein dalam 100 gram sampel pada sampel F1 dan F3, terjadi peningkatan yaitu sebesar 5,63 mg. Hasil analisis kandungan zat besi dalam 100 gram pada sampel F1 dan F3 terjadi peningkatan yaitu sebesar 17,61 mg. Hasil analisis kandungan vit C dalam 100 gram pada sampel F1 dan F3 terjadi peningkatan yaitu sebesar 15,12 mg. Berdasarkan hasil uji daya terima biskuit dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor yang memiliki nilai uji organoleptik yang paling disukai adalah F3 dengan nilai total rata-rata 22,51 namun jika dibandingkan dengan kelompok kontrol F1 masih lebih disukai. Hasil analisis kandungan protein, zat besi dan vit C pada biskuit mengalami peningkatan dengan dilakukannya penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor.\nKata kunci: Biskuit,  Daun kelor, Labu kuning \n \nBiscuits are a popular food product many social groups enjoy, from children to older people. Biscuits are a type of food made using a baking process. In addition, this food has a savory taste and gradually becomes less sweet, has a crunchy texture, and has a long shelf life due to its low water content. This study aims to determine the acceptance test, protein, iron, and vitamin C content in biscuits by adding pumpkin flour and Moringa leaf flour. This type of research is Experimental; the research design used is a posttest one-shoot design with four treatments. The treatment was carried out by adding pumpkin flour and Moringa leaf flour, with a ratio of wheat flour, pumpkin flour, and Moringa leaf flour (125:0:0,100:15:10, 90:20:15, 80:20:20). Data analysis used the Kruskal Wallis test with the Mann-Whitney follow-up test. The results of the research on the acceptability test from the color aspect showed that the most preferred is the F4 formula, while from the taste, aroma, and texture aspects, the most chosen is the F3 formula. The results of the analysis of the protein content in 100-gram samples in samples F1 and F3 showed an increase of 5.63 mg. The analysis of the iron content in 100 grams in samples F1 and F3 showed a rise of 17.61 mg. The study results of the vitamin C content in 100 grams in pieces F1 and F3 showed an increase of 15.12 mg. Based on the results of the biscuit acceptability test with the addition of pumpkin flour and moringa leaf flour, the most preferred organoleptic test value was F3, with an average total value of 22.51, but when compared to the control group, F1 was still selected. The analysis results of the biscuits' protein, iron, and vitamin C content increased with pumpkin flour and moringa leaf flour.\nKeywords: Biscuits, Moringa Leaves, Yellow Pumpkin","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UJI DAYA TERIMA, ANALISIS KADAR ZAT GIZI PADA BISKUIT LABU KUNING DAN DAUN KELOR\",\"authors\":\"Nidya Pratiwi, Andi Rahmaniar MB, F. Wahyuni, Musdalifah Musdalifah\",\"doi\":\"10.47539/gk.v15i1.416\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang sangat diminati hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Biskuit dibuat melalui proses pemanggangan, memiliki rasa yang gurih, teksturnya yang renyah, dan memiliki daya simpan yang lama karena kadar air yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji daya terima dan analisis kadar zat gizi (protein, zat besi dan vitamin C) pada biskuit dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor. Jenis penelitian ini adalah experimental dengan esain yaitu posttest one shoot dengan 4 perlakuan. Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor dengan perbandingan tepung terigu, tepung labu kuning dan tepung daun kelor yaitu masing-masing F1 (125:0:0), F2 (100:15:10), F3 (90:20:15), F4 (80:25:20). Analisis data yang digunakan uji Kruskal Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil uji daya terima dari aspek warna yang paling banyak disukai adalah formula F4, sedangkan dari aspek rasa, aroma dan tekstur yang paling banyak disukai adalah formula F3. Hasil analisis kandungan protein dalam 100 gram sampel pada sampel F1 dan F3, terjadi peningkatan yaitu sebesar 5,63 mg. Hasil analisis kandungan zat besi dalam 100 gram pada sampel F1 dan F3 terjadi peningkatan yaitu sebesar 17,61 mg. Hasil analisis kandungan vit C dalam 100 gram pada sampel F1 dan F3 terjadi peningkatan yaitu sebesar 15,12 mg. Berdasarkan hasil uji daya terima biskuit dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor yang memiliki nilai uji organoleptik yang paling disukai adalah F3 dengan nilai total rata-rata 22,51 namun jika dibandingkan dengan kelompok kontrol F1 masih lebih disukai. Hasil analisis kandungan protein, zat besi dan vit C pada biskuit mengalami peningkatan dengan dilakukannya penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor.\\nKata kunci: Biskuit,  Daun kelor, Labu kuning \\n \\nBiscuits are a popular food product many social groups enjoy, from children to older people. Biscuits are a type of food made using a baking process. In addition, this food has a savory taste and gradually becomes less sweet, has a crunchy texture, and has a long shelf life due to its low water content. This study aims to determine the acceptance test, protein, iron, and vitamin C content in biscuits by adding pumpkin flour and Moringa leaf flour. This type of research is Experimental; the research design used is a posttest one-shoot design with four treatments. The treatment was carried out by adding pumpkin flour and Moringa leaf flour, with a ratio of wheat flour, pumpkin flour, and Moringa leaf flour (125:0:0,100:15:10, 90:20:15, 80:20:20). Data analysis used the Kruskal Wallis test with the Mann-Whitney follow-up test. The results of the research on the acceptability test from the color aspect showed that the most preferred is the F4 formula, while from the taste, aroma, and texture aspects, the most chosen is the F3 formula. The results of the analysis of the protein content in 100-gram samples in samples F1 and F3 showed an increase of 5.63 mg. The analysis of the iron content in 100 grams in samples F1 and F3 showed a rise of 17.61 mg. The study results of the vitamin C content in 100 grams in pieces F1 and F3 showed an increase of 15.12 mg. Based on the results of the biscuit acceptability test with the addition of pumpkin flour and moringa leaf flour, the most preferred organoleptic test value was F3, with an average total value of 22.51, but when compared to the control group, F1 was still selected. The analysis results of the biscuits' protein, iron, and vitamin C content increased with pumpkin flour and moringa leaf flour.\\nKeywords: Biscuits, Moringa Leaves, Yellow Pumpkin\",\"PeriodicalId\":269988,\"journal\":{\"name\":\"GEMA KESEHATAN\",\"volume\":\"96 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"GEMA KESEHATAN\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.47539/gk.v15i1.416\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"GEMA KESEHATAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i1.416","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

饼干是一种几乎所有人都渴望的食物,从孩子到父母。饼干是由烘焙制成的,有辛辣的味道,脆脆的质地,以及低水位的长期保存能力。这项研究的目的是确定饼干中含沙射入的营养成分(蛋白质、铁和维生素C)的测试和分析。这种类型的研究是esain的一枪后四种治疗。采用的方法是加入小麦粉和柳叶面粉,比较小麦粉、小麦粉、小麦粉、F2(100: 10)、F3(9020:15)、F4(80: 20)。Kruskal Wallis测试使用的数据与进一步- whitney测试进行分析。F4配方是最受欢迎的颜色方面,而最受欢迎的味道、香味和纹理方面是F3配方。根据F1和F3样品中100克样本对蛋白质含量的分析,增加了5.63毫克。根据F1和F3样本中100克的铁含量分析,增加了17.61毫克。根据F1和F3样品中100克vit C含量的分析,增加了1512毫克。根据饼干的吸收测试结果,加上南瓜粉和牛黄粉,有机发酵测试的首选值是F3,总值为22.51,但与F1控制团队相比,这是首选。饼干的蛋白质、铁和vit C含量的分析结果显示,加入了黄南瓜粉和柳叶粉。关键词:饼干、叶子罗尔南瓜Biscuits是一个流行的食品广告很多社交集团大享受,从儿童到人。Biscuits是一种使用烘焙食品的食品。此外,这顿饭的味道和稠度都不甜,而且有一种旷日持久的、松脆的食物,它的生活以低质满足它。这个研究《acceptance aims to个重大测试,蛋白质、铁和维生素C的内容在增加偏biscuits南瓜面粉和Moringa叶面粉。这是研究的经验;研究现场设计是一个四次试验的后置设计。治疗是carried out by增加南瓜面粉和Moringa叶面粉里,用小麦面粉的a ratio,南瓜面粉和Moringa叶面粉(125:0:0,100:15:10,90:20:15 80:20:20)。数据分析过去《Mann-Whitney Kruskal沃利斯一起测试follow-up测试。这项研究的结果表明,最受欢迎的是F4个公式,而从味道、香味和纹理aspets中,大多数被选中的是F3个公式。F1和F3含量增加了5.63毫克。解析F1和F3蒸馏出17.61毫克的铁含量100克。在F1和F3中,维生素C含量100克的研究结果显示,增加了15.12毫克。基于啤酒的结果,南瓜水和moringa leaf浮,最受欢迎的有机样本是F3,总计是2251,但与控制集团相比,F1仍然是受欢迎的。主教的蛋白质、铁和维生素C含量的分析与南瓜水和橘子叶汁增加。饼干,橘子叶,黄南瓜
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
UJI DAYA TERIMA, ANALISIS KADAR ZAT GIZI PADA BISKUIT LABU KUNING DAN DAUN KELOR
Biskuit merupakan salah satu produk pangan yang sangat diminati hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Biskuit dibuat melalui proses pemanggangan, memiliki rasa yang gurih, teksturnya yang renyah, dan memiliki daya simpan yang lama karena kadar air yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji daya terima dan analisis kadar zat gizi (protein, zat besi dan vitamin C) pada biskuit dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor. Jenis penelitian ini adalah experimental dengan esain yaitu posttest one shoot dengan 4 perlakuan. Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor dengan perbandingan tepung terigu, tepung labu kuning dan tepung daun kelor yaitu masing-masing F1 (125:0:0), F2 (100:15:10), F3 (90:20:15), F4 (80:25:20). Analisis data yang digunakan uji Kruskal Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil uji daya terima dari aspek warna yang paling banyak disukai adalah formula F4, sedangkan dari aspek rasa, aroma dan tekstur yang paling banyak disukai adalah formula F3. Hasil analisis kandungan protein dalam 100 gram sampel pada sampel F1 dan F3, terjadi peningkatan yaitu sebesar 5,63 mg. Hasil analisis kandungan zat besi dalam 100 gram pada sampel F1 dan F3 terjadi peningkatan yaitu sebesar 17,61 mg. Hasil analisis kandungan vit C dalam 100 gram pada sampel F1 dan F3 terjadi peningkatan yaitu sebesar 15,12 mg. Berdasarkan hasil uji daya terima biskuit dengan penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor yang memiliki nilai uji organoleptik yang paling disukai adalah F3 dengan nilai total rata-rata 22,51 namun jika dibandingkan dengan kelompok kontrol F1 masih lebih disukai. Hasil analisis kandungan protein, zat besi dan vit C pada biskuit mengalami peningkatan dengan dilakukannya penambahan tepung labu kuning dan tepung daun kelor. Kata kunci: Biskuit,  Daun kelor, Labu kuning   Biscuits are a popular food product many social groups enjoy, from children to older people. Biscuits are a type of food made using a baking process. In addition, this food has a savory taste and gradually becomes less sweet, has a crunchy texture, and has a long shelf life due to its low water content. This study aims to determine the acceptance test, protein, iron, and vitamin C content in biscuits by adding pumpkin flour and Moringa leaf flour. This type of research is Experimental; the research design used is a posttest one-shoot design with four treatments. The treatment was carried out by adding pumpkin flour and Moringa leaf flour, with a ratio of wheat flour, pumpkin flour, and Moringa leaf flour (125:0:0,100:15:10, 90:20:15, 80:20:20). Data analysis used the Kruskal Wallis test with the Mann-Whitney follow-up test. The results of the research on the acceptability test from the color aspect showed that the most preferred is the F4 formula, while from the taste, aroma, and texture aspects, the most chosen is the F3 formula. The results of the analysis of the protein content in 100-gram samples in samples F1 and F3 showed an increase of 5.63 mg. The analysis of the iron content in 100 grams in samples F1 and F3 showed a rise of 17.61 mg. The study results of the vitamin C content in 100 grams in pieces F1 and F3 showed an increase of 15.12 mg. Based on the results of the biscuit acceptability test with the addition of pumpkin flour and moringa leaf flour, the most preferred organoleptic test value was F3, with an average total value of 22.51, but when compared to the control group, F1 was still selected. The analysis results of the biscuits' protein, iron, and vitamin C content increased with pumpkin flour and moringa leaf flour. Keywords: Biscuits, Moringa Leaves, Yellow Pumpkin
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
EFEKTIVITAS PERAWATAN TALI PUSAT TOPIKAL ASI DAN PERAWATAN TERBUKA TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT DI KLINIK KARTIKA JAYA SAMARINDA EVALUASI PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL MENGGUNAKAN MODEL SPECIMEN INSIGNIFICANT DAN MILD HEMOLYSIS IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA EKSTRAK METHANOL BATANG KEMANGI (Ocimum bacilicum L) MODEL PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PENGENDALIAN STUNTING PADA ANAK USIA 0-24 BULAN MELALUI PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI TOKSISITAS KOMBINASI EKSTRAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN PARE (Momordica charantia) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1