首页 > 最新文献

GEMA KESEHATAN最新文献

英文 中文
KADAR BETA KAROTEN DAN TINGKAT KESUKAAN SIRUP UBI JALAR KUNING (Ipomea batatas L.) DENGAN PENAMBAHAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) 添加黄扁豆(Averrhoa bilimbi L.)汤的黄扁豆(Ipomea batatas L.)糖浆的胡萝卜素 BETA 酸和满意度
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.423
P. Ratna, Nia Budhi Astuti, Budi Kristanto, Sanya Anda Lusiana
Ubi jalar kuning merupakan sumber beta karoten yang cukup tinggi. Beta karoten yang ada dalam ubi jalar dapat mengurangi sekitar 40% risiko terkena penyakit jantung, pencegahan terhadap kanker, penuaan dini, penurunan kekebalan, stroke, katarak dan gangguan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar beta karoten dan tingkat kesukaan sirup ubi jalar kuning dengan penambahan sari belimbing wuluh. Desain penelitian menggunakan quasi experiment, One-Shot Case Study. Uji organoleptik di Laboratorium Pangan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dilaksanakan pada tanggal 13-16 Juni 2022 menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 20 orang (purposive random sampling).  Jumlah sampel 3 formula sirup ubi jalar kuning dengan penambahan sari belimbing wuluh (F1 = 50, F2 = 100, F3= 150). Analisis beta karoten di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) pada tanggal 14-20 Juni 2022, metode yang digunakan adalah HPLC pemeriksaan sebanyak 2 kali pengulangan (duplo). Hasil penelitian menunjukkan kadar beta karoten F1 yaitu 0,02 mg/kg, F2 dan F3 yaitu 0,04 mg/kg dan hasil uji organoleptik warna yang paling disukai adalah F2 (60%), uji kesukaan aroma yang paling disukai F2 (63,3%) dan uji kesukaan rasa paling disukai F2 (48,3%). Kesimpulan penelitian ini bahwa formula sirup F2 yang paling disukai dan formula sirup dengan hasil kadar beta karoten yang tinggi pada F2 dan F3. Kata kunci: Belimbing Wuluh, Beta Karoten,  Organoleptik,  Sirup,  Ubi Jalar Kuning   Yellow sweet potatoes are a relatively high source of beta-carotene. Beta carotene in sweet potatoes can reduce around 40% of the risk of heart disease and prevent cancer, premature aging, decreased immunity, stroke, cataracts, and muscle disorders. This study aims to determine the levels of beta carotene and the level of preference for yellow sweet potato syrup with the addition of starfruit juice. The research design uses a quasi-experiment, One-Shot Case Study. Organoleptic tests at the Health Polytechnic Health Polytechnic Laboratory of the Ministry of Health Jayapura were conducted on 13-16 June 2022 using 20 slightly trained panelists (purposive random sampling). The number of samples was three yellow sweet potato syrup formulas with starfruit juice (F1 = 50, F2 = 100, F3 = 150). Beta carotene analysis at the Saraswati Indo Genetech (SIG) Laboratory on 14-20 June 2022. The method used was HPLC examination with two repetitions (Duplo). The results of the research showed that the beta carotene content of F1 was 0.02 mg/kg, F2 and F3 were 0.04 mg/kg, and the most preferred color organoleptic test results were F2 (60%), the most preferred aroma preference test was F2 (63, 3%). The most preferred taste test was F2 (48.3%). This research concludes that the F2 syrup formula is the most preferred, and the syrup formula with high beta carotene content results in F2 and F3. Keywords: Beta Carotene, Organoleptic, Starfruit, Syrup, Yellow Sweet Potato
黄红薯是胡萝卜素的重要来源。红薯中的β-胡萝卜素可降低约 40% 的患心脏病、癌症、早衰、免疫力下降、中风、白内障和肌肉疾病的风险。本研究旨在确定添加杨桃汁的黄红薯糖浆中的β-胡萝卜素含量和人们的喜好程度。研究设计采用了准实验、一次性案例研究。2022 年 6 月 13 日至 16 日,在查亚普拉卫生职业技术学院营养食品实验室进行了感官测试,使用了 20 名经过培训的小组成员(目的性随机抽样)。 样品数量为添加杨桃汁的黄甘薯糖浆的 3 种配方(F1 = 50、F2 = 100、F3 = 150)。2022 年 6 月 14 日至 20 日,在 Saraswanti Indo Genetech 实验室(SIG)对β-胡萝卜素进行了分析,采用的方法是高效液相色谱分析 2 次重复(duplo)。结果显示,F1 的 beta 胡萝卜素含量为 0.02 毫克/千克,F2 和 F3 为 0.04 毫克/千克,最受欢迎的色泽感官测试结果是 F2(60%),最受欢迎的香气测试结果是 F2(63.3%),最受欢迎的味道测试结果是 F2(48.3%)。本研究的结论是,F2糖浆配方和β-胡萝卜素含量高的糖浆配方最受欢迎,结果是F2和F3。关键词Belimbing Wuluh β-胡萝卜素 感官 糖浆 黄甘薯 黄甘薯是一种相对较高的β-胡萝卜素来源。红薯中的β-胡萝卜素可降低约 40% 的心脏病风险,预防癌症、早衰、免疫力下降、中风、白内障和肌肉疾病。本研究旨在确定β-胡萝卜素的含量以及对添加了杨桃汁的黄红薯糖浆的偏好程度。研究设计采用了 "一次性案例研究 "的准实验方法。2022 年 6 月 13 日至 16 日,在查亚普拉卫生部卫生理工实验室进行了感官测试,使用了 20 名稍加培训的小组成员(目的性随机抽样)。样品数量为三种含有杨桃汁的黄甘薯糖浆配方(F1 = 50、F2 = 100、F3 = 150)。2022 年 6 月 14-20 日,在 Saraswati Indo Genetech (SIG) 实验室进行了β-胡萝卜素分析。采用的方法是高效液相色谱分析,重复两次(Duplo)。研究结果表明,F1 的 beta 胡萝卜素含量为 0.02 毫克/千克,F2 和 F3 为 0.04 毫克/千克,最喜欢的颜色感官测试结果是 F2(60%),最喜欢的香气偏好测试结果是 F2(63.3%)。最喜欢的口味测试结果是 F2(48.3%)。本研究得出结论,F2糖浆配方最受青睐,β-胡萝卜素含量高的糖浆配方结果为F2和F3。关键词β-胡萝卜素;感官;杨桃;糖浆;黄甘薯
{"title":"KADAR BETA KAROTEN DAN TINGKAT KESUKAAN SIRUP UBI JALAR KUNING (Ipomea batatas L.) DENGAN PENAMBAHAN SARI BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.)","authors":"P. Ratna, Nia Budhi Astuti, Budi Kristanto, Sanya Anda Lusiana","doi":"10.47539/gk.v15i2.423","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.423","url":null,"abstract":"Ubi jalar kuning merupakan sumber beta karoten yang cukup tinggi. Beta karoten yang ada dalam ubi jalar dapat mengurangi sekitar 40% risiko terkena penyakit jantung, pencegahan terhadap kanker, penuaan dini, penurunan kekebalan, stroke, katarak dan gangguan otot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar beta karoten dan tingkat kesukaan sirup ubi jalar kuning dengan penambahan sari belimbing wuluh. Desain penelitian menggunakan quasi experiment, One-Shot Case Study. Uji organoleptik di Laboratorium Pangan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura dilaksanakan pada tanggal 13-16 Juni 2022 menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 20 orang (purposive random sampling).  Jumlah sampel 3 formula sirup ubi jalar kuning dengan penambahan sari belimbing wuluh (F1 = 50, F2 = 100, F3= 150). Analisis beta karoten di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) pada tanggal 14-20 Juni 2022, metode yang digunakan adalah HPLC pemeriksaan sebanyak 2 kali pengulangan (duplo). Hasil penelitian menunjukkan kadar beta karoten F1 yaitu 0,02 mg/kg, F2 dan F3 yaitu 0,04 mg/kg dan hasil uji organoleptik warna yang paling disukai adalah F2 (60%), uji kesukaan aroma yang paling disukai F2 (63,3%) dan uji kesukaan rasa paling disukai F2 (48,3%). Kesimpulan penelitian ini bahwa formula sirup F2 yang paling disukai dan formula sirup dengan hasil kadar beta karoten yang tinggi pada F2 dan F3. Kata kunci: Belimbing Wuluh, Beta Karoten,  Organoleptik,  Sirup,  Ubi Jalar Kuning   Yellow sweet potatoes are a relatively high source of beta-carotene. Beta carotene in sweet potatoes can reduce around 40% of the risk of heart disease and prevent cancer, premature aging, decreased immunity, stroke, cataracts, and muscle disorders. This study aims to determine the levels of beta carotene and the level of preference for yellow sweet potato syrup with the addition of starfruit juice. The research design uses a quasi-experiment, One-Shot Case Study. Organoleptic tests at the Health Polytechnic Health Polytechnic Laboratory of the Ministry of Health Jayapura were conducted on 13-16 June 2022 using 20 slightly trained panelists (purposive random sampling). The number of samples was three yellow sweet potato syrup formulas with starfruit juice (F1 = 50, F2 = 100, F3 = 150). Beta carotene analysis at the Saraswati Indo Genetech (SIG) Laboratory on 14-20 June 2022. The method used was HPLC examination with two repetitions (Duplo). The results of the research showed that the beta carotene content of F1 was 0.02 mg/kg, F2 and F3 were 0.04 mg/kg, and the most preferred color organoleptic test results were F2 (60%), the most preferred aroma preference test was F2 (63, 3%). The most preferred taste test was F2 (48.3%). This research concludes that the F2 syrup formula is the most preferred, and the syrup formula with high beta carotene content results in F2 and F3. Keywords: Beta Carotene, Organoleptic, Starfruit, Syrup, Yellow Sweet Potato","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"43 25","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA EKSTRAK METHANOL BATANG KEMANGI (Ocimum bacilicum L) 莽草(Ocimum bacilicum L)甲醇提取物中二级代谢物的鉴定
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.420
F. Andiarna, M. L. F. Kumalasari, Esti Tyastirin, Eko Teguh Pribadi, Romyun Alvy Khoiriyah, Sarita Oktorina
Tanaman kemangi (Ocimum bacilicum L) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang paling banyak dikembangkan di negara Indonesia. Tanaman kemangi memiliki banyak manfaat seperti mengobati demam, diare, batuk, pusing, mual, dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada batang tanaman kemangi. Ekstrak kemangi menggunakan pelarut metanol 96%. Batang daun kemangi dilakukan proses penyarian dengan metode maserasi. Ekstrak kemangi selanjutnya dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada batang tanaman kemangi terdapat kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, tannin, alkaloid dan saponin. Hal ini dapat menjelaskan bahwa ekstrak kemangi memiliki potensi yang kuat dalam aktivitas antioksidan yang memiliki peran penting dalam pemanfaatan obat tradisional. Senyawa flavonoid paling umum dijadikan sebagai antioksidan. Selain itu beberapa jenis senyawa alkaloid, tanin dan saponin juga mempunyai efek antioksidan. Kata Kunci: Kemangi,  Metanol,  Ocimum bacilicum L, Senyawa metabolit sekunder   The basil plant (Ocimum bacilicum L) is one of Indonesia's most developed traditional medicinal plants. Basil plants have many benefits, such as treating fever, diarrhea, cough, dizziness, nausea, etc. The study aims to identify secondary metabolite compounds in the stem of basil plants. Basil extract uses 96% methanol solvent. Stems of basil leaves carried out the process of expulsion by maceration method. The phytochemical test was conducted through basil extraction to determine the secondary content of metabolite compounds. The results of this research show that the stem of the basil plant is a secondary metabolite compound, namely flavonoids, alkaloids, tannins, and saponins. It can explain that basil extract has a strong potential for antioxidant activity that has an essential role in traditional medicine. Keywords: Methanol, Ocimum bacilicum, Secondary metabolites compounds, Stem basil
罗勒(Ocimum bacilicum L)是印度尼西亚发展最广泛的传统药用植物之一。罗勒植物有很多功效,如治疗发烧、腹泻、咳嗽、头晕、恶心等。本研究的目的是鉴定罗勒植物茎中的次级代谢化合物。罗勒提取物使用 96% 的甲醇溶剂。罗勒叶茎采用浸渍法提取。然后对罗勒提取物进行植物化学测试,以确定次生代谢化合物的含量。研究结果表明,罗勒茎中含有次生代谢化合物,即黄酮类、单宁、生物碱和皂苷。这说明罗勒提取物具有很强的抗氧化潜力,在传统医学中发挥着重要作用。黄酮类化合物是最常用的抗氧化剂。此外,几种生物碱化合物、单宁和皂苷也具有抗氧化作用。关键词:罗勒罗勒 甲醇 罗勒属植物次生代谢物化合物 罗勒属植物(Ocimum bacilicum L)是印度尼西亚最发达的传统药用植物之一。罗勒植物有很多功效,如治疗发烧、腹泻、咳嗽、头晕、恶心等。本研究旨在鉴定罗勒植物茎中的次级代谢化合物。罗勒提取物使用 96% 的甲醇溶剂。罗勒叶茎采用浸渍法进行萃取。通过罗勒提取物进行植物化学测试,以确定代谢物化合物的次生含量。研究结果表明,罗勒植物的茎是次生代谢化合物,即黄酮类、生物碱、鞣质和皂苷。这可以说明罗勒提取物具有很强的潜在抗氧化活性,在传统医学中具有不可或缺的作用。关键词甲醇 罗勒茎 欧加木 次生代谢化合物
{"title":"IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER PADA EKSTRAK METHANOL BATANG KEMANGI (Ocimum bacilicum L)","authors":"F. Andiarna, M. L. F. Kumalasari, Esti Tyastirin, Eko Teguh Pribadi, Romyun Alvy Khoiriyah, Sarita Oktorina","doi":"10.47539/gk.v15i2.420","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.420","url":null,"abstract":"Tanaman kemangi (Ocimum bacilicum L) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang paling banyak dikembangkan di negara Indonesia. Tanaman kemangi memiliki banyak manfaat seperti mengobati demam, diare, batuk, pusing, mual, dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada batang tanaman kemangi. Ekstrak kemangi menggunakan pelarut metanol 96%. Batang daun kemangi dilakukan proses penyarian dengan metode maserasi. Ekstrak kemangi selanjutnya dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada batang tanaman kemangi terdapat kandungan senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, tannin, alkaloid dan saponin. Hal ini dapat menjelaskan bahwa ekstrak kemangi memiliki potensi yang kuat dalam aktivitas antioksidan yang memiliki peran penting dalam pemanfaatan obat tradisional. Senyawa flavonoid paling umum dijadikan sebagai antioksidan. Selain itu beberapa jenis senyawa alkaloid, tanin dan saponin juga mempunyai efek antioksidan. Kata Kunci: Kemangi,  Metanol,  Ocimum bacilicum L, Senyawa metabolit sekunder   The basil plant (Ocimum bacilicum L) is one of Indonesia's most developed traditional medicinal plants. Basil plants have many benefits, such as treating fever, diarrhea, cough, dizziness, nausea, etc. The study aims to identify secondary metabolite compounds in the stem of basil plants. Basil extract uses 96% methanol solvent. Stems of basil leaves carried out the process of expulsion by maceration method. The phytochemical test was conducted through basil extraction to determine the secondary content of metabolite compounds. The results of this research show that the stem of the basil plant is a secondary metabolite compound, namely flavonoids, alkaloids, tannins, and saponins. It can explain that basil extract has a strong potential for antioxidant activity that has an essential role in traditional medicine. Keywords: Methanol, Ocimum bacilicum, Secondary metabolites compounds, Stem basil","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"56 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139150521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
SPIRITUALITAS DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALAM MEDAN 巴拉姆野外医疗中心工作区糖尿病患者的精神生活和生活质量
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.427
Ance M Siallagan, Samfriati Sinurat, Paskahlis Gulo
Diabetes mellitus menempati urutan tertinggi sebagai penyakit kronis yang menyebabkan penurunan kualitas hidup. Spiritualitas merupakan dimensi kualitas hidup penderita diabetes melitus kronis yang paling penting untuk disejahterakan. Kesejahteraan spiritual menjadikan penderita diabetes mellitus merasakan makna dan tujuan hidup serta adaptif pada kondisi yang di derita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan spiritualitas dan kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Balam Medan tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif melalui pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini ialah seluruh penderita diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Balam Medan sejumlah 84 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan Diabetes Quality of Life (DQoL). Pengumpulan data dilakukan pada Tanggal 11-25 April 2023. Hasil analisis data menggunakan uji spearman rank diperoleh nilai p=0.000 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Sementara indeks korelasi diperoleh nilai r=0,708, yang berarti semakin tinggi spiritualitas seorang penderita diabetes mellitus maka kualitas hidupnya juga akan semakin meningkat. Kata kunci: Diabetes Melitus, Kualitas Hidup,  Spiritualitas   Diabetes melitus ranks highest as a chronic disease that causes a decrease in quality of life. Spirituality is a dimension of quality of life that needs to be fulfilled in chronic diabetes melitus sufferers. Spiritual well-being makes diabetes melitus sufferers feel the meaning and purpose of life and adapt to their conditions. This research aimed to analyze the relationship between spirituality and quality of life for diabetes melitus sufferers at the Balam Health Center in Medan in 2023. This research uses a descriptive correlation design by a cross-sectional approach. The research respondents were all 84 diabetes melitus patients at the Balam Health Center in Medan. The instruments used in this research were the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and Diabetes Quality of Life (DQoL) questionnaires. Data collection was carried out from April 11 to April 25, 2023. The results of data analysis using the Spearman rank test obtained a value of p=0.000 (p<0.05), meaning that there is a relationship between spirituality and quality of life in diabetes melitus sufferers. The correlation index obtained a value of r=0.708, which means that the higher the spirituality level of diabetes melitus sufferers, the higher their quality of life will be. Keywords : Diabetes Melitus, Quality of Life, Spirituality
糖尿病是导致生活质量下降的慢性疾病中排名最靠前的一种。精神是慢性糖尿病患者生活质量最重要的维度。精神幸福感能让糖尿病患者感受到生活的意义和目的,并适应他们所遭受的痛苦。本研究旨在分析 2023 年棉兰市巴兰医院(Puskesmas Balam Medan)糖尿病患者的精神生活与生活质量之间的关系。本研究采用横截面描述性相关设计。本研究的受访者为棉兰市巴兰医院工作区的所有糖尿病患者,共计 84 人。本研究使用的工具是日常精神体验量表(DSES)和糖尿病生活质量(DQoL)问卷。数据收集工作于 2023 年 4 月 11-25 日进行。使用矛曼秩检验对数据进行分析的结果显示,P=0.000(P<0.05),这意味着灵性与糖尿病患者的生活质量之间存在关系。而相关指数得到的值为 r=0.708,这意味着糖尿病患者的灵性越高,生活质量也会随之提高。关键词糖尿病;生活质量;灵性 糖尿病是导致生活质量下降的最高级别慢性疾病。精神是慢性糖尿病患者需要满足的生活质量的一个维度。精神幸福感能让糖尿病患者感受到生命的意义和目的,并适应自己的病情。本研究旨在分析 2023 年棉兰巴兰保健中心糖尿病患者的精神生活与生活质量之间的关系。本研究采用横截面描述性相关设计。研究对象是棉兰巴兰保健中心的所有 84 名糖尿病患者。本研究使用的工具是日常精神体验量表(DSES)和糖尿病生活质量(DQoL)问卷。数据收集工作于 2023 年 4 月 11 日至 4 月 25 日进行。使用斯皮尔曼秩检验进行数据分析的结果显示,P=0.000(P<0.05),这意味着糖尿病患者的精神生活与生活质量之间存在关系。相关指数得出 r=0.708 的值,这意味着糖尿病患者的精神生活水平越高,其生活质量也就越高。关键词糖尿病 生活质量 灵性
{"title":"SPIRITUALITAS DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALAM MEDAN","authors":"Ance M Siallagan, Samfriati Sinurat, Paskahlis Gulo","doi":"10.47539/gk.v15i2.427","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.427","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus menempati urutan tertinggi sebagai penyakit kronis yang menyebabkan penurunan kualitas hidup. Spiritualitas merupakan dimensi kualitas hidup penderita diabetes melitus kronis yang paling penting untuk disejahterakan. Kesejahteraan spiritual menjadikan penderita diabetes mellitus merasakan makna dan tujuan hidup serta adaptif pada kondisi yang di derita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan spiritualitas dan kualitas hidup pada penderita diabetes mellitus di Puskesmas Balam Medan tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif melalui pendekatan cross-sectional. Responden penelitian ini ialah seluruh penderita diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Balam Medan sejumlah 84 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan Diabetes Quality of Life (DQoL). Pengumpulan data dilakukan pada Tanggal 11-25 April 2023. Hasil analisis data menggunakan uji spearman rank diperoleh nilai p=0.000 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan antara spiritualitas dengan kualitas hidup penderita diabetes mellitus. Sementara indeks korelasi diperoleh nilai r=0,708, yang berarti semakin tinggi spiritualitas seorang penderita diabetes mellitus maka kualitas hidupnya juga akan semakin meningkat. Kata kunci: Diabetes Melitus, Kualitas Hidup,  Spiritualitas   Diabetes melitus ranks highest as a chronic disease that causes a decrease in quality of life. Spirituality is a dimension of quality of life that needs to be fulfilled in chronic diabetes melitus sufferers. Spiritual well-being makes diabetes melitus sufferers feel the meaning and purpose of life and adapt to their conditions. This research aimed to analyze the relationship between spirituality and quality of life for diabetes melitus sufferers at the Balam Health Center in Medan in 2023. This research uses a descriptive correlation design by a cross-sectional approach. The research respondents were all 84 diabetes melitus patients at the Balam Health Center in Medan. The instruments used in this research were the Daily Spiritual Experience Scale (DSES) and Diabetes Quality of Life (DQoL) questionnaires. Data collection was carried out from April 11 to April 25, 2023. The results of data analysis using the Spearman rank test obtained a value of p=0.000 (p<0.05), meaning that there is a relationship between spirituality and quality of life in diabetes melitus sufferers. The correlation index obtained a value of r=0.708, which means that the higher the spirituality level of diabetes melitus sufferers, the higher their quality of life will be. Keywords : Diabetes Melitus, Quality of Life, Spirituality","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"14 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151704","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TOKSISITAS KOMBINASI EKSTRAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN PARE (Momordica charantia) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT) 麝香木槿(Hibiscus sabdariffa L.)丹皮(Momordica charantia)登岸模式溪螯虾致死试验(BSLT)
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.441
Elfred Kasimo, Lisa Savitri, Mujtahid Bin Abd Kadir, Moh Alimansur, Ester Lianawati Antoro
Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dan pare (Momordica charantia) mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti asam fenolat, tannin, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, glikosida, dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak kombinasi bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dan buah pare (Momordica charantia) terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Tingkat toksisitas tersebut ditunjukkan dengan nilai LC50. Metode: Penelitian uji toksisitas kombinasi ekstrak Hibiscus sabdariffa L dan Momordica charantia terhadap larva udang (Artemia salina L.) menggunakan metode BSLT. Dalam penelitian ini, ekstrak kombinasi bunga rosela dan buah pare diuji toksisitasnya terhadap larva Artemia salina Leach dengan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, dan 50 ppm. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pada masing-masing konsentrasi. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan analisa probit, dan log konsentrasinya dihitung untuk mengetahui nilai LC50. Hasil : Ekstrak kombinasi bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dan buah pare (Momordica charantia) memiliki nilai LC50 sebesar 241,8 ppm. Kata kunci: BSLT, Hibiscus sabdariffa L, Momordica charantia   Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon (Momordica charantia) contain chemical compounds that are beneficial for health, such as phenolic acids, tannins, flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, glycosides, and steroids. This study aims to determine the level of toxicity of the combined extract of roselle flowers (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon fruit (Momordica charantia) against Artemia salina Leach larvae using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The LC50 value indicates the level of toxicity. Process: Research the toxicity test of a combination of Hibiscus sabdariffa L. and Momordica charantia extracts against shrimp larvae (Artemia salina L.) using the BSLT method. This research tested the combined extract of roselle flowers and bitter melon fruit for toxicity against Artemia salina Leach larvae at concentrations of 1000 ppm, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, and 50 ppm. The test was carried out three times at each concentration. The test result data was analyzed using probit analysis, and the concentration log was calculated to determine the LC50 value. Results: The combination extract of roselle flowers (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon fruit (Momordica charantia) had an LC50 value of 241.8 ppm. Keywords: BSLT, Hibiscus sabdariffa L, Momordica charantia
木槿(Hibiscus sabdariffa L.)和芒果(Momordica charantia)可产生多种生物活性成分,包括酚类、单宁、黄酮类、生物碱、皂苷、鞣质、胶原蛋白和类固醇。本研究的目的是通过使用盐水虾致死率测试(BSLT)方法,对木槿(Hibiscus sabdariffa L.)和芒柄蜡(Momordica charantia)的组合进行研究。测试结果以半数致死浓度表示。方法:将木槿和芒果与幼虫(Artemia salina L.)结合使用的方法是 BSLT。在这一研究中,萝藦科植物和芒果科植物分别以 1000 ppm、500 ppm、200 ppm、100 ppm 和 50 ppm 的浓度对鲫鱼幼虫产生影响。这些数据将在下半年的实验中公布。通过概率分析和对数计算,可得出半数致死浓度。结果:木槿(Hibiscus sabdariffa L.)和香豌豆(Momordica charantia)的混合物的半数致死浓度为 241.8 ppm。Kata kunci: BSLT, Hibiscus sabdariffa L., Momordica charantia Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon (Momordica charantia) contain chemical compounds that are beneficial for health, such as phenolic acids, tannins, flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, glycosides, and steroids.本研究旨在采用盐水虾致死试验(BSLT)方法,确定洛神花(Hibiscus sabdariffa L.)和苦瓜(Momordica charantia)的混合提取物对盐水蓟马幼虫的毒性水平。LC50 值表示毒性水平。过程:使用盐水虾致死试验(BSLT)方法,研究芙蓉和红景天提取物组合对盐水虾幼虫(Artemia salina L.)的毒性试验。这项研究测试了洛神花和苦瓜果实提取物在 1000 ppm、500 ppm、200 ppm、100 ppm 和 50 ppm 浓度下对鲤科幼虫的毒性。每个浓度的试验均进行三次。试验结果数据采用 probit 分析法进行分析,并计算浓度对数值,以确定 LC50 值。结果洛神花(Hibiscus sabdariffa L.)和苦瓜(Momordica charantia)的混合提取物的半数致死浓度为 241.8 ppm。关键词BSLT 木槿花 苦瓜果实
{"title":"TOKSISITAS KOMBINASI EKSTRAK ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DAN PARE (Momordica charantia) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)","authors":"Elfred Kasimo, Lisa Savitri, Mujtahid Bin Abd Kadir, Moh Alimansur, Ester Lianawati Antoro","doi":"10.47539/gk.v15i2.441","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.441","url":null,"abstract":"Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dan pare (Momordica charantia) mengandung senyawa kimia yang bermanfaat bagi kesehatan, seperti asam fenolat, tannin, flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, glikosida, dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas ekstrak kombinasi bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dan buah pare (Momordica charantia) terhadap larva Artemia salina Leach menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Tingkat toksisitas tersebut ditunjukkan dengan nilai LC50. Metode: Penelitian uji toksisitas kombinasi ekstrak Hibiscus sabdariffa L dan Momordica charantia terhadap larva udang (Artemia salina L.) menggunakan metode BSLT. Dalam penelitian ini, ekstrak kombinasi bunga rosela dan buah pare diuji toksisitasnya terhadap larva Artemia salina Leach dengan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, dan 50 ppm. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pada masing-masing konsentrasi. Data hasil pengujian dianalisis menggunakan analisa probit, dan log konsentrasinya dihitung untuk mengetahui nilai LC50. Hasil : Ekstrak kombinasi bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dan buah pare (Momordica charantia) memiliki nilai LC50 sebesar 241,8 ppm. Kata kunci: BSLT, Hibiscus sabdariffa L, Momordica charantia   Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon (Momordica charantia) contain chemical compounds that are beneficial for health, such as phenolic acids, tannins, flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, glycosides, and steroids. This study aims to determine the level of toxicity of the combined extract of roselle flowers (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon fruit (Momordica charantia) against Artemia salina Leach larvae using the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The LC50 value indicates the level of toxicity. Process: Research the toxicity test of a combination of Hibiscus sabdariffa L. and Momordica charantia extracts against shrimp larvae (Artemia salina L.) using the BSLT method. This research tested the combined extract of roselle flowers and bitter melon fruit for toxicity against Artemia salina Leach larvae at concentrations of 1000 ppm, 500 ppm, 200 ppm, 100 ppm, and 50 ppm. The test was carried out three times at each concentration. The test result data was analyzed using probit analysis, and the concentration log was calculated to determine the LC50 value. Results: The combination extract of roselle flowers (Hibiscus sabdariffa L.) and bitter melon fruit (Momordica charantia) had an LC50 value of 241.8 ppm. Keywords: BSLT, Hibiscus sabdariffa L, Momordica charantia","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"57 43","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EVALUASI PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL MENGGUNAKAN MODEL SPECIMEN INSIGNIFICANT DAN MILD HEMOLYSIS 使用微量样本和轻度溶血模型对总胆红素测定进行评估
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.428
S. Kesuma, Siti Rodiyah, Maulida
Bilirubin total merupakan salah satu pemeriksaan fungsi hati. Pemeriksaan bilirubin total umumnya menggunakan sampel darah yang tidak boleh hemolisis, sehingga sampel hemolisis menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan bilirubin total. Hemolisis dapat terjadi secara in vivo dan in vitro. Hemolisis secara in vitro menyebabkan kesalahan pemeriksaan bilirubin total. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil evaluasi pemeriksaan bilirubin total menggunakan model specimen insignificant dan mild hemolysis. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Pembuatan hemolisat menggunakan larutan aquadest. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 sampel. Pemeriksaan menggunakan metode kolorimetri pada alat fotometer DIRUI DR-7000D. Pemeriksaan hemoglobin digunakan untuk melakukan validasi specimen insignificant dan mild hemolysis. Hasil uji statistik one-way Anova didapatkan nilai Sig < 0.05. Hasil akurasi yang didapatkan adalah -1.83% dan -4.40% < 11.4%, presisi 22.0% dan 20.6% > 7%, TE 38.1% dan 38.5% > 20% TEa berturut-turut sampel insignificant dan mild hemolysis. Kesimpulan terdapat perbedaan secara statistik dan klinis pada hasil evaluasi pemeriksaan bilirubin total model specimen insignificant dan mild hemolysis. Kata kunci: Bilirubin Total,  Specimen Insignificant Hemolysis,  Specimen Mild Hemolysis   The total bilirubin is one of the liver function tests. The entire bilirubin test generally uses blood samples, which are one of the factors that can’t be hemolyzed, so hemolysis samples are one of the factors that can affect the result of the total bilirubin test. Hemolysis can occur in vivo and in vitro. Hemolysis in vitro causes an error in the entire bilirubin test. However, hemolysis specimens are still examined for total bilirubin under certain conditions. The evaluation aims to find out the results of natural bilirubin test specimens insignificant and mild hemolysis. This research method is quasi-experimental. They are making hemolysate using an aquadest solution. The number of samples in this research was 40, and examination was done using the colorimetric method on the DIRUI DR-7000D photometer. A hemoglobin test is used to validate specimens of insignificant and mild hemolysis. The one-way Anova statistical test results obtained a sig value < 0.05. Accuracy results were -1.83% and -4.40% < 11.4%, precision 22.0% and 20.6% > 7%, TE 38.1% and 38.5% > 20% TEa, respectively, samples of insignificant and mild hemolysis. The conclusion: statistical and clinical differences exist in evaluating total bilirubin test results in the tiny and soft hemolysis specimen models. Keywords: Insignificant Hemolysis Specimen, Mild Hemolysis Specimen, Total Bilirubin
总胆红素是最重要的肝脏疾病诊断指标。总胆红素可产生血红素沉积,而血红素沉积则是最有效的总胆红素沉积因子。体内和体外血红蛋白都有可能发生。体外溶血可提高胆红素总量。本实验用于评估轻微溶血和微量溶血模型样本的总胆红素。其评估方法为样本分析。血红蛋白可检测水样幼虫。该疗法的样本量为 40 个样本。使用 DIRUI DR-7000D 型照相测色仪进行测量。血红蛋白测量用于验证不明显和轻微溶血样本。单因素方差分析的统计结果显示,Sig < 0.05 为零。结果显示,-1.83% 和 -4.40% < 11.4%、22.0% 和 20.6% > 7%、38.1% 和 38.5% > 20% TEa 的样本溶血不明显,且为轻度溶血。统计和临床数据可用于评估不显著和轻度溶血样本的胆红素总量。Kata kunci: 总胆红素、不显著溶血标本、轻度溶血标本 总胆红素是肝功能检测项目之一。总胆红素检测一般使用血液样本,而血液样本是不能溶解的因素之一,因此溶血样本是影响总胆红素检测结果的因素之一。溶血可发生在体内和体外。体外溶血会导致整个胆红素检测结果出现误差。然而,在某些条件下,溶血标本仍可检测总胆红素。评估的目的是找出自然胆红素试验标本微量和轻度溶血的结果。本研究采用准实验法。他们使用含水溶液制作溶血液。本次研究的样本数量为 40 个,使用 DIRUI DR-7000D 光度计的比色法进行检测。血红蛋白测试用于验证溶血不明显和轻微的样本。单向 Anova 统计检验结果显示,sig 值小于 0.05。不显著和轻度溶血样本的准确度结果分别为-1.83%和-4.40% < 11.4%,精确度分别为22.0%和20.6% > 7%,TE分别为38.1%和38.5% > 20% TEa。结论:在微小溶血和轻度溶血标本模型中评估总胆红素检测结果存在统计学和临床差异。关键词不显著溶血标本、轻度溶血标本、总胆红素
{"title":"EVALUASI PEMERIKSAAN BILIRUBIN TOTAL MENGGUNAKAN MODEL SPECIMEN INSIGNIFICANT DAN MILD HEMOLYSIS","authors":"S. Kesuma, Siti Rodiyah, Maulida","doi":"10.47539/gk.v15i2.428","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.428","url":null,"abstract":"Bilirubin total merupakan salah satu pemeriksaan fungsi hati. Pemeriksaan bilirubin total umumnya menggunakan sampel darah yang tidak boleh hemolisis, sehingga sampel hemolisis menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan bilirubin total. Hemolisis dapat terjadi secara in vivo dan in vitro. Hemolisis secara in vitro menyebabkan kesalahan pemeriksaan bilirubin total. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil evaluasi pemeriksaan bilirubin total menggunakan model specimen insignificant dan mild hemolysis. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Pembuatan hemolisat menggunakan larutan aquadest. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 sampel. Pemeriksaan menggunakan metode kolorimetri pada alat fotometer DIRUI DR-7000D. Pemeriksaan hemoglobin digunakan untuk melakukan validasi specimen insignificant dan mild hemolysis. Hasil uji statistik one-way Anova didapatkan nilai Sig < 0.05. Hasil akurasi yang didapatkan adalah -1.83% dan -4.40% < 11.4%, presisi 22.0% dan 20.6% > 7%, TE 38.1% dan 38.5% > 20% TEa berturut-turut sampel insignificant dan mild hemolysis. Kesimpulan terdapat perbedaan secara statistik dan klinis pada hasil evaluasi pemeriksaan bilirubin total model specimen insignificant dan mild hemolysis. Kata kunci: Bilirubin Total,  Specimen Insignificant Hemolysis,  Specimen Mild Hemolysis   The total bilirubin is one of the liver function tests. The entire bilirubin test generally uses blood samples, which are one of the factors that can’t be hemolyzed, so hemolysis samples are one of the factors that can affect the result of the total bilirubin test. Hemolysis can occur in vivo and in vitro. Hemolysis in vitro causes an error in the entire bilirubin test. However, hemolysis specimens are still examined for total bilirubin under certain conditions. The evaluation aims to find out the results of natural bilirubin test specimens insignificant and mild hemolysis. This research method is quasi-experimental. They are making hemolysate using an aquadest solution. The number of samples in this research was 40, and examination was done using the colorimetric method on the DIRUI DR-7000D photometer. A hemoglobin test is used to validate specimens of insignificant and mild hemolysis. The one-way Anova statistical test results obtained a sig value < 0.05. Accuracy results were -1.83% and -4.40% < 11.4%, precision 22.0% and 20.6% > 7%, TE 38.1% and 38.5% > 20% TEa, respectively, samples of insignificant and mild hemolysis. The conclusion: statistical and clinical differences exist in evaluating total bilirubin test results in the tiny and soft hemolysis specimen models. Keywords: Insignificant Hemolysis Specimen, Mild Hemolysis Specimen, Total Bilirubin","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139149906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EFEKTIVITAS PERAWATAN TALI PUSAT TOPIKAL ASI DAN PERAWATAN TERBUKA TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT DI KLINIK KARTIKA JAYA SAMARINDA 三马林达 Kartika Jaya 诊所局部母乳喂养和开放式脐带护理对脐带脱落长度的影响
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.337
M. Sari, Dini Indo Virawati, Satriani, Pelepasan Tali Pusat, Perawatan Tali, Pusat Terbuka
Data dari WHO menghitung insidensi secara global kejadian tetanus di dunia secara kasar berkisar antara 0,5 – 1 juta kasus. Tetanus Neonatorum (TN) terhitung sekitar 50% dari kematian akibat tetanus di negara – negara berkembang. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) kematian bayi pada Tahun 2020 dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 72,0% (20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28 hari. Teknik perawatan tali pusat yang tidak benar akan menimbulkan infeksi tali pusat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitaserawatan tali pusat topikal ASI dan perawatan terbuka terhadap lama pelepasan tali pusat di Klinik Kartika Jaya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Experimental Design dengan rancangan Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang tercatat didalam buku register Klinik Kartika Jaya. Sampel diambil secara Purposive Sampling yaitu sebanyak 35 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawatan topikal ASI lebih efektif dibandingkan dengan perawatan terbuka terhadap lama pelepasan tali pusat (p- value = 0.002) dengan nilai α = 0,05. Kata kunci: Pelepasan Tali Pusat, Perawatan Tali Pusat Terbuka, Perawatan Topical ASI   Data from WHO calculates the global incidence of tetanus events ranging from 0.5 to 1 million cases. Tetanus Neonatorum (TN) accounts for about 50% of deaths due to tetanus in developing countries. Demographic and Health Survey of Indonesia (IDHS) infant mortality in 2020 of all reported neonatal deaths, 72.0% (20,266 deaths) occurred at the age of 0-28 days. Improper umbilical cord care techniques will lead to umbilical cord infection. Culture in the community that affects mothers' knowledge of caring for the umbilical cord causes mothers to be afraid or hesitant to take care of their baby's umbilical cord. Hence, mothers still behave incorrectly in caring for the baby's umbilical cord by sprinkling the umbilical cord with turmeric or leaves to allow the development of Clostridium spores that can cause infection. It can cause disease in neonates. To determine the effectiveness of topical breast milk umbilical cord care and open treatment on the length of umbilical cord detachment at Kartika Jaya Clinic. The type of research used in this research is Quasi-Experimental Design with Posttest Only Control Design. The population in this study were all newborns recorded in the register book of the Kartika Jaya Clinic. Samples were taken by purposive sampling of as many as 35 people. The results of this study indicate that topical breastfeeding treatment is more effective than open treatment on the length of umbilical cord detachment (p-value = 0.002) with a value of = 0.05. Keywords: Length of Umbilical Cord Detachment, Open Umbilical Cord Care, Topical Breast Milk          Treatment
世卫组织的数据显示,全球破伤风发病率为 0.5-1 千卡。新生儿破伤风(TN)的发病率占全国破伤风发病率的 50%。印度尼西亚人口与健康调查(SDKI)显示,2020 年,0-28 岁年龄段的新生儿破伤风发病率为 72.0%(20266 人)。新生儿护理技术可预防新生儿畸形。在 Klinik Kartika Jaya,我们的医疗团队将为您提供最先进的人工关节置换术(ASI)和最先进的治疗技术。在该研究中,采用的是 "简单实验设计"(Quasy Experimental Design)和 "事后测试对照设计"(Posttest Only Control Design)。该问卷调查的对象是在马来西亚Klinik Klinik医院注册的所有居民。有目的抽样调查的样本为 35 人。结果表明,ASI的最高值(P-值=0.002)与ASI的最高值(P-值=0.002)相差无几,而α=0.05。Kata kunci: Pelepasan Tali Pusat, Perawatan Tali Pusat Terbuka, Perawatan Topical ASI 世界卫生组织的数据计算出全球破伤风发病率为 50 万至 100 万例。在发展中国家,新生儿破伤风(TN)约占破伤风死亡病例的 50%。2020 年印度尼西亚人口与健康调查(IDHS)的婴儿死亡率显示,在所有报告的新生儿死亡病例中,72.0%(20266 例死亡)发生在 0-28 天内。不正确的脐带护理技术会导致脐带感染。社区文化影响了母亲对脐带护理知识的了解,导致母亲在护理婴儿脐带时害怕或犹豫不决。因此,母亲们在护理婴儿脐带时仍有不正确的行为,即在脐带上撒姜黄或树叶,使梭状芽孢杆菌滋生,从而引起感染。它会导致新生儿患病。在 Kartika Jaya 诊所确定局部母乳脐带护理和开放式治疗对脐带脱落长度的影响。本研究采用的研究类型为 "准实验设计"(Quasi-Experimental Design)和 "后测对照设计"(Posttest Only Control Design)。研究对象是 Kartika Jaya 诊所登记簿上记录的所有新生儿。样本是通过有目的的抽样获得的,抽样人数多达 35 人。研究结果表明,在脐带脱落长度方面,局部母乳喂养治疗比开放式治疗更有效(P值=0.002),P值=0.05。关键词脐带脱落长度 开放式脐带护理 局部母乳喂养治疗
{"title":"EFEKTIVITAS PERAWATAN TALI PUSAT TOPIKAL ASI DAN PERAWATAN TERBUKA TERHADAP LAMA PELEPASAN TALI PUSAT DI KLINIK KARTIKA JAYA SAMARINDA","authors":"M. Sari, Dini Indo Virawati, Satriani, Pelepasan Tali Pusat, Perawatan Tali, Pusat Terbuka","doi":"10.47539/gk.v15i2.337","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.337","url":null,"abstract":"Data dari WHO menghitung insidensi secara global kejadian tetanus di dunia secara kasar berkisar antara 0,5 – 1 juta kasus. Tetanus Neonatorum (TN) terhitung sekitar 50% dari kematian akibat tetanus di negara – negara berkembang. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) kematian bayi pada Tahun 2020 dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 72,0% (20.266 kematian) terjadi pada usia 0-28 hari. Teknik perawatan tali pusat yang tidak benar akan menimbulkan infeksi tali pusat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitaserawatan tali pusat topikal ASI dan perawatan terbuka terhadap lama pelepasan tali pusat di Klinik Kartika Jaya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasy Experimental Design dengan rancangan Posttest Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru lahir yang tercatat didalam buku register Klinik Kartika Jaya. Sampel diambil secara Purposive Sampling yaitu sebanyak 35 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawatan topikal ASI lebih efektif dibandingkan dengan perawatan terbuka terhadap lama pelepasan tali pusat (p- value = 0.002) dengan nilai α = 0,05. Kata kunci: Pelepasan Tali Pusat, Perawatan Tali Pusat Terbuka, Perawatan Topical ASI   Data from WHO calculates the global incidence of tetanus events ranging from 0.5 to 1 million cases. Tetanus Neonatorum (TN) accounts for about 50% of deaths due to tetanus in developing countries. Demographic and Health Survey of Indonesia (IDHS) infant mortality in 2020 of all reported neonatal deaths, 72.0% (20,266 deaths) occurred at the age of 0-28 days. Improper umbilical cord care techniques will lead to umbilical cord infection. Culture in the community that affects mothers' knowledge of caring for the umbilical cord causes mothers to be afraid or hesitant to take care of their baby's umbilical cord. Hence, mothers still behave incorrectly in caring for the baby's umbilical cord by sprinkling the umbilical cord with turmeric or leaves to allow the development of Clostridium spores that can cause infection. It can cause disease in neonates. To determine the effectiveness of topical breast milk umbilical cord care and open treatment on the length of umbilical cord detachment at Kartika Jaya Clinic. The type of research used in this research is Quasi-Experimental Design with Posttest Only Control Design. The population in this study were all newborns recorded in the register book of the Kartika Jaya Clinic. Samples were taken by purposive sampling of as many as 35 people. The results of this study indicate that topical breastfeeding treatment is more effective than open treatment on the length of umbilical cord detachment (p-value = 0.002) with a value of = 0.05. Keywords: Length of Umbilical Cord Detachment, Open Umbilical Cord Care, Topical Breast Milk          Treatment","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"359 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139148924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PEMBERIAN KUKIS IKAN GAGUK (Arius thalassinus) MENINGKATKAN BERAT BADAN REMAJA PUTRI UNDERWEIGHT DI PESANTREN PANCASILA KOTA BENGKULU 烹饪 GAGUK 鱼(Arius thalassinus)会增加本格库鲁市 PANCASILA PESANTREN 市体重不足青少年的体重
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.433
Restiza Lindu Ananda, B. Simanjuntak, Yenni Okfrianti
Prevalensi status gizi underweight  pada remaja putri  berusia 16-18 tahun di Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 4,8%, padahal di usia ini terjadi pertumbuhan cepat kedua setelah bayi. Dampak kekurangan berat badan adalah gangguan perkembangan otak, konsentrasi, dan mudah lelah hingga aktivitas fisik berkurang. Salah satu upaya untuk meningkatkan berat badan melalui pemberian makanan tambahan seperti kukis. Kukis adalah sejenis kue manis yang terbuat dari tepung terigu. Tujuan penelitian untuk mengetahui kenaikan berat badan remaja underweight dengan pemberian kukis ikan gaguk. Studi ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan memberikan kukis sebanyak 80gr/hari dan 80gr/3 kali seminggu selama 14 hari. Sebanyak 61 orang remaja underweight mendapatkan intervensi berupa kukis ikan gaguk. Rata-rata kepatuhan mengonsumsi kukis ikan gaguk pada kedua kelompok perlakuan masing-masing sebesar 92,2% dan 93,4%. Kenaikan rata-rata berat badan remaja setelah mendapatkan kukis ikan gaguk selama 14 hari pada kedua kelompok perlakuan berpengaruh nyata (p-value 0,001). Kata kunci: Kukis Ikan Gaguk, Penambahan Berat Badan, Remaja, Underweight   The prevalence of underweight among adolescent girls aged 16-18 years in Bengkulu province was recorded at 4.8%, despite this being a critical period marked by the second most rapid growth after infancy. Being overweight adversely affects brain development, concentration, and energy levels, decreasing physical activity. One strategy to improve body weight involves supplementing additional food, such as cookies. Cookies are a sweet cake made from wheat flour. The research aimed to determine the weight gain of underweight adolescents by giving them fish gaguk cookies. Employing a quasi-experimental design, participants received 80 g of fish gaguk cookies daily and 80 g of fish gaguk cookies three times a week for 14 days. Sixty-one underweight teenagers underwent intervention with fish gaguk cookies, with average compliance of 92.2% and 93.4% in the two treatment groups, respectively. The increase in average body weight after consuming fish gaguk cookies for 14 days in both treatment groups was statistically significant (p-value 0.001). Keywords: Adolescent, Fish Gaguk Cookies, Underweight, Weight Gain
据记录,明古鲁省 16 至 18 岁少女体重不足的比例为 4.8%,尽管这个年龄段是仅次于婴儿期的第二大增长最快的年龄段。体重不足会影响大脑发育、注意力集中和疲劳,从而导致体力活动减少。增加体重的方法之一是提供额外的食物,如饼干。库奇饼是一种用小麦粉制成的甜饼。这项研究的目的是通过向体重不足的青少年提供乌鱼饼干来确定他们的体重增长情况。这项研究采用了准实验设计,每天给予 80 克,每周给予 3 次,共持续 14 天。共有 61 名体重不足的青少年接受了伽谷鱼饼干形式的干预。两个治疗组的青少年食用 gaguk 鱼饼干的平均依从性分别为 92.2% 和 93.4%。两个治疗组的青少年在连续 14 天食用 gaguk 鱼饼干后,体重平均增长幅度显著(P 值为 0.001)。关键词Kukis Ikan Gaguk 体重增长 青少年 体重不足 据记录,明古鲁省16-18岁少女体重不足的发生率为4.8%,尽管这一关键时期是仅次于婴儿期的第二快速生长期。超重会对大脑发育、注意力和能量水平产生不利影响,从而减少体育锻炼。改善体重的策略之一是补充额外的食物,如饼干。饼干是一种用小麦粉制成的甜饼。这项研究旨在通过给体重不足的青少年吃鱼香肉丝饼干来确定他们的体重增长情况。采用准实验设计,参与者每天摄入 80 克鱼肉加谷饼干,每周摄入三次鱼肉加谷饼干,连续摄入 14 天。61名体重不足的青少年接受了鱼胶饼干的干预,两个治疗组的平均达标率分别为92.2%和93.4%。两个治疗组在连续 14 天食用鱼肉加谷饼干后,平均体重的增加具有统计学意义(P 值为 0.001)。关键词青少年、鱼香肉丝饼干、体重不足、体重增加
{"title":"PEMBERIAN KUKIS IKAN GAGUK (Arius thalassinus) MENINGKATKAN BERAT BADAN REMAJA PUTRI UNDERWEIGHT DI PESANTREN PANCASILA KOTA BENGKULU","authors":"Restiza Lindu Ananda, B. Simanjuntak, Yenni Okfrianti","doi":"10.47539/gk.v15i2.433","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.433","url":null,"abstract":"Prevalensi status gizi underweight  pada remaja putri  berusia 16-18 tahun di Provinsi Bengkulu tercatat sebesar 4,8%, padahal di usia ini terjadi pertumbuhan cepat kedua setelah bayi. Dampak kekurangan berat badan adalah gangguan perkembangan otak, konsentrasi, dan mudah lelah hingga aktivitas fisik berkurang. Salah satu upaya untuk meningkatkan berat badan melalui pemberian makanan tambahan seperti kukis. Kukis adalah sejenis kue manis yang terbuat dari tepung terigu. Tujuan penelitian untuk mengetahui kenaikan berat badan remaja underweight dengan pemberian kukis ikan gaguk. Studi ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan memberikan kukis sebanyak 80gr/hari dan 80gr/3 kali seminggu selama 14 hari. Sebanyak 61 orang remaja underweight mendapatkan intervensi berupa kukis ikan gaguk. Rata-rata kepatuhan mengonsumsi kukis ikan gaguk pada kedua kelompok perlakuan masing-masing sebesar 92,2% dan 93,4%. Kenaikan rata-rata berat badan remaja setelah mendapatkan kukis ikan gaguk selama 14 hari pada kedua kelompok perlakuan berpengaruh nyata (p-value 0,001). Kata kunci: Kukis Ikan Gaguk, Penambahan Berat Badan, Remaja, Underweight   The prevalence of underweight among adolescent girls aged 16-18 years in Bengkulu province was recorded at 4.8%, despite this being a critical period marked by the second most rapid growth after infancy. Being overweight adversely affects brain development, concentration, and energy levels, decreasing physical activity. One strategy to improve body weight involves supplementing additional food, such as cookies. Cookies are a sweet cake made from wheat flour. The research aimed to determine the weight gain of underweight adolescents by giving them fish gaguk cookies. Employing a quasi-experimental design, participants received 80 g of fish gaguk cookies daily and 80 g of fish gaguk cookies three times a week for 14 days. Sixty-one underweight teenagers underwent intervention with fish gaguk cookies, with average compliance of 92.2% and 93.4% in the two treatment groups, respectively. The increase in average body weight after consuming fish gaguk cookies for 14 days in both treatment groups was statistically significant (p-value 0.001). Keywords: Adolescent, Fish Gaguk Cookies, Underweight, Weight Gain","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"84 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139151801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MODEL PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PENGENDALIAN STUNTING PADA ANAK USIA 0-24 BULAN MELALUI PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI 通过人体测量培训提高 POSYANDU 干部控制 0-24 个月儿童发育迟缓的能力模式
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.426
Desi, Ayu Rafiony, Didik Hariyadi, Nopriantini, K. Y. Petrika, Kristiana Yulianingsih
Kekerdilan (stunting) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah Lima Tahun), sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak 1000 HPK. Pemberdayaan kader adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian kader dalam melakukan peran dan fungsinya dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader posyandu dalam mendeteksi stunting bagi balita usia 0-24 bulan di Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan one grup pre-test dan post-test. Sebelum perlakuan diberikan diberikan pre-test dan di akhir diberi post-test, jumlah sampel sebanyak 35 orang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan lembar obsevasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pemberdayaan kader posyandu melalui pendampingan ibu hamil terhadap keterampilan kader dalam pengendalian stunting bagi balita usia 0-24 bulan dengan nilai signifikan (p=<0,001).  Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan perbedaan pengetahuan kader tentang stunting sebelum dan sesudah pendampingan, dengan peningkatan rata-rata pengetahuan dari 72,0 menjadi 93,31. Keterampilan menentukan status gizi ibu hamil melalui pengukuran LILA juga meningkat signifikan (7,71 menjadi 19,43). Kader cukup baik dalam menentukan status anemia berdasarkan nilai HB ibu hamil setelah pelatihan (mean 9,71 menjadi 15). Pelatihan pengukuran penjang badan berpengaruh signifikan terhadap keterampilan kader dalam mengukur balita (p<0,001), dengan peningkatan kemampuan mendeteksi stunting dari 0% menjadi 100%. Kata kunci: Balita, Model Pemberdayaan, Stunting   Stunting in children reflects the failure to thrive in children under five. So, the child becomes too short for his age. This is due to chronic malnutrition that occurs at 1000 HPK. Empowerment of cadres is a strategy used to increase the ability and realize the independence of cadres in carrying out their roles and functions in the development of public health. This study aims to determine the effect of empowering posyandu cadres in detecting stunting for toddlers aged 0-24 months in Desa Kapur, Sungai Raya District, Kubu Raya Regency. The research design used was experimental research using a one-group pre-test and post-test approach. Before the treatment, a pretest was given, and a posttest was presented at the end. The number of samples was as many as 35 people. Data were taken using questionnaires and observation sheets. The results of this study indicate that there is an effect of training in measuring body length using a lengthboard on the skills of cadres in taking measurements for toddlers aged 0-24 months with a significant value (p = <0.001). The research results indicate a difference in cadre knowledge about stunting before and after mentoring, with an average knowle
儿童发育迟缓是指五岁以下儿童无法茁壮成长,导致身高与年龄不符。儿童发育迟缓是自 1000 HPK 以来出现的慢性营养不良造成的。干部赋权是一种用于提高干部能力并实现其在公共卫生发展中独立发挥作用和履行职能的战略。本研究旨在确定在库布-拉亚(Kubu Raya)县双溪拉亚(Sungai Raya)区卡普尔(Kapur)村,增强村干部能力在检测0-24个月幼儿发育迟缓方面的效果。采用的研究设计是实验研究法,采用一组前测和一组后测的方法。治疗前进行前测,治疗结束后进行后测,样本数为 35 人。数据是通过问卷和观察表收集的。研究结果表明,通过对孕妇进行指导,增强 POSYANDU 干部的能力,对控制 0-24 个月幼儿发育迟缓有显著效果(p = 0.001)。 结果表明,指导前后干部对发育迟缓的认识存在差异,平均认识从 72.0 提高到 93.31。通过 LILA 测量确定孕妇营养状况的技能也有显著提高(从 7.71 提高到 19.43)。培训后,干部们能够很好地根据孕妇的 HB 值判断贫血状况(平均值从 9.71 升至 15)。体长测量培训对干部测量幼儿的技能有显著影响(P<0.001),发现发育迟缓的能力从 0% 提高到 100%。关键词幼儿;赋权模式;发育迟缓 儿童发育迟缓反映了五岁以下儿童未能茁壮成长。因此,儿童的身高与其年龄相比变得过于矮小。这是由于 1000 HPK 时出现的慢性营养不良。干部赋权是一种用于提高干部能力和实现其在公共卫生发展中发挥作用和履行职能的独立性的策略。本研究旨在确定在库布拉亚县双溪拉亚区卡普尔村,增强乡镇干部在检测0-24个月幼儿发育迟缓方面的能力的效果。采用的研究设计是实验研究法,采用一组前测和一组后测的方法。治疗前进行前测,治疗结束后进行后测。样本数量多达 35 人。数据通过问卷和观察表采集。研究结果表明,使用长度板测量身长的培训对干部测量 0-24 个月幼儿身长的技能有影响,且影响值显著(P = <0.001)。研究结果表明,指导前后干部对发育迟缓的认识存在差异,平均认识从 72.0 提高到 93.31。通过 LILA 测量确定孕妇营养状况的技能也有了显著提高(从 7.71 提高到 19.43)。培训后,干部能够熟练地根据孕妇的 HB 值判断贫血状况(平均值从 9.71 到 15)。测量体长的活动对干部测量婴儿的技能有明显影响(P<0.001),发现发育迟缓的能力从 0% 提高到 100%。关键词赋权模型 发育迟缓 幼儿
{"title":"MODEL PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM PENGENDALIAN STUNTING PADA ANAK USIA 0-24 BULAN MELALUI PELATIHAN PENGUKURAN ANTROPOMETRI","authors":"Desi, Ayu Rafiony, Didik Hariyadi, Nopriantini, K. Y. Petrika, Kristiana Yulianingsih","doi":"10.47539/gk.v15i2.426","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.426","url":null,"abstract":"Kekerdilan (stunting) pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah Lima Tahun), sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Hal ini disebabkan karena kekurangan gizi kronis yang terjadi sejak 1000 HPK. Pemberdayaan kader adalah strategi yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan serta mewujudkan kemandirian kader dalam melakukan peran dan fungsinya dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan kader posyandu dalam mendeteksi stunting bagi balita usia 0-24 bulan di Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan pendekatan one grup pre-test dan post-test. Sebelum perlakuan diberikan diberikan pre-test dan di akhir diberi post-test, jumlah sampel sebanyak 35 orang. Data diambil dengan menggunakan kuesioner dan lembar obsevasi. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh pemberdayaan kader posyandu melalui pendampingan ibu hamil terhadap keterampilan kader dalam pengendalian stunting bagi balita usia 0-24 bulan dengan nilai signifikan (p=<0,001).  Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan perbedaan pengetahuan kader tentang stunting sebelum dan sesudah pendampingan, dengan peningkatan rata-rata pengetahuan dari 72,0 menjadi 93,31. Keterampilan menentukan status gizi ibu hamil melalui pengukuran LILA juga meningkat signifikan (7,71 menjadi 19,43). Kader cukup baik dalam menentukan status anemia berdasarkan nilai HB ibu hamil setelah pelatihan (mean 9,71 menjadi 15). Pelatihan pengukuran penjang badan berpengaruh signifikan terhadap keterampilan kader dalam mengukur balita (p<0,001), dengan peningkatan kemampuan mendeteksi stunting dari 0% menjadi 100%. Kata kunci: Balita, Model Pemberdayaan, Stunting   Stunting in children reflects the failure to thrive in children under five. So, the child becomes too short for his age. This is due to chronic malnutrition that occurs at 1000 HPK. Empowerment of cadres is a strategy used to increase the ability and realize the independence of cadres in carrying out their roles and functions in the development of public health. This study aims to determine the effect of empowering posyandu cadres in detecting stunting for toddlers aged 0-24 months in Desa Kapur, Sungai Raya District, Kubu Raya Regency. The research design used was experimental research using a one-group pre-test and post-test approach. Before the treatment, a pretest was given, and a posttest was presented at the end. The number of samples was as many as 35 people. Data were taken using questionnaires and observation sheets. The results of this study indicate that there is an effect of training in measuring body length using a lengthboard on the skills of cadres in taking measurements for toddlers aged 0-24 months with a significant value (p = <0.001). The research results indicate a difference in cadre knowledge about stunting before and after mentoring, with an average knowle","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"17 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139150843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGETAHUAN DAN PENDAMPINGAN SUAMI DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINARI 丈夫了解并协助选择宫内避孕药具
Pub Date : 2023-12-28 DOI: 10.47539/gk.v15i2.439
Flori Niscaya Ria, Bernadetta Ambarita, R. Simorangkir, Merlina Sinabariba
Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan benda yang dimasukan dalam rahim sebagai pencegahan kehamilan secara efisien dan jangka panjang. KB IUD salah satu jenis KB yang sekali pemakaiannya untuk 3 tahun hingga seumur hidup. Pemerintah di Indonesia memprogramkan 4 Terlalu (4T) pada Pasangan Usia Subur (PUS) dan menugaskan petugas kesehatan memantau penggunaan alat kontrasepsi. Faktor yang menyebabkan rendahnya PUS menggunakan AKDR karena informasi dan pendampingan suami. Tujuan kajian ini melihat pengetahuan dan pendampingan pasangan PUS memilih KB intrauterin di Klinik Romauli Silalahi. Kajian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan cara survei dengan menyebarkan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah  PUS yang berkunjung di klinik Romauli Silalahi berjumlah 34 responden. Cara pengambilan sampel adalah accidental sampling. Analisa hasil kajian menggunakan analisa univariat untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan dukungan suami. Hasil kajian pengetahuan suami penggunaaan AKDR pengetahuan baik 10 orang (29,4%), pengetahuan cukup 23 orang (67,6%), pengetahuan kurang 1 orang (29,9%), serta pendampingan suami kategori positif 28 orang (82,3%) dan kategori negatif  6 orang (17,7%). Mayoritas suami memiliki pengetahuan cukup pada pemilihan KB dalam rahim pada PUS dan pendampingan pasangan mayoritas mendukung untuk menentukan KB dalam kandungan. Kata kunci: IUD, Dukungan Pasangan, Kontrasepsi   An intrauterine device is an object that is inserted into the uterus to prevent pregnancy in an efficient and long-term manner. KB IUD is a type of birth control that can be used once for three years of life. The government in Indonesia programs 4 Too (4T) for couples of childbearing age (PUS) and assigns health workers to monitor the use of contraceptives. Information and the husband's assistance are the factors that cause the low number of PUS using IUDs. This study aims to look at the knowledge and service of PUS couples in choosing intrauterine contraception at the Romauli Silalahi Clinic. This study is a descriptive study using a survey method by distributing questionnaires. The sample in this study was PUS, who visited the Romauli Silalahi clinic, totaling 34 respondents. The sampling method is accidental sampling. Analysis of the study results used univariate analysis to determine the picture of the husband's knowledge and support. The results of the study of husbands' knowledge of using IUDs were ten people (29.4%), 23 people had good knowledge (67.6%), one person had poor knowledge (29.9%), and 28 people had a positive category of husband's assistance (82.3%). %) and harmful category six people (17.7%). The majority of husbands have sufficient knowledge about selecting intrauterine contraceptives at EFA, and the majority of partners support determining intrauterine contraceptives. Keywords: IUD, Contraception, Spousal Support
宫内节育器是一种放置在子宫内的装置,可以有效地长期预防怀孕。宫内节育器是计划生育的一种,一次使用 3 年,甚至终生使用。印度尼西亚政府为育龄夫妇制定了 "4Too"(4T)计划,并指派卫生工作者监督避孕药具的使用情况。导致宫内节育器使用率低的因素是信息和丈夫的协助。本研究的目的是评估 Romauli Silalahi 诊所选择宫内计划生育的 PUS 夫妇的知识和协助情况。本研究是一项描述性研究,采用发放问卷的调查方法。本研究的样本是到 Romauli Silalahi 诊所就诊的 PUS,共有 34 名受访者。抽样方法为意外抽样。使用单变量分析法对研究结果进行分析,以确定对知识和丈夫支持的描述。丈夫对宫内节育器使用知识的研究结果为:良好知识 10 人(29.4%),充分知识 23 人(67.6%),缺乏知识 1 人(29.9%),丈夫协助积极类 28 人(82.3%),消极类 6 人(17.7%)。大多数丈夫对在 PUS 中选择宫内计划生育有足够的了解,配偶的协助对确定宫内计划生育大多是支持性的。关键词宫内节育器;配偶支持;避孕 宫内节育器是一种放置在子宫内的物体,可以有效、长期地防止怀孕。宫内节育器是一种可在三年内使用一次的节育器。印度尼西亚政府为育龄夫妇(PUS)制定了 "4Too"(4T)计划,并指派卫生工作者监督避孕药具的使用情况。信息和丈夫的协助是导致使用宫内节育器的育龄夫妇人数较少的因素。 本研究旨在了解育龄夫妇在 Romauli Silalahi 诊所选择宫内避孕药具的知识和服务情况。本研究是一项描述性研究,采用调查方法,发放调查问卷。本研究的样本是到 Romauli Silalahi 诊所就诊的 PUS,共计 34 名受访者。抽样方法为意外抽样。对研究结果的分析采用了单变量分析法,以确定丈夫的知识和支持情况。丈夫对使用宫内节育器的了解情况的研究结果为:10 人(29.4%),23 人了解良好(67.6%),1 人了解较差(29.9%),28 人的丈夫协助属于积极类(82.3%)。%),有害类 6 人(17.7%)。大多数丈夫对在全民教育中选择宫内避孕药具有足够的了解,大多数伴侣支持确定宫内避孕药具。关键词宫内节育器、避孕、配偶支持
{"title":"PENGETAHUAN DAN PENDAMPINGAN SUAMI DALAM MEMILIH ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINARI","authors":"Flori Niscaya Ria, Bernadetta Ambarita, R. Simorangkir, Merlina Sinabariba","doi":"10.47539/gk.v15i2.439","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i2.439","url":null,"abstract":"Alat kontrasepsi dalam rahim merupakan benda yang dimasukan dalam rahim sebagai pencegahan kehamilan secara efisien dan jangka panjang. KB IUD salah satu jenis KB yang sekali pemakaiannya untuk 3 tahun hingga seumur hidup. Pemerintah di Indonesia memprogramkan 4 Terlalu (4T) pada Pasangan Usia Subur (PUS) dan menugaskan petugas kesehatan memantau penggunaan alat kontrasepsi. Faktor yang menyebabkan rendahnya PUS menggunakan AKDR karena informasi dan pendampingan suami. Tujuan kajian ini melihat pengetahuan dan pendampingan pasangan PUS memilih KB intrauterin di Klinik Romauli Silalahi. Kajian ini merupakan studi deskriptif dengan menggunakan cara survei dengan menyebarkan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah  PUS yang berkunjung di klinik Romauli Silalahi berjumlah 34 responden. Cara pengambilan sampel adalah accidental sampling. Analisa hasil kajian menggunakan analisa univariat untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan dukungan suami. Hasil kajian pengetahuan suami penggunaaan AKDR pengetahuan baik 10 orang (29,4%), pengetahuan cukup 23 orang (67,6%), pengetahuan kurang 1 orang (29,9%), serta pendampingan suami kategori positif 28 orang (82,3%) dan kategori negatif  6 orang (17,7%). Mayoritas suami memiliki pengetahuan cukup pada pemilihan KB dalam rahim pada PUS dan pendampingan pasangan mayoritas mendukung untuk menentukan KB dalam kandungan. Kata kunci: IUD, Dukungan Pasangan, Kontrasepsi   An intrauterine device is an object that is inserted into the uterus to prevent pregnancy in an efficient and long-term manner. KB IUD is a type of birth control that can be used once for three years of life. The government in Indonesia programs 4 Too (4T) for couples of childbearing age (PUS) and assigns health workers to monitor the use of contraceptives. Information and the husband's assistance are the factors that cause the low number of PUS using IUDs. This study aims to look at the knowledge and service of PUS couples in choosing intrauterine contraception at the Romauli Silalahi Clinic. This study is a descriptive study using a survey method by distributing questionnaires. The sample in this study was PUS, who visited the Romauli Silalahi clinic, totaling 34 respondents. The sampling method is accidental sampling. Analysis of the study results used univariate analysis to determine the picture of the husband's knowledge and support. The results of the study of husbands' knowledge of using IUDs were ten people (29.4%), 23 people had good knowledge (67.6%), one person had poor knowledge (29.9%), and 28 people had a positive category of husband's assistance (82.3%). %) and harmful category six people (17.7%). The majority of husbands have sufficient knowledge about selecting intrauterine contraceptives at EFA, and the majority of partners support determining intrauterine contraceptives. Keywords: IUD, Contraception, Spousal Support","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"289 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139152718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MINIMUM DIETARY DIVERSITY WOMEN (MDDW) PADA WANITA USIA SUBUR KURANG ENERGI KRONIK
Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.47539/gk.v15i1.324
Widya Ayu kurnia Putri, Ibnu Zaki, Katri Andini Surijadti
Rendahnya kualitas dan kuantitas makanan merupakan penyebab utama terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada wanita usaia subur (WUS). Prevalensi KEK pada WUS cukup tinggi. Kajian Kualitas pangan pada WUS masih terbatas. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pangan pada WUS yang beresiko KEK. Desain studi yang digunakan obeservasional. Responden merupakan wanita usia subur derusia 19-23 tahun yang memiliki LILA < 23,5 cm. Data MDDW diambil menggunakan recall 24-hour. Semua makanan yang dilaporkan dikonsumsi selama recall 24-hour diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok pangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS 20.0, data MDDW di sajikan dalam data frekuensi dan persentase. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa skor mddw 6 merupakan skor yang paling tinggi dengan presentase 31,4%. dari 35 wanita usia subur sebesar 100% wanita usia subur mengkonsumsi kelompok makanan pokok yaitu serealia dan umbi umbian, sebesar 88,6% mengkonsumsi kelompok sayuran lainnya dan 85,7 % mengkonsumsi daging. Sedangkan konsumsi terendah berada pada kelompok kacang kacangan dan kacang polong yaitu sebesar 15,3%. Skor Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada Wanita Usia Subur 30% berada pada kategori Tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada wanita usia subur yang beresiko KEK menunjukkan kelompok pangan makanan pokok merupakan kelompok pangan yang dikonsumsi paling banyak oleh wus dan kemudian kelompok pangan sayur lainnya. Berdasarkan MDDW pada wanita usai subur skor 6 merupakan skor dengan persentase terbanyak. Sebagian besar subjek memiliki keragaman pangan yang tinggi.Kata Kunci: Keragaman pangan, MDDW, Wanita Usia Subur The prevalence of chronic energy deficiency among women of reproductive age in Indonesia is high. Low dietary diversity is one of the main risk factors for chronic energy deficiency in women of childbearing age. Several different tools are used to assess the variety of food consumption. One is the Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) score. The MDDW score is an indicator recommended by FAO to provide comprehensive data on community dietary diversity as reflected in dietary diversity. The limited number of reports on dietary diversity in specific groups, particularly women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency, and the inconsistent results of studies on dietary diversity prompted this study as an effort to provide evidence-based information. It will evaluate dietary diversity in women of reproductive age at risk of chronic energy intake. Type of study used: observational, cross-sectional. Respondents were women of childbearing age aged 19-23 years with upper arm circumference < 23.5 cm. MDDW scores were collected using 24-hour recall and analyzed. Descriptive analysis was used in this study, with MDDW score data presented as frequencies and percentages. SPSS 20.0 was used for data analysis. The results showed
食物质量和数量的低劣是福利较低的主要原因。WUS爷爷的流行程度很高。WUS的粮食质量研究仍然是有限的。因此,这项研究的目的是评估气候变化风险评估的食品质量。组织使用的服从设计研究。受访者是19-23岁的多产女性,她的LILA < 3.3厘米。MDDW数据是在24小时召回中检索的。据报道,在24小时召回过程中所食用的所有食物都分为10组。收集到的数据是使用SPSS 200程序、MDDW数据在频率和百分比数据中进行分析的。这项研究表明,mddw 6的分数是有史以来最高的,比例是1.4%。35名育龄妇女占100%育龄妇女的主要饮食群体包括谷类和块茎,共88.6%食用其他蔬菜,共85.7%食用肉类。而豆类和豌豆的最低摄入量为153%。妇女生育年龄的最低水平属于高水平。这项研究的结论表明,根据育龄妇女的最低水平性别差距,主食群体是世界上消费最多的粮食群体,然后是其他蔬菜饮食群体。根据MDDW关于育龄妇女的分数6是一个很大比例的数字。大多数受试者的食物种类繁多。关键字:粮食多样性,MDDW,育龄妇女,在印度尼西亚的生殖年龄妇女的存在。最主要的危险因素之一是儿童时代妇女缺乏精力。不同的工具都用来评估各种食物的消费。一个是最低的性别多样性分数。MDDW分数是一个相互支持的指标,以补充社区计算的多样性。关于各种各样的多样性报告数量的限制,特别是有危险的时间缺乏能源的妇女,以及支持这项研究的不一致的结果,以提供基于证据的信息。它将评估时间能源接入风险中生殖年龄妇女的多样性。实地考察类型:观察力,交叉部分。回应人士是年龄19至23岁的少女,中等手腕< 23.5厘米。MDDW分数使用24小时召回和分析来收集。解说分析是用MDDW分数数据作为频率和percentages进行的。SPSS 20.0用于数据分析。结果表明,儿童学龄妇女的得分最高的是6分,以33.4%的利率。所有回复(100%)豆子和豌豆组有一个中等的消费,时间是15.3%。总而言之,30%的责任受到了严厉的批评。这项研究的结论是大多数话题都有高中代表性。初级多样性,MDDW,生殖年龄妇女
{"title":"MINIMUM DIETARY DIVERSITY WOMEN (MDDW) PADA WANITA USIA SUBUR KURANG ENERGI KRONIK","authors":"Widya Ayu kurnia Putri, Ibnu Zaki, Katri Andini Surijadti","doi":"10.47539/gk.v15i1.324","DOIUrl":"https://doi.org/10.47539/gk.v15i1.324","url":null,"abstract":"Rendahnya kualitas dan kuantitas makanan merupakan penyebab utama terjadinya kurang energi kronik (KEK) pada wanita usaia subur (WUS). Prevalensi KEK pada WUS cukup tinggi. Kajian Kualitas pangan pada WUS masih terbatas. Oleh karena itu studi ini bertujuan untuk mengkaji kualitas pangan pada WUS yang beresiko KEK. Desain studi yang digunakan obeservasional. Responden merupakan wanita usia subur derusia 19-23 tahun yang memiliki LILA < 23,5 cm. Data MDDW diambil menggunakan recall 24-hour. Semua makanan yang dilaporkan dikonsumsi selama recall 24-hour diklasifikasikan ke dalam sepuluh kelompok pangan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan program SPSS 20.0, data MDDW di sajikan dalam data frekuensi dan persentase. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa skor mddw 6 merupakan skor yang paling tinggi dengan presentase 31,4%. dari 35 wanita usia subur sebesar 100% wanita usia subur mengkonsumsi kelompok makanan pokok yaitu serealia dan umbi umbian, sebesar 88,6% mengkonsumsi kelompok sayuran lainnya dan 85,7 % mengkonsumsi daging. Sedangkan konsumsi terendah berada pada kelompok kacang kacangan dan kacang polong yaitu sebesar 15,3%. Skor Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada Wanita Usia Subur 30% berada pada kategori Tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) pada wanita usia subur yang beresiko KEK menunjukkan kelompok pangan makanan pokok merupakan kelompok pangan yang dikonsumsi paling banyak oleh wus dan kemudian kelompok pangan sayur lainnya. Berdasarkan MDDW pada wanita usai subur skor 6 merupakan skor dengan persentase terbanyak. Sebagian besar subjek memiliki keragaman pangan yang tinggi.\u0000Kata Kunci: Keragaman pangan, MDDW, Wanita Usia Subur\u0000 \u0000The prevalence of chronic energy deficiency among women of reproductive age in Indonesia is high. Low dietary diversity is one of the main risk factors for chronic energy deficiency in women of childbearing age. Several different tools are used to assess the variety of food consumption. One is the Minimum Dietary Diversity Women (MDDW) score. The MDDW score is an indicator recommended by FAO to provide comprehensive data on community dietary diversity as reflected in dietary diversity. The limited number of reports on dietary diversity in specific groups, particularly women of childbearing age at risk of chronic energy deficiency, and the inconsistent results of studies on dietary diversity prompted this study as an effort to provide evidence-based information. It will evaluate dietary diversity in women of reproductive age at risk of chronic energy intake. Type of study used: observational, cross-sectional. Respondents were women of childbearing age aged 19-23 years with upper arm circumference < 23.5 cm. MDDW scores were collected using 24-hour recall and analyzed. Descriptive analysis was used in this study, with MDDW score data presented as frequencies and percentages. SPSS 20.0 was used for data analysis. The results showed ","PeriodicalId":269988,"journal":{"name":"GEMA KESEHATAN","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122084133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
GEMA KESEHATAN
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1