班佑万吉县 Graha Riski Harmoni 居住区绿化社区 1.0 版应用分析

Widy Prasetyo Raharjo, J. W. Soetjipto, S. Arifin
{"title":"班佑万吉县 Graha Riski Harmoni 居住区绿化社区 1.0 版应用分析","authors":"Widy Prasetyo Raharjo, J. W. Soetjipto, S. Arifin","doi":"10.19184/jrsl.v6i1.24730","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Global warming is an issue that forms the basis for many sectors to determine the development direction. The leading cause of global warming is the emission of carbon dioxide gas as a greenhouse effect from human activities. An increase in population can lead to an increase in occupancy. The high intensity of land use turns out to have a direct or indirect impact on increasing the production of greenhouse gas emissions. There should be an alternative developer of housing development. Green Building Council Indonesia (GBCI), a green certification agency in Indonesia, issued a green concept assessment for the area, Greenship Neighborhood Version 1.0. This research aims to determine the Greenship rating of the site and determine what work is needed to increase the Greenship 1 (level) rating in the Graha Riski Harmoni Housing area and the costs that must be incurred. The assessment begins with the provision of secondary data in this device, the Greenship Neighborhood version 1.0 site plan, and the AHSP of Banyuwangi Regency in 2020. With interviews and field observations, measurement results use seven benchmarks: LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE, and IFD. Based on the analysis and assessment, the Graha Riski Harmoni Housing area gets a score of 27 or 22.13%, so it has not met the minimum green area limit according to GBCI. Residential areas require a minimum of six additional jobs to get a score of 45 or 36.88% to meet the minimum green area limit with a Bronze predicate. The need cost for a rating upgrade of Rp. 2,045,276,163 or if rounded to Rp. 2,046,000,000. \nABSTRAK \nPemanasan global merupakan isu yang menjadi landasan banyak sektor untuk menentukan arah pengembangan. Penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas karbon dioksida sebagai efek rumah kaca dari aktifitas manusia. Peningkatan jumlah penduduk dapat mengakibatkan peningkatan akan hunian. Intensitas penggunaan lahan tinggi ternyata baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak peningkatan produksi emisi gas rumah kaca. Seharusnya para pengembang memikirkan alternatif pengembangan perumahan. Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai lembaga sertifikasi konsep hijau di Indonesia mengeluarkan sebuah perangkat penilaian konsep hijau untuk kawasan yang disebut Greenship Neighborhood Version 1.0 . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peringkat Greenship kawasan dan mengetahui pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk meningkatan peringkat Greenship 1 (level) pada kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni beserta biaya yang harus dikeluarkan. Penilaian diawali dengan penyediaan data sekunder berupa perangkat penilaian Greenship Neighborhood version 1.0, site plan, dan AHSP Kabupaten Banyuwangi tahun 2020. Dengan metode wawancara dan observasi lapangan, hasil penilaian dapat diketahui menggunakan tujuh tolok ukur yaitu, LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE dan IFD. Berdasarkan analisis dan penilaian, kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni mendapatkan nilai 27 atau 22,13% maka belum memenuhi batas minimum kawasan hijau menurut GBCI. Kawasan perumahan membutuhkan minimal enam pekerjaan tambahan untuk mendapatkan nilai 45 atau 36,88% agar memenuhi batas minimum kawasan hijau dengan predikat Bronze. Kebutuhan biaya untuk peningkatan peringkat sebesar Rp. 2.045.276.163 atau jika dibulatkan menjadi Rp. 2.046.000.000.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"63 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Analisis Penerapan Greenship Neighborhood version 1.0 pada Kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni di Kabupaten Banyuwangi\",\"authors\":\"Widy Prasetyo Raharjo, J. W. Soetjipto, S. Arifin\",\"doi\":\"10.19184/jrsl.v6i1.24730\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Global warming is an issue that forms the basis for many sectors to determine the development direction. The leading cause of global warming is the emission of carbon dioxide gas as a greenhouse effect from human activities. An increase in population can lead to an increase in occupancy. The high intensity of land use turns out to have a direct or indirect impact on increasing the production of greenhouse gas emissions. There should be an alternative developer of housing development. Green Building Council Indonesia (GBCI), a green certification agency in Indonesia, issued a green concept assessment for the area, Greenship Neighborhood Version 1.0. This research aims to determine the Greenship rating of the site and determine what work is needed to increase the Greenship 1 (level) rating in the Graha Riski Harmoni Housing area and the costs that must be incurred. The assessment begins with the provision of secondary data in this device, the Greenship Neighborhood version 1.0 site plan, and the AHSP of Banyuwangi Regency in 2020. With interviews and field observations, measurement results use seven benchmarks: LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE, and IFD. Based on the analysis and assessment, the Graha Riski Harmoni Housing area gets a score of 27 or 22.13%, so it has not met the minimum green area limit according to GBCI. Residential areas require a minimum of six additional jobs to get a score of 45 or 36.88% to meet the minimum green area limit with a Bronze predicate. The need cost for a rating upgrade of Rp. 2,045,276,163 or if rounded to Rp. 2,046,000,000. \\nABSTRAK \\nPemanasan global merupakan isu yang menjadi landasan banyak sektor untuk menentukan arah pengembangan. Penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas karbon dioksida sebagai efek rumah kaca dari aktifitas manusia. Peningkatan jumlah penduduk dapat mengakibatkan peningkatan akan hunian. Intensitas penggunaan lahan tinggi ternyata baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak peningkatan produksi emisi gas rumah kaca. Seharusnya para pengembang memikirkan alternatif pengembangan perumahan. Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai lembaga sertifikasi konsep hijau di Indonesia mengeluarkan sebuah perangkat penilaian konsep hijau untuk kawasan yang disebut Greenship Neighborhood Version 1.0 . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peringkat Greenship kawasan dan mengetahui pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk meningkatan peringkat Greenship 1 (level) pada kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni beserta biaya yang harus dikeluarkan. Penilaian diawali dengan penyediaan data sekunder berupa perangkat penilaian Greenship Neighborhood version 1.0, site plan, dan AHSP Kabupaten Banyuwangi tahun 2020. Dengan metode wawancara dan observasi lapangan, hasil penilaian dapat diketahui menggunakan tujuh tolok ukur yaitu, LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE dan IFD. Berdasarkan analisis dan penilaian, kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni mendapatkan nilai 27 atau 22,13% maka belum memenuhi batas minimum kawasan hijau menurut GBCI. Kawasan perumahan membutuhkan minimal enam pekerjaan tambahan untuk mendapatkan nilai 45 atau 36,88% agar memenuhi batas minimum kawasan hijau dengan predikat Bronze. Kebutuhan biaya untuk peningkatan peringkat sebesar Rp. 2.045.276.163 atau jika dibulatkan menjadi Rp. 2.046.000.000.\",\"PeriodicalId\":247229,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"volume\":\"63 2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.19184/jrsl.v6i1.24730\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v6i1.24730","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

全球变暖是许多行业确定发展方向的基础问题。全球变暖的主要原因是人类活动排放的二氧化碳气体作为温室效应。人口的增加会导致入住率的增加。高土地利用强度对温室气体排放产生直接或间接的影响。应该有另一家房地产开发商。印度尼西亚绿色建筑委员会(GBCI)是印度尼西亚的一家绿色认证机构,为该地区发布了绿色概念评估,即绿色社区1.0版。本研究旨在确定该网站的绿色船舶评级,并确定需要做什么工作来提高Graha Riski Harmoni住房区域的绿色船舶1(级别)评级以及必须发生的成本。评估从提供本设备的辅助数据、绿船社区1.0版本的站点规划和2020年Banyuwangi Regency的AHSP开始。通过访谈和现场观察,测量结果使用七个基准:LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE和IFD。根据分析和评价,Graha Riski Harmoni住宅小区得分为27分(22.13%),未达到GBCI的最低绿化面积限制。住宅区需要至少6个额外的工作岗位才能获得45分或36.88%的分数,以满足青铜等级的最低绿地面积限制。评级升级所需费用为2,045,276,163卢比,四舍五入为2,046,000,000卢比。摘要/ abstract摘要:Pemanasan global merupakan isu yang menjadi landasan banyak部门untuk menentukan arah pengembangan。全球温室气体排放与二氧化碳排放的关系[j]。Peningkatan jumlah penduduk dapat mengakibatkan Peningkatan akan hunian。peningkatan产品是一种排放气体的产品。Seharusnya para pengembang memikirkan替代pengembangan perumahan。印度尼西亚绿色建筑委员会(GBCI) sebagai lembaga sertifikasi konsep hijau di Indonesia mengeluarkan sebuah perangkat penilaian konsep hijau untuk kawasan yang发布绿色社区1.0版本。Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peringkat Greenship kawasan dan mengetahui pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk meningkatan peringkat Greenship 1(级别)pada kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni beserta biaya yang harus dikeluarkan。Penilaian diawali dengan penyediaan数据来源:berupa perangkat Penilaian Greenship Neighborhood version 1.0, site plan, dan AHSP Kabupaten Banyuwangi tahun 2020。登干方法:wwmc, SWM, CWS, BAE, IFD。Berdasarkan analysis dan penilaian, kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni mendapatkan nilai 27 atau 22,13% maka belum memuhi batas minimum kawasan hijau menuut GBCI。Kawasan perumahan membutuhkan minimal enam pekerjaan tambahan untuk mendapatkan nilai 45 atau 36,88%琼脂memenuhi batas minimum Kawasan hijau dengan predikat Bronze。Kebutuhan biaya untuk peningkatan peringkat sebesar Rp. 2.045.276.163 atau jika dibulatkan menjadi Rp. 2.046.000.000。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Analisis Penerapan Greenship Neighborhood version 1.0 pada Kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni di Kabupaten Banyuwangi
Global warming is an issue that forms the basis for many sectors to determine the development direction. The leading cause of global warming is the emission of carbon dioxide gas as a greenhouse effect from human activities. An increase in population can lead to an increase in occupancy. The high intensity of land use turns out to have a direct or indirect impact on increasing the production of greenhouse gas emissions. There should be an alternative developer of housing development. Green Building Council Indonesia (GBCI), a green certification agency in Indonesia, issued a green concept assessment for the area, Greenship Neighborhood Version 1.0. This research aims to determine the Greenship rating of the site and determine what work is needed to increase the Greenship 1 (level) rating in the Graha Riski Harmoni Housing area and the costs that must be incurred. The assessment begins with the provision of secondary data in this device, the Greenship Neighborhood version 1.0 site plan, and the AHSP of Banyuwangi Regency in 2020. With interviews and field observations, measurement results use seven benchmarks: LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE, and IFD. Based on the analysis and assessment, the Graha Riski Harmoni Housing area gets a score of 27 or 22.13%, so it has not met the minimum green area limit according to GBCI. Residential areas require a minimum of six additional jobs to get a score of 45 or 36.88% to meet the minimum green area limit with a Bronze predicate. The need cost for a rating upgrade of Rp. 2,045,276,163 or if rounded to Rp. 2,046,000,000. ABSTRAK Pemanasan global merupakan isu yang menjadi landasan banyak sektor untuk menentukan arah pengembangan. Penyebab utama pemanasan global adalah emisi gas karbon dioksida sebagai efek rumah kaca dari aktifitas manusia. Peningkatan jumlah penduduk dapat mengakibatkan peningkatan akan hunian. Intensitas penggunaan lahan tinggi ternyata baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak peningkatan produksi emisi gas rumah kaca. Seharusnya para pengembang memikirkan alternatif pengembangan perumahan. Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai lembaga sertifikasi konsep hijau di Indonesia mengeluarkan sebuah perangkat penilaian konsep hijau untuk kawasan yang disebut Greenship Neighborhood Version 1.0 . Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peringkat Greenship kawasan dan mengetahui pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk meningkatan peringkat Greenship 1 (level) pada kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni beserta biaya yang harus dikeluarkan. Penilaian diawali dengan penyediaan data sekunder berupa perangkat penilaian Greenship Neighborhood version 1.0, site plan, dan AHSP Kabupaten Banyuwangi tahun 2020. Dengan metode wawancara dan observasi lapangan, hasil penilaian dapat diketahui menggunakan tujuh tolok ukur yaitu, LEE, MAC, WMC, SWM, CWS, BAE dan IFD. Berdasarkan analisis dan penilaian, kawasan Perumahan Graha Riski Harmoni mendapatkan nilai 27 atau 22,13% maka belum memenuhi batas minimum kawasan hijau menurut GBCI. Kawasan perumahan membutuhkan minimal enam pekerjaan tambahan untuk mendapatkan nilai 45 atau 36,88% agar memenuhi batas minimum kawasan hijau dengan predikat Bronze. Kebutuhan biaya untuk peningkatan peringkat sebesar Rp. 2.045.276.163 atau jika dibulatkan menjadi Rp. 2.046.000.000.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Penilaian Kriteria Green Building Pada Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kota Langsa Berdasarkan Penilaian Greenship Identifikasi dan Analisis Efektivitas Penanganan Blackspot di Jalan Perkotaan (Studi Kasus: Kota Depok) Perancangan Rainwater Harvesting dengan Communal Rainwater Tank di Desa Baturinggit Kabupaten Karangasem Pengembangan Sistem Lidar Pendeteksi Jarak Aman Berkendara Analisis Perubahan Tata Guna Lahan Pada DAS Tanggul Menggunakan Remote Sensing
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1