{"title":"郭适度宗教问题影响媒体Ji Ri等级宝国际日新疆维吾尔语新闻报个案的民族冲突","authors":"Dewi Rahmayuni, Helmi Hidayat","doi":"10.15408/JSJ.V1I2.14568","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia terjadi sejak masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, yang berlanjut hingga saat ini. Strategi politik devide et impera pada masa penjajahan tersebut menghasilkan warisan stigma negatif dan cenderung rasis dari pihak pribumi kepada etnis Tionghoa, dan atau sebaliknya. Kini, muncul isu baru dimana rezim pemerintahan Tiongkok melakukan persekusi terhadap etnis Uighur, mayoritas Muslim di Xinjiang, yang diberitakan oleh hampir seluruh media mainstream nasional dan internasional. Isu tersebut diduga semakin memperkeruh hubungan antara penduduk lokal dengan etnis Tionghoa di Indonesia. Di tengah kondisi demikian, secara mengejutkan didapati koran berbahasa Mandarin yang bernama Guo Ji RI Bao membantah isu tersebut. Media dari kalangan Tionghoa yang tumbuh kembang di Indonesia ini mengusung isu keragaman agama dan moderasi beragama dalam pemberitaannya, termasuk dalam hal pemberitaan mengenai konflik tersebut. Hadirnya koran ini tentu saja menjadi ‘opini pembanding’ bagi warga etnis Tionghoa di Indonesia. Koran ini mengklarifikasi bahwa kasus persekusi yang dialami oleh warga Uighur adalah berita yang tidak benar dan dilebih-lebihkan. Dan hemat penulis, isu yang disampaikan oleh media Guo Ji Ri Bao tentu saja dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab “bagaimana media Guo Ji Ri Bao mengonstruksi isu keragaman agama dan moderasi beragama dalam pemberitaan konflik etnis Uighur di Xinjiang?” dan “Apa saja faktor dominan yang paling berpengaruh dalam pemberitaan konfilik etnis Uyghur di Xinjiang pada media ini?” ","PeriodicalId":338967,"journal":{"name":"Jurnal Studi Jurnalistik","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Hierarki Pengaruh Isu-Isu Moderasi Beragama pada Media Guo Ji Ri Bao 国际日报 Studi Kasus Berita Konflik Etnis Uighur di Xinjiang\",\"authors\":\"Dewi Rahmayuni, Helmi Hidayat\",\"doi\":\"10.15408/JSJ.V1I2.14568\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia terjadi sejak masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, yang berlanjut hingga saat ini. Strategi politik devide et impera pada masa penjajahan tersebut menghasilkan warisan stigma negatif dan cenderung rasis dari pihak pribumi kepada etnis Tionghoa, dan atau sebaliknya. Kini, muncul isu baru dimana rezim pemerintahan Tiongkok melakukan persekusi terhadap etnis Uighur, mayoritas Muslim di Xinjiang, yang diberitakan oleh hampir seluruh media mainstream nasional dan internasional. Isu tersebut diduga semakin memperkeruh hubungan antara penduduk lokal dengan etnis Tionghoa di Indonesia. Di tengah kondisi demikian, secara mengejutkan didapati koran berbahasa Mandarin yang bernama Guo Ji RI Bao membantah isu tersebut. Media dari kalangan Tionghoa yang tumbuh kembang di Indonesia ini mengusung isu keragaman agama dan moderasi beragama dalam pemberitaannya, termasuk dalam hal pemberitaan mengenai konflik tersebut. Hadirnya koran ini tentu saja menjadi ‘opini pembanding’ bagi warga etnis Tionghoa di Indonesia. Koran ini mengklarifikasi bahwa kasus persekusi yang dialami oleh warga Uighur adalah berita yang tidak benar dan dilebih-lebihkan. Dan hemat penulis, isu yang disampaikan oleh media Guo Ji Ri Bao tentu saja dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab “bagaimana media Guo Ji Ri Bao mengonstruksi isu keragaman agama dan moderasi beragama dalam pemberitaan konflik etnis Uighur di Xinjiang?” dan “Apa saja faktor dominan yang paling berpengaruh dalam pemberitaan konfilik etnis Uyghur di Xinjiang pada media ini?” \",\"PeriodicalId\":338967,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Studi Jurnalistik\",\"volume\":\"33 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-02-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Studi Jurnalistik\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15408/JSJ.V1I2.14568\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Studi Jurnalistik","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15408/JSJ.V1I2.14568","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
印尼对华人的歧视可以追溯到荷兰东印度群岛统治时期,这种统治一直持续到今天。殖民时期的股息和impera政治战略产生了负面的耻辱和往往是来自中国原住民的种族主义遗产,反之亦然。现在,中国政府政权在新疆以穆斯林为主的维吾尔族(Uighur)发动战争的新问题出现了。据称,这个问题加剧了印尼当地华人之间的关系。在这种情况下,令人惊讶的是,一家名为郭智里宝(Guo Ji RI Bao)的中文报纸否认了这个问题。印尼媒体在其报道中强调宗教多样性和宗教温和派,包括宣扬冲突。这篇论文的发表无疑成为印尼华人的“比较观点”。这篇论文澄清说,维吾尔族遭受的迫害是虚假和夸大的。省略性作家、媒体郭智日宝提出的问题当然受到某些因素的影响。本研究的目的是回答“郭智日宝媒体如何将宗教多样性和宗教温和派问题与新疆维吾尔族冲突联系起来?”“在新疆,维吾尔族的电话号码对媒体最具影响力的因素是什么?”
Hierarki Pengaruh Isu-Isu Moderasi Beragama pada Media Guo Ji Ri Bao 国际日报 Studi Kasus Berita Konflik Etnis Uighur di Xinjiang
Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia terjadi sejak masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, yang berlanjut hingga saat ini. Strategi politik devide et impera pada masa penjajahan tersebut menghasilkan warisan stigma negatif dan cenderung rasis dari pihak pribumi kepada etnis Tionghoa, dan atau sebaliknya. Kini, muncul isu baru dimana rezim pemerintahan Tiongkok melakukan persekusi terhadap etnis Uighur, mayoritas Muslim di Xinjiang, yang diberitakan oleh hampir seluruh media mainstream nasional dan internasional. Isu tersebut diduga semakin memperkeruh hubungan antara penduduk lokal dengan etnis Tionghoa di Indonesia. Di tengah kondisi demikian, secara mengejutkan didapati koran berbahasa Mandarin yang bernama Guo Ji RI Bao membantah isu tersebut. Media dari kalangan Tionghoa yang tumbuh kembang di Indonesia ini mengusung isu keragaman agama dan moderasi beragama dalam pemberitaannya, termasuk dalam hal pemberitaan mengenai konflik tersebut. Hadirnya koran ini tentu saja menjadi ‘opini pembanding’ bagi warga etnis Tionghoa di Indonesia. Koran ini mengklarifikasi bahwa kasus persekusi yang dialami oleh warga Uighur adalah berita yang tidak benar dan dilebih-lebihkan. Dan hemat penulis, isu yang disampaikan oleh media Guo Ji Ri Bao tentu saja dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab “bagaimana media Guo Ji Ri Bao mengonstruksi isu keragaman agama dan moderasi beragama dalam pemberitaan konflik etnis Uighur di Xinjiang?” dan “Apa saja faktor dominan yang paling berpengaruh dalam pemberitaan konfilik etnis Uyghur di Xinjiang pada media ini?”