{"title":"全球收购土地的现象及其对当地农民福利的影响","authors":"nFN Syahyuti","doi":"10.21082/FAE.V36N1.2018.1-12","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Massive land grabbing is a global phenomenon that takes place widely by involving cross-country and continental actors. However, this approach to agricultural development with this pattern is less in line with agrarian reform, because it produces inequality, conflict, and marginalization of small farmers. Various studies report the massive land grabbing especially in African countries, Latin America and also Asia. Until now, the phenomenon of land grabbing that has such serious impacts is not openly discussed by academics, and is often covered as an inter-state investment dynamic. This paper is a scientific review derived from various studies and reports, which are constructed into land grabbing character, its causal factors, the resulting impacts, and the urgency of solutions to suppress its spread. The results of the study show that in Indonesia this is also the case, and has begun to show the impacts that are less in line with the vision and mission of national agricultural development, especially the threat to the achievement of food security and farmers' welfare. In the future, the phenomenon of land grabbing should be used as an open agenda and find solutions by integrating with agrarian reform planning.AbstrakAkuisisi lahan secara besar-besaran merupakan sebuah fenomena global yang berlangsung secara luas dengan melibatkan aktor lintas negara dan benua. Namun demikian, pendekatan pembangunan pertanian dengan pola ini kurang sejalan dengan reforma agraria, karena menghasilkan ketimpangan, konflik, serta peminggiran petani kecil. Beragam studi melaporkan masifnya akuisisi lahan terutama di negara-negara Afrika, Amerika Latin dan juga Asia. Sampai saat ini, fenomena akuisisi lahan yang memiliki dampak serius tersebut tidak dibicarakan secara terbuka oleh kalangan akademisi, dan seringkali ditutupi sebagai sebuah dinamika investasi antar negara belaka. Tulisan ini merupakan sebuah review ilmiah yang berasal dari berbagai hasil studi dan laporan, yang dikontruksi menjadi karakteristik akuisisi lahan, faktor penyebabnya, dampak yang dihasilkan, serta urgensi solusi untuk menekan penyebarannya. Hasil kajian menunjukan bahwa di Indonesia hal ini juga berlangsung, dan telah mulai memperlihatkan berbagai dampak yang kurang sejalan dengan visi dan misi pembangunan pertanian nasional, terutama ancamannya terhadap pencapaian ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Ke depan, semestinya fenomena akuisisi lahan harus dijadikan sebagai agenda terbuka dan dicarikan solusinya dengan mengintegrasikan dengan perencanaan reforma agraria.","PeriodicalId":339656,"journal":{"name":"Forum penelitian Agro Ekonomi","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Fenomena Global Akuisisi Lahan (Land Grabbing) dan Dampaknya bagi Kesejahteraan Petani Lokal\",\"authors\":\"nFN Syahyuti\",\"doi\":\"10.21082/FAE.V36N1.2018.1-12\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Massive land grabbing is a global phenomenon that takes place widely by involving cross-country and continental actors. However, this approach to agricultural development with this pattern is less in line with agrarian reform, because it produces inequality, conflict, and marginalization of small farmers. Various studies report the massive land grabbing especially in African countries, Latin America and also Asia. Until now, the phenomenon of land grabbing that has such serious impacts is not openly discussed by academics, and is often covered as an inter-state investment dynamic. This paper is a scientific review derived from various studies and reports, which are constructed into land grabbing character, its causal factors, the resulting impacts, and the urgency of solutions to suppress its spread. The results of the study show that in Indonesia this is also the case, and has begun to show the impacts that are less in line with the vision and mission of national agricultural development, especially the threat to the achievement of food security and farmers' welfare. In the future, the phenomenon of land grabbing should be used as an open agenda and find solutions by integrating with agrarian reform planning.AbstrakAkuisisi lahan secara besar-besaran merupakan sebuah fenomena global yang berlangsung secara luas dengan melibatkan aktor lintas negara dan benua. Namun demikian, pendekatan pembangunan pertanian dengan pola ini kurang sejalan dengan reforma agraria, karena menghasilkan ketimpangan, konflik, serta peminggiran petani kecil. Beragam studi melaporkan masifnya akuisisi lahan terutama di negara-negara Afrika, Amerika Latin dan juga Asia. Sampai saat ini, fenomena akuisisi lahan yang memiliki dampak serius tersebut tidak dibicarakan secara terbuka oleh kalangan akademisi, dan seringkali ditutupi sebagai sebuah dinamika investasi antar negara belaka. Tulisan ini merupakan sebuah review ilmiah yang berasal dari berbagai hasil studi dan laporan, yang dikontruksi menjadi karakteristik akuisisi lahan, faktor penyebabnya, dampak yang dihasilkan, serta urgensi solusi untuk menekan penyebarannya. Hasil kajian menunjukan bahwa di Indonesia hal ini juga berlangsung, dan telah mulai memperlihatkan berbagai dampak yang kurang sejalan dengan visi dan misi pembangunan pertanian nasional, terutama ancamannya terhadap pencapaian ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Ke depan, semestinya fenomena akuisisi lahan harus dijadikan sebagai agenda terbuka dan dicarikan solusinya dengan mengintegrasikan dengan perencanaan reforma agraria.\",\"PeriodicalId\":339656,\"journal\":{\"name\":\"Forum penelitian Agro Ekonomi\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-01-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Forum penelitian Agro Ekonomi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21082/FAE.V36N1.2018.1-12\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Forum penelitian Agro Ekonomi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21082/FAE.V36N1.2018.1-12","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
摘要
大规模土地掠夺是一种全球现象,涉及跨国和大陆行动者,广泛发生。然而,这种模式的农业发展方式不太符合土地改革,因为它造成了小农的不平等、冲突和边缘化。各种研究报告了大规模的土地掠夺,特别是在非洲国家、拉丁美洲和亚洲。到目前为止,学术界还没有公开讨论具有如此严重影响的土地掠夺现象,而通常被视为州际投资动态。本文是一篇综合各种研究和报道的科学综述,从土地掠夺的特征、原因、影响以及抑制其蔓延的紧迫性等方面进行了构建。研究结果表明,在印度尼西亚也是如此,并且已经开始显示出与国家农业发展的愿景和使命不太相符的影响,特别是对实现粮食安全和农民福利的威胁。在未来,土地掠夺现象应该作为一个公开的议程,并结合土地改革规划寻找解决方案。[摘要]在全球范围内,对全球范围内的气候变化、气候变化、气候变化、气候变化等现象进行了研究。Namun demikian, pendekatan pembangunan pertanian dengan pola ini kurang sejalan dengan reforma agraria, karena menghasilkan ketimpangan, konflik, serta peminggiran petani kecil。Beragam studi melaporkan masifnya akuisisi lahan terutama di negara-negara非洲,美洲,拉丁和亚洲。Sampai saat ini,现象akuisisislahan yang memiliki danpak serius terseka,但dibicarakan secara terbuka oleh kalangan academy, dan seringkali ditututupi sebagai sebuah dinamika investasantarnegara belaka。tusisan ini merupakan sebuah review ilmiah yang dihasilkan dari berbagai hasil studi danlaporan, yang dihasilkan menjadi karakteristik akuisisi lahan, ftor penyebabnya, dampak yang dihasilkan, serta gengensi solusi untuk menubakan penyebarannya。我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人,我是印尼人。在农业改革中,农业改革是一项重要的改革措施,也是一项重要的改革措施。
Fenomena Global Akuisisi Lahan (Land Grabbing) dan Dampaknya bagi Kesejahteraan Petani Lokal
Massive land grabbing is a global phenomenon that takes place widely by involving cross-country and continental actors. However, this approach to agricultural development with this pattern is less in line with agrarian reform, because it produces inequality, conflict, and marginalization of small farmers. Various studies report the massive land grabbing especially in African countries, Latin America and also Asia. Until now, the phenomenon of land grabbing that has such serious impacts is not openly discussed by academics, and is often covered as an inter-state investment dynamic. This paper is a scientific review derived from various studies and reports, which are constructed into land grabbing character, its causal factors, the resulting impacts, and the urgency of solutions to suppress its spread. The results of the study show that in Indonesia this is also the case, and has begun to show the impacts that are less in line with the vision and mission of national agricultural development, especially the threat to the achievement of food security and farmers' welfare. In the future, the phenomenon of land grabbing should be used as an open agenda and find solutions by integrating with agrarian reform planning.AbstrakAkuisisi lahan secara besar-besaran merupakan sebuah fenomena global yang berlangsung secara luas dengan melibatkan aktor lintas negara dan benua. Namun demikian, pendekatan pembangunan pertanian dengan pola ini kurang sejalan dengan reforma agraria, karena menghasilkan ketimpangan, konflik, serta peminggiran petani kecil. Beragam studi melaporkan masifnya akuisisi lahan terutama di negara-negara Afrika, Amerika Latin dan juga Asia. Sampai saat ini, fenomena akuisisi lahan yang memiliki dampak serius tersebut tidak dibicarakan secara terbuka oleh kalangan akademisi, dan seringkali ditutupi sebagai sebuah dinamika investasi antar negara belaka. Tulisan ini merupakan sebuah review ilmiah yang berasal dari berbagai hasil studi dan laporan, yang dikontruksi menjadi karakteristik akuisisi lahan, faktor penyebabnya, dampak yang dihasilkan, serta urgensi solusi untuk menekan penyebarannya. Hasil kajian menunjukan bahwa di Indonesia hal ini juga berlangsung, dan telah mulai memperlihatkan berbagai dampak yang kurang sejalan dengan visi dan misi pembangunan pertanian nasional, terutama ancamannya terhadap pencapaian ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Ke depan, semestinya fenomena akuisisi lahan harus dijadikan sebagai agenda terbuka dan dicarikan solusinya dengan mengintegrasikan dengan perencanaan reforma agraria.