Nadhira Winindya Sari, Kusharisupeni Djokosujono, D. Utari, Neni Rohayati
{"title":"家庭含糖饮料的可得性是与SMAN(州立高中)学生消费相关的主要因素47,印度尼西亚雅加达,2022年","authors":"Nadhira Winindya Sari, Kusharisupeni Djokosujono, D. Utari, Neni Rohayati","doi":"10.7454/ijphn.v3i1.6176","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractSugar-sweetened beverages (SSBs) are drinks added with simple sugar, which can increase the energy because of calorie-dense and high in sugar, but low in other nutrients. Excessive consumption of SSBs can cause nutritional problems, such as increasing the risk of overweight and obesity. This study aims to determine the relationship between SSBs consumption and various factor and the dominant factor of SSBs consumption among students of SMAN (State High School) 47 Jakarta in 2022. The cross-sectional study was conducted from November 2021 to June 2022 with 120 respondents. Primary data was taken using questionnaires and analyzed by univariate, bivariate (chi-square test), and multivariate (multiple logistic regression). Univariate analysis shows that 90% of respondents consumed high levels of SSBs. Bivariate analysis shows that pocket money, advertising and media exposure, and availability of SSBs at home have a significant relationship with SSBs consumption. Multivariate analysis shows that the dominant factor associated with SSBs consumption was the availability of SSBs at home. The school is advised to provide education about the impact of high SSBs consumption, provide mineral water refills, and encourage parents to provide healthy drinks at home. The government is advised to use social media for intervention, limiting unhealthy drinks ads, and implementing a policy of SSBs excise tax.Keywords: Sugar-sweetened beverages, adolescents, high school studentsAbstrakSugar-sweetened beverages (SSBs) merupakan minuman yang diberi tambahan gula sederhana yang menambah kandungan energi karena padat kalori dan tinggi gula, namun memiliki sedikit kandungan zat gizi lain sehingga dapat meningkatkan risiko kejadian gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSBs dengan berbagai faktor dan mengetahui faktor dominan konsumsi SSBs pada siswa SMAN 47 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada bulan November 2021 - Juni 2022 dengan jumlah responden sebanyak 120 orang. Data yang diambil adalah data primer dengan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis secara univariat, bivariat (uji chi-square), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Hasil analisis univariat menunjukkan 90% responden mengonsumsi SSBs tingkat tinggi. Hasil bivariat menunjukkan bahwa uang saku, paparan iklan dan media, serta ketersediaan SSBs di rumah memiliki hubungan yang signifikan terhadap konsumsi SSBs. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi SSBs adalah ketersediaan SSBs di rumah. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan edukasi gizi terkait dampak konsumsi SSBs berlebih, menyediakan tempat pengisian ulang air mineral, dan mengimbau orang tua siswa untuk menyediakan makanan sehat di rumah. Pemerintah disarankan untuk memanfaatkan media sosial sebagai media intervensi, membatasi iklan minuman yang kurang sehat, dan menerapkan kebijakan pengenaan cukai SSBs.Kata kunci: Sugar-sweetened beverages, remaja, siswa SMA","PeriodicalId":212794,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Public Health Nutrition","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Availability of Sugar-Sweetened Beverages at Home as The Dominant Factor Related to Its Consumption Among Students of SMAN (State High School) 47 Jakarta, Indonesia, in 2022\",\"authors\":\"Nadhira Winindya Sari, Kusharisupeni Djokosujono, D. Utari, Neni Rohayati\",\"doi\":\"10.7454/ijphn.v3i1.6176\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractSugar-sweetened beverages (SSBs) are drinks added with simple sugar, which can increase the energy because of calorie-dense and high in sugar, but low in other nutrients. Excessive consumption of SSBs can cause nutritional problems, such as increasing the risk of overweight and obesity. This study aims to determine the relationship between SSBs consumption and various factor and the dominant factor of SSBs consumption among students of SMAN (State High School) 47 Jakarta in 2022. The cross-sectional study was conducted from November 2021 to June 2022 with 120 respondents. Primary data was taken using questionnaires and analyzed by univariate, bivariate (chi-square test), and multivariate (multiple logistic regression). Univariate analysis shows that 90% of respondents consumed high levels of SSBs. Bivariate analysis shows that pocket money, advertising and media exposure, and availability of SSBs at home have a significant relationship with SSBs consumption. Multivariate analysis shows that the dominant factor associated with SSBs consumption was the availability of SSBs at home. The school is advised to provide education about the impact of high SSBs consumption, provide mineral water refills, and encourage parents to provide healthy drinks at home. The government is advised to use social media for intervention, limiting unhealthy drinks ads, and implementing a policy of SSBs excise tax.Keywords: Sugar-sweetened beverages, adolescents, high school studentsAbstrakSugar-sweetened beverages (SSBs) merupakan minuman yang diberi tambahan gula sederhana yang menambah kandungan energi karena padat kalori dan tinggi gula, namun memiliki sedikit kandungan zat gizi lain sehingga dapat meningkatkan risiko kejadian gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSBs dengan berbagai faktor dan mengetahui faktor dominan konsumsi SSBs pada siswa SMAN 47 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada bulan November 2021 - Juni 2022 dengan jumlah responden sebanyak 120 orang. Data yang diambil adalah data primer dengan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis secara univariat, bivariat (uji chi-square), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Hasil analisis univariat menunjukkan 90% responden mengonsumsi SSBs tingkat tinggi. Hasil bivariat menunjukkan bahwa uang saku, paparan iklan dan media, serta ketersediaan SSBs di rumah memiliki hubungan yang signifikan terhadap konsumsi SSBs. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi SSBs adalah ketersediaan SSBs di rumah. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan edukasi gizi terkait dampak konsumsi SSBs berlebih, menyediakan tempat pengisian ulang air mineral, dan mengimbau orang tua siswa untuk menyediakan makanan sehat di rumah. Pemerintah disarankan untuk memanfaatkan media sosial sebagai media intervensi, membatasi iklan minuman yang kurang sehat, dan menerapkan kebijakan pengenaan cukai SSBs.Kata kunci: Sugar-sweetened beverages, remaja, siswa SMA\",\"PeriodicalId\":212794,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Public Health Nutrition\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Public Health Nutrition\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.7454/ijphn.v3i1.6176\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Public Health Nutrition","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/ijphn.v3i1.6176","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
【摘要】含糖饮料是添加单糖的饮料,由于其热量高、糖含量高、其他营养成分含量低,可以增加能量。过量食用SSBs会导致营养问题,比如增加超重和肥胖的风险。本研究旨在确定2022年雅加达47州立高中学生ssb消费与各因素的关系,以及ssb消费的主导因素。这项横断面研究于2021年11月至2022年6月进行,共有120名受访者。主要资料采用问卷调查,单因素、双因素(卡方检验)和多因素(多元逻辑回归)分析。单变量分析显示,90%的受访者摄入了高水平的SSBs。双变量分析表明,零用钱、广告和媒体曝光以及家庭中ssb的可获得性与ssb消费有显著关系。多因素分析表明,与SSBs消费相关的主导因素是家中SSBs的可获得性。建议学校提供有关高SSBs消费影响的教育,提供矿泉水补充,并鼓励家长在家中提供健康饮料。建议政府利用社交媒体进行干预,限制不健康饮料广告,实施SSBs消费税政策。含糖饮料(SSBs) merupakan minuman yang diberi tambahan gula sederhana yang menambah kandungan energi karena padat kalori dan tinggi gula, namun memoriliki sedikit kandungan zat gizi lain sehingga dapat meningkatkan risko kejadian gizi lebih。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSBs dengan berbagai因子dan mengetahui因子dominan konsumsi SSBs pada siswa SMAN 47雅加达,2022。Penelitian ini menggunakan设计研究横截面帕达布兰2021年11月- 2022年6月登甘jumlah回应了120只猩猩。数据阳diambil adalah数据引物登高彭彭年。数据分析分为单变量、双变量(卡方)和多变量(logistic回归法)。Hasil分析单变量menunjukkan有90%的应答。Hasil bivariat menunjukkan bahwa wong saku, paparan iklan dan media, serta ketersedians and SSBs, rumah memoriliki hubungan yang, signfikan terhadap konsumsi SSBs。多变量menunjukkan - bawa因子的多变量分析,主要影响因素为:阳春、阳春、阳春、阳春、阳春、阳春、阳春和阳春。Pihak sekolah disarankan untuk成员,kan edukasi gizi terkait danpak konsumsi SSBs berlebih, menyediakan tempat pengisian ulang空气矿物,dan mengimbau orang tua siswa untuk menyediakan makanan sehat di rumah。总理disarankan untuk memanfaatkan media social sebagai media intervensi,总理iklan minuman yang kurang sehat,总理menerapkan kebijakan pengenaan cukai SSBs。Kata kunci:含糖饮料,remaja, siswa SMA
Availability of Sugar-Sweetened Beverages at Home as The Dominant Factor Related to Its Consumption Among Students of SMAN (State High School) 47 Jakarta, Indonesia, in 2022
AbstractSugar-sweetened beverages (SSBs) are drinks added with simple sugar, which can increase the energy because of calorie-dense and high in sugar, but low in other nutrients. Excessive consumption of SSBs can cause nutritional problems, such as increasing the risk of overweight and obesity. This study aims to determine the relationship between SSBs consumption and various factor and the dominant factor of SSBs consumption among students of SMAN (State High School) 47 Jakarta in 2022. The cross-sectional study was conducted from November 2021 to June 2022 with 120 respondents. Primary data was taken using questionnaires and analyzed by univariate, bivariate (chi-square test), and multivariate (multiple logistic regression). Univariate analysis shows that 90% of respondents consumed high levels of SSBs. Bivariate analysis shows that pocket money, advertising and media exposure, and availability of SSBs at home have a significant relationship with SSBs consumption. Multivariate analysis shows that the dominant factor associated with SSBs consumption was the availability of SSBs at home. The school is advised to provide education about the impact of high SSBs consumption, provide mineral water refills, and encourage parents to provide healthy drinks at home. The government is advised to use social media for intervention, limiting unhealthy drinks ads, and implementing a policy of SSBs excise tax.Keywords: Sugar-sweetened beverages, adolescents, high school studentsAbstrakSugar-sweetened beverages (SSBs) merupakan minuman yang diberi tambahan gula sederhana yang menambah kandungan energi karena padat kalori dan tinggi gula, namun memiliki sedikit kandungan zat gizi lain sehingga dapat meningkatkan risiko kejadian gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi SSBs dengan berbagai faktor dan mengetahui faktor dominan konsumsi SSBs pada siswa SMAN 47 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional pada bulan November 2021 - Juni 2022 dengan jumlah responden sebanyak 120 orang. Data yang diambil adalah data primer dengan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisis secara univariat, bivariat (uji chi-square), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Hasil analisis univariat menunjukkan 90% responden mengonsumsi SSBs tingkat tinggi. Hasil bivariat menunjukkan bahwa uang saku, paparan iklan dan media, serta ketersediaan SSBs di rumah memiliki hubungan yang signifikan terhadap konsumsi SSBs. Analisis multivariat menunjukkan bahwa faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi SSBs adalah ketersediaan SSBs di rumah. Pihak sekolah disarankan untuk memberikan edukasi gizi terkait dampak konsumsi SSBs berlebih, menyediakan tempat pengisian ulang air mineral, dan mengimbau orang tua siswa untuk menyediakan makanan sehat di rumah. Pemerintah disarankan untuk memanfaatkan media sosial sebagai media intervensi, membatasi iklan minuman yang kurang sehat, dan menerapkan kebijakan pengenaan cukai SSBs.Kata kunci: Sugar-sweetened beverages, remaja, siswa SMA