{"title":"宗教对科学的抵制:大流行病期间印度尼西亚穆斯林的现象","authors":"Asmawati Suwarno","doi":"10.18592/msr.v4i1.6559","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: This article aims to analyze science and religion in the context of a pandemic in Indonesia. The interesting thing as well as the topic of the problem in this article is how religion and science explain their role during the pandemic. More specifically, opposition to government policies will be clashed with the religiosity that most Indonesians believe in. Based on the literature study, the results obtained include an excessive understanding of religion that will make people increasingly distrustful of reality. During this pandemic, science and religion must complement each other, both of which are gifts from God. Science is considered as a human domination that is always colonized by worldly interests for people who only care about a vertical relationship to God. The scientific contribution of this article is to explain specifically where religion is the main factor in building community perspectives.Abstrak:Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sains dan agama dalam konteks pandemi di Indonesia. Hal menarik sekaligus topik permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana agama dan sains menjelaskan perannya di masa pandemi. Lebih spesifiknya, penentangan terhadap kebijakan pemerintah akan berbenturan dengan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi literatur, hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan. Di masa pandemi ini, sains dan agama harus saling melengkapi, yang keduanya adalah anugerah dari Tuhan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai dominasi manusia yang selalu dijajah oleh kepentingan duniawi bagi orang-orang yang hanya mementingkan hubungan vertikal dengan Tuhan. Kontribusi ilmiah artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spesifik dimana agama menjadi faktor utama dalam membangun cara pandang masyarakat","PeriodicalId":226467,"journal":{"name":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RESISTANSI AGAMA TERHADAP SAINS: FENOMENA MUSLIM INDONESIA PADA MASA PANDEMI\",\"authors\":\"Asmawati Suwarno\",\"doi\":\"10.18592/msr.v4i1.6559\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract: This article aims to analyze science and religion in the context of a pandemic in Indonesia. The interesting thing as well as the topic of the problem in this article is how religion and science explain their role during the pandemic. More specifically, opposition to government policies will be clashed with the religiosity that most Indonesians believe in. Based on the literature study, the results obtained include an excessive understanding of religion that will make people increasingly distrustful of reality. During this pandemic, science and religion must complement each other, both of which are gifts from God. Science is considered as a human domination that is always colonized by worldly interests for people who only care about a vertical relationship to God. The scientific contribution of this article is to explain specifically where religion is the main factor in building community perspectives.Abstrak:Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sains dan agama dalam konteks pandemi di Indonesia. Hal menarik sekaligus topik permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana agama dan sains menjelaskan perannya di masa pandemi. Lebih spesifiknya, penentangan terhadap kebijakan pemerintah akan berbenturan dengan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi literatur, hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan. Di masa pandemi ini, sains dan agama harus saling melengkapi, yang keduanya adalah anugerah dari Tuhan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai dominasi manusia yang selalu dijajah oleh kepentingan duniawi bagi orang-orang yang hanya mementingkan hubungan vertikal dengan Tuhan. Kontribusi ilmiah artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spesifik dimana agama menjadi faktor utama dalam membangun cara pandang masyarakat\",\"PeriodicalId\":226467,\"journal\":{\"name\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"volume\":\"48 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6559\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Muẚṣarah: Jurnal Kajian Islam Kontemporer","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18592/msr.v4i1.6559","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:本文旨在分析印度尼西亚大流行背景下的科学与宗教。有趣的是,这篇文章的主题是宗教和科学如何解释它们在大流行期间的作用。更具体地说,反对政府政策将与大多数印尼人信仰的宗教信仰发生冲突。根据文献研究,得到的结果包括对宗教的过度理解,这将使人们越来越不信任现实。在这次大流行期间,科学和宗教必须相辅相成,两者都是上帝的礼物。科学被认为是人类的统治,总是被世俗利益所殖民,因为人们只关心与上帝的垂直关系。这篇文章的科学贡献在于具体解释了宗教在建立社区观点中的主要因素。摘要:印度尼西亚流行性感冒的流行病学研究。哈尔menarik sekaligus托皮克permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana蜥蜴丹理科menjelaskan perannya di玛莎pandemi。Lebih spifiknya, pentangan terhadap kebijakan peremerintah akan berbenturan dendenan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia。Berdasarkan研究文学,hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membubuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan。迪马萨大流行,萨恩·丹·阿加马·哈勒斯·梅伦卡皮,杨克端尼亚·阿达拉·阿努杰拉·达里·图汉。伊木彭格塔环,姜甲,赛巴加,多米伽,杨斯拉鲁,赛巴加,奥莱,克彭廷和,杜瓦尼,巴吉,橙,杨汉亚,孟廷和,胡邦干,垂直登干,图汉。Kontribusi ilmimii artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spitfik dimana agama menjadi fakto utama dalam membanguan cara pandang masyarakat
RESISTANSI AGAMA TERHADAP SAINS: FENOMENA MUSLIM INDONESIA PADA MASA PANDEMI
Abstract: This article aims to analyze science and religion in the context of a pandemic in Indonesia. The interesting thing as well as the topic of the problem in this article is how religion and science explain their role during the pandemic. More specifically, opposition to government policies will be clashed with the religiosity that most Indonesians believe in. Based on the literature study, the results obtained include an excessive understanding of religion that will make people increasingly distrustful of reality. During this pandemic, science and religion must complement each other, both of which are gifts from God. Science is considered as a human domination that is always colonized by worldly interests for people who only care about a vertical relationship to God. The scientific contribution of this article is to explain specifically where religion is the main factor in building community perspectives.Abstrak:Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sains dan agama dalam konteks pandemi di Indonesia. Hal menarik sekaligus topik permasalahan dalam artikel ini adalah bagaimana agama dan sains menjelaskan perannya di masa pandemi. Lebih spesifiknya, penentangan terhadap kebijakan pemerintah akan berbenturan dengan religiositas yang diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia. Berdasarkan studi literatur, hasil yang diperoleh antara lain pemahaman agama yang berlebihan yang akan membuat masyarakat semakin tidak percaya dengan kenyataan. Di masa pandemi ini, sains dan agama harus saling melengkapi, yang keduanya adalah anugerah dari Tuhan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai dominasi manusia yang selalu dijajah oleh kepentingan duniawi bagi orang-orang yang hanya mementingkan hubungan vertikal dengan Tuhan. Kontribusi ilmiah artikel ini adalah untuk menjelaskan secara spesifik dimana agama menjadi faktor utama dalam membangun cara pandang masyarakat